You are on page 1of 18

Sumber : http://www.scribd.

com/doc/25920681/Miopi-Dan-Hipermiopi
Miopi dan hipermiopi
A. Hipermetropi (rabun dekat)
Penyebab :
1. Sistem optik yang terlalu lemah sehingga fokus dari
bayangan benda yang dilihat akan jatuh di belakang
retina
2. lensa mata tidak dapat menebal
Akibat: tidak dapat melihat dekat dengan jelas

Pencegahan :
o duduk dengan posisi tegak ketika menulis.
o Istirahatkan mata setiap 30-60 menit setelah
menonton TV, komputer atau setelah membaca.
o Aturlah jarak baca yang tepat (> 30 cm).
o Gunakan penerangan yang cukup.
o Jangan membaca dengan posisi tidur.
Kelainan ini dapat diatasi dengan kacamata berlensa
cembung sehingga fokusnya maju ke posisi normal.
B. Miopi (rabun jauh)
Penyebab:
1. lensa mata tidak dapat menipis
2. Terjadi karena sistem optik yang sangat kuat
pembiasannya, sehingga fokus bayangan benda yang
dilihat akan jatuh di depan retina
3. Jarak terlalu dekat membaca buku, menonton
televisi, bermain videogames, main komputer, main hp
ponsel, dll. Mata yang dipaksakan dapat merusak mata.
Pelajari jarak aman aktivitas mata kita agar selalu terjaga kenormalannya.
4. Terlalu lama beraktifitas pada jarak pandang yang
sama seperti bekerja di depan komputer, di depan
layar monitor, di depan mesin, di depan berkas, dan
lain-lain. Mata butuh istirahat yang teratur dan sering
agar tidak terus berkontraksi yang monoton.

5. Tinggal di tempat yang sempit penuh sesak karena


mata kurang berkontraksi melihat yang jauh-jauh
sehingga otot mata jadi tidak normal. Atur sedemikian
rupa ruang rumah kita agar kita selalu bisa melihat
jarak pandang yang jauh.
6. Kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan
mata kita seperti membaca sambil tidur-tiduran,
membaca di tempat yang gelap, membaca di bawah
sinar matahari langsung yang silau, menatap sumber
cahaya terang langsung, dan lain sebagainya.
7. Terlalu lama mata berada di balik media transparan
yang tidak cocok untuk mata dapat mengganggu
kesehatan mata seperti sering kelamaan memakai
helm, lama memakai kacamata yang tidak sesuai
dengan mata normal kita, dan sebagainya.
8. Kekurangan gizi yang dibutuhkan mata juga bisa
memperlemah mata sehingga kurang mampu bekerja
keras dan mudah untuk terkena rabun jika mata
bekerja terlalu diporsir. Vitamin A, betakaroten, ekstrak
billberry, alpukat, dan lain sebagainya bagus untuk
mata.
9. faktor keturunan dan lingkungan. Jika orang tua
mengalami miopi dan menggunakan kacamata,
kemungkinan besar keturunannya juga akan terkena
miopi. Kalau faktor lingkungan, salah satu
penyebabnya adalah terlalu banyak menonton televise atau bermain komputer.
Radiasi dari cahaya televisi
dan komputer itulah yang bisa merusak penglihata.
Apalagi jika jarak mata dari depan televisi atau
komputer terlalu dekat.

Pencegahan :
o Bermain di luar rumah. Menurut penelitian di Boston,
Amerika Serikat, jika anak-anak seusia kita banyak
bermain di luar rumah, akan lebih sedikit terkena
gangguan mata seperti miopi. Misalnya bermain
sepeda, bola kaki, basket dan lain-lain. Permainan di
luar rumah akan mencegah terlalu banyak menonton
televisi dan komputer. Karena, jika bermain dalam
rumah akan banyak menonton televisi atau bermain
computer.Keuntungan lainnya bermain di luar rumah
adalah mata mendapat sinar matahari yang cukup
untuk tubuh dan mata. Untuk tubuh, sinar matahari
yang mengandung vitamin D sangat penting untuk
pertumbuhan tulang dan gigi. Sedangkan untuk mata,
cahaya matahari dapat mengecilkan pupil, yaitu bagian
mata yang mengatur besar kecilnya cahaya yang
masuk ke lensa mata, sehingga mata kita dapat
melihat lebih jelas atau lebih fokus.
o duduk dengan posisi tegak ketika menulis.
o Istirahatkan mata setiap 30-60 menit setelah
menonton TV, komputer atau setelah membaca.
o Aturlah jarak baca yang tepat (> 30 cm).
o Gunakan penerangan yang cukup.
o Jangan membaca dengan posisi tidur.
Akibat: tidak dapat melihat jauh dengan jelas
Kelainan ini dapat diatasi dengan kacamata berlensa
cekung

