You are on page 1of 63

KONSEP & TEKNIK SAMPLING

TA-5211, Eksplorasi Cebakan Mineral

Dr.Eng. Syafrizal., ST., MT


Kelompok Keahlian Eksplorasi Sumberdaya Mineral
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
FTTM - ITB

@ Syafrizal, 2014

PENDAHULUAN
Tujuan Sampling :
Untuk mendapatkan suatu nilai kadar yang dapat
mewakili suatu daerah/blok bijih.

Pentingnya Sampling :
Volume dari conto hanya merupakan sebagian kecil
dari volume blok yang diwakilinya.
Pemodelan dan Perhitungan Sumberdaya-Cadangan
didasarkan pada data dan hasil analisis terhadap conto
(sampel).
@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

KONDISI YANG HARUS DIPERHATIKAN


Salting,
Terjadinya penambahan kadar pada sampel yang akan
dianalisis.

Kontaminasi,
Terjadinya pengotoran sampel sehingga tidak dapat
mewakili kondisi yang sebenarnya.

Dilution,
Terjadinya penambahan material asing (non-ore) ke dalam
sampel.

Hindarilah :
Melakukan penambahan material dari tempat lain, baik
untuk tujuan mixing atau untuk tujuan lain.
Menggunakan data dari data-data histori yang akurasinya
diragukan.
@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

Tipe ( jenis) sampel berdasarkan bentuk dan jumlah sampel yang diambil: Sampel Point
(Titik), Sampel Linier (Garis), Sampel Bidang (Panel), Sampel Ruah (Bulk).

TIPE (JENIS) SAMPEL

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

SAMPEL POINT (TITIK)


Disebut juga sebagai grab sampling.
Berupa bagian kecil atau pecahan dari batuan
(specimen, hand speciment, rock chip, dll),
Relatif kecil (sedikit) dan bersifat lokal dengan berat 0,1
s/d 0,2 kg.

Ditujukan untuk mengetahui karakteristik geologi


atau mineralogi,
Tidak dapat mencerminkan kadar.
Tidak dapat digunakan sebagai dasar perhitungan
cadangan.
@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

SAMPEL POINT (TITIK)

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep dan


Teknik Sampling

SAMPEL LINIER (GARIS)


Sampel yang diambil dengan memotong bidang badan
bijih.
Dapat berupa drill core dan channel sampling.
Dapat berupa suatu deretan chip sampling yang diambil
memotong bidang badan bijih.
Individual sample dapat berukuran 0,5 s/d beberapa
kilogram.

Sampel berupa Drill Core umum digunakan sebagai


data dalam perhitungan cadangan,
Sampel dari Channel Sampling bisa digunakan untuk
perhitungan cadangan dan umum digunakan sebagai
sampel untuk Uji Metalurgi.
@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

SAMPEL LINIER (GARIS)

HW

FW
900 cm

2.9 m
@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

SAMPEL LINIER (GARIS)

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

SAMPEL BIDANG (PANEL)


Dapat berupa :
Sampling pada suatu bidang bukaan bijih atau face/wall
pada tambang bawah tanah melalui cuttings lubanglubang tembak.
Dapat berupa deretan titik-titik sampling pada cuttings
hasil pemboran untuk peledakan (blast hole).

Ukuran samples umumnya berkisar 1 s/d 5 kg.


Sering/umum digunakan dalam keperluan Grade
Control dan Rekonsiliasi.

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

10

SAMPEL BIDANG (PANEL)

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

11

SAMPEL BIDANG (PANEL)

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

12

BULK (RUAH) SAMPLING


Sampel dalam jumlah yg besar,
Dapat berasal dari trenching (paritan uji), sumuran uji
(test pit), ROM Stock Pile, dll.

Biasa digunakan untuk pengujian


desain/konstruksi pabrik pengolahan,
Dapat digunakan untuk pengujian hasil evaluasi
suatu endapan,
Dalam hal khusus, jumlah sampel dapat mencapai
100-an ton.

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

13

BULK (RUAH) SAMPLING

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

14

BULK (RUAH) SAMPLING

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

15

Channel Sampling.
Test Pit.
Trenching.
Drilling dan Core Sampling.

TEKNIK/CARA SAMPLING

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

16

CHANNEL SAMPLING
Disebut dengan Pemercontohan Alur.
Umum digunakan dalam uji variasi kadar urat dan variasi kualitas
batubara.
Channel samples : material berupa pecahan batuan (chip) yang
diambil dari suatu bidang dengan arah memotong bidang endapan.
Chip samples : pecahan batuan yang diambil dari satu titik atau
lebih dengan pola tertentu.
Pada endapan yang memperlihatkan bidang atau orientasi, maka
channel atau chip samples dibuat pada alur yang memotong bidang
secara tegak lurus.
Jika bidang endapan memperlihatkan heterogenitas, maka
disarankan mengambil sample secara terpisah-pisah (sub-channel).

