Professional Documents
Culture Documents
Uji chi square atau uji kai kuadrat digunakan ketika peneliti ingin menganalisis
perbedaan proporsi dua atau lebih kelompok sampel yang bervariabel kategorik. Misalnya,
peneliti akan menganalisis hubungan tingkat pendidikan dengan perilaku menyusui ibu,
makan peneliti menggunakan uji chi square untuk menguji apakah ada perbedaan proporsi
kejadian menyusui eksklusif dengan tingkat pendidikan rendah, menengah, atau tinggi.
Tingkat pendidikan rendah, menengah, atau tinggi merupakan variabel kategorik yang
dihasilkan dari penggolongan jenjang pendidikan terakhir responden sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan peneliti. Hasil pengukuran numerik dapat menjadi variabel kategorik
jika sudah dikelompokkan. Misalnya, hasil pengukuran indeks massa tubuh (IMT)
dikategorikan menjadi tiga, yaitu kurang, normal, dan overweight. Penjelasan tersebut dapat
disimpulkan apabila tujuan dari uji chi square adalah untuk menguji perbedaan proporsi
antara beberapa kelompok data, antara variabel kategorik dengan variabel kategorik.
Prinsip dasar uji chi square adalah membandingkan frekuensi yang terjadi (observasi)
dengan frekuensi harapan (ekspektasi). Bilai nilai frekueni observasi dengan nilai frekuensi
ekspektasi sama, maka dikatakan tidak ada perbedaan yang bermakna. Sebaliknya, dikatakan
ada perbedaan bermakna jika nilai frekuensi observasi berbeda dengan nilai frekuensi
ekspektasi. Rumusnya sebagai berikut:
k
(OE)
2
x =
E
df = (k 1) (n 1)
Ket:
O = nilai observasi
E = nilai ekspektasi
k = jumlah kolom
b = jumlah baris
Cara menentukan nilai masing-masing nilai O dan E adalah sebagai berikut:
Variabel 1
Variabel 2
Jumlah
Ya
a
b
a+b
Tidak
c
d
c+d
Jumlah
a+c
b+d
n
a, b, c, d, adalah nilai O, sedangkan nilai E masing-masing sel dicari dengan rumus:
E=
Ea =
( a+ b ) x( a+c )
n
Uji chi square sangat baik untuk tabel dengan derajat kebebasan (df) yang besar. Jika
tabelnya 2x2, df-nya adalah 1, maka digunakan uji chi square yang sudah dikoreksi (Yate
corrected atau Yates Correction) dengan rumus:
2
(|OE|0,5)
X=
E
2
atau
( N /2)
adbc2
2
N
X 2=
Nilai X2 dapat dicari dengan menggunakan rumus:
X 2=
N (adbc )
( a+ c )( b+ d )( a+ b ) ( c+ d)
tinggi, sedangkan kelompok yang tidak berisiko (non-expose) mendapat kode rendah. Pada
variabel dependen, kode tinggi digunakan pada kelompok kasus yang menjadi fokus
pembahasan penelitian, sedangkan kode rendah digunakan pada kelompok kasus yang bukan
menjadi fokus penelitian.