Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
TIM FIELD LAB
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS
Kerjasama dengan
UPTD PUSKESMAS SIBELA, SURAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
TIM PENYUSUN
KATA PENGANTAR
BAB I.
PENDAHULUAN
BAB II.
TINJAUAN TEORI
BAB III.
Berdasarkan hal
BAB IV.
BAB V.
STRATEGI PEMBELAJARAN
BAB VI.
PROSEDUR KERJA
Akhir kata tim penyusun modul field lab topik PMS menghaturkan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
modul ini.
Surakarta,
Januari 2013
Tim Revisi
BAB I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Permasalahan yang dihadapi Puskesmas khusus PMS ternyata
pendidikan FK UNS.
2007 tersebut, data kosong yang didapatkan memang karena tidak ada
dan dapat untuk keperluan Survailans, yaitu kelompok umur anak (<12
tahun) dan kelompok umur sudah dewasa (>12 tahun).
Penyebab
utama
meningkatnya
PMS
di
B.
negara-negara
Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan laboratorium lapangan diharapkan
mahasiswa dapat memiliki kemampuan:
a. Melakukan
penyuluhan
kesehatan
komunitas
tentang
PMS
khususnya HIV/AIDS
b. Memahami program pencegahan dan pengobatan PMS khususnya
HIV/AIDS
c. Memahami tatalaksana HIV/AIDS
d. Memahami proses rujukan kasus PMS terutama yang berisiko
tertular HIV/AIDS
Etiologi
Sebagian
besar
orang
yang
terinfeksi
HIV
tidak
pada
saat
seroconversion.
Seroconversion
adalah
Apakah AIDS ?
AIDS adalah kumpulan gejala yang disebabkan karena
sembuh)
2.
Cara Penularan
kondisi membaik, orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat
dalam
beberapa
tahun
dan
perlahan
kekebelan
tubuhnya
nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seprti terserang infeksi
tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah,
kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan
kerongkongan,
serta
mengalami
diarhea
yang
kronik.
3.
reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan
Impoten.
serangan virus cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes
umumnya adalah:
mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal
dll
2. Meningkatkan pelaksanaan PMTCT ((Prevention Mother to
C. SYPHILIS
Child Transmision)
3. Mengembangkan klinik VCT
1. Etiologi
Disebut
singa.
juga
Disebabkan
dengan
oleh
raja
bakteri
B. GONORHEA
1. Etiologi
Pada
laki
laki
dikenal
sebagai
kencing
nanah.
kadang
bulan)
setalah
terjadi
hubungan seksual.
2. Cara Penularan
Melalui hubungan seksual
3. Gejala
a. Pada Perempuan
-keluar cairan kental berwarna kekuningan
2. Cara Penularan
-melalui kontak seksual
-melalui kontak langsung dengan lesi
-penularan dari ibu ke anak
3. Gejala
Pengobatan
tanpa gejala.
Tersier
syaraf.
Namun operasi sering kali tidak efektif, karena kutil dapat muncul
kembali
Kutil sangat kecil seperti mata ikan akan muncul di luar alat
kelamin/anus maupun didalam vagina
100% juga. Pada tahun 2005 didapatkan cakupan klien yang mendapatkan
Kasus Infeksi
didapatkan
1
2
Cakupan Infeksi
2005
2006
2007
didapatkan
Menular Seksual
Kabupaten
Semarang
Data Kosong
51.96
68.64
68.31
20
puskesmas
19
puskesmas
18 puskesmas
Sumber: Bappeda Kab. Semarang, 2008. Kompilasi data dari Pusat kesehatan
Masyarakat di Seluruh Kabupaten Semarang.
Duren Ambarawa.
Dari hasil evaluasi ini, ternyata pada tahun 2005 cakupan IMS
yang diobati belum mencukupi target SPM Dinkes Jateng. Perlu
dikonfirmasikan ke tiap-tiap puskesmas apakah data kosong yang
didapatkan memang karena tidak ada penderita infeksi menular seksual
atau karena sebab lain. Pada tahun 2006 cakupan meningkat. Sedangkan
tahun 2007 jumlah cakupannya hampir sama dengan tahun sebelumnya
ditambah data dari Puskesmas Duren sebanyak 805 orang. Sebaiknya data
yang dikirimkan bukan berupa jumlah orang tetapi berupa cakupan
1) Pengobatan IMS
a. Advokasi
b. Meningkatkan KIE Pencegahan IMS, Pemeriksaan IMS dan
pengobatan secara dini
c. Pendidikan dan latihan bagi petugas kesehatan dalam tatalaksana
penderita IMS.
d. Mengembangkan Klinik IMS di lokasi/ lokalisasi penjaja seks.
e. Pemeriksaan IMS berkala kepada para PS dan pramuria di
lokasi,lokalisasi, BAR, Karaoke, Panti Pijat.