Sumber : http://www.medicinenet.com/myopia/article.htm
A. Pengantar
Miopia (atau rabun jauh) mempengaruhi 20% sampai 30% dari populasi, tapi ini mudah gangguan mata
dikoreksi dengan kacamata, lensa kontak atau pembedahan.
Orang yang memiliki miopia atau rabun jauh mengalami kesulitan melihat benda jauh, tetapi dapat
melihat benda-benda yang dekat dengan jelas. Misalnya, orang yang rabun jauh mungkin tidak dapat
membuat tanda-tanda jalan raya sampai mereka hanya beberapa meter.
Apa Penyebab Miopia?
Orang yang rabun jauh memiliki apa yang disebut kesalahan bias. Ini berarti bahwa sinar cahaya
tikungan salah ke dalam mata untuk mengirimkan gambar ke otak.Pada orang dengan myopia, bola mata
terlalu panjang atau kornea telah kelengkungan terlalu banyak, sehingga cahaya yang masuk mata tidak
terfokus dengan benar. Sinar gambar fokus di depan retina, bagian sensitif cahaya mata, daripada secara
langsung pada retina, menyebabkan penglihatan kabur.
Miopia berjalan dalam keluarga dan biasanya muncul pada masa kanak-kanak.Kadang-kadang kondisi
dataran tinggi, atau kadang-kadang memburuk dengan usia.
Apa Apakah Gejala Miopia?
Orang yang rabun jauh sering mengeluh sakit kepala, kelelahan mata, menyipitkan mata atau kelelahan
saat berkendara, bermain olahraga, atau mencari lebih dari beberapa meter.
Bagaimana Miopia Didiagnosis?
Miopia dapat dengan mudah didiagnosis dengan menggunakan mata ujian standar yang diberikan oleh
seorang dokter mata.
Bagaimana Miopia Diobati?
Kacamata, lensa kontak, atau operasi bias dapat memperbaiki miopia.
Dengan miopia, resep Anda untuk kacamata atau lensa kontak adalah angka negatif, misalnya
-3,00. Semakin tinggi jumlahnya, semakin kuat lensa Anda akan menjadi.
operasi bias dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan ketergantungan pada kacamata atau lensa
kontak. Yang paling Prosedur umum untuk miopia dilakukan dengan laser, termasuk:

Photorefractive keratectomy,. Juga disebut PRK laser digunakan untuk menghilangkan lapisan
jaringan kornea, yang rata kornea dan memungkinkan sinar cahaya untuk fokus dekat dengan atau
bahkan pada retina.

Laser-membantu dalam keratomileusis situ. Biasanya disebut LASIK, laser digunakan untuk
memotong flap melalui bagian atas kornea, laser menghilangkan beberapa jaringan kornea, maka flap
terjatuh kembali ke tempatnya. LASIK adalah pembedahan yang paling umum digunakan untuk
mengoreksi rabun jauh.

cincin kornea, kornea Plastik. cincin Intacs disebut, yang tertanam ke dalam mata untuk
mengubah bentuk kornea. Salah satu keuntungan dari cincin adalah bahwa mereka dapat dibiarkan di
tempat permanen, dapat dihapus jika terjadi masalah, atau disesuaikan harus perubahan resep
diperlukan.
Sumber : http://emedicine.medscape.com/article/1221340-overview

Patofisiologi
Miopia ini disebabkan oleh panjang aksial lebih lama dari titik fokus dari sistem pembiasan dari mata atau
sistem pembiasan terlalu kuat, tebal kornea, atau lensa tebal, atau kombinasi dari salah satu atau semua
di atas.
Sumber : http://obat-penyakit.com/rabun-jauh-miopia.html

Deskripsi
Rabun jauh terjadi karena beberapa sebab antara lain, faktor keturunan, lingkungan,
makanan yang kurang bergizi, serta cara membaca yang terlalu dekat. Penyebabpenyebab ini membuat penderita tidak bisa maksimal melihat jarak yang jauh.
Gejala
Fokus bola mata hanya mampu melihat obyek dekat, tetapi kabur bila melihat obyekobyek yang jauh letaknya.
Pengobatan
Mata minus bisa disembuhkan dengan Bedah Refraksi. Bedah refraksi itu ada
bermacam-macam diantaranya Lasik. Selain itu penderita dianjurkan untuk banyak
mengonsumsi Vitamin A.
Beberapa obat atau penyakit yang mungkin berhubungan adalah sebagai berikut:

Katarak, Amnesia, Kencing

Nanah / Gonore, Nyeri Payudara (Mastalgia), Kanker Indung Telur,

Sumber : http://belibis-a17.com/2010/07/21/kelainak-refraksi-mata-miopia-rabun-jauh/

KELAINAN REFRAKSI MATA MIOPIA


(RABUN JAUH)

Definisi

Miopia adalah suatu kelainan refraksi dimana sinar sejajar yang masuk ke mata jatuh di
depan retina pada mata yang istirahat (tanpa akomodasi). Gambaran kelainan
pemfokusan cahaya di retina pada miopia, dimana cahaya sejajar difokuskan didepan
retina.
Klasifikasi Miopia
Miopia dibagi berdasarkan beberapa karakteristik sebagai berikut :
1.

Menurut jenis kelainannya, Vaughan membagi miopia menjadi :

Miopia aksial, dimana diameter antero-posterior dari bola mata lebih


panjang dari normal.

2.

