Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Makhluk hidup dari spesies yang sama memiliki ciri yang sama. Misalnya,
ayam di Indonesia dengan ayam di negara lain memiliki ciri yang sama.
Sebaliknya, ciri suatu spesies berbeda dengan spesies lainnya. Jadi, di dalam
spesies yang sama terdapat keseragaman ciri makhluk hidup, sedangkan
antarspesies yang berbeda terdapat keanekaragaman.
Diberbagai lingkungan juga dapat kita jumpai keanekaragaman makhluk
hidup. Keanekaragaman itu meliputi variasi bentuk ukuran, warna dan sifat-sifat
lain dari makhluk
masing-masing.
Ilmuwan mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan banyaknya
persamaan dan perbedaan, baik morfologi, fisiologi maupun anatominya. Makin
banyak persamaan di antara makhluk hidup makin dekat kekerabatannya, makin
sedikit persamaan makhluk hidup dikatakan makin jauh kekerabatannya.
Dalam tata nama makhluk hudup telah disepakati penggunaan sederet
takson yang disusun dari yang beranggota besar (sedikit persamaan ciri) ke yang
beranggotakan kecil (banyak persamaan ciri). Untuk setiap katagori atau tingkat
takson diberi nama tertentu, yaitu :
dunia
filum
: phyllum
kelas
: classis
bangsa
: ordo
suku/ famili
: famillia
marga
: genus
jenis
: species
Para ahli dulu membagi makhluk hidup menjadi 2 dunia, yaitu dunia
tumbuhan dan dunia hewan. Sekarang ilmuwan membagi makhluk hidup menjadi
5 dunia, yaitu dunia monera, protista, fungi, plantae (tumbuhan) dan animalia
Keanekaragaman
makhluk
hidup
tumbuh
dan
berkembang
dari
Rumusan masalah
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka penulis merumuskan masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat memahami klasifikasi hewan secara luas.
2. Untuk mengetahui manfaat dan tujuan klasifikasi hewan.
3. Dapat memahami ciri yang dapat menjadi dasar klasifikasi hewan.
4. Dapat menjelaskan sejarah klasifikasi hewan.
5. Dapat mengetahui dasa-dasar klasifikasi hewan.
6. Mampu menjelaskan tingkatan klasifikasi hewan.
7. Dapat menjelaskan perkembangan system klasifikasi.
8. Mengetahui langkah-langkah dalam klasifikasi hewan.
9. Memahami tata penulisan nama ilmiah pada hewan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pemahaman Klasifikasi
3
ciri-ciri
suatu
jenis
makhluk
hidup
untuk
kesamaan dalam susunan tulang, otot, pembuluh darah dan saraf meskipun
digunakan untuk fungsi yang berbeda.
d. Ontogeny-embryologi
Setiap individu atau tiap organ berkembang dari bentuk-bentuk embrional
sampai fase dewasa.
e. Physiologi coperativa
Merangkum hubungan-hubungan fungsional yang bberasal dari kelompokkelompok organisme.
f. Genetika-sitologi
Dengan genetika dimungkinkan pengembangan jenis-jenis baru dalam
kelompok tertentu dan dapat ditentukan keturunan murni dari suatu
individu.
g. Ekologi
Individu akan berbeda dalam batas-batas tertentu yang ditentukan oleh
genotipnya.
h. Tingkah laku hewan (behavior)
Tingkah laku hewan akan menunjuk pada kelompok tertentu dari hewanhewan, aktifitas-aktifitas juga memberikan petunjuk tentang relasi antar
hewan. Dengan melihat tingkah laku dari hewan, kita dapat menentukan
taksonomi dari hewan tersebut.
D. Sejarah Klasifikasi Hewan
Aristoteles
Merupakan bapak zoology menggolongkan hewan sebagai berikut :
1. Enaima (vertebrata): vivipar dan ovipar.
2. Anaima (invertebrata):
Cephalopoda
Crustacean
Insecta
Mollusca
Echinodermata
Sponge
Coelenterate
John ray
Suatu jenis ialah sekelompok individu yang serupa yang mempunyai
nenek moyang yang sama.
Suatu jenis tidak dihasilkan oleh jenis lain.
Organism-organisme yang meperlihatkan perbedaan yang kecil dapat
berupa satu jenis asal mereka berasal dari nenek moyang yang sama.
8
Carolus Linnaeus
Suatu jenis tidak akan pernah berupa sejak dia diciptakan. Meletakkan dasar
klasifikasi modern serta mencetuskan tata nama hewan dengan bahasa latin.
