You are on page 1of 2

TUGAS MATAKULIAH ETIKA DALAM AKUNTANSI: Membuat essay ringkas

mengenai alasan AGREE dan AGAINTS dari Chapter 4 (Professional Accounting in the
Public Interest, Post-Enron).

Dibuat oleh:
Yenny Ariany Hidajat (120.620.130009)
Jio Hermanto (120.620.130011)
______________________________________________________________________________

Pernyataan dari Chapter 4 Ethical Governance & Accountability yang dapat kami tarik
untuk dianalisis mengenai pro-dan-kontra-nya, adalah:

Seorang profesional akuntan yang beretika harus mendahulukan kepentingan


publik di atas kepentingan-kepentingan lainnya.

Setuju dengan pernyataan di atas, alasannya:


1. Karena akuntan adalah sebuah profesi, disebut sebagai profesi karena pekerjaan ini
berhubungan dengan sebuah kepercayaan yang diberikan oleh para stakeholder. Sebuah
profesi dibangun/ dibuat dengan tujuan utama untuk melayani masyarakat/ publik
sehingga pengguna jasa akuntan ini memiliki ekspektasi/ harapan bahwa keputusan
ekonomis yang diambil oleh publik dapat didasarkan pada hasil kerja para akuntan,
karena publik percaya pada hasil pekerjaan akuntan sebab akuntan yang profesional
merupakan akuntan yang seharusnya ahli di bidangnya.
2. Karena jika seorang akuntan tidak lagi mendahulukan kepentingan publik, maka mereka
tidak dapat memenuhi tanggung jawab utama/ primary role profesinya yaitu melindungi
kepentingan publik (fiduciary service to society). Hal ini akan memicu kritikan pada
profesi akuntan itu sendiri dan pada akhirnya profesi ini akan ditinggalkan oleh para
stakeholder karena sudah tidak bisa dipercaya lagi. Hal ini terlihat pada kasus-kasus
seperti Arthur Andersen, Enron dan World Com, jatuhnya dua perusahaan besar di
Amerika tersebut dan satu kantor akuntan publik Big Five pada saat itu merupakan
bukti jika publik sudah tidak lagi menaruh kepercayaannya, maka perusahaan yang besar
sekalipun dapat hancur. Sehingga hal ini menunjukan betapa penting dan berpengaruhnya

sebuah kepercayaan publik pada perusahaan-perusahaan dalam menjalani aktivitas


bisnisnya.
3. Karena kesuksesan profesi akuntan di masa depan tergantung pada ketaatan akuntan itu
sendiri dalam memenuhi apa yang tertuang pada regulasi yang diatur oleh pemerintah,
code of conduct dari profesi akuntan seperti integrity dan objectivity, terlebih lagi pada
ekspektasi-ekspektasi yang dimiliki oleh publik terhadap profesi akuntan.
Tidak setuju dengan pernyataan di atas, alasannya:
1. Karena akuntan tersebut berstatus sebagai sebagai pegawai biasa di sebuah perusahaan,
sehingga tugasnya yang paling utama adalah untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan
yang diberikan oleh atasannya/ perusahaan yang mempekerjakannya sehingga akuntan
tersebut hanya bertanggung jawab kepada perusahaan yang mempekerjakannya, bukan
bertanggung jawab kepada masyarakat/ publik.
2. Karena jika akuntan yang bertugas untuk membuat laporan keuangan pada sebuah
perusahaan, mengungkapkan tentang poor financial condition yang terjadi pada
perusahaan tersebut untuk transparansi bagi kepentingan publik, maka dapat membangun
asumsi-asumsi publik mengenai perusahaan yang sebentar lagi akan mengalami
kebangkrutan. Informasi mengenai hal ini dapat mengakibatkan harga saham perusahaan
menjadi turun, supplier tidak lagi mau memberikan kredit kepada perusahaan sehingga
proses produksi jadi tidak berjalan, dll. Padahal sebenarnya perusahaan dapat mengatasi
masalah ini jika diberikan waktu yang cukup untuk menyelesaikannya di masa yang akan
datang.
Situasi-situasi yang seperti inilah, yang penuh dengan ketidakpastian, membuat akuntan
harus berhati-hati dalam mengungkapkan informasi pada laporan keuangan walaupun
pada akhirnya akuntan menjadi tidak menaati regulasi, tidak menaati code of conduct dari
profesi akuntan, tidak melakukan ekspektasi-ekspektasi yang dimiliki oleh publik
terhadap profesi akuntan, dan nilai-nilai etika.

You might also like