You are on page 1of 11

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM

SATUAN PROSES 2
SIFAT ASAM DAN BASA SENYAWA ORGANIK

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
ARI REVITASARI

0610 3040 0337

FHIYA RATNA PUSPITA

0610 3040 0344

NOERMATIA

0610 3040 0350

NYIMAS NURKOMALA DEWI

0610 3040 0351

OKI PRATAMA YUSTISIA

0610 3040 0352

TIAH KUWURI

0610 3040 0357

YOLANDA DESRIANI

0610 3040 0359

KELAS 4 KB
DOSEN PEMBIMBING : Ir. M. ZAMAN, M. Si.

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
TAHUN 2012

SIFAT SENYAWA ASAM DAN BASA SENYAWA ORGANIK


1.

TUJUAN PERCOBAAN
- Mengenal dan memahami sifat-sifat asam dan basa senyawa organik.
- Mengenal perbedaan tingkat keasaman antara senyawa alifatik dan aromatik.
I.

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


2.1. Alat yang digunakan
-

Gelas kimia

: 1 buah

Spatula

: 1 buah

Batang pengaduk

: 1 buah

pH meter

: 1 buah

pipet ukur

: 1 buah

bola karet

: 1 buah

pipet tetes

: 1 buah

2.2. Bahan yang digunakan

II.
III.

Asam asetat 100%

Asam benzoat 1,5M dan 0,05 M

Asam sulfat

Etanol 96 %
GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)
DASAR TEORI
Sifat asam dan basa menurut syante arhenius 1884, yaitu :

- Asam
Rasanya manis, dapat bereaksi dengan kebanyakan logam, membentuk gas,
mengubah kertas lakmus biru menjadi merah, menghantarkan listrik, menghasilkan
CO2 apabila direaksikan dengan karbonat dan bereaksi dengan dengan cara
menghasilkan garam dan air.
- Basa

Rasanya

alkalis,

licin,

mengubah

kertas

lakmus

merah

menjadi

biru,

menghantarkan arus listrik, menghasilkan gas hidrogen, bereaksi dengan logam aktif
menghasilkan gas hidrogen dan beraksi dengan asam menghasilkan garam dan air.
Kekuatan asam dan basa bisa diukur dengan kertas pH universal atau pH meter :
-

Asam
Asam yang sering mewakili dengan rumus umum HA secara umum merupakan
senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH
reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat
( ditemukan dalam cuka ) dan asam sulfat (digunakan da;am baterai dan aki mobil).
Asam umumnya berasa masam, walaupun demikian mencicipi rasa asam terutama
asam pekat, dapat berbahaya dan tidak dianjurkan.
Sifat-sifat asam secara umum, yaitu :
-

Rasa : masam ketika dilarutkan dalam air.

Sentuhan : asam berasa menyengat bila disentuh, terutama asamnya asam kuat.

Kereaktifan : asam beraksi hebat dengan kebanyakan logam yaitu korosif pada
logam.

Hantaran listrik : asam, walaupun tidak selalu ionik merupakan elektrolit.


Basa
Basa adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydrinium, ketika dilarutkan
dalam air. Basa adalah lawan dari asam yaitu ditunjukan untuk unsur/senyawa kimia
yang memiliki pH lebih dari 7. Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah.
Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH
dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut.
Asam kuat atau basa kuat adalah asam atau basa yang dalam air sebagian besar atau
seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion. Asam lemah atau basa lemah adalah asam
atau basa yang di dalam air sebagian molekulnya terurai menjadi ion-ion.
Senyawa organik

adalah golongan besar senya wakimia yang

molekulnya

mengandung karbon,kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi mengenai


senyawaan organik disebut kimia organik. Banyak di antara senyawaan organik,
seperti protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan komponen penting dalam biokimia.

Di antara beberapa golongan senyawaan organik adalah senyawa alifatik, rantai


karbon yang dapat diubah gugus fungsinya; hidrokarbon aromatik, senyawaan yang
mengandung paling tidak satucincin benzena; senyawa heterosiklik yang mencakup
atom-atom nonkarbon dalam struktur cincinnya; dan polimer, molekul rantai panjang
gugus berulang.
Pembeda antara kimia organik dan anorganik adalah ada/tidaknya ikatan karbonhidrogen. Sehingga, asam karbonat termasuk anorganik, sedangkan asam format, asam
lemak pertama, organik.
Nama "organik" merujuk pada sejarahnya, pada abad ke-19, yang dipercaya bahwa
senyawa organik hanya bisa dibuat/disintesis dalam tubuh organisme melalui vis
vitalis - life-force.
Kebanyakan senyawaan kimia murni dibuat secara artifisial.
Asam adalah senyawa yang bila dilarutan dalam air mengalami disosiasi membentuk ion
hidrogen dan merupakan donor proton serta sebagai penerima pasangan elektron.
Sedangkan basa adalah senyawa yang bila dilarutan dalam air mengalami disosiasi
membentuk ion hidroksida dan merupakan akseptor proton serta sebagai pemberi
pasangan elektron. Dalam mengukur pH dapat menggunakan 2 alat yaitu pH paper
universal dan pH meter. Hasil pengukuran pH menggunakan pH lebih teliti dari pada
menggunakan pH meter universal.