Cuvier
Membagi hewan dalam 4 golongan:
Vertebrata (mamalia, ikan).
Mollusca (hewan bertubuh lunak dan basah).
Articullata (annelid, crustacea, insect, laba-laba).
Radiata (echinodermata, nematode, coelenterate, rotifera).
Lamark
Hewan yang bertulang belakang harus diklasifikasikan berdasarkan organorgan respirasi,sirkulasi, serta system sarafnya.
E. Dasar-Dasar Klasifikasi Hewan
a. Sistem Klasifikasi Alamiah
diciptakan oleh Theophrastus (370SM sampai 285SM), salah satu
murid Aristoteles;
didasarkan
pada
bentuk
yang
dapat
dilihat
dengan
mata
biasa
(morfologi).
b. Sistem Klasifikasi Buatan
diciptakan
(1707-1778), ilmuwan
Swedia
penggolongan
mahluk
hidup
berdasarkan
pengaruh-
Darwin
menyatakan
bahwa
persamaan
struktur
tubuh
hubungan
kekerabatan
antara
satu
dengan
yang
lainnya.
Cara pengelompokan hewan dapat dilakukan dengan beberapa cara antara
lain:
1. Klasifikasi Kuno
Tokoh dalam klasifikasi ini adalah Aristoteles, yang mengklasifikasikan
hewan berdasarkan habitat atau tempat hidup hewan tersebut (hewan darat,
heran air, hewan udara) dan berdasarkan manfaatnya bagi manusia (hewan
berbahaya, hewan berguan, dan hewan tak berguna).
2. Klasifikasi Modern
Tokoh dalam klasifikasi
ini
adalah
Carolus
Linnaeus,
yang
beranggotakan
satu
jenis
makhluk
hidup.
Tingkatan-tingkatan
c. Classis
Tingkatan takson ini lebih rendah dari kelompok takson filum atau divisio,
artinya apabila kelompok makhluk hidup dalam division atau filum memiliki
ciri-ciri yang sama, maka dimasukkan dalam satu class. Contoh classis pada
hewan, yaitu Forifera misalnya classis corcorea, classis hexactinelida dan
classis demospangia.
d. Ordo (Bangsa)
Tingkatan takson yang lebih rendah dari kelas adalah ordo. Pada hewan,
nama ordo tidak memiliki akhiran. Contoh dari hewan mempunyai ordo
Carnivora (bangsa pemakan daging) dan Omnivora (bangsa pemakan tumbuhtumbuhan).
a. Famili (Suku atau Keluarga)
Famili merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Pada tingkatan famili
ini terdapat suatu kelompok yang berkerabat dekat dan memiliki banyak
persamaan ciri. Nama family pada hewan diberi akhiran idae. Contoh
keluarga hewan, yaitu Canidae (keluarga anjing) dan Falidae (keluarga
kucing).
f. Genus (Marga)
Takson genus adalah nama takson yang lebih rendah dari famili. Nama
genus terdiri atas satu kata yang diambil dari kata apa saja, bisa dari nama
hewan, zat kandungan, dan sebagainya. Huruf pertamanya diawali dengan
huruf kapital dan ditulis dengan miring atau ditulis tegak dengan digaris
bawah. Contoh untuk hewan adalah Canis (marga anjing), Felis (marga
kucing), Taenia (marga cacing).
g. Species (Jenis)
Species merupakan tingkatan takson paling rendah dan menjadi unit atau
satuan dasar klasifikasi. Species adalah kelompok makhluk hidup yang dapat
melakukan perkawinan antarsesamanya dan akan menghasilkan keturunan
yang subur (fertil).
Penulisan kata species sama seperti penulisan dalam genus, hanya pada
species terdiri atas dua kata, yaitu kata yang berada di depan merupakan nama
marga (genus), sedangkan kata yang kedua menunjukkan jenisnya. Untuk kata
12
yang kedua, huruf awalnya tidak perlu menggunakan huruf kapital. Contohnya:
Canis familaris (anjing) dan Taenia solium (cacing pita).
Dari sejumlah tingkatan-tingkatan tersebut sebenarnya dapat dibedakan
atas 3 kelompok dasar sebagai berikut:
Kategori Spesies
Merupakan unit dasar dari klasifikasi, kita membedakan spesies yang
satu dengan yang lain berdasarkan atas perbedaan ciri-ciri morfologi.
Spesies dapat didefisinikan sebagai suatu kelompok individu yang
merupakan populasi alam yang mampu berkembang biak sesamanya
tetapi tidak dapat berkembang biak dengan kelompok lain.
