Professional Documents
Culture Documents
Ineffective coping
(Koping individu
tidak efektif)
Lock of
Stressori Internal
Development task
(Gangguan tugas
perkembangan)
internal dan
Missal : kegagalan
eksternal)
Misal : stress
kelhairannya tidak
individu
menjalin hubunga
terjadi akibat
dikehendaki
menghadapi
intim dengan
ansietas yang
(Unwanted child)
kegagalan
berkepanjangan
menyalahkan orang
mampu mandiri
dan terjadi
lain,
dan menyelesaikan
bersamaan dengan
ketidakberdayaan
tugas, bekerja,
keterbatasan
itdak diinginkan,
menyangkal tidak
bergaul, sekolah,
kemampuan
ketergantungan
individu untuk
mengatasinya.
Asnsietas terjadi
komentar-komentar
lingkungan, terlaku
rendahnya
akibat berpisah
negative, merendahkan
ketahanan terhadap
dengan orng
menyalahkan anak
berbagai
terdekat, hilangnya
menerima realitas
kegagalan.
pekerjaan atau
Isolasi Sosial
Menurut stuart sundeen rentang respons klien ditinjau dari interaksinya dengan
lingkungan social merupakan suatu kontinum yang terbenatang antara respons adaptif
dengan maladaptive sebagai berikut
Respon adaptif :
Menyendiri ontonomi
bekerjasama independen
curiga
curiga
Respon adaptif:
Respon yang masih dapat diterima oleh norma-norma social dan kebudayaan secara
umum serta masih dalam batas normal dalam penyelesaian masalah
1) Menyendiri: respon yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan masalah terjadi
dilingkungan sosialnya
2) Otonomi: kemampuan individu untuk menentukan dan menyampaikan ide, pikiran,
perasaan dalam hubungan social
3) Bekerjasama: kemampuan individu yang saling membutuhkan satu sama lain
4) Interdependen: saling ketergantungan antara individu dengan orang lain membina
hubungan interpersonal
Respon maladaptive:
Respon yang dieikan individu yang menyimpang dari norma social, yang termasuk
respon mal adptif adalah :
1) Menarik diri: seseorang yang mengalami kesulitan dalam membina huungan secara
terbuka dengan orang lain
2) Ketergantungan: seseorang gagal mengembangkan rasa percaya diri sehingga
tergantung dengan rang lain
3) Manipulasi; seseorang yang mengganggu orang lain sebagai objek individu srehigga
tidak dapat membina hubungan social secara mendalam
4) Curiga; seseorang gagal mengembangkan rasa percaya terpahadap irang lain.
C. Tanda dan gejal
Gejala subjektif:
a. Klien menceritakan kesepian atau ditolak oleh orang lain
b. Klien merasa tidak aman beradadengan orang lain
c. Respon verbal kurang dansangat singkat
d. Klien mengatakan hibungan tidak berarti dengan orang lain
e. Klen merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu
f. Klien tidak mampu berknsentrasi dan membuat keputusan
g. Klien mrsasa tidak berguna
h. Klien tidak yakin dapat melangsungkan hidup
i. Klien merasa ditolak
Gejala objektif
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
D. Diagnose kepeawatan
1. Isolasi social
2. Harga diri rendah kronis
3. Perubahan persepsi sensori : halusinasi
4. Koping keluarga tidak efektif
5. Koping individu tidak efektif
6. Intoleransi aktifitas
7. Deficit perawatan diri
8. Risiko tinggi mencederai diri, orang lain dan ingkungan
E. Tindkan keperawatan
1. Membina hubungan saling percaya
Untuk membina hubungan saling percaya pada pasien isolasi social kadang-kadang
perlu wakti yangtodak singkat. Perawat harus konsisten bersikap terapeutikpada
pasien. Selalu penuhi janji adalah salah satu upaya yang bisa dilakukan. Penekatan
yang konsisten akan membuahkan hasil. Bila klienakan mengikutinya. Tindakan yang
harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya, adlah
a. Menguvcapkan salam setiap kali berinteraksi denga pasien
b. Berkenalan dengan pasien; perkenalak nama dan panggilan yang saudara sukai,
serta tanyakan nama dan nama panggilan klien
c. Menanyankan perasaan dan keluhan klien saat ini
d. Buat kontrak ashan : apa uang akan dilakukan bersama klien, berapa lama akan
dikerjakan, dan tempatnya dimana
e. Jelaskan bahwa perawat akan merahasiakan informasi yang diperoleh untuk
kepentingan terapi
f. Setiap saat tujukan sikap e,pati terhadap klien
g. Penuhi kebutuhan dasar klien saat berinteraksi
2. Membantu klien menyadari perilaku isolasi social ]mungkin perilaku isolasi social
yang dialami klien dianggap sebagai perilaku yang normal. Agar klien menyadari
bahwa perilaku tersebut perl diatasi maka hal yang petama dilakukan adalah
menyadaprkan klien bahwa isolasi social merupakan maslah dan perlu diatasi. Hal
tersebut dapat digali dengan menanyakan :
a. Pendapat klien tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang lain
b. Diskusikan keunungan bila klien memiliki banyak teman dan bergaul akrab denga
mereka
c. Diskusikan kerugian bila klien haya mengurung diri dan tidak bergaul dengan
orang lain