Professional Documents
Culture Documents
atas harta benda garis keturunan itu sekalipun dia harus menahan dirinya
dari menikmati hasil tanah dan harta pusaka kaumnya istrinya. Itu sebabnya
lelaki Minang banyak yang hidup merantau ke darah lain di luar Sumatera
Barat. (http://bolmerhutasoit.wordpress.com/2011/03/21/sistem-patrilinealdan-implementasinya-dalam-suku-batak-toba-di-sumatera-utara/, Maret 21,
2011).
Ciri-ciri dari Sistem Material ini antara lain keturunan dihitung
menurut garis ibu, suku terbentuk menurut garis ibu, tiap orang diharuskan
kawin dengan orang luar sukunya atau eksogami karena di Minangkabau
dilarang kawin sesuku, pembalasan dendam merupakan satu kewajiban
bagi
seluruh
suku, perkawinan
bersifat
matrilokal,
yaitu
suami
Kalau ada beberapa orang yang derajatnya sama maka warisan ini
dibagi-bagi berdasarkan bagian yang sama.
Pasal 861: Di dalam garis menyimpang keluarga yang pertalian
keluargaannya berada dalam suatu derajat yang lebih tinggi dari derajat
ke-6 tidak mewaris. Kalau hal ini terjadi pada salah satu garis,maka
bagian yang jatuh pada garis itu, menjadi hak nya keluarga yang ada di
dalam garis lain, kalau orang ini mempunyai hak kekeluargaan dalam
derajat
yang
tidak
melebihi
derajat
ke-6.
(http://www.hukumonline.com/)
3. Penerapan sistem matrilineal untuk dewasa ini
Sistem matrilineal saat ini masih diterapkan di Minangkabau dan
masih banyak diperdebatkan oleh banyak orang. Jika dilihat dari
pembagian harta warisannya, sistem matrilineal ini tidak adil karena hanya
pihak wanita yang mendapatkan harta warisan sedangkan pihak laki-laki
tidak mendapatkannya. Hal ini bertentangan dengan hukum waris di
Indonesia dimana pada hukum waris di Indonesia setiap ahli waris
mendapatkan bagian-bagian tertentu. Jadi sebenarya sistem matrilineal ini
sudah tidak efektif lagi jika masih digunakan dan alangkah baiknya jika
masyarakat di Minangkabau beralih menggunakan hukum waris di
Indonesia yang pembagiannya lebih adil sehingga tidak merugikan pihak
manapun.
D. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang kami buat, dapat disimpulkan bahwa:
1. Sistem matrilineal merupakan sistem kekerabatan menurut garis ibu.
Sistem ini mempunyai kelemahan, salah satunya yaitu pada pembagian
warisan hanya kaum perempuan saja yang mendapatkannya sedangkan
kaum laki-laki tidak mendapatkan bagian. Sistem ini juga mempunyai
kelebihan, salah satunya yaitu harta warisan tidak dapat berpindah ke suku
yang lain.
2. Hukum waris di Indonesia didasarkan pada KUHPerdata tentang
perwarisan diamana ahli waris ini dibagi menjadi empat golongan besar,
yaitu golongan I, II, III, dan IV dimana dalam pembagian warisan, masingmasing golongan diatur sendiri-sendiri dalam pasal-pasal.
untuk saat ini karena pembagian harta waris tidak adil dan bertentangan
dengan hukum waris di Indonesia.