Kategori di bawah Spesies
Kategori ini disebut subspesies yaitu kelompok individu (populasi) di
suatu daerah yang secara geografis terpisah dari kelompok lain dalam
suatu spesies serta memiliki perbedaan taksonomi. Suatu spesies dapat
memiliki lebih dari satu subspesies. Spesies yang hanya memiliki satu
subspesies disebut spesies monotipe, sedangkan yang mempunyai lebih
dari satu subspesies disebut politipe.
Kategori di atas spesies
Yang termasuk kategori di atas spesies adalah genus, familia, ordo,
classis, phylum dan kingdom.
G. Perkembangan Sistem Klasifikasi
1. Sistem Dua kingdom
Sistem dua kingdom pertama kali dikemukakan oleh Aristoteles
(Yunani) dan dikembangkan oleh ilmuwan Swedia C. Linnaeus tahun 1735,
yaitu:
a. Kingdom Plantae (kerajaan tumbuhan)
b. Kingdom Animalia (kerajaan hewan)
2. Sistem Tiga Kingdom
13
14
15
dalam
unit-unit
yang
disebut
takson.
Bentuk
Sistem
klasifikasi
yang
dikembangkan
oleh
Linnaeus
sekaligus
mencetuskan pemakaian nama takson tingkat spesies dan genus dalam bahasa
latin. Tatanama hewan atau nomenclature adalah istilah yang berasal dari
bahasa latin yang secara harfiah berarti menyebut nama. Di dalam klasifikasi
penamaan sangat penting agar tidak terjadi kesalah pahaman. Kemudian oleh
Carolus Linnaeus mengenalkan cara baru dalam deskripsi dan memberi nama
hewan dalam bahasa latin yang disebut binomial nomenclature, yaitu:
- Kata pertama merupakan nama genus
- Kata kedua disebut nomentriaviale
- Gabungan kedua kata disebut spesies
Kemudian Konggres Zoologi Internasional memutuskan untuk membentuk
komisi tetap dalam membuat peraturan nomenclature yang isinya sebagai
berikut:
- Nama dalam Zoologi dan Botani harus dibedakan, artinya genus yang
sama dan spesies yang sama tidak boleh dipakai dalam Zoologi dan
-
Botani
Tidak boleh dua genera dalam kerajaan hewan mempunyai nama sama
tersebut.
Nama familia dibentuk dengan penambahan akhir idae pada pokok
17
Bila suatu jenis hewan dibagi atas beberapa anak jenis maka salah satu
anak jenis itu harus memiliki nama penunjuk anak jenis yang sama
dengan nama penunjuk jenisnya.
Contoh:
1. Rattus rattus (nama takson tingkat jenis).
Rattus rattus rattus (nama takson tingkat anak jenis).
Rattus rattus norwegicus (nama takson tingkat anak jenis, sebagai
pembanding)
2. Gallus gallus
Gallus gallus gallus
Gallus gallus bankiva.
ciri hewan yang diamati, catat nomernya dan lanjutkan membaca kunci
pada nomer yang sesuai dengan nomer yang tertulis dibelakang setiap
pernyataan pada kunci determinasi.
18
Jika ciri-ciri pada kunci tidak sesuai dengan cirri-ciri pada hewan
yang diamati, beralih pada pernyataan dibawahnya. Misalnya,
pernyataan 1.a tidak cocok atau tidak sesuai, maka beralihlah ke
pernyataan 1.b;
d. Identifikasi dengan cara determinasi akan berakhir pada pernyataan yang
dibelakangnya menunjukkan nama hewan (kelas atau familia).
Contoh kunci determinasi sederhana untuk menentukan ordo
sederhana adalah sebagai berikut :
1. a. Serangga tidak bersayap
b. Serangga bersayap..
2
3
orthoptera
5
Colcoptera
6
Hemiptera
7
Homoptera
8
dermoptera
9
Ordonata
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Klasifikasi merupakan suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciriciri tertentu. Secara umum tujuan dan manfaat klasifikasi adalah mempermudah
dalam mengetahui, mempelajari dan mendeskripsikan makhluk hidup. Setiap
makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang dapat menjadi dasar klasifikasi. Dasardasar klasifikasi, yaitu sustem buatan, sistem alamiah dan sistem filogenetik .
Klasifikasi mengalami perkembangan dari zaman ke zaman dari pembagian
menjadi 2 kingdom hingga menjadi 6 kingdom. Dalam mengklasifikasikan
terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui, yaitu pencandraan, pengelompokan
dan pemberian nama. Tata cara pemberian nama ilmiah dengan sistem binomial
nomenclature.
B. Saran
20
21