Professional Documents
Culture Documents
b.
2)
Bagian dalam
untuk
menutupi
organ-organ
genetalia
di
dalamnya
dan
d.
Merupakan sebuah jaringan erektil kecil yang serupa dengan penis laki-laki.
Mengandung banyak urat-urat syaraf sensoris dan pembuluh-pembuluh darah
sehingga sangat peka. Letaknya anterior dalam vestibula. Berfungsi untuk
menutupi orga-organ genetalia di dalamnya serta merupakan daerah erotik
yang mengandung pambuluh darah dan syaraf.
e.
f.
g.
h.
i.
2.
Peritoneum
Yang meliputi dinding uterus bagian luar, dan merupakan penebalan
yang diisi jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat saraf. Bagian ini
meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen (perut).
2)
Myometrium
Merupakan lapisan yang paling tebal, terdiri dari otot polos yang
disusun sedemikian rupa hingga dapat mendorong isinya keluar saat proses
persalinan.Diantara serabut-serabut otot terdapat pembuluh darah, pembulh
lymfe dan urat syaraf.
3)
Endometrium
Merupakan lapisan terdalam dari uterus yang akan menebal untuk
mempersiapkan jika terjadi pembuahan. Tebalnya sususnannya dan faalnya
berubah secara siklis karena dipengaruhi hormon-hormon ovarium. Dalam
kehamilan endometrium berubah menjadi decidua.
Fungsi uterus yaitu untuk menahan ovum yang telah di buahi selama
Inervasi uterus melalui saraf simpatis dan parasimpatis dari pleksus LeeFrankenhouser (sacralis).
2)
Pars isthmika tuba, bagian tuba yang berada di luar uterus dan merupakan
bagian yang paling sempit.
3)
Pars ampularis tuba, bagian tuba yang paling luas dan berbentuk S
4)
Pars infundibulo tuba, bagian akhir tubae yang memiliki umbai yang
disebut fimbriae tuba.
Fungsi tuba fallopi sangat penting, yaitu untuk menangkap ovum yang
dilepaskan saat ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil
konsepsi,tempat
terjadinya
konsepsi,
dan
tempat
pertumbuhan
dan
Ovarium adalah kelenjar berbentuk buah kenari, terletak di kanan dan kiri
uterus, di bawah tuba uterina, dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum
latum uteri. Ovarium berisi sejumlah besar ovum belum matang, yang disebut
oosit primer. Setiap oosit dikelilingi sekelompok sel folikel pemberi makanan.
Pada setiap siklus haid sebuah dari ovum primitif ini mulai mematang dan
kemudian cepat berkembang menjadi folikel ovari yang vesikuler (folikel
Graaf).
Sewaktu folikel Graff berkembang, perubahan terjadi di dalam sel-sel ini,
dan cairan likuor folikuli memisahkan sel-sel dari membran granulosa menjadi
beberapa lapis. Pada tahap inilah dikeluarkan hormon estrogen. Pada masa
folikel Graff mendekati pengembangan penuh atau pematangan, letaknya dekat
permukaan ovarium, dan menjadi makin mekar karena cairan, sehingga
membenjol, seperti pembengkakan yang menyerupai kista pada permukaan
ovarium. Tekanan dari dalam folikel menyebabkannya sobek dan cairan serta
ovum lepas melalui rongga peritoneal masuk ke dalam lubang yang berbentuk
corong dari tuba uterina. Setiap bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah
ovum dilepaskan dan dikeluarkan pada saat kira-kira pertengahan (hari ke-14)
siklus menstruasi.
Vaskularisasi
Darah berasal dari arteria ovarica, dan drainase vena menuju ke vena-vena
ovarica.
Inervasi : Pleksus ovaricus
HORMON-HORMON YANG MEMPENGARUHI ORGAN REPRODUKSI
WANITA
1.
Gonadotropin
Bertanggung jawab untuk pembentukan hormon progesteron dan estrogen
2.
Estrogen
Dihasilkan oleh ovarium. Fungsinya pembentukan ciri-ciri perkembangan
seksual wanita, yaitu pemmbentukan payudara, lekuk tubuh, dan rambut
kemaluan.
3.
Progesteron
Mempersiapkan tubuh untuk menerima kehamilan
4.
5.
LH (luteinizing hormon)
Merupakan pencetus terjadinya ovulasi atau masa subur
6. Androgen adrenal
Merangsang kelenjar keringat berlebihan yang menyebabkan munculnya jerawat
B. PID
Penyakit radang panggul (salpingitis, PID) adalah suatu peradangan pada peradangan
tuba falopii, terutama terjadi pada wanita yang secara seksual aktif, resiko terutama
ditemukan pada wanita yang memakai IUD. Biasanya peradangan menyerang kedua tuba,
infeksi bisa menyebar kerongga perut dan menyebabkan Peritonitis.
Etiologi
Peradangan biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, dimana bakteri masuk melalui
vagina dan bergerak ke rahim lalu ke tuba falopii. 90-95% kasus PID disebabkan oleh
bakteri yang juga menyebabkan terjadinya penyakit menular seksual (misalnya klamidia,
gonore, mikoplasma, stafilokokus, streptokokus). infeksi ini jarang terjadi sebelum siklus
menstruasi pertama, setelah menopause maupun selama kehamilan.
Penularan yang utama terjadi melalui hubungan seksual, tetapi bakteri juga bisa masuk
kedalam tubuh setelah prosedur kebidanan/kandungan ( misalnya pemasangan IUD,
perslinan, keguguran, aborsi dan biopsy endometrium).
Penyebab lainnya yang jarang terjadi adalah:
1.
2.
3.
Tuberculosis
4.
2.
3.
4.
5.
Gejala
Gejala biasanya muncul segera setelah siklus menstruasi. Penderita merasakan nyeri pada
perut bagian bawah yang semakin memburuk dan disertai oleh mual atau muntah.
Biasanya infeksi akan menyumbat tuba falopii. Tuba yang tersumbat bisa membengkak
dan terisi cairan. Sebagai akibatnya bisa terjadi nyeri menahun, perdarahan menstruasi
yang tidak teratur dan kemandulan. Infeksi bisa menyebar ke struktur di sekitarnya,
menyebabkan terbentuknya jaringan parut dan perlengketan fibrosa yang abnormal
diantara organ-organ perut serta menyebabkan nyeri menahun. Di dalam tuba, ovarium
maupun panggul bisa terbentuk abses (penimbunan nanah). Jika abses pecah dan nanah
masuk ke rongga panggul, gejalanya segera memburuk dan penderita bisa mengalami
syok. Lebih jauh lagi bisa terjadi penyebaran infeksi ke dalam darah sehingga terjadi
sepsis.
Gejala lainnya yang mungkin ditemukan pada PID:
1.
Keluar cairan dari vagina dengan warna, konsistensi dan bau yang abnormal
2.
Demam
5.
6.
7.
8.
Kelelahan
9.
2.
3.
Kuldosentesis
4.
Laparoskopi
5.
USG panggul.