Miopia kurvatura, yaitu adanya peningkatan curvatura kornea atau lensa.

Miopia indeks, terjadi peningkatan indeks bias pada cairan mata.

Menurut perjalanan penyakitnya, miopia di bagi atas (Ilyas, 2005) :

Miopia stasioner yaitu miopia yang menetap setelah dewasa.

Miopia progresif, yaitu miopia yang bertambah terus pada usia dewasa
akibat bertambah panjangnya bola mata.

Miopia maligna, yaitu keadaan yang lebih berat dari miopia progresif, yang
dapat mengakibatkan ablasi retina dan kebutaan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi progresifitas miopia antara lain : (Mangunkusumo,


1986; Rahman, 1992) :
1.

Usia, makin muda usia anak semakin besar pertumbuhan anatomis bola
matanya.

2.

Penyakit pada mata.

3.

Kerja dekat.

4.

Intensitas cahaya.

5.

Posisi tubuh.

6.

Berdasarkan penyebab miopia, menurut Sidarta Ilyas :

Miopia refraktif adalah bertambahnya indeks bias media penglihatan,


seperti pada katarak.

Miopia aksial adalah akibat panjangnya sumbu bola mata, dengan


kelengkungan kornea dan lensa yang normal.

7.

Berdasarkan ukuran derajat dapat dibagi atas (Ilyas, 2006):

8.

Miopia ringan 1-3 dioptri

9.

Miopia sedang 3-6 dioptri

10. Miopia berat > 6 dioptri


11. Menurut timbulnya oleh Lendner dibagi atas (Rahman,1992) :
12. Kongenital
13. Infantil
14. Yuvenil
15. Secara klinik dan berdasarkan perkembangan patologi yang timbul pada mata,
maka miopia dibagi atas (Ilyas, 2003) :

Miopia simple

Miopia patologi

Etiologi Miopia
Etiologi miopia belum diketahui secara pasti. Ada beberapa keadaan yang dapat
menyebabkan timbulnya miopia seperti alergi, gangguan endokrin, kekurangan
makanan, herediter, kerja dekat yang berlebihan dan kekurangan zat kimia (kekurangan
kalsium, kekurangan vitamin) (Desvianita cit Slone, 1997).
Pada mata miopia fokus sistem optik mata terletak di depan retina, sinar sejajar yang
masuk ke dalam mata difokuskan di dalam badan kaca. Jika penderita miopia tanpa
koreksi melihat ke objek yang jauh, sinar divergenlah yang akan mencapai retina
sehingga bayangan menjadi kabur. Ada dua penyebab yaitu : daya refraksi terlalu kuat
atau sumbu mata terlalu panjang (Hoolwich, 1993).
Miopia yang sering dijumpai adalah miopia aksial. Miopia aksial adalah bayangan jatuh
di depan retina dapat terjadi jika bola mata terlalu panjang. Penyebab dari miopia aksial
adalah perkembangan yang menyimpang dari normal yang di dapat secara kongenital
pada waktu awal kelahiran, yang dinamakan tipe herediter. Bila karena peningkatan
kurvatura kornea atau lensa, kelainan ini disebut miopia kurvatura (desvianita cit Slone,
1997).
Penyebab panjangnya bola mata dapat diakibatkan beberapa keadaan :
1.

Tekanan dari otot ekstra okuler selama konvergensi yang berlebihan.

2.

Radang, pelunakan lapisan bola mata bersama-sama dengan peningkatan


tekanan yang dihasilkan oleh pembuluh darah dari kepala sebagai akibat dari
posisi tubuh yang membungkuk.

3.

Bentuk dari lingkaran wajah yang lebar yang menyebabkan konvergensi yang
berlebihan (Desvianita cit Perera, 1997).

Peningkatan kurvatura kornea dapat ditemukan pada keratokonus yaitu kelainan pada
bentuk kornea. Pada penderita katarak (kekeruhan lensa) terjadi miopia karena lensa

bertambah cembung atau akibat bertambah padatnya inti lensa ( Desvianita cit Slone,
1997).
Miopia dapat ditimbulkan oleh karena indeks bias yang tidak normal, misalnya akibat
kadar gula yang tinggi dalam cairan mata (diabetes mellitus) atau kadar protein yang
meninggi

pada

peradangan

mata.

Miopia

bias

juga

terjadi

akibat

spasme

berkepanjangan dari otot siliaris (spasme akomodatif), misalnya akibat terlalu lama
melihat objek yang dekat. Keadaan ini menimbulkan kelainan yang disebut pseudo
miopia (Sastradiwiria, 1989).
Gambaran Klinik Miopia
Sebahagian kasus-kasus miopia dapat diketahui dengan adanya kelainan pada jarak
pandang. Pada tingkat ringan, kelainan baru dapat diketahui bila penderita telah
diperiksa (Desvianita cit Adler, 1997).
Gejala subjektif :
1.

Akibat sinar dari suatu objek jauh difokuskan di depan retina, maka penderita
miopia hanya dapat melihat jelas pada waktu melihat dekat, sedangkan
penglihatan kabur bila melihat objek jauh.

2.

