Hormon kortisol termasuk golongan glukokortikoid yang berfungsi meningkatkan kadar gula darah dengan mengurangi jaringan otot. Pada kondisi kronis, hal ini dapat menyebabkan resistensi insulin dan perubahan komposisi tubuh dengan bertambahnya jaringan lemak. Kortisol juga berhubungan dengan meningkatnya nafsu makan karena dapat menghambat kerja hormon leptin dalam menekan nafsu makan dan menurunkan lemak
Hormon kortisol termasuk golongan glukokortikoid yang berfungsi meningkatkan kadar gula darah dengan mengurangi jaringan otot. Pada kondisi kronis, hal ini dapat menyebabkan resistensi insulin dan perubahan komposisi tubuh dengan bertambahnya jaringan lemak. Kortisol juga berhubungan dengan meningkatnya nafsu makan karena dapat menghambat kerja hormon leptin dalam menekan nafsu makan dan menurunkan lemak
Hormon kortisol termasuk golongan glukokortikoid yang berfungsi meningkatkan kadar gula darah dengan mengurangi jaringan otot. Pada kondisi kronis, hal ini dapat menyebabkan resistensi insulin dan perubahan komposisi tubuh dengan bertambahnya jaringan lemak. Kortisol juga berhubungan dengan meningkatnya nafsu makan karena dapat menghambat kerja hormon leptin dalam menekan nafsu makan dan menurunkan lemak
Hormon kortisol digolongkan ke dalam glukokortikoid.
Penggolongan ini menunjukkan
bahwa fungsi utama hormon kortisol adalah meningkatkan kadar gula darah dengan mengorbankan jaringan otot. Walaupun ini efek yang diinginkan dalam situasi melawan / kabur, pada kondisi kronis, ini dapat mengakibatkan resistensi insulin dan perubahan susunan tubuh karena jaringan lemak menjadi lebih banyak dari jaringan insulin. Sebagai tambahan, penelitian menunjukkan bahwa kadar kortisol yang tinggi cenderung meningkatkan nafsu makan, karena hubungannya dengan hormon leptin. Ilmuwan berpendapat bahwa hormon kortisol adalah faktor utama yang menghalangi kerja hormon leptin untuk menekan nafsu makan, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi lemak tubuh (D'Adamo & Whitney, 2004).