Professional Documents
Culture Documents
Dosen Pembimbing,
Guntur Satrio P., S.Farm., M.Si
Kelompok 3 Kelas B
Akhmad khadafi saputra
Diyah paramita
Novia Amanda
Ririn fuji lestari
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
ridha-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya, mungkin
kami tidak bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini memuat tentang obat-obat yang mempengaruhi motilitas lambung.
Makalah ini berguna untuk pembaca sebagai media pembelajaran baik formal maupun non
formal, dan sebagai media untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca agar dapat lebih
memperdalam pengetahuannya dalam bidang obat-obatan khususnya obat-obatan yang
mempengaruhi motilitaslambung.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 4
1.
2.
3.
4.
5.
Latar belakang......................................................................................................... 4
Batasan masalah...................................................................................................... 5
Rumusan masalah.................................................................................................... 5
Tujuan...................................................................................................................... 5
Manfaat.................................................................................................................... 6
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
3
System pencernaan merupakan salah satu system organ yang ada dalam tubuh
manusia. System pencernaan memiliki fungsi utama, yaitu memindahkan nutrient, air,
dan elektrolit dari makanan yang kita makanke dalam sel tubuh. makana yang kita makan
akan diubah menjadi sumber energy dan bahan bakar tubuh berupa ATP, serta sebagai
sumber bahan baku untuk menambah jaringan tubuh. namun ATP maupun nutrisi lainnya
tidak
2. Batasan masalah
Pada penelitian ini diberikan batasan pada pengkajian khusus yang membahas
mengenai pelanggaran kode etik tenaga teknis kefarmasian yang terdapat di apotek M.
Farid
3. Rumusan masalah
Rumusan masalah yang kami ambil pada makalah ini antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Pengertian apotik, etika, kode etik profesi, dan pengertian tenaga teknis kefarmasian?
2. Pelanggaran kode etik tenaga teknis kefarmasian dan solusi dari pelanggran tersebut?
4. Metode penelitian
1. Jenis penelitian
Penelitian ini temasuk metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang tidak menggunakan metode ilmiah sebagai patokannya. Misalnya
saja seperti ilmu etika.
2. Tempat dan waktu penelitian
Tempat dilakukannya penelitian pada makalah ini adalah bertempat di apotek M.
Farid. Penelitian ini dimulai pada tanggal 12 september sampai dengan 19 september
2014.
3. Subjek penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah mengenai pelanggaran kode etik tenaga teknis
kefarmasian di apotek M. Farid.
4. Objek penelitian
Objek dari penelitian ini adalah tenaga teknis kefarmasian yang berada di apotek
M. Farid.
5. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini antara lain:
1. Untuk memenuhi tugas kuliah etika profesi dan ilmu komunikasi.
BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
1. Pengertian apotek
1) UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan pasal 5 ayat 2 yang berbunyi setiap
orangmempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu dan terjangkau.
2) UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan pasal 7 yang berbunyi setiap orang
berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang
seimbang dan bertanggungjawab.
3) UU No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen pasal 4a yang
berbunyi hak konsumen adalah hak atas kenyamanan, keamanan, dan
keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa.
4) UU No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen pasal 7b yang berbunyi
kewajiban pelaku usaha memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur
mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa, serta memberikan
penjelasan penggunaan, dan pemeliharaan.
b) Solusi:
Sebaiknya seorang TTK dapat menjelaskan dengan baik kegunaan dan
efek dari obat yang diberikan, sehingga konsumen dapat memahami dalam hal
pemakaina obat tersebut. Seorang TTK juga sebaiknya member edukasi pada
konsumen tentang penyakit dan terapinya. Informasi obat kepada pasien
sekurang-kurangnya meliputi cara pemakaian obat dan cara penyimpanan obat.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Tenaga teknis kefarmasian dituntut professional dalam bekerja. Dalam
melaksanakan tugas dan profesinya tenaga teknis kefarmasian dituntut untuk bekerja
berdasarkan standar profesi, kode etik dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sehingga akan mewujudkan tenaga teknis kefarmasian yang bermutu, berkualitas, dan
yang tidak kalah pentingnya adalah menjunjung tinggi kode etik kefarmasian.
2. Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
kefarmasian
Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
Makalah%20Etika%20Profesi%20Dan%20Ilmu%20Komunikasi%20Kelompok
%208%202.html