Keluhan astenopia, seperti sakit kepala yang dengan sedikit koreksi dari
miopianya dapat disembuhkan.

3.

Kecendrungan penderita untuk menyipitkan mata waktu melihat jauh untuk


mendapatkan efek pinhole agar dapat melihat dengan lebih jelas.

4.

Penderita miopia biasanya suka membaca, sebab mudah melakukannya tanpa


usaha akomodasi (Slone, 1979).

Gejala objektif :
1.

Miopia simple :

Pada segmen anterior ditemukan bilik mata yang dalam dan pupil yang
relatif lebar. Kadang-kadang bola mata ditemukan agak menonjol.

Pada segmen posterior biasanya terdapat gambaran yang normal atau


dapat disertai kresen miopia yang ringan disekitar papil saraf optik.

Miopia Patologi :

Gambaran pada segmen anterior serupa dengan miopia simple.

Gambaran yang ditemukan pada segmen posterior berupa kalainankelainan pada :

Korpus vitreum

Papil saraf optik

Makula

Retina terutama pada bagian temporal

Seluruh lapisan fundus yang tersebar luas berupa penipisan koroid dan retina.

Diagnosis Miopia
Diagnosis miopia dapat ditegakkan dengan cara refraksi subjektif dan objektif, setelah
diperiksa adanya visus yang kurang dari normal tanpa kelainan organik (Sastrawiria,
1989).
A. Cara Subyektif
Cara subyektif ini penderita aktif menyatakan kabur terangnya saat di periksa.
Pemeriksaan dilakukan guns mengetahui derajat lensa negatif yang diperlukan untuk
memperbaiki tajam penglihatan sehingga menjadi normal atau tercapai tajam
penglihatan terbaik. Alat yang digunakan adalah kartu Snellen, bingkai percobaan dan
sebuah set lensa coba.
Tehnik pemeriksaan :
1.

Penderita duduk menghadap kartu Snellen pada jarak 6 meter.

2.

Pada mata dipasang bingkai percobaan dan satu mata ditutup.

3.

Penderita di suruh membaca kartu Snellen mulai huruf terbesar dan diteruskan
sampai huruf terkecil yang masih dapat dibaca.

4.

Lensa negatif terkecil dipasang pada tempatnya dan bila tajam penglihatan
menjadi lebih baik ditambahkan kekuatannya perlahan-lahan hingga dapat di baca
huruf pada baris terbawah.

5.

Sampai terbaca basis 6/6.


A.

Mata yang lain dikerjakan dengan cara yang sama (Ilyas, 2003).

B. Cara Obyektif
Cara ini untuk anomali refraksi tanpa harus menanyakan bagaimana tambah atau
kurangnya kejelasan yang di periksa, dengan menggunakan alat-alat tertentu yaitu
retinoskop. Cara objektif ini dinilai keadaan refraksi mata dengan cara mengamati
gerakan bayangan cahaya dalam pupil yang dipantulkan kembali oleh retina. Pada saat
pemeriksaan retinoskop tanpa sikloplegik (untuk melumpuhkan akomodasi), pasien
harus menatap jauh. Mata kiri diperiksa dengan mata kiri, mata kanan dengan mata
kanan dan jangan terlalu jauh arahnya dengan poros visuil mata. Jarak pemeriksaan
biasanya meter dan dipakai sinar yang sejajar atau sedikit divergen berkas
cahayanya. Bila sinar yang terpantul dari mata dan tampak di pupil bergerak searah
dengan gerakan retinoskop, tambahkan lensa plus. Terus tambah sampai tampak

hampir

diam

atau

hampir

terbalik

arahnya.

Keadaan

ini

dikatakan point

of

reversal (POR), sebaliknya bila terbalik tambahkan lensa minus sampai diam. Nilai
refraksi sama dengan nilai POR dikurangi dengan ekivalen dioptri untuk jarak tersebut,
misalnya untuk jarak meter dikurangi 2 dioptri (Sastrawiria, 1989).
Cara pemeriksaan subyektif dan obyektif biasanya dilakukan pada setiap pasien. Cara
ini sering dilakukan pada anak kecil dan pada orang yang tidak kooperatif, cukup
dengan pemeriksaan objektif. Untuk yang tidak terbiasa, pemeriksaan subjektif saja
pada umumnya bisa dilakukan (Sastrawiria, 1989).
Penatalaksanaan Miopia
Penatalaksanaan miopia adalah dengan mengusahakan sinar yang masuk mata
difokuskan tepat di retina. Penatalaksanaan miopia dapat dilakukan dengan cara :
1.

Cara optik

2.

Cara operasi

Cara optik
Kacamata (Lensa Konkaf)
Koreksi miopia dengan kacamata, dapat dilakukan dengan menggunakan lensa konkaf
(cekung/negatif) karena berkas cahaya yang melewati suatu lensa cekung akan
menyebar. Bila permukaan refraksi mata mempunyai daya bias terlalu tinggi atau bila
bola mata terlalu panjang seperti pada miopia, keadaan ini dapat dinetralisir dengan
meletakkan

lensa

sferis

konkaf

di

depan

mata.

