Professional Documents
Culture Documents
Pleuritis
Disusun Oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
Definisi
Penyebab terjadinya
pleuritis
Virus dan mikoplasma
Virus piogenis
Tuberkulosa
Fungi
parasit
Manifestasi klinis
Nyeri pada dada yang diperburuk
oleh bernapas
Sesak Napas
Perasaan "ditikam"
komplikasi
Efusi pleura
Pneumotoraks
Piopneumotoraks
Abses paru
Gagal nafas
Pemeriksaan fisik
Dengan ronsen dada
Pemeriksaan sputum
Pleura punksi
Biopsi pleura
Pemeriksaan
penunjang/diagnostik
Asuhan keperawatan
A. Pengkajian
1. Data biograf
2. Riwayat penyakit saat ini
3. Riwayat penyakit dahulu
4. Riwayat penyakit keluarga
5. Pengkajian psikososial
6. Pemeriksaan fsik
B. Diagnosis Keperawatan
C. Evaluasi
A. Pengkajian
1. Data biografi
Data biografi biasanya meliputi nama
pasien, umur, jenis kelamin, agama,
suku/bangsa, dan data pasien lainnya.
5.Pengkajian psikososial
Pengkajian psikososial meliputi apa
yang dirasakan klien terhadap
penyakitnya, bagaimana cara
mengatasinya, serta bagaimana perilaku
klien terhadap tindakan yang dilakukan
kepada dirinya.
6. Pemeriksaan fisik
Pernafasan:
Inspeksi: peningkatan usaha dan frekuensi
pernafasan yang disertaipenggunaan otot bantu
pernafasan. Gerakan pernafasan ekspansi dada
yang simetris (pergerakan dada tertinggal pada sisi
yang sakit), rongga dada asimetris (cembung pada
sisi yang sakit).
Palpasi: pada palpasi ditemukan pergerakan
dinding dada yang tertinggal pada dada yang sakit.
Perkusi: suara perkusi redup hingga pekak
tergantung dari jumlah cairan.
Auskultasi: suara nafas menurun sampai
menghilang pada sisi yang sakit.
Darah:
Palpasi dilakukan untuk menghitung
frekuensi jantung (heart rate) dan harus
memperhatikan kedalaman dan teratur
tidaknya denyut jantung. Tindakan perkusi
dilakukan untuk menentukan batas jantung
daerah mana yang terdenar pekak.
Otak:
Pada saat dilakukan inspeksi, tingkat
kesadaran perlu dikaji, setelah diperlukan
pemeriksaan GCS untuk menentukan apakah
klien berda dalam keadaan compos mentis,
somnlen, atau koma. Selain itu juga perlu
dikaji seperti pendengaran, penglihatan,
penciuman, perabaan, dan pengecapan.
Kandung kencing/urine:
Pengukuran volume output urine
dilakukan dalam hubungannya dengan
intake cairan. Oleh karena itu, perawat
perlu memonitor adanya oliguria, itu
merupakan tanda awal syok.
Tulang:
Hal yang perlu diperhatikan adalah
adakah edema peritibial, feel pada kedua
ekstremitas untuk mengetahui tingkat
perfusi perfer, serta dengan pemeriksaan
capillari refill time. Selanjutnya dilakukan
pemeriksaan kekuatan otot untuk
kemudian dibandingkan antara bagian kiri
dan kanan
B. Diagnosa Keperawatan
No
Diagnosa keperawatan
Intervensi/
rasional
pelaksanaan
1.
dilakukan
tindakan Tanyakan
pasien
keperawatan selama 3x24 jam , nyeri, tentukan karakteristik nyeri dan meningkatkan kontrol nyeri
pasien mampu :
nyeri
Pain level,
ketidak
sesuaian
Pain control,
Comfort level
antara
dapat
petunjuk
memberikan
nyeri
menggunakan
bahwa
nyeri
dapat
meningkatkan
2.
Kurang
pengetahuan Setelah
berhubungan
dilakukan
dengan keperawatan
tindakan Diskusikan
selama
3x24 melaporkan
jadwal
pleuritis
Kowlwdge:disease process
laboratorium
kunjungan dokter
Dengankriteria hasil :
Pasien
dan
menyatakan
keluarga
pemahaman
tentang
penyakit,kondisi,prognosis dan
program
dan
pengobatan
keluarga
pasien
mampu
keluarga
mampu
jelaskan
kesehatan lainnya
perawat/tim
pemeriksaan terganggu/dihentikan
dan informasi yang didapat
mungkin
tergantung
3.
Gangguan
gas
pertukaran Setelah
dilakukan
berhubungan keperawatan
selama
dengan
membran
kapiler
alveolar .
Respiratory
lingkungan
status
gas kalem
tenang
batasi
exchange
secara
Mendemonstrasikan
peningkatan
ventilasi
dan individu
batuk
mengluarkan
sputum,mampu
bernafas
dengan
mudah
,tidak
ada
pursed lips)
Tanda-tanda
rentang normal.
vital
dalam
bertahap
dan ketahanan
penting
dari
untuk
dan
meningkatkan
kekuatan
program
tanpa
4.
Intoleransi
aktifitas Setelah
berhubungan
ketidak
dilakukan
tindakan Evaluasi
respons
pasien Menetapkan
laporan
dan
kemampuan/kebutuhan
memudahkan
pilihan
dispnea, intervensi
peningkatan
oksigen
Akticity tolerance
kelemahan/kelelahan
dan
perubahan
vital
tanda
istirahat
pentingnya
dalam
pengobatan Tirah baring dipertahankan selama
perlunya fase
akut
energi
menurunkan
metabolik,
menghemat
untuk
pembatasan
dengan
untuk
penyembuhan.
akivitas
respons
terhadap aktifitas
ditentukan
indifidual
pasien
C. Evaluasi
Berdasarkan implementasi yang dilakukan,
maka evaluasi yang diharapkan untuk klien
dengan gangguan sistem pernafasan
pleuritis adalah:
tanda-tanda vital stabil
kebutuhan oksigen terpenuhi(tidak sesak)
klien dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari
secara mandiri
klien merasa nyaman, infeksi tidak terjadi
dan keluarga klien mengerti tentang
penyakit yang diderita.
TERIMAKASIH