Professional Documents
Culture Documents
KEPERAWATAN MATERNITAS I
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Dengan Penyakit
Kronik: DM (Diabetes Melitus)
Oleh :
Oleh:
Resvia Arwinda I1B110014
Annisa Febriana I1B110216
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
Rahmat dan Karunia-Nya makalah yang membahas tentang Keperawatan
Maternitas I yang berjudul Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Dengan
Penyakit Kronik: DM (Diabetes Melitus), ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan dari semua pihak. Semoga makalah ini dapat menambah ilmu dan
pengalaman kita serta dengan disusunnya makalah ini penulis berharap dapat
menjadi sumber bacaan baru sehingga bermanfaat bagi kita. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
.................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
A. Latar
Belakang
......................................................................
......................................................................
1
B. Tujuan
......................................................................
......................................................................
1
C. Rumusan masalah...
BAB II
PEMBAHASAN
.............................................................................
.............................................................................
2
PUSTAKA
27
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap ibu hamil tentu sangat menantikan kehadiran sang buah hati. Dalam
masa kehamilan, setiap wanita tentu akan menjaga kesehatannya supaya
memperoleh kesehatan yang baik untuk dirinya maupun calon bayinya. Akan
tetapi, segala sesuatu tidak selalu berjaln mulus sesuai dengan keinginan kita.
Kehamilan bisa saja normal, namun bisa juga disertai penyakit. Salah satu
contohnya adalah diabetes militus yang terjadi saat kehamilan.
Diabetes mellitus merupakan penyakit yang sudah tidak asing lagi bagi
masyarakat. Diabetes mellitus adalah suatu keadaan dimana kadar gula dalam
darah tinggi (hiperglikemia) yang sifatnya kronik disertai berbagai kelainan
metabolik akibat gangguan hormonal. Diabetes mellitus pada kehamilan tidak
jarang ditemukan. Di Indonesia, dengan menggunakan kriteria diagnosis
OSullivan-Mahan dilaporkan prevalensi diabetes mellitus pada kehamilan adalah
sebesar 1,9-3,6% pada kehamilan umum. Pada ibu hamil dengan riwayat keluarga
menderita diabetes mellitus, prevalensinya menjadi 5,1%. Diabetes mellitus perlu
diperhatikan karena risiko morbiditas dan mortalitas pada maternal dan perinatal
tinggi. Akan tetapi, dengan pengelolaan dan penatalaksanaan yang baik maka
hasilnya dapat menjadi baik. Diabetes mellitus pada kehamilan sering dikenal
dengan Diabetes Mellitus Gestasional (DMG).
Diabetes Mellitus Gestasional adalah intoleransi glukosa yang terjadi atau
diketahui pertama kali pada saat hamil. Gejala utama dari kelainan ini pada
umumnya hampir sama dengan diabetes mellitus lain, yaitu : selalu merasa haus
(polydipsi), sering buang air kecil (polyuri), dan sering merasa lapar (polyfagi).
Yang membedakannya adalah keadaan ini terjadi pada penderita saat hamil.
Pada diabetes mellitus gestasional terjadi perubahan fisiologis, juga
jumlah atau fungsi yang abnormal terhadap insulin. Terjadi juga perubahan
kinetika dan resistensi terhadap efek insulin yang mengakibatkan komposisi
sumber energi dalam plasma ibu rendah (kadar gula dalam darah dan kadar insulin
yang tetap tinggi). Resistensi insulin biasanya bermula pada pertengahan
kehamilan (usia kehamilan 20-24 minggu). Melalui difusi terfasilitasi pada
membran plasenta, dalam sirkulasi janin turut terjadi komposisi dari sumber
energi abnormal yang mungkin dapat menyebabkan terjadinya berbagai
komplikasi. Selain itu, juga terjadi hiperindulinemia yang menyebabkan janin
mengalami gangguan metabolik (hipoglikemi, hipomagnesemi, hipokalesemi,
hipobilirubinemia).
Konsensus PERKENI, 1997 menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan
penyaring (screening) pada pertemuan antenatal pertama. Bila hasilnya positif,
maka dapat disimpulkan terjadi diabetes mellitus gestasional. Tetapi bila hasilnya
negatif, maka dianjurkan melakukan tes ulangan pada usia kehamilan 26-28
minggu. Dinilai dari keefektifan tes, hasil positif tertinggi akan diperoleh pada
kehamilan 26-28 minggu.
B. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan Pengertian Diabetes mellitus gestasional
2. Menjelaskan Epidemiologi Diabetes mellitus gestasional
3. Menjelaskan Etiologi Diabetes mellitus gestasional
4. Menjelaskan Patogenesis Diabetes mellitus gestasional
5. Menjelaskan Patofisiologis Diabetes mellitus gestasional
6. Menjelaskan Gejala Klinis Diabetes mellitus gestasional
7. Menjelaskan Komplikasi Diabetes mellitus gestasional
8. Menjelaskan Pengobatan Diabetes mellitus gestasional
9. Menjelaskan Terapi Diabetes mellitus gestasional
10. Menjelaskan Pencegahan Diabetes mellitus gestasional
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Diabetes mellitus atau penyakit gula atau kencing manis adalah penyakit
yang ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi normal (hiperglikemia)
akibat tubuh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif.
Diabetes
mengakibatkan
mellitus
gangguan
adalah
penyakit
metabolisme
kronis
karbohidrat,
yang
kompleks
protein,
lemak
yang
dan
pemecahan lemak dan jaringan otot. Pemecahan jaringan ini menimbulkan rasa
lapar yang membuat individu makan secara berlebihan (polifagia).
Setelah jangka waktu tertentu, diabetes menyebabkan perubahan vaskular
yang bermakna. Perubahan ini terutama mempengaruhi jantung, mata, dan ginjal.
Komplikasi akibat diabetes mencakup aterosklerosis prematur, retinopati, dan
nefropati.
Diabetes (tipe I dan II) biasanya dikenal sebagai sindrom yang disebabkan
oleh faktor genetik. Diabetes biasanya diwariskan sebagai sifat resesif, tetapi
muncul sebagai sifat dominan pada beberapa keluarga.
F. GEJALA KLINIS
Tiga gejala klasik yang dialami penderita diabetes. Yaitu:
banyak minum,
banyak kencing,
Penyebabnya, kadar gula tinggi dalam tubuh. Maka perlu waspada apabila
keinginan minum kita terlalu berlebihan dan juga merasa ingin makan terus. Berat
badan yang pada awalnya terus melejit naik lalu tiba-tiba turun terus tanpa diet.
Tetangga saya ibu Ida juga tak pernah menyadari kalau menderita diabet ketika
badannya yang gemuk tiba-tiba terus menyusut tanpa dikehendaki. Gejala lain,
adalah gangguan saraf tepi berupa kesemutan terutama di malam hari, gangguan
penglihatan, gatal di daerah kemaluan atau lipatan kulit, bisul atau luka yang lama
sembuh, gangguan ereksi pada pria dan keputihan pada perempuan.
Gejala:
Pada tahap awal gejala umumnya ringan sehingga tidak dirasakan, baru
diketahui sesudah adanya pemeriksaan laboratorium.
Pada tahap lanjut gejala yang muncul antara lain :
Rasa haus
Rasa lapar
Banyak kencing
Badan lemas
Rasa gatal
Kulit Kering
Kesemutan
Mata kabur
G. DIAGNOSIS
Buka
DM
Gang
guan
Pua
Vena <100
sa
Kapiler <80
Pua
Vena 100-140
sa
Kapiler 80-120
2 jam
PP
2 jam
PP
ansi
Gluk
osa
DM
Vena
100-140
Toler
Kapiler
80-120
Pua
sa
Vena >140
Kapiler > 120
2 jam
PP
Vena >
200
Kapiler
> 200
Kriteria Diagnosis:
1. Gejala klasik DM + gula darah sewaktu lebih dari 200 mg/dl. Gula darah
sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa
memerhatikan waktu makan terakhir. Atau:
2. Kadar gula darah puasa lebih dari 126 mg/dl. Puasa diartikan pasien tidak
mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam. Atau:
3. Kadar gula darah 2 jam pada TTGO lebih dari 200 mg/dl. TTGO
dilakukan dengan Standard WHO, menggunakan beban glukosa yang
setara dengan 75 g glukosa anhidrus yang dilarutkan dalam air.
TGT : glukosa darah plasma 2 jam setelah pembebanan antara 140 199
mg/dl
GDPT : glukosa darah puasa antara 100 125 mg/dl.