Lensa

cekung

yang

akan

mendivergensikan berkas cahaya sebelum masuk ke mata, dengan demikian fokus


bayangan dapat dimundurkan ke arah retina

(Guyton, 1997).

Lensa kontak
Lensa kontak dari kaca atau plastik diletakkan dipermukaan depan kornea. Lensa ini
tetap ditempatnya karena adanya lapisan tipis air mata yang mengisi ruang antara
lensa kontak dan permukaan depan mata. Sifat khusus dari lensa kontak adalah
menghilangkan hampir semua pembiasan yang terjadi dipermukaan anterior kornea,
penyebabnya adalah air mata mempunyai indeks bias yang hampir sama dengan
kornea sehingga permukaan anterior kornea tidak lagi berperan penting sebagai dari
susunan optik mata. Sehingga permukaan anterior lensa kontaklah yang berperan
penting.

Cara operasi pada kornea


Ada beberapa cara, yaitu :
1.

Radikal keratotomy (dengan pisau) yaitu operasi dengan menginsisi kornea


perifer sehingga kornea sentral menjadi datar. Hal ini menyebabkan sinar yang
masuk ke mata menjadi lebih dekat ke retina.

2.

Excimer laser (dengan sinar laser) yaitu operasi dengan menggunakan tenaga
laser untuk mengurangi kecembungannya dan dilengketkan kembali.

3.

Keratomileusis yaitu bila kornea yang terlalu cembung di insisi kemudian


dikurangi kecembungannya dan dilengketkan kembali.

4.

Epiratopati yaitu operasi dengan melakukan penjahitan keratolens yang sesuai


dengan koreksi refraksi ke kornea penderita yang telah di buang epitelnya.

Cara operasi di atas masih mempunyai kekurangan kekurangan, oleh karena itu para
ahli mencoba untuk mencari jalan lain yang dapat mengatasi kekurangan tersebut
dengan jalan mengambil lensa mata yang masih jernih (clear lens extraction/CLE).
Prognosis Miopia
Pada tingkat ringan dan sedang dari miopia simple prognosisnya baik bila penderita
miopia memakai kacamata yang sesuai dan mengikuti petunjuk kesehatan. Bila
progresif miopia prognosisnya buruk terutama bila di sertai oleh perubahan koroid dan
vitreus, sedangkan pada miopia maligna prognosisnya sangat jelek.

Sumber : http://www.docstoc.com/docs/42221231/refrat-Miopia

Sumber : http://www.djemari.org/2011/04/myopia-miopia-menggunakan-metode-lasik.html

Myopia (Miopia) menggunakan metode LASIK


Miopia atau rabun jauh tidak merupakan diwariskan, Miopia itu disebabkan oleh pekerjaan
seperti dekat membaca berlebihan dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor antaranya
faktor kebiasaan. Miopia merupakan kelainan refraksi pada mata yang dijangkakan paling
umum dideritai oleh golongan usia muda termasuk siswa/i dan mahasiswa/i karena pada
usia bersekolah seseorang itu lebih cenderung untuk melakukan pekerjaan dekat dengan
lebih sering.
Orang yang mengalami gangguan penglihatan sering disebut menderita gangguan refraksi.
Artinya, gangguan penglihatan terjadi akibat tidak sempurnanya bayangan benda yang
diterima oleh saraf saraf penglihatan untuk disampaikan ke otak.
Bila saat ini anda merasakan kesulitan melihat benda yang jauh tetapi tidak masalah jika
melihat benda yang dekat maka kemungkinan anda menderita apa yang dinamakan
dengan mata minus atau Miopia. Miopia memang penyakit yang sangat populer dan
menyerang antara 20% sampai 30% dari populasi.
Gangguan mata ini dengan mudah dapat dikoreksi menggunakan kaca mata, lensa kontak
atau operasi.Pada orang myopia, bentuk bola mata terlalu lonjong atau kornea terlalu
melengkung sehingga bayangan benda yang masuk ke mata menjadi tidak fokus.
Bayangan benda jatuh di depan retina, daerah sensitif pada mata sehingga menyebabkan
penglihatan menjadi kabur.
Myopia dapat dikoreksi dengan menggunakan kaca mata, lensa kontak atau operasi. Saat
ini sudah banyak dikembangkan operasi dengan menggunakan metode LASIK (Laserassisted in situ keratomileusis) yang mana laser digunakan mengurangi lapisan kornea
sehingga kornea menjadi lebih datar yang menyebabkan bayangan benda lebih fokus ke
retina.
Penderita myopia akan sering mengalami sakit kepala, mudah lelah dan pusing saat
mengendarai kendaraan atau memandang jauh. Bila menemukan penderita dengan gejala