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

17

CHANNEL SAMPLING

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

18

CHANNEL SAMPLING
Channel sampling pada endapan berlapis

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

19

CHANNEL SAMPLING
Channel sampling pada vein.
Pada urat bijih, dapat dibuat
sub-channel (1, 2, 3, 4, 5) untuk
mengetahui lebar bijih.
Sub-channel 1, 4, & 5
diperkirakan merupakan zona
batas urat (alterasi),
Sub-channel 2 & 3 diperkirakan
merupakan bidang urat (vein).

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

20

CHANNEL SAMPLING

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

21

CHANNEL SAMPLING

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

22

CHANNEL SAMPLING

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

23

CHANNEL SAMPLING

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

24

CHANNEL SAMPLING

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

25

TEST PIT (SUMURAN UJI)


Umum digunakan untuk mengetahui variasi kadar
atau endapan secara vertikal.
Sering digunakan untuk mendapatkan sampel
dalam jumlah besar (bulk sample).
Umum digunakan pada endapan laterit.
Dapat dilakukan pengambilan sampel berupa
channel sampling pada dinding test pit.
Sub-channel dapat dibuat sesuai dengan perubahan
fisik.

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

26

TEST PIT (SUMURAN UJI)

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

27

TEST PIT (SUMURAN UJI)

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep dan


Teknik Sampling

28

TRENCHING (PARITAN UJI)


Umum digunakan untuk mendapatkan letak bijih
yang berubah secara gradual.
Secara spesifik dapat digunakan dalam penentuan zona
bijih pada daerah lapukan.

Sering digunakan untuk mendapatkan sampel


dalam jumlah besar (bulk sample).

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

29

TRENCHING (PARITAN UJI)

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

30

DRILLING DAN CORE SAMPLING


Diperoleh dari pemboran inti,
Tingkat ketelitian bergantung pada core recovery,
Dapat digunakan uji kadar pada kombinasi coresludge sebagai pembanding
Core biasanya dibelah dua; 1 bagian untuk assay
dan 1 bagian untuk dokumentasi geologi,
Cutting biasanya dikumpulkan melalui pembilasan
lubang dengan fluida bor (sludge).

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

31

DRILLING DAN CORE SAMPLING

Sludge

Core

100

100 - i

Core

diameter core

Sludge

diameter lubang bor

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

32

DRILLING DAN CORE SAMPLING


Deskripsi Cuttings

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

33

DRILLING DAN CORE SAMPLING


Kondisi Core

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

34

DRILLING DAN CORE SAMPLING


Penanganan Core

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

35

DRILLING DAN CORE SAMPLING

Perunutan Core

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

36

DRILLING DAN CORE SAMPLING


Penyimpanan Core

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

37

DRILLING DAN CORE SAMPLING


Split Core

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

38

DRILLING DAN CORE SAMPLING

TOTAL CORE RECOVERY (TCR)

Penting untuk menilai kualitas data pemboran,


Untuk tujuan analisis kualitas disyaratkan minimal core
recovery pada interval pengambilan sampel adalah 90%.
Perlu diketahui penyebab core loss.

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

39

DRILLING DAN CORE SAMPLING

SOLID CORE RECOVERY (SCR)

Penting untuk keperluan geoteknik.

Mengetahui kualitas dan kekuatan batuan.

Perlu diperhatikan penyebab patah-nya core, apakah akibat memang


akibat kondisi batuan atau akibat operasi pemboran.

Parameter yang digunakan sebagai acuan adalah diameter core.

@ Syafrizal, 2014

Sebagai Contoh : Pemboran inti NQ dengan diameter core 47.6 mm. Artinya :
panjang core minimal yang diperhitungkan dalam penentuan SCR harus lebih besar
daripada 47,6 mm.

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

40

DRILLING DAN CORE SAMPLING

ROCK QUALITY DESIGNATION (RQD)

Penting untuk keperluan geoteknik.

Mengetahui kualitas dan kekuatan batuan.

Perlu diperhatikan penyebab patah-nya core, apakah akibat memang


akibat kondisi batuan atau akibat operasi pemboran.

Parameter yang digunakan sebagai acuan adalah panjang core 10 cm.

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

41

DRILLING DAN CORE SAMPLING

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

42

DRILLING DAN CORE SAMPLING

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

43

DRILLING DAN CORE SAMPLING

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep dan


Teknik Sampling

44

DRILLING DAN CORE SAMPLING

Akibat Jika Core Tidak Representatif :


Kesalahan dalam penentuan kedalaman zona endapan,
Kesalahan dalam penentuan ketebalan endapan,
Kesalahan dalam penentuan kadar atau kualitas endapan.

