You are on page 1of 2

TumOr Otakku

Ani adalah mahasiswa ilmu komunikasi. Dia adalah mahasiswa yang sangat aktif.
Awalnya ketika dia habis kuliah dia mengalami migren (nyeri kepala sebelah) dan
mudah lelah. Ani mengira itu adalah masuk angin biasa karena setelah minum
obat sehari-hari dan istirahat dua sampai tiga hari langsung sembuh. Karena
tahu migren sering hanya tanda bahwa adanya penyakit yang lebih serius ani
melakukan CT scan. Dia mendatangi rumah sakit terdekat. Dokter syaraf yang
memeriksa saat itu tidak menemukan keanehan. Dia dinyatakan sehat. Migren
itu diperkirakan akibat gangguan keseimbangan hormon esterogen.
Setelah mengetahui hal itu ani tidak mengurangi sedikitpun aktivitasnya, mulai
dari mengajar bimbel, kuliah, mengerjakan tugas yang menumpuk, dan bahkan
dengan seambreg organisasinya. Dengan aktivitas yang begirtu padat, hal ini
dapat menenggelamkan seluruh keluhan kesehatannya.
Tapi tubuh tak bisa dikelabuhi, selain nyeri kepala, tangan kanannya terasa
kesemutan dan mati rasa tanpa sebab. Rasanya seperti terpukul ketika olahraga
berat. Muntah berulang pada pagi dan malam hari. Semakin lama obat pereda
rasa sakit yang diminumnya semakin banyak. Awalnya hanya sebutir lalu dua,
tiga, empat bahkan lima butir sehari.
Pada malam kesenian dikampusnya. Saat ani tertidur dikamar dilantai dua
rumahnya, serangan mirip stroke terjadi. Tangan dan kaki kanannya mati rasa
sehingga takbisa digerakkan. Mulutnya perot, pandangan matanya kabur, kepala
kirinya nyeri seperti ditusuk tusuk. Suara terikan minta tolongnya kalah dengan
dilantai satu. Ani mencoba bangkit mencari bantuan. Menyeret kaki kanan yang
lemah, dia berusaha turun kelantai satu. Alhasil, ditangga kakinya terpeleset
dan tubuhnya terjerembab. Kepalanya terbentur anak tangga hingga lantai satu.
Kepalanya berdarah. Benturan itu didengar oleh temen-temennya. Seperempat
jam kemudian ani sudah berada dirumah sakit X.
Perawat..?
Pengkajian..?
Lukanya dijahit, dan kemudian ani menjalani CT scan untuk mengetahui apakah
ani megalami gegar otak. Dokter menemukan citra serupa kapas hitam dibagian
kiri kepalanya. Ketika itu kapas itu diperkirakan pendarahan dalam. Ketika
diperiksa ulang dengan cairan kontras ditemukan tumor dengan 5cm dibatok
kepala kirinya.
Perawat menjelaskan bahwa jalan satu-satunya dengan operasi
Meski sempat shock ani mendiskusikan dengan keluarga tentang masalah
operasi. Akhirnya dengan mantap ani mau menjalani operasi
Perawat menjelaskan prosedure pre op
Setelah puasa sehari, tim medis melakukan operasi

Dua hari kemudian ani baru sadar dari koma, seluruh fungsi tubuhnya diganti
dengan mesin..
Setelah operasi butuh waktu 10 hari untuk memulihkan diri. Ani harus belajar
semua dari awal karena tangan dan kakinya lemah seperti gag punya tenaga
untuk menggerakkannya,.

You might also like