Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memisahkan zat
warna dari buah bit dengan menggunakan metode kromatografi kertas. Bahan utama yang digunakan dalam percobaan ini adalah buah bit (Beta vulgaris), butanol (C4H9OH) dan asam asetat (CH3COOH). Alat utama yang digunakan dalam percobaan ini adalah labu distilasi, corong pemisah, refluks kondensor dan kertas whatman no.1. Metode yang digunakan adalah ekstraksi dan kromatografi kertas. Metode kromatografi kertas merupakan salah satu metode pemisahan berdasarkan distribusi suatu senyawa pada dua fasa yaitu fasa diam dan fasa gerak, ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair. Percobaan ini diawali dengan menimbang buah bit yang telah direbus sebanyak 25 gram. Kemudian sampel dimasukkan ke dalam labu distilasi dan ditambahkan etanol 95% sebanyak 25 ml, labu distilasi dirangkai dengan refluks kondensor dan di panaskan selama 5 menit. Campuran disaring dan residunya ditambahkan kloroform sebanyak 50 ml, lalu dipanaskan 5 menit. Campuran disaring dan filtratnya dimasukkan ke dalam corong pemisah untuk dicuci dengan aquadest (H2O) sebanyak 2x50 ml. Selanjutnya, ekstrak dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan dimasukkan natrium sulfat sebanyak 1 gram dan disaring. Filtrat zat warna yang diperoleh ditotolkan pada kertas saring untuk dilakukan kromatografi kertas yang akan dihitung dan diperoleh nilai Rfnya. Nilai Rf yang diperoleh dalam percobaan ini dengan menggunakan pelarut aquadest adalah 0,25, nilai Rf pelarut heksana adalah 0,32, nilai Rf pelarut heptana adalah 0,42, dan nilai Rf pelarut benzena adalah 0,51. Persen ralat yang diperoleh dari percobaan ini menggunakan pelarut aquadest adalah 64,2%, persen ralat pelarut heksana adalah 54,2%, persen ralat pelarut heptana adalah 40%, dan persen ralat pelarut benzena adalah 27,1%. Kata kunci : buah bit, ekstraksi, kromatografi, nilai Rf, zat warna