2) Peningkatan Gaya Hidup Sehat
a. Meningkatkan derajat pendidikan dasar dari anak, pemuda dan
remaja khususnya anak perempuan.
b. KIE di sekolah dan tempat kerja termasuk life Skill Education.
Perlindungan dan KIE kepada keluarga dan kelompok penduduk
10
Konsep Map
DATA
(Buku)
MASALAH
KESEHATAN
(Diagnosis
HIV AIDS)
DOKTER
DATA
(Internet)
DATA
Hasil Lab
Bukti
penanganannya.
4. Pelayanan VCT
KEPUTUSAN
MEDIS
5. Pelayanan IMS
Upaya pencegahan HIV/AIDS dilakukan bersama dengan kegiatan
penanggulangan Infeksi Menular Seksual (IMS). Kegiatan yang telah
dilaksanakan antara lain:
1. Serosurvey
Kegiatan ini dilaksanakan oleh DKK dan PMI dengan sasaran WPS
langsung, WPS tak langsung dan Napi, tujuannya untuk
mendapatkan data besaran masalah HIV dan Sifilis di kelompok
bahaya
Narkoba/NAPZA
bagi
generasi
muda/
11
tahun. Setelah menjadi AIDS, survival rate di negara industri telah bisa
Pada saat seseorang terkena infeksi virus AIDS maka diperlukan waktu 5-
10 tahun untuk sampai ke tahap yang disebut sebagai AIDS. Setelah virus
kurang dari 1 tahun. Survival rate ini berhubungan erat dengan penggunaan
masuk kedalam tubuh manusia, maka selama 2-4 bulan keberadaan virus
virusnya sendiri sudah ada dalam tubuh manusia. Tahap ini disebut sebagai
periode jendela (windows periode). Sebelum masuk pada tahap AIDS,
orang tersebut dinamai HIV positif karena dalam darahnya terdapat HIV.
Pada tahap HIV+ ini maka keadaan fisik ybs tidak mempunyai kelainan
khas ataupun keluhan apapun, dan bahkan bisa tetap bekerja seperti biasa.
1.
Diagnosis HIV-AIDS
Dari segi penularan, maka dalam kondisi ini ybs sudah aktif menularkan
virusnya ke orang lain jika dia mengadakan hubungan seks atau menjadi
panas dan batuk darah. Ibu tersebut mengeluh bahwa sakitnya sudah
donor darah.
lama dan berkali-kali mondok keluar masuk rumah sakit dengan keluhan
Sejak masuknya virus dalam tubuh manusia maka virus ini akan
menggerogoti sel darah putih (yang berperan dalam sistim kekebalan tubuh)
dan setelah 5-10 tahun maka kekebalan tubuh akan hancur dan penderita
masuk dalam tahap AIDS dimana terjadi berbagai infeksi seperti misalnya
ibu tersebut menderita AIDS. Pasien tidak puas lalu datang ke dokter B,
infeksi jamur, virus-virus lain, kanker dsb. Penderita akan meninggal dalam
Ada beberapa hasil penelitian antara lain di negara industri, seorang dewasa
berupa Limfosit T.
yang terinfeksi HIV akan menjadi AIDS dalam kurun waktu 12 tahun,
Hasil
pemeriksaan
jumlah
Limfosit
Helper
(CD4)
12
Pertanyaan:
Teknik membuat keputusan medis berbasis bukti seperti apakah yang harus
saudara lakukan?
Medicine=EBM Diagnosis)
sampai dengan akhir 1995, jumlah orang yang terinfeksi HIV (Human
Diagnosis.
diantaranya adalah kasus bayi dan anak. Setiap hari terjadi infeksi baru
sebanyak 8500 orang, sekitar 1000 diantaranya bayi dan anak (Anonim,
2006).