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

45

DRILLING DAN CORE SAMPLING


Ply per Ply Sampling

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

46

DRILLING DAN CORE SAMPLING


Contoh Sampling Pada Core Batubara

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

47

DRILLING DAN CORE SAMPLING


Contoh Sampling Pada Core Batubara

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

48

DRILLING DAN CORE SAMPLING


Contoh Sampling Pada Core Batubara

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

49

DRILLING DAN CORE SAMPLING


Contoh Sampling Pada Core Batubara

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

50

- Coning Quartering
- Splitting

REDUKSI JUMLAH SAMPEL

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

51

MEREDUKSI JUMLAH SAMPEL


Untuk keperluan analisis dan
uji kadar, maka jumlah sampel
yang diperlukan sebagian kecil
dari jumlah sampling yang
diperoleh dari proses
sampling.
Oleh sebab itu :
Perlu dijaga derajad kepercayaan.
Metoda :
Coning dan Quartering
Splitting

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

52

CONING - QUARTERING

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

53

SPLITTER

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

54

POLA PEMBORAN

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

55

POLA TITIK DATA (PEMBORAN)


Random relatif tersebar pada luasan tertentu
mewakili volume tertentu.
Random stratified relatif tersebar, tetapi bisa
mewakili suatu blok yg relatif kecil.
Regular posisi titik sampel terletak pada suatu
blok-blok yg lebih kecil grid sampling
Irregular tersebar acak dan tidak dapat
mewakili volume tertentu.

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

56

POLA TITIK DATA (PEMBORAN)

Random

Random
Stratified

Regular

Irregular

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

57

POLA TITIK DATA (PEMBORAN)


Grid density akan lebih besar pada arah tegak lurus
arah bidang kontinuitas geologi yang lebih besar.
Layout pola pemboran sangat dipengaruhi oleh
kemenerusan geologi dan pola distribusi kadar.
Pola grid biasanya akan diawali dengan pola yang
mendekati pola bujursangkar maupun pola
persegipanjang.
Evaluasi terhadap trend mineralisasi/endapan akan
digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan grid density
pada suatu arah tertentu.

Infill sampling point


Dilakukan jika ditemukan indikasi kontinuitas rendah
dan/atau kemungkinan munculnya anisotropi,
Dilakukan meningkatkan tingkat keyakinan.
@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

58

053

051 049
050
052
048

054

038

ret
iko

055

056

037
041

032
035

036

5
77

T
OS
PR

025

026

028
027

023

CKT

029

021

CIURUG AREA

001
K
BA

014

800

020

015

019

FIL

G
LIN

TH

R
NE
KE

IC

ija'a

002

S. C

011

013
012
016
018
017

700

EA
AR

022
725

CT
PE
045

030

800

044

800

024

750

700

725

675

RE
KO
CI

043

034 033

750

042

046

031

750

040

047

775

S. C

SAMPLING DENGAN POLA


ACAK (RANDOM)

CIURUG UTARA AREA

039

003

010

004

L-700 Tunnel
009

005
006
007

L-600 Tunnel

008

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

59

CUT 1
-Dip 33, TD 173.35 m,
-Dip 49, TD 241.15 m
-Dip 60, TD 238.80 m

CUT 6

ret
iko
S. C

CIURUG UTARA AREA


CKT.4
CUT 4
CUT 3

CUT 3
-Dip 42, TD 205.10 m
-Dip 53, TD 225.10 m

CUT 2
CUT 1
CKT.2

5
77

CUT 4
-Dip 57, TD 238.80 m
-Dip 65, TD 205.95 m

800

750

CKT.5

750

700

725

RE
KO
CI

675

CKT.3

CKT.1

EC
SP

O
PR
EA
AR
800

K
BA

FIL

750

725

775

800

CIURUG AREA

700

CUT 6
-Dip 43, TD 291.40 m
-Dip 55, TD 245.00 m

G
LIN

TH

R
NE
KE

IC

ija'a
S. C

CUT 7
-Dip 36, TD 200.45 m
-Dip 46, TD 240.25 m

L. 700 Ciurug
L-700
Tunnel

N
0

@ Syafrizal, 2014

250 m

L-600 Tunnel

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

60

750

750

700

700

j
k
r
l

650
q

650

u
b

eoh 173.35
c
d

600

600

e
g-h

v
w

550
eoh 241.15m

eoh 238.80 m

500

@ Syafrizal, 2014

CUT 1 (N 240E/49)
CUT 1A (N 240E/33)
CUT 1B (N 240E/60)

550

X = 9502.065
Y = 8660.626
Z = 744.011
500

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

61

FACTORS AFFECTING THE RELIABILITY OF


RESOURCE ESTIMATES

Sampling density
The ability to resolve detail in the geometry of a deposit is directly
related to the sampling density.

The quality of the sample data


Poor quality sampling contributes directly to imprecision and bias in
global and local recoverable resource estimates and limits the ability
to resolve detail in the mineralisation geometry.

The spatial continuity of the grade in the deposit


Grade continuity in gold deposits tends to be weaker than in most
base metal deposits.

Cut-off grade
Variability is usually a function of grade in most mineral deposits and
tends to increase with increasing grade.

Mining selectivity
Very high or detailed selectivity in mining usually goes hand in hand
with high cut-off grades and limited spatial continuity of grades.
@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral Konsep dan


Teknik Sampling

62

INTENSITAS TITIK DATA

@ Syafrizal, 2014

TA5211 Eksplorasi Cebakan Mineral


Konsep dan Teknik Sampling

63

You might also like