Larutan yang bersifat asam adalah fenol, asam asetat, asam benzoat, metanol,
etanol dan glukosa. Sedangkan difenilamin dan anilin seharusnya bersifat basa.
Senyawa Asam organik
Asam dikloroasetat

Asam askorbat

Asam flufenamat

Asam galat

Asam format

Asam klorogenat

Asam glusuronat

Asam lemak esensial

Asam amino
Alanina
Arginina

Asparagina

Asam laktat

Asam karboksilat

Asam aspartat

Asam laurat

Asam lemak

Fenilalanina

Asam lipoat

Asam alkanoat

Glisina

Asam lisergat dietilamida

Asam asetat

Asam glutamat

Asam oksalat

Asam bongkrek

Glutamina

Asam p-toluenasulfonat

Asam erukat

Histidina

Asam palmitat

Asam glioksilat

Leusina

Asam piruvat

Asam hipurat

Lisina

Asam retinoat

Asam linolenat

Serina

Asam sinamat

Asam miristat

Tirosina

Asam tartarat

Asam oleat

Treonina

Asam tioasetat

Asam risinoleat

Triptofan

Asam trikloroasetat

Asam sitrat

Valina

Asam ursodeoksikolat

Asam stearat

Asam absisat

Cuka kayu

Protimosin-alfa

Asam Armstrong

Asam aldonat

Asam urat

Asam benzoat

Asam silikat

IV.

LANGKAH KERJA
- Menyiapkan semua bahan yang digunakan.
- Melakukan pengukuran pH pada masing-masing bahan dengan menggunakan pH
meter.
- Pengukuran pH dilakukan dengan perbedaan konsentrasi dari masing-masing bahan.
- Mencatat semua hasil percobaan dan menganalisa hasil.

VI.

DATA PENGAMATAN

Senyawa organik
Etanol

Konsentrasi (M) pH
16,46
5

NaOH

5
10

2
15

Asam sulfat

0,5
18,4

14
-

Asam Asetat

0,5
17,4

1
2

VII.

PERHITUNGAN

7.1. Asam sulfat


a. sampel 1
M

p 1000
BM

0.981,84 1000
98

= 18,4 M
b. Sampel 2
V1. M1

= V2. M2

V1. 18,4 M

= 50 ml. 0,5 M

V1

= 1,3 ml

7.2. Pembuatan NaOH


a. Pembuatan larutan natrium hidroksida
Gr = M.V.BM
= 10 M x 0,01 Lx 40 gr/mol
= 4 gram

b. Pembuatan larutan natrium hidroksida


M1.V1

M2.V2

10M. V1

0,5M. 10 ml

V1

0,5 ml

7.3. Pembuatan larutan etanol


a.sampel 1
M1

= %. p 1000/BM
= 0,96 x 0,789 x 1000/46 = 16,46 M

b. sampel 2
V1. M1

= V2. M2

V1. 16,46 M = 10 ml . 5 M
V1

= 3,03 ml

7.4. Pembuatan larutan asam asetat


a.sampel 1
M1

= %. p 1000/BM
= 1,1 x 0,49 x 1000/60 = 17,47 M

b. sampel 2
V1. M1

= V2. M2

V1. 17,47 M = 10 ml . 8 M
V1

= 4,57 ml

VIII.

ANALISA PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan sifat asam dan basa senyawa organic dapat
dianalisa bahwa senyawa organic memiliki nilai pH yang berbeda-beda, maka dari itu
senyawa organic dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok yaitu asam dan basa
berdasarkan nilai pHnya.
Dengan memvariasikan konsentrasi dari masing-masing senyawa maka dapat
dibuktikan bahwa konsentrasi mempengaruhi nilai pH apabila senyawa tersebut
dilarutkan ataupun diencerkan dalam rentang konsentrasi yang jauh. Hal tersebut
dapat dilihat dari data yang didapatkan yang mana nilai pH dari etanol dengan
konsentrasi 16,46 M yaitu 5 sedangkan nilai pH dengan konsentrasi 5 M yaitu
2.sedangkan pada NaoH nilai pH dengan konsentrasi 10 M yaitu 15 sedangkan untuk
konsentrasi 0,5 M nilai pH nya yaituu 0,5 M. pada senyawa asam sulfat pada
konsentrasi 18,4 M nilai pHnya tidak didapatkan, ini mungkin karena pH nya yang
teralalu asam seingga tidak bisa di ukur dengan kertas pH.Namun apabila rentang
konsentrasi suatu larutan tersebut tidak terlalu jauh, maka variasi konsentrasi tersebut
tidak terlalu mempengaruhi nilai pHnya.
Untuk mendapatkan pengukuran nilai pH yang akurat serta nilainya tidak
hanya dalam bilangan bulat maka biasanya pengukuran nilai pH dilakukan dengan
menggunakan alat pH meter bukan dengan pH universal,sehingga pengaruh variasi
konsentrasi dapat terlihat jelas.

IX.

KESIMPULAN
Setelah praktikkum dapat disimpulkan bahwa :

Senyawa organic dapat diklasifikasikan menjadi asam dan basa berdasarkan nilai
pHnya.
Variasi konsentrasi dapat mempengaruhi nilai pH suatu senyawa apabila variasi
konsentrasinya berada pada range yang jauh.
Pengaruh variasi konsentrasi terhadap nilai pH dapat terlihat jelas jika pengukuran
dilakukan dengan menggunakan pH meter.

X.

10. DAFTAR PUSTAKA

Taufik.muhammad.dkk.2012. petunjuk praktikkum satuan operasi 2. Sifat asam dan Basa


senyawa organik.Teknik kimia. Polsri
www.google.com

GAMBAR ALAT
SIFAT ASAM DAN BASA SENYAWA ORGANIK

Bola karet

Batang pengaduk
Erlenmeyer

Neraca analitik

Gelas kimia
Gelas ukur

Spatula

Pipet ukur

Termometer

You might also like