Professional Documents
Culture Documents
@ Syafrizal, 2014
@ Syafrizal, 2014
Pengertian Continuity
Definisi Continuity
Continuity is the state of being connected or unbroken
in space (Oxford English Dictionary, 1985, p.186).
Kontinuitas ~ Homogenitas
@ Syafrizal, 2014
Pemetaan Geologi,
Pemodelan Geometri Endapan,
Model Genetik Endapan,
Attribut dan Karakteristik Mineralogi.
@ Syafrizal, 2014
DH-02
DH-03
DH-04
Interpretasi
Awal
Interpretasi
Awal
3,1
1,2
2,8
3,2
1,7
2,1
1,6
1,9
Kadar (ppm)
Berdasarkan kontrol geologi dan model genetik merupakan kontrol struktur geologi.
@ Syafrizal, 2014
INFORMASI GEOLOGI
Rock types :
mengontrol mineralisasi,
Faulting & Folding :
mengontrol kompleksitas geometri pre/post
mineralisasi,
Fracture/vein density and orientation :
mengontrol lokalisasi dan kemenerusan mineralisasi,
Evidence of primary porosity/permeability :
dikontrol oleh litologi dan struktur.
Successive phases of mineralization :
berhubungan dengan paragenesa dan hubungan
spasial.
@ Syafrizal, 2014
@ Syafrizal, 2014
1,3%
1,2%
1,4%
1,3%
1,2%
1,1%
7,1%
1,2%
1,4%
1,3%
1,2%
1,1%
7,9%
8,2%
1,3%
1,3%
1,2%
1,1%
8,3%
8,2%
8,9%
1,3%
1,2%
8,3%
8,7%
9,1%
9,2%
9,1%
1,2%
9,1%
9,2%
9,1%
8,3%
8,2%
8,9%
@ Syafrizal, 2014
10
DH-02
Batas Bijih
Batas Bijih
@ Syafrizal, 2014
11
@ Syafrizal, 2014
12
13
KONDISI GEOLOGI
SEDERHANA
MODERAT
KOMPLEK
I. Aspek Sedimentasi
1. Variasi ketebalan
Sedikit bervariasi
Bervariasi
Sangat bervariasi
2. Kesinambungan
Ribuan meter
Ratusan meter
Puluhan meter
3. Percabangan
Beberapa
Banyak
1. Sesar
Jarang
Rapat
2. Lipatan
Terlipat kuat
3. Intrusi
Tidak berpengaruh
Berpengaruh
Sangat berpengaruh
4. Kemiringan
Landai
Sedang
Curam
Sedikit bervariasi
Bervariasi
Sangat bervariasi
@ Syafrizal, 2014
14
SUMBERDAYA
Kondisi
Geologi
Kriteria
Sederhana
Tidak
Terbatas
X 500
Moderat
Tidak
Terbatas
X 250
Komplek
Tidak
Terbatas
X 100
@ Syafrizal, 2014
Hipotetik
Tereka
Tertunjuk
Terukur
15
KONTINUITAS NILAI
@ Syafrizal, 2014
16
@ Syafrizal, 2014
17
IMPLIKASI
@ Syafrizal, 2014
teknik sampling,
jumlah sampel,
ukuran butir.
18
@ Syafrizal, 2014
19
Endapan Stratiform
KARAKTERISTIK
IMPLIKASI
@ Syafrizal, 2014
20
@ Syafrizal, 2014
21
Endapan Porfiri
KARAKTERISTIK
IMPLIKASI
Dimensi besar
Kadar rendah & erratic
Variasi zona mineralisasi
banyak (disseminated,
stockwork, veinlets, dan
vein),
Kemungkinan mempunyai
zona pelindian, supergen,
hipogen
Mineralisasi dengan kadar
hipogen sering terkonsentrasi
dalam bentuk tertentu.
Pemboran.
@ Syafrizal, 2014
Pola,
Kerapatan pemboran.
