You are on page 1of 21

DRUG IN SPORT

KELOMPOK 12
1 7 MA R E T 20 1 5

PENGERTIAN

Drug merupakan

ANALGESIK
Analgesik berasal dari bahasa yunani an- (tanpa) dan algia
(nyeri). Analgesik merupakan senyawa yang pada dosis terapeutik
meringankan atau menekan rasa nyeri tanpa memiliki kerja anastesi
umum.
Dalam treatment untuk sport injury, analgesik digunakan dalam
fase akut untuk menerunkan nyeri.
Berdasarkan kerja farmakologis, analgesik dibagi menjadi 2
kelompok besar, yaitu
1.

Analgesik perifer (Non Narkotik)

2. Analgesik Narkotik

Analgesik Perifer/Non-Narkotik
Analgetic perifer cenderung mampu menghilangkan atau
meringankan rasa nyeri tanpa menghilangkan atau menurunkan
tingkat kesadaran. Obat ini juga tidak mengakibatkan efek ketagihan
pada pengguna. Macam-macam analgetik perifer yaitu ibupropen,
paracetamol, asam mafenamat
Efek samping yang paling umum ditimbulkan yaitu gangguan
lambung usus, kerusakan hati di ginjal, serta reaksi alergi di kulit

Analgesik Opioid/Analgetik Narkotik


Analgetik opioid merupakan golongan obat yang memiliki sifat
seperti

opium/morfin. Golongan obat ini digunakan untuk

meredakan atau menghilangkan rasa`nyeri seperti pada fraktur atau


kanker. Macam-macam analgetik opioid yaitu fentanil, metadon,
kodein
obat

ini

umumnya

dapat

mengurangi

kesadaran

dan

menimbulkan perasaan nyaman. Analgetik opioid merupakan pereda


nyeri yang paling kuat dan sangat efektif untuk mengatasi nyeri yang
hebat.

TOPIKAL ANALGESIK
Topikal Analgesik mengandung analgetik dan anti
inflamasi dan dapat digunakan untuk meredakan
rasa sakit, radang, (bengkak), nyeri otot, stifness /
kekakuan otot, radang sendi.

TOPIKAL ANALGESIK ANTI INFLAMASI


Analgesik anti inflamasi merupakan jenis obat yang
berfungsi sebagai penghilang rasa sakit atau nyeri dan
berfungsi sebagai anti radang yang disertai dengan rasa
panas dan bengkak.
Beberapa produk topikal anti-inflamasi sudah tersedia
di pasaran. Beberapa di antaranya yaitu: indomethacin
(indospray), benzydamine (Difflam), dan adrenocortical
extract (Movelat).

CORTICOSTEROID
Corticosteroid merupakan suatu kelompok dari obat-obat yang
berhubungan dengan cortisone. Corticosteroid dapat diminum,
dihirup, dioles pada kulit, atau disuntikkan kedalam tubuh.
Corticosteroid tidak berfungsi untuk menghilangkan nyeri tetapi
mengurangi peradangan.
Ketika terjadi rekasi peradangan, corticosteroid dapat diberikan
dengan cara disuntikan ke dalam tubuh. Terdapat 2 tipe injeksi
cortisone , yaitu :
1. Injeksi Lokal
2. Injeksi Sistemik

Efek samping dari Injeksi cortisone


1. Efek samping jangka pendek
terjadi pendarahan di area pembuluh darah yang pecah pada
kulit dan otot, rasa sakit pada area suntikan, terjadi weakness . Pada
orang yang mengalami diabetes melitus, injeksi cortisone dapat
menaikkan gula darah.
2. Efek samping jangka panjang
Efek samping jangka panjang dan injeksi corticosteroid
tergantung pada dosis dan frekuensi. Dengan dosis yang tinggi dan
pemberian yang lebih sering, dapat menyebabkan penipisan pada
kulit, mudah memar, penambahan berat badan, menaikkan tekanan
darah, penipisan tulang (osteoporosis) dan kerusakan pada tulang
dan sendi-sendi yang besar.

