Professional Documents
Culture Documents
I.
Pengkajian.
1.
2.
3.
4.
5.
Status mental : marah atau pasrah, depresi, ide bunuh diri, apati,
withdrawl, hilang interest pada lingkungan sekitar, gangguan prooses piker,
hilang memori, gangguan atensi dan konsentrasi, halusinasi dan delusi.
6.
7.
Neurologis
:gangguan
refleks
pupil,
nystagmus,
vertigo,
9.
10.
11.
12.
13.
Integument : kering, gatal, rash atau lesi, turgor jelek, petekie positif.
II.
Diagnosa keperawatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
III.
Perencanaan keperawatan.
Diagnosa
Keperawatan
Resiko tinggi infeksi
berhubungan dengan
imunosupresi,
malnutrisi dan pola
hidup yang beresiko.
1.
2.
3.
4.
5.
Perencanaan Keperawatan
Intervensi
Rasional
Monitor tanda-tanda infeksi baru.
Untuk pengobatan dini
gunakan teknik aseptik pada setiap Mencegah pasien terpapar oleh kuman patogen
tindakan invasif. Cuci tangan sebelum yang diperoleh di rumah sakit.
meberikan tindakan.
Anjurkan pasien metoda mencegah Mencegah bertambahnya infeksi
terpapar terhadap lingkungan yang
patogen.
Kumpulkan spesimen untuk tes lab Meyakinkan diagnosis akurat dan pengobatan
sesuai order.
Atur pemberian antiinfeksi sesuai Mempertahankan kadar darah yang terapeutik
order
Infeksi
HIV
tidak
ditransmisikan, tim kesehatan
memperhatikan
universal
precautions dengan kriteriaa
kontak pasien dan tim
kesehatan tidak terpapar HIV,
tidak terinfeksi patogen lain
seperti TBC.
1.
Intolerans aktivitas
berhubungan dengan
kelemahan,
pertukaran oksigen,
malnutrisi, kelelahan.
1.
Perubahan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
berhubungan dengan
intake yang kurang,
meningkatnya
kebutuhan metabolic,
dan
menurunnya
2.
3.
1.
2.
3.
4.
mau
dan
memerlukan
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.