tersebut, maka dokter akan melakukan pemeriksaan visus/tajam penglihatan baik secara
manual atau dengan komputer.
Myopia umumnya tampak pada usia muda. Gangguan ini dapat berkurang dengan
sendirinya namun sebaliknya dapat pula memburuk seiiring bertambahnya usia.
Sumber : http://emedicine.medscape.com/article/1221604-overview
Salah satu perkembangan yang paling menjanjikan dan menarik dalam dunia bedah refraktif telah
kedatangan laser di keratomileusis situ (LASIK). Teknik bedah melibatkan penciptaan berengsel flap
kornea pipih, setelah sebuah laser excimer digunakan untuk membuat potongan bias di tempat tidur
stroma yang mendasarinya. LASIK merupakan perpaduan teknologi lama dan baru, dengan akar di
keratomileusis dan keratectomy pipih otomatis (Alk).Namun karena saat ini dilakukan, ini mungkin paling
dianggap sebagai photorefractive keratectomy (PRK) dilakukan di bawah flap bukan pada permukaan
kornea. Sekitar 9 juta prosedur telah dilakukan di Amerika Serikat sejak persetujuan dari laser excimer
untuk operasi bias di akhir 1995.Sekitar 1,4 juta prosedur dilakukan pada 2007 saja (Marketscope).
Indikasi :
Pada Desember 2008, LASIK telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk beberapa
platform laser yang berbeda, termasuk VISX STAR S4, Allegretto Wavelight, Alcon LADARVision 4000,
dan Technolas dan laser NIDEK. Rentang disetujui untuk perawatan rabun, hyperopic, dan adat
bervariasi sedikit di antara platform.
Tabel 1 merangkum perangkat ini dan status FDA.
Tabel 1. Ringkasan perangkat dan Status FDA (Open Tabel di jendela baru)
Miopia (MRSE)Konvensional
LASIK

Wavefront
Parameter

Hyperopia
LASIK

PRK (Miopia)

LADARVision 4000 (Alcon) balok <-9,0 D SPH; -0,50 -7,0 D SPH


diameter Kecil; tracker murid
D untuk -3,0 D Cyl dengan -4,0
inframerah. Pelebaran diperlukan.
D Cyl

Sampai dengan -1. 0 D untuk -10,0 D


6,0 D dengan dengan 4,0 D Cyl
-6,0 D Cyl

NIDEK EC-5000

-1,0 D untuk -14,0


D SPH; 4,0 D
Cyl

N/A

-0,75 D untuk -13,0


D SPH; -1,0 -8,0 D
untuk SPH D dengan
-0,5 sampai 4,0 Cyl D

VISX Star S4

(S2, S3) <-14,0 D -6,0 D 3,0


SPH; -0,50 D untuk SPH dengan D
-5,0 D Cyl
Cyl

0,50 D untuk
5,0 D SPH;
3,0 D Cyl

-12,0 D SPH
dengan -4,0 D Cyl

Technolas 217 (B & L)

<-11,0 D SPH
(217z): <-7,0 D 1,0 D untuk 4,0 N / A
dengan -3,0 D cy SPH dengan D SPH; 2,0 D
-3,0 D Cyl
Cyl

Wavelight Allegretto Wave

<-12,0 D SPH
<-7,0 D SPH
dengan <-6,0 D Cyl dengan <-3,0 D

N/A

N/A

Cyl

Kontraindikasi
Kontraindikasi meliputi kesalahan bias tidak stabil, penyakit kolagen vaskuler aktif (terutama di hadapan
iritis atau scleritis), kehamilan, kehadiran alat pacu jantung, setiap peradangan aktif sedang berlangsung
mata eksternal (misalnya, konjungtivitis, mata kering berat), dan kesalahan bias di luar kisaran koreksi
laser (itu adalah umum untuk memiliki sedikit pasien yang dirawat di luar rentang disetujui, tetapi mereka
harus mengerti bahwa itu adalah penggunaan off-label dari laser excimer).
kontraindikasi lainnya termasuk meninggalkan kurang dari tempat tidur sisa dihitung dari 250 pM kornea
disentuh, serta tanda-tanda, gejala, atau temuan topografi konsisten dengan keratoconus.
Pasien yang berada di Accutane (isotretinoin), Cordarone (hidroklorida amiodarone), dan Imitrex
(sumatriptan) harus diperlakukan dengan hati-hati, dan konseling pasien harus disediakan karena obat ini
dapat berpengaruh negatif terhadap penyembuhan luka kornea.
Sejarah keratitis herpes merupakan kontraindikasi relatif. Meskipun pasien telah diobati aman dengan
riwayat keratitis herpes simpleks dan penggunaan yang tepat antiviral profilaksis, reaktivasi perlakuan
virus berikut masih menjadi perhatian.
Pasien yang tidak dapat bekerja sama dengan prosedur di bawah anestesi topikal dan tidak dapat secara
akurat terpaku atau berbaring datar tanpa kesulitan adalah kandidat miskin untuk operasi refraksi.

Sumber : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16519089

[Dasar-dasar pengobatan modern miopia].


