You are on page 1of 26

REHABILITASI

PSIKIATRI

Rehabilitasi Psikiatri

Rehabilitasi Psikiatrsi

1. Terapi Kerja
Penurunan kinerja keterampilan merupakan komplikasi
umum yang terkait dengan skizofrenia. Studi di Amerika
Serikat menunjukkan bahwa kurang dari 15% pasien
dengan penyakit mental yang berat, seperti skizofrenia
adalah pekerja.
Namun demikian, studi juga menunjukkan bahwa 50%
sampai 75% pasien dengan skizofrenia adalah
pekerjaan yang kompetitif
Rehabilitasi ketrampilan selalu menjadi pusat
rehabilitasi psikiatri

Terapi Kerja (Occupational Therapy)


Terapi yang bertujuan membangkitkan
aktivitas positif melalui pekerjaan atau
aktivitas lain yang bersifat terapeutik.
Aktivitas yang bersifat terapeutik
adalah aktivitas yang diharapkan dapat
memulihkan / meningkatkan kembali
daya
konsentrasi,
kemampuan
komunikasi, daya ingat, kemauan dan
sebagainya melalui berbagai kegiatan
yang sesua dengan diri pasien
Terapi harus dalam waktu relatif
singkat 2-3 minggu/penderita

Kegiatan Berupa:

1. Pekerjaan
Kerajinan tangan, melukis, seni,
menjahit, menyulam, mengukir,
kegiatan pertukangan kayu, besi, dll.
2. Non Pekerjaan
Relaksasi, rekreasi, olahraga,
kegiatan rumah tangga, dll.

Latihan kerja (Vocational Training)


Latihan yang diberikan kepada penderita agar
memiliki keterampilan kerja untuk bekal kembali ke
masyarakat sebagai warga yang mandiri dan berguna.
Penyelenggaraan latihan kerja harus mencerminkan
proses belajar kerja, yang memberi kesempatan
kepada
para
pendidik
untuk
memperoleh
keterampilan/kecakapan kerja, akan tetapi tidak
terlepas dari situasi resosialisasi dan terapi.
Biasanya latihan kerja dibagi dalam 3 tahap:
Tahap percobaan: kurang lebih 1-2 bulan
Tahap pengarahan: kurang lebih 1-3 bulan
Tahap peningkatan: kurang lebih 3-6 bulan

2. Terapi Keterampilan
Sosial
Disfungsi sosial merupakan ciri khas skizofrenia.
Orang yang sakit mengalami kesulitan untuk
memegang peranan sosial, seperti pekerja,
menjadi pasangan hidup, dan teman, dan
mengalami kesulitan untuk melakukan sesuatu
ketika dibutuhkan interaksi sosial, misalnya :
Proses negosiasi
Meminta bantuan untuk memecahkan masalah

Metode yang digunakan (1)


Modalitas utama dari pelatihan keterampilan sosial
adalah bermain peran dalam simulasi percakapan.
Pelatih pertama memberikan petunjuk tentang
bagaimana melakukan keterampilan dan kemudian
model perilaku untuk menunjukkan bagaimana itu
dilakukan.

Metode yang digunakan (2)


Setelah mengidentifikasi situasi sosial yang relevan di
mana keterampilan tersebut dapat digunakan, pasien
terlibat dalam memainkan peran dengan pelatih.
Pelatih selanjutnya memberikan umpan balik dan
penguatan positif, yang diikuti oleh saran untuk
bagaimana respon dapat ditingkatkan.
Urutan memainkan peran diikuti oleh umpan balik dan
penguatan diulang sampai pasien dapat melakukan
respon memadai.

Metode yang digunakan (3)


Pelatihan biasanya dilakukan dalam kelompok kecil
(enam hingga delapan pasien), dalam hal ini pasien
setiap peran praktek bermain untuk 3-4 percobaan
dan memberikan umpan balik dan penguatan satu
sama lain.
Pengajaran disesuaikan dengan individu misalnya,
seorang anggota kelompok yang sangat dirugikan
mungkin hanya berlatih mengatakan permintaan
yang sederhana, sedangkan rekan kurang
gangguan kognitif bisa belajar untuk bernegosiasi
dan berkompromi

Tujuan:
Perbaikan Keterampilan sosial dalam situasi
tertentu
Penggunaan keterampilan yang diperoleh untuk
situasi yang sama
Akuisisi atau belajar kembali keterampilan sosial
dan percakapan
Menurunkan kecemasan sosial.

Pelatihan Keterampilan
Persepsi Sosial
Pasien dengan gangguan psikotik kronik, seperti
skizofrenia, sering mengalami kesulitan
memahami dan menafsirkan isyarat afektif dan
kognitif halus yang merupakan elemen penting
dari komunikasi.
Kemampuan persepsi sosial dianggap sebagai
langkah pertama dalam pemecahan masalah
yang efektif interpersonal
Kesulitannya adalah cenderung mengarah ke
defisit dalam perilaku sosial. Pelatihan
keterampilan dalam persepsi sosial mengatasi
defisit ini dan membantu memberikan dasar
untuk mengembangkan keterampilan sosial yang
lebih spesifik.