Sejumlah 5,8 juta orang telah meninggal akibat AIDS (Acquired Immuno
Deficiency Syndrome), 1,3 juta diantaranya adalah bayi dan anak. -AIDS
13
dari 70 tahun menjadi 4o tahun dan di Uganda akan turun dari 59 tahun
intensif, setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat diketahui dan
penyuluhan itu lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok
c.1.a Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun
b. Interview (Wawancara)
Interview sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan
penyuluhan. Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien untuk
Persiapan
untuk mengetahui apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi
14
Pelaksanaan
c.1.b Seminar
(presentasi) dari satu ahli atau beberapa ahli tentang suatu topik
masyarakat.
15
kesimpulannya.
Kemudian
tiap
pasang
yang
sudah
memainkannya
persis
seperti
bermain
monopoli
dengan
16
pendidikan
(pendekatan)
untuk
17
1. Tahap persiapan :
1 Kelompok dipandu 1 instruktur lapangan (dokter puskesmas).
Lokasi: 6 DKK yang mempunyai kerjasama dengan FK UNS (Sragen,
Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Karanganyar, Boyolali).
Pembagian kelompok dilakukan oleh pengelola Field Lab, konfirmasi
dengan DKK dan Puskesmas terkait.
Pembekalan materi dan teknis pelaksanaan diberikan pada kuliah pengantar
field lab, sesuai jadwal dari pengelola KBK FK UNS.
Pada saat kuliah pengantar dilakukan pretes untuk mahasiswa
Sebelum pelaksanaan, diharap mahasiswa melakukan konfirmasi terlebih
dulu dengan instruktur lapangan (nomor telepon instruktur lapangan
tersedia di field lab).
Tiap mahasiswa membuat cara kerja, ditulis di buku tulis, singkat dan
jelas, sebelum pelaksanaan
diperiksa, isi :
kelompok
mengganti
hari,
mengikuti
hari
Posyandu,
I. Tujuan Pembelajaran
ketiga
kegiatan
harus
diserahkan
instruktur
lapangan
untuk
18
instruktur lapangan.
Apabila mahasiswa tidak mengikuti salah satu dari 3 kegiatan Field lab
Format Laporan :
(pretes, lapangan, postes) maka dinyatakan tidak memenuhi syarat dan nilai
Halaman cover
mengikuti karena sakit, ditunjukkan dengan bukti surat keterangan sakit dari
Daftar isi
dokter atau rumah sakit. Mahasiswa ybs dapat menghubungi pengelola topik
segera.
Pretes dan postes susulan dapat diberikan pada mahasiswa yang tidak dapat
III. Pembahasan
IV. Penutup
V. Daftar Pustaka
Bila ada mahasiswa mendapat nilai kurang dari 70 %, akan dilakukan remidi
yang akan dijadwalkan oleh field lab. Bila remidi tidak lulus maka mengulang
semester depan.
(laporan untuk field lab diserahkan ke bagian field lab paling lambat 1 minggu
sesudah pelaksanaan).
Instruktur memberi penilaian terhadap mahasiswa sesuai dengan cek list yang
ditetapkan dalam buku panduan.
19
Nama
NIM
Kelompok
Puskesmas
No
.
1.
2.
3.
3.
:
:
:
:
Keterangan
Persiapan
Membuat format rencana kerja sesuai
panduan
Sikap dan tingkah laku
Menunjukkan kedisplinan (datang tepat
waktu)
Menunjukkan kesiapan mengikuti
kegiatan
Menunjukkan penampilan rapi dan sikap
sopan kepada staf Puskesmas dan
masyarakat
Menunjukkan sikap bersungguh-sungguh
dalam mengikuti semua kegiatan
Pelaksanaan
Menentukan target cakupan Penyuluhan
PMS
Melakukan penyuluhan PMS pada
masyarakat
Memperhatikan demonstrasi/FGD
masalah PMS
Menentukan bila ada suspeck PMSHIV/AIDS, dan pencatatan
pelaporannya
Laporan
Isi laporan sesuai kegiatan
Format laporan sesuai panduan
JUMLAH NILAI
20
Keterangan :
0: tidak melakukan
1: melakukan kurang dari 40 %
2: melakukan 40-60%
3: melakukan 60-80 %
4: melakukan 80-100 %
Daftar Pustaka
Jumlah Nilai
NILAI : -------------------- X 100 = ........................
44
Besar
IDI.
2000.
Pencegahan
Penyakit
Menular.
21
Foto Kegiatan
Peserta Mendengarkan
Penyuluhan oleh pihak puskesmas
Perkenalan mahasiswa
22