Professional Documents
Culture Documents
240210090132
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Respirasi merupakan proses utama dan penting yang terjadi pada hampir
semua makluk hidup, seperti halnya buah. Proses respirasi pada buah sangat
bermafaat untuk melangsungkan proses kehidupannya. Proses respirasi ini tidak
hanya terjadi pada waktu buah masih berada di pohon, akan tetapi setelah dipanen
buahbuahan juga masih melangsungkan proses respirasi.
C6H12O6 + 6 O2
Pada gambar tersebut terlihat bahwa jumlah CO2 yang dikeluarkan akan terus
menurun, kemudian pada saat mendekati senescene produksi CO2 kembali
1
Hijauoranye
-
Tekstur
Keras
+++++
556,8
18,6
Keras
+++++
540,1
19,9
Berat (gr)
Vol. HCl
(ml)
Laju
12,64
Respirasi
Timun (blanko : 25 ml)
Pengamata
0
n
Warna
Hijau
++++
Hari Ke2
3
4
HijauHijau
Oranye
oranye + + kemerahan
Khas tomat Khas tomat Khas tomat
++
+++
++++
Keras
Keras
Keras
++++
+++
++
512
546
373,86
21,2
20,8
10,39
8,16
1
Hijau
++++
Hari Ke2
Hijau
+++
12,36
3
Hijau
+++
4
Hijau
+++
Aroma
Tekstur
Berat (gr)
Vol. HCl
(ml)
Laju
Respirasi
Khas
timun
Keras
+++++
483,4
9,5
Khas
timun
Keras
++++
482,1
19,5
Khas
timun
Keras
+++
482,0
10,5
35.27
12,55
33,09
Khas
timun
Keras
++
481,8
Khas
timun
Keras
++
438,79
18,3
16,8
Grafik
60
50
40
Timun
30
Tomat
20
10
0
Hari 1
Hari 2
Hari 3
Hari 4
dan nonklimaterik yaitu adanya perlakuan etilen terhadap buah klimaterik yang
akan menstimulir baik pada proses respirasi maupun pembentukan etilen secara
autokatalitik sedangkan pada buah nonklimaterik hanya terdapat perlakuan yang
akan menstimulir proses respirasi saja.
Laju respirasi beberapa buah tropis
Laju respirasi
(mg CO2/kg/jam)
Komoditas
< 35
Nanas, belimbing
35 70
70 150
150 300
> 300
sirsak
Keras
Berat (gr)
578
Vol. HCl
10,7
(ml)
Laju
27,22
Respirasi
Timun (blanko : 25 ml)
Pengamata
0
n
Warna
Hijau
Aroma
Hari Ke1
3
Hijau
Hijau-orange
kekuningan
Keras
+++
571,9
21,3
Keras +
4
Hijau-orange
+++
Khas tomat +
++
Keras +
525,9
21
514
22
7,12
8,37
6,42
3
Hijau
kekuningan
Khas timun
4
Hijau
+++++
-
Hari Ke1
Hijau
-
Tekstur
Berat (gr)
Vol. HCl
Keras
+++++
505
(ml)
Laju
Respirasi
Keras
++++
520,2
18,6
Keras
++
486
22,6
Keras
++
498,5
19,5
13,53
5,43
12,14
Grafik:
45
40
35
30
25
20
Timun
Tomat
15
10
5
0
Hari 1
Hari 2
Hari 3
Hari 4
Laju respirasi lebih cepat jika suhu penyimpanan tinggi, umur panen
muda, ukuran buah lebih besar, adanya luka pada buah dan kandungan gula awal
yang tinggi pada produk (Winarno dan Aman, 1981). Metode yang umum
digunakan untuk menurunkan laju respirasi buah-buahan segar adalah
pengontrolan suhu ruang penyimpanan. Menurut Kays (1991), untuk beberapa
produk hasil pertanian, dengan kenaikan suhu penyimpanan sebesar 10 0C akan
mengakibatkan naiknya laju respirasi sebesar 2 sampai 2.5 kali, tetapi di atas suhu
350C laju respirasi akan menurun karena aktivitas enzim terganggu yang
menyebabkan terhambatnya difusi oksigen
Pengontrolan suhu untuk mengendalikan laju respirasi produk hasil
pertanian sangat penting artinya dalam usaha memperpanjang umur simpan
Tekstur
Keras
Berat (gr)
448
Vol. HCl
12,9
(ml)
Laju
29,71
Respirasi
Timun (blanko : 25 ml)
Pengamata
0
n
Warna
Hari Ke2
Hijau
kemerahan
3
Oranye
kemerahan
4
Oranye
kemerahan
445
20,4
Busuk
++
Lunak
berair
437
21,3
Busuk
++
Lunak
berair
421
21,5
Busuk
++
Lunak
berair
350
24,1
11,37
9,31
9,14
2,83
Hari Ke2
Hijau
kekuning
3
Hijau
kekuning
4
Hijau
kekuning
1
Hijau
kemerahan
Busuk
+
Agak lunak
1
Hijau
kekuninga
n
Aroma
Tekstur
Berat (gr)
Vol. HCl
(ml)
Laju
Respirasi
477
Khas timun
Keras
++
461
19,2
Lunak
Lunak
Lunak
456
18
451
19,2
440
20,8
13,84
16,89
14,15
10,5
Grafik :
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Hari 1
Timun
Tomat
Hari 2
Hari 3
Hari 4
Hari 5
Secara alami, setelah buah mengalami pematangan segera akan menuju ke proses
berikutnya yaitu kelayuan. Akan tetapi seringkali proses kelayuan ini tanpa
diawali dengan proses pematangan, kejadian ini terjadi pada buah-buahan yang
mengalami kerusakan, misalnya terjadinya memar. Memar atau luka pada buah
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi laju respirasi. Luka pada buah
akan mempercepat laju respirasi sehingga mempercepat proses pembusukan
karena etilen akan menstimulir reaksi enzimatis dalam buah-buahan.
Tabel 4. Pengaruh Etilen Terhadap Laju Respirasi Buah Klimakterik dan
Non Klimakterik
Tomat (blanko : 25 ml)
Pengamata
0
n
Warna
Hari Ke2
Aroma
Tekstur
Berat (gr)
Vol. HCl
(ml)
Laju
Respirasi
Timun (blanko : 25 ml)
Pengamata
0
n
Warna
Aroma
Tekstur
Berat (gr)
Vol. HCl
(ml)
Laju
Respirasi
Keterangan :
Hari Ke2
1
( ml ml sampel )
2 blanko
Laju respirasi=
x N HCl x BM CO 2
W buah ( kg )
Vol Blanko
= 25 ml
N HCl
= 0,05
BM CO2
= 44
pisang lebih
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2010.
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Laju
Respirasi.