Informasi-Pengolahan Model
Pelatihan (1)
Metode pelatihan yang mengikuti perspektif kognitif
mengajarkan pasien untuk menggunakan seperangkat
aturan generatif yang dapat diadaptasi untuk
digunakan dalam berbagai situasi.
6 langkah pemecahan masalah strategi telah
dikembangkan:

(1)mengadopsi sikap pemecahan masalah


(2)mengidentifikasi masalah
(3)solusi brainstorming

Informasi-Pengolahan Model
Pelatihan (2)
(4)mengevaluasi solusi dan memilih satu untuk
melaksanakan
(5)rencana pelaksanaan dan melaksanakannya
(6)mengevaluasi efektivitas dari upaya dan, jika
tidak efektif, memilih alternatif lain.
Meskipun langkah-bijaksana, terstruktur, proses
linear dari pemecahan masalah terjadi secara
intuitif, tanpa sadar dalam kesadaran orang
normal, itu bisa menjadi penopang interpersonal
yang berguna untuk membantu pasien
gangguan mental mengatasi gangguan kognitif
dengan informasi yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan sosial dan pribadi.

3. Sosio-terapi (Milieu
Therapy)
Terapi yang memakai Milieu atau lingkungan sebagai model
pengobatan
Ciri utama:

Pendidikan merupakan agen terapi yang aktif dan


bukan penerima yang pasif
Demokratis sama derajat, kebersamaan, serba
boleh
Semua sumber yang ada (staf + pasien) ditujukan
pada hal-hal yang terapeutik
Merupakan masyarakat kecil, biasanya menginap,
komunikasi yang tetap dan adekuat meliputi
seluruh masyarakat (komuniti). Pertemuan teratur
setiap hari pada keadaan gawat serta dihadiri
semua anggota
Pengambilan
keputusan
dilakukan
secara
konsensus

Sosio-terapi
Segala kegiatan yg bertujuan mengembalikan
fungsi-fungsi sosial penderita, agar dapat
berorientasi terhadap diri, orang lain, waktu dan
tempat secara wajar serta dapat menyesuaikan
diri kembali terhadap tuntutan/norma sosial.
Kegiatan sosio terapi dapat dilakukan bersamasama atau berselang seling dengan kegiatan
yang lain dalam proses rehabilitasi

Tujuan sosio-terapi dlm upaya


rehabilitasi:
Mempercepat proses rehabilitasi, khususnya
dalam penyesuaian psikososial
Meyakinkan pada diri rehabilitasi maupun
lingkungan. Bahwa mereka memiliki kemampuan
(potensi) yg dpt dikembangkan.
Meningkatkan harga diri sehingga rehabilitan
memiliki motivasi yang kuat untuk memperoleh
derajat kehidupan yang layak

4. Token Ekonomi
Penggunaan token, poin, atau kredit sebagai
penguatan sekunder atau umum dapat dilihat
sebagai upaya menormalisasi rumah sakit jiwa
atau lingkungan sekitar rumah sakit dengan
program meniru penggunaan uang masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan instrumental.

5. Terapi Kognitif
Terapi kognitif menurut Aaron Beck adalah
Didasarkan pada alasan teoritis dasar
dimana afek dan perilaku individual adalah
didasarkan sangat ditentukan oleh cara
dimana ia menyusun dunia.
Terapi kognitif adalah terapi terstruktur
jangka pendek yang menggunakan kerjasama
aktif antara pasien dan ahli terapi untuk
mencapai tujuan terapeutik.
Terapi ini berorientasi terhadap masalah
sekarang dan pemecahannya. Terapi biasanya
dilakukan atas dasar individual, walaupun
metode kelompok juga digunakan.

Terapi Kognitif
Terapi juga dapat digunakan bersama- sama
dengan obat. Terapi kognitif telah diterapkan
terutama untuk gangguan depresif, tetapi terapi ini
juga telah digunakan pada gangguan panic, obsesif
kompulsif, gangguan kepribadian paranoid dan
gangguan somatoform.

Tujuan terapi :
Adalah untuk menghilangkan depresi dan
mencegah rekurensinya dengan membantu
pasien Untuk mengindentifikasi dan menguji
kognisi negatif.
Untuk mengembangkan skema alternative dan
lebih fleksibel.
Untuk mengulangi respon kognitif yang baru dan
respon perilaku yang baru.

STRATEGI DAN TEKNIK

Secara keseluruhan terapi relatif singkat


berlangsung sampai kira-kira 25 minggu.
Ahli terapi harus mampu memancarkan
pengalaman hidup yang hangat dan dimengerti
dari masing masing pasien, benar- benar
murni dan jujur dengan dirinya sendiri dan
dengan pasien.
Terapi kognitif memiliki 3 komponen : aspek
didaktik, tekhnik kognitif dan tekhnik perilaku.

ASPEK DIDAKTIK
Aspek didaktik termasuk penjelasan
kepada pasien tentang trias kognitif, skema
dan logika yang salah.
Ahli terapi harus mengatakan kepada pasien
bahwa mereka akan menyusun hip[otesis
bersama sama dan mengujinya selama
perjalanan terapi.
Terapi kognitif mengharuskan penjelasan
lengkap tentang hubungan antara depresi dan
pikiran, afek, perilaku, dan juga alasan semua
aspek terapi.

TEKNIK KOGNITIF
Pendekatan kognitif terdiri dari empat
proses :
1. Mendapatkan pikiran automatis
2. Menguji pikiran automatis
3. Mengidentifikasi anggapan dasar yang
maladaptive
4. Menguji keabsahan anggapan maladaptive

TEKNIK PERILAKU
Teknik perilaku digunakan untuk menguji dan
mengubah kognisi maladaptif dan tujuan
keseluruhannya adalah untuk membantu pasien
mengerti ketidakakuratan asumsi kognitifnya
dan mempelajari strategi dan cara baru
menghadapi masalah tersebut.
Diantara tekhnik perilaku yang digunakan
adalah menjadwalkan aktivitas penguasaan dan
kesenangan, menyusun tugas bertahap, latihan
kognitif, latihan kepercayaan diri, permainan
peran (role playing) dan tekhnik pengalihan.

You might also like