Abstrak
TUJUAN:
Tujuan makalah ini adalah untuk mempresentasikan dan mendiskusikan konsep-konsep modern di pengobatan
miopia.
BAHAN DAN METODE:
sastra terbaru berurusan dengan manajemen miopia telah ditinjau.
HASIL:
Sejarah studi eksperimental pada miopia disajikan. Anatomi dan biokimia perubahan yang terjadi di bola mata
selama induksi eksperimental miopia dijelaskan. Selain itu, zat berikut menghambat perkembangan miopia
eksperimental dibahas: atropin, oxyphenonium, pirenzepine, klorpirifos, apomorphine, reserpin, dopamin 6-hidroksi,
levorphanol dekstrometorfan, MK-801, APV, bicuculline, SR95531, caca, TPMPA, dextrorphanol, , D-dan L-naloxane,
L-NAMA, formoguanamine, beta-xyloside, antagonis pusat dan perangkat VIP, dan faktor pertumbuhan fibroblas
dasar. Sebagai patogenesis miopia eksperimental mirip dengan miopia progresif, zat-zat tersebut di atas dapat

diperlakukan sebagai obat potensial menghambat proses miopia dalam manusia. Sejak tahun 1991, apomorphine
dan pirenzepine aduk terus berharap di antara para peneliti karena telah menunjukkan bahwa apomorphine dalam
bentuk suntikan subconjunctival atau intravitreal atau persiapan topikal menghambat perkembangan miopia
eksperimental dalam primata dan ayam. Selain itu telah diamati bahwa pirenzepine diberikan subconjunctivally atau
intravitreally menghambat perkembangan miopia pada Tikus pohon dan ayam. Observasi ini dipimpin Siatkowski et
al. dan Tan et al. untuk melakukan studi klinis pada manusia. Administrasi untuk satu tahun gel pirenzepine 2%
oftalmik pada anak-anak mengakibatkan pengurangan miopia sebesar 44-51% dibandingkan dengan kelompok
kontrol. Hasil et al Siatkowski. dan Tan et al. merupakan terobosan dalam pengobatan miopia dan jelas menunjukkan
bahwa kita akan dapat dalam waktu dekat untuk memperlambat atau bahkan menghambat perkembangan ini
anomali refraksi.

Sumber : http://www.eyehealth.com/myopia.html

Miopia atau Sightedness Dekat

Normal visi untuk orang buta warna achromatopsic. Courtesy Eye Institute
NIH Nasional

Pandangan yang sama ketika achromatopsic dan rabun.


Miopia adalah cacat bias mata dimana cahaya fokus di depan retina. Mereka
dengan miopia sering digambarkan sebagairabun jauh atau pendek terlihat di
bahwa mereka biasanya dapat melihat benda-benda di sekitarnya dengan jelas
tetapi obyek yang jauh terlihat kabur. Kebalikan dari miopia adalah hyperopia
atau "rabun jauh".

Miopia adalah masalah penglihatan yang paling umum di dunia. Sekitar


seperempat dari populasi orang dewasa di Amerika Serikat telah miopia. Di
tempat-tempat seperti Jepang, Singapura dan Taiwan, sebanyak satu dari tiga
atau satu dari dua dari populasi orang dewasa adalah rabun. Diperkirakan bahwa
ini karena fokus pada akademisi di negara-negara.
Miopia diukur dalam dioptri, khusus, kekuatan lensa korektif yang harus
digunakan untuk mengaktifkan mata untuk fokus gambar jauh benar pada
retina. Miopia dari 6,00 dioptri atau lebih besar dianggap miopia tinggi, atau
berat,. Orang dengan myopia tinggi beresiko lebih besar lebih masalah mata akut
seperti ablasi retina atau glaukoma. Mereka juga lebih mungkin mengalami
floaters.
Mainstream dokter mata dan dokter mata paling miopia sering benar melalui
penggunaan lensa korektif, seperti kacamata atau lensa kontak. Hal ini juga dapat
dikoreksi dengan operasi bias, seperti LASIK. Lensa korektif memiliki nilai
dioptric negatif (yaitu yang cekung) yang mengkompensasi dioptri positif
berlebihan mata rabun.

Patogenesis miopia
Teori

Faktor genetika - The diadakan secara luas teori sebagian besar


penyebab miopia adalah bahwa hal itu terutama keturunan. Ukuran
heritabilitas miopia telah menghasilkan angka setinggi 89%, dan penelitian
terbaru telah mengidentifikasi gen yang mungkin bertanggung jawab: versi
yang rusak dari gen PAX6 tampaknya dikaitkan dengan miopia dalam
penelitian kembar. Berdasarkan teori ini, mata sedikit memanjang depan ke
belakang sebagai akibat dari kesalahan selama pengembangan,
menyebabkan gambar yang akan difokuskan di depan retina bukan langsung
di atasnya. Hal ini biasanya ditemukan selama tahun-tahun pra-remaja antara
delapan dan dua belas tahun.Hal ini paling sering memburuk secara bertahap
sebagai mata tumbuh selama tingkat remaja dan kemudian pergi sebagai
seseorang mencapai usia dewasa. Faktor genetik bisa bekerja dengan cara
berbagai biokimia menyebabkan miopia, sebuah jaringan ikat lemah atau
rusak ini sangat penting. Faktor genetik termasuk warisan, meningkatkan
kerentanan untuk pengaruh lingkungan seperti bekerja di dekat berlebihan,
dan fakta bahwa beberapa orang tidak mengembangkan miopia meskipun
kondisi yang sangat buruk merupakan indikasi yang jelas bahwa keturunan
terlibat entah bagaimana dalam hal apapun.