Metoda sampling.
Coring,
Interval sampling.
22
@ Syafrizal, 2014
23
Endapan Sedimen
KARAKTERISTIK
IMPLIKASI
Pemboran.
@ Syafrizal, 2014
Pola,
Kerapatan pemboran.
Metoda sampling.
Coring,
Interval sampling.
24
ENDAPAN SEDIMEN
@ Syafrizal, 2014
25
@ Syafrizal, 2014
26
@ Syafrizal, 2014
27
KONTINUITAS
Kontinuitas Geometri
Kontinuitas Nilai
@ Syafrizal, 2014
28
@ Syafrizal, 2014
29
Endapan Type A
Merupakan endapan bijih yang mempunyai
koefisien variasi yang rendah.
Kategori endapan bijih ini dibagi dalam dua type
Type 1, yaitu endapan bijih dengan bentuk geometri
yang sederhana dan distribusi kadar yang sederhana.
Type 2, yaitu endapan bijih dengan bentuk geometri
yang sederhana dan distribusi kadar yang kompleks.
@ Syafrizal, 2014
30
Endapan Type A
Cadangan in-situ umumnya sama dengan cadangan
recoverable (dengan batas dilusi minor) untuk unsurunsur utamanya.
Metoda perhitungan cadangan endapan bijih dengan cara
geostatiska dan klasik menghasilkan hasil yang sama untuk
kadar rata-rata secara keseluruhan.
Evaluasi lokal atas unsur-unsur minor mempunyai akurasi yang
terbatas, hal ini dikarenakan faktor pola pemboran.
Geologi struktur dapat menimbulkan problem.
Penentuan kadar pada umumnya tidak mengalami kesulitan.
@ Syafrizal, 2014
31
Endapan Type A
Endapan batubara :
Unsur-unsur utamanya mudah dievaluasi, unsur-unsur minornya sulit dievaluasi, dilusi
internal dan dilusi tepi seringkali menimbulkan problem.
Endapan Bauksit :
Umumnya mudah dievaluasi, problem yang seringkali timbul adalah dalam penyelidikan
profil basalt dan hubungannya dengan silika reaktif (hal ini merupakan problem kontrol
penambangan)
Nikel laterit :
Model endapannya mudah dievaluasi, unsur-unsur pengotor sulit diselidiki, adanya profil
ultramafik menimbulkan problem.
Tembaga Stratabound :
Mudah dievaluasi, sederhana dalam memperkirakan kadarnya, problem yang timbul adalah
dalam kontak-kontak geologi, namun dalam hal ini pada umumnya tidak begitu
mengganggu, karena dilusi per ton adalah rendah.
@ Syafrizal, 2014
32
Endapan Type B
Yaitu endapan bijih dengan bentuk geometri kompleks dan distribusi
kadar sederhana.
Untuk endapan bijih :
Kadarnya mungkin seragam.
Faktor geometri mungkin sangat menentukan.
Dilusi batas tepi dapat sangat tinggi.
Interpretasi geologi merupakan faktor vital.
Kadar yang lebih tinggi biasanya ditambang (tetapi tidak
sampai batas-batas yang digunakan dalam tambang emas).
@ Syafrizal, 2014
33
Endapan Type C
Yaitu endapan bijih dengan bentuk geometri kompleks dan distribusi
kadar kompleks.
Untuk endapan bijih :
Bentuk geometrinya sangat kompleks
Dilusi batas tepi mungkin sangat tinggi.
Dilusi internal adakalanya sangat tinggi juga.
Interpretasi geologi dan pengambilan contoh merupakan faktor
menentukan dalam pengambilan endapan bijih.
Asumsi-asumsi subjektif sangat penting.
Perkiraan lokal biasanya merupakan problem yang disebabkan
faktor pola pemboran.
@ Syafrizal, 2014
34
@ Syafrizal, 2014
35