NSAIDs
NSAIDs (Non Steroidal Anti-Inflammatory Drugs)
merupakan suatu golongan obat yang memiliki khasiat
analgesik (pereda nyeri), antipiretik (penurun panas), dan
anti inflamasi (anti radang)

Pada umumnya semua jenis obat NSAIDs dapat diberikan pada


penyakit OA dan RA. Dalam cedera olahraga, jenis obat seperti
derivat asam propionat. Sodium diclofenac dan ketoprofen efektif
diberikan pada kasus nyeri reumatik akut maupun nyeri akibat
trauma. Pemberian sodium diclofenac diberikan kepada atlet sebelum
latihan dimulai untuk mengurangi kerusakan otot skeletal akibat
latihan/pertandingan

NSAID merupakan golongan obat yang relatif aman, namun ada 2


macam efek samping utama yang ditimbulkan, yaitu :
1.

efek samping pada saluran pencernaan (mual, muntah, diare,


pendarahan lambung, dan dispepsia)

2. efek samping pada ginjal (penahanan garam dan cairan, dan


hipertensi).
Efek samping ini tergantung pada dosis yang digunakan.

DOPPING

Doping berasal dari kata dope, yakni campuran candu


dengan narkotika
Menurut UU No.3 tahun 2005 tentang Sistem
Keolahragaan Nasional, Bab I Ketentuan Umum Pasal 1
ayat 22, Doping adalah penggunaan zat dan/atau metode
terlarang untuk meningkatkan prestasi olahraga.

Sesuai dengan Undang Undang No.3 tahun 2005


tentang Sistem Keolahragaan Nasional dalam Bab XVIII
pasal
85
ayat (1) diuraikan : Doping dilarang dalam semua kegiatan
olahraga. ayat (2) : Setiap induk organisasi cabang olahraga dan/atau lembaga/organisasi olahraga nasional wajib
membuat peraturan doping dan disertai sanksi. Ayat 3.
Pengawasan doping sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan oleh Pemerintah.
Di Indonesia, wadah yang melakukan pengawasan
doping adalah LADI (Lembaga Anti Doping Indonesia).
Sedangkan pada tingkat dunia, pengawasan dilakukan
oleh WADA (World Anti Doping Agency)

STIMULANT
Stimulant merupakan obat-obatan yang menaikkan
tingkat kewaspadaan dalam rentan waktu yang singkat.
Tipe-tipe stimulant :
1. Psychomotor Stimulant : Apthetamines dan kokain
2. Symphatomimetic amine: ephedrine dan
pseudoephedrine

IOC list doping classed

STEROID ANABOLIK
Obat ini merupakan turunan dari hormon

testosteron pria.
Obat ini digunakan untuk meningkatkan
pembesaran dan kekuatan otot.
Efek tambahannya meliputi efek psikologis seperti
peningkatan nafsu makan dan agresif, dan
mungkin efek antikatabolik yg dapat memperbaiki
proses pemulihan.

IOC list doping classed

- BLOCKERS
-blockers adalah salah satu obat yg secara umum

digunakan untuk mengobati hipertensi, aritmia jantung,


angina, dan tremor.
Penurunan tremor dgn -blockers ini biasa dipakai pd
OR menembak dan panahan.
Penggunaannya dilarang untuk OR :

Menembak, panahan, peluncur salju, menyelam, dan


pemain ski.

IOC list doping classed

DIURETIK
Diuretik, atau yg lebih dikenal sebagai tablet larut,
digunakan untuk mengatasi hipertensi ringan, gagal
jantung, dan retensi cairan.
Obat ini digunakan atlet yg memerlukan penurunan BB
(Berat

Badan)

dengan

cepat,

dan

mencairkan

konsentrasi obat lainnya dalam urine.

IOC list doping classed

DRUGS ABUSE IN SPORT


Penyalahgunaan zat / obat adalah penggunaan zat secara terus
menerus bahkan sampai setelah terjadi masalah. Penyalahgunaan obat
merupakan suatu keadaan dimana suatu obat digunakan tidak untuk
tujuan mengobati penyakit, akan tetapi digunakan untuk mencari atau
mencapai tujuan tertentu (Stuart & Sundeen, 1998).

Penyalahgunaan obat pada atlet seringkali ditemukan d lapangan,


dimna atlit menggunakannnya untuk meningkatkan penampilan.
Telah dilakukan pengujian obat secara teratur pada setiap event
OR internasional, namun masih saja ada masalah mengenai hal
tersebut.
Seorang pelari 100m peraih medali emas telah didiskualifikasi pd
seoul olympic 1988 krn penyalahgunaan obat
Sejak saat itu, bbrp negara telah melakukan pengujian secara random
baik pada musim pertandingan maupun di luar musim sebagai usaha
untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, pelanggaraannya juga diberi
hukuman

TERIMAKASIH

You might also like