Faktor Lingkungan - Teori lain adalah miopia yang disebabkan oleh


melemahnya otot yang mengontrol mata ciliary's lensa. Otot yang lemah tidak
dapat menyesuaikan lensa cukup untuk melihat jarak jauh, menyebabkan hal-

hal yang jauh menjadi kabur. Teori ini menyatakan bahwa kelemahan otot
adalah biasanya disebabkan oleh banyak melakukan dari "nearwork", seperti
membaca buku atau menggunakan layar komputer. Sejak mata jarang harus
fokus pada jarak jauh, otot jarang digunakan dan, sebagai hasilnya, menjadi
lemah. Karena lensa korektif melakukan pekerjaan otot ciliary untuk itu,
pendukung teori ini menunjukkan bahwa mereka membuatnya bahkan lebih
lemah, meningkatkan masalah. Sebaliknya, mereka merekomendasikan
berbagai mata latihan untuk memperkuat otot.Sebuah masalah dengan teori
ini adalah bahwa optalmologi dan obat terus mainstream bahwa ciliary otot
digunakan ketika fokus pada jarak dekat, dan santai ketika mengakomodasi
untuk penglihatan jauh. Teori lain menyarankan bahwa mata menjadi tegang
oleh bekerja ekstra konstanta yang terlibat dalam "nearwork" dan terjebak
dalam posisi dekat, dan senam mata dapat membantu mengendurkan otototot Facebook sehingga membebaskan untuk jauh penglihatan. Model ini
terutama mekanik tampaknya berbeda dengan hasil penelitian, yang
menunjukkan bahwa perpanjangan rabun mata bisa disebabkan oleh kualitas
gambar, dengan proses biokimia sebagai actuator.Sama untuk kedua
pandangan ini, bagaimanapun, bahwa bekerja di dekat luas dan akomodasi
yang sesuai dapat menjadi penting untuk awal dan perkembangan miopia.

Kombinasi genetik dan Faktor Lingkungan - Terlepas dari


keakuratan teori otot ciliary, sebuah heritabilitas tinggi miopia (seperti untuk
kondisi lainnya) tidak berarti bahwa faktor lingkungan dan gaya hidup tidak
berpengaruh pada perkembangan kondisi. heritabilitas tinggi berarti bahwa
sebagian besar variasi dalam populasi tertentu pada waktu tertentu karena
perbedaan genetik. Jika perubahan lingkungan - seperti, misalnya, telah oleh
pengenalan televisi dan komputer - kejadian miopia dapat berubah sebagai
hasilnya, meskipun heritabilitas tetap tinggi. Dari sudut pandang sedikit
berbeda melihatnya dapat disimpulkan bahwa - ditentukan oleh warisan beberapa orang berada pada risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan
miopia bila terkena kondisi lingkungan modern dengan banyak pekerjaan
dekat yang luas seperti membaca. Dengan kata lain, sering kali bukan myopia
itu sendiri, yang diwariskan, namun reaksi terhadap kondisi lingkungan yang
spesifik - dan ini reaksi dapat menjadi onset dan perkembangan miopia. Di
Cina, miopia lebih umum pada mereka dengan latar belakang pendidikan
tinggi, beberapa studi menunjukkan nearwork yang mungkin memperburuk
kecenderungan genetik untuk mengembangkan miopia.

Diet dan nutrisi - Satu 2002 artikel menyarankan bahwa miopia


mungkin disebabkan oleh konsumsi yang berlebihan roti di masa kecil, atau
secara umum dengan diet terlalu kaya karbohidrat, yang dapat
mengakibatkan hyperinsulinemia kronis. Berbagai komponen lain diet,

bagaimanapun, bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi terhadap


myopia juga, seperti diringkas dalam suatu dokumentasi.

Evolusi Advantage - Kemungkinan besar karakteristik neoteny yang


selamat sebagai link ke kecerdasan (bayi rentang focal normal ibu
wajah). Gene (s) pertama selamat pada wanita (link hormonal, perempuan
sering menjadi lebih rabun jauh setelah melahirkan) tetapi juga hadir pada
pria pada ras-ras dengan tekanan berburu santai biasanya membutuhkan visi
jauh dan kesempatan kerja diperluas dengan kerajinan visi tipe lebih dekat.
Penelitian yang relevan

Satu studi Austria ("Eye pemanjangan selama akomodasi pada


manusia: perbedaan antara emmetropes dan myopes" et al Drexler)
menunjukkan bahwa ada pemanjangan mata selama akomodasi, tetapi itu
disebabkan oleh "akomodasi yang disebabkan kontraksi otot ciliary", tidak
"memeras" otot-otot luar mata.

Berbagai eksperimen dengan hewan menunjukkan miopia yang dapat


artifisial dihasilkan baik dengan mengurangi kualitas gambar pada retina, atau
dengan menggunakan kacamata minus. Mekanisme yang tepat dari
perpanjangan ini dikendalikan gambar mata masih belum diketahui.

You might also like