H. KOMPLIKASI
Pada bayi:
yang tidak sehat. Pada beberapa kasus, bayi yang dilahirkan mengalami gangguan
pada organ tubuhnya seperti jantung dan otak. Selain itu, bayi pun bisa dilahirkan
dengan berat badan yang berlebihan.
diterima dari ibu berlebihan jumlahnya. Fisiknya akan terlihat jauh lebih besar
daripada bayi yang lahir pada umumnya (macrosomia). Nutrisi berlebihan yang
diberikan ibu kepada janin terjadi pada masa kehamilan trimester kedua dan
ketiga. Akibat tubuh bayi yang besar adalah resiko pada proses kelahiran bayi.
Kelahiran dengan proses Caesar biasanya akan digunakan. Jika masih
menggunakan proses kelahiran biasa, bayi bisa mengalami cedera pada bahu.
mellitus tipe 2. Bayi yang dilahirkan pun rentan terkena penyakit ini serta tersrang
obesitas.
Komplikasi
lain
yang
mungkin
terjadi
pada
ibu
adalah
diet, olahraga, insulin dan obat-obatan pendukung lainnya. Mereka pun harus
melakukan kontrol terhadap keadaan janin yang dikandungnya.
I. PENGOBATAN
beberapa macam obat diabetes melitus karena memang tidak disarankan untuk
mereka dan juga pengobatan mereka diawali dengan diet dan olahraga yang
teratur. Pada umumnya, terapi yang akan dilakukan untuk mereka sama dengan
penderita diabetes mellitus lainnya.
J. TERAPI DMG
Manajemen Diet:
Prinsip
penanganan
diabetes
pada
kehamilan
adalah
dalam darah, terutama pada pasien diabetes yang tidak bergantung pada insulin.
Kecuali kontraindikasi, aktivitas fisik yang sesuai, direkomendasikan untuk
memperbaiki sensitivitas insulin dan kemungkinan memperbaiki toleransi
glukosa. Olahraga juga dapat membantu menaikkan berat badan yang hilang, dan
memelihara berat badan ideal ketika dikombinasi dengan pembatasan intake
kalori.
BAB III
A. Pengkajian
1. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama.
c. Riwayat kehamilan
infertilitas, bayi low gestasional age, riwayat kematian janin, lahir mati tanpa
sebab jelas, anomali congenital, aborsi spontan, polihidramnion, makrosomia,
pernah keracunan selama kehamilan.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Sirkulasi
o Nadi pedalis dan pengisian kapiler ekstrimitas menurun atau lambat pada
diabetes yang lama.
o Edema pada pergelangan kaki atau tungkai.
o Peningkatan tekanan darah.
o Nadi cepat, pucat, diaforesis atau hipoglikemi.
b. Eliminasi
Polidipsi.
Poliuri.
Mual dan muntah.
Obesitas.
Nyeri tekan abdomen.
Hipoglikemi.
Glukosuria.
Ketonuria.
d. Keamanan
Kulit : Sensasi kulit lengan, paha, pantat dan perut dapat berubah karena
ada bekas injeksi insulin yang sering
Riwayat gejala-gejala infeksi dan/budaya positif terhadap infeksi,
khususnya perkemihan atau vagina.
e. Mata
Kerusakan penglihatan atau retinopati.
f. Seksualitas
Uterus : tinggi fundus uteri mungkin lebih tinggi atau lebih rendah dari
normal terhadap usia gestasi.
Riwayat neonatus besa terhadap usia gestasi (LGA),Hidramnion,anomaly
congenital, lahir mati tidak jelas
g. Psikososial
B. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
berhubungan
dengan
C. Rencana Keperawatan
Diagnosa
keperawat
an
Tujuan
Intervensi
Rasional
Perubahan
nutrisi
Nutritional Status :
Nutrient Intake
kurang dari
Setelah
diberikan
Nutrition Management
1. Timbang BB klien
setiapkunjungan prenatal
1. Penambahan BB adalah
kunci
penunjuk
memutuskan
untuk
penyesuaian
kebutuhan
asuhan
berhubung
an dengan
diharapkan kebutuhan
mengevaluasi
pemahaman
3. Tinjau ulang/ berikan
nutrisi
terpenuhi informasi mengenai perubahan klien tentang mentaati aturan
ketidakma
mpuan
dengan KH ;
penatalaksanaan diabetic
2.
Membantu
dalam
diet
3. Kebutuhan metabolisme
dan
janin/
membutuhkan
besar
maternal
perubahan
selama
gestasi,
kurang
tepat
darah puasa (FBS) antara 60- 5. Perhatikan adanya mual dan ketat dan adaptasi
4. Makan sedikit dan sering
100 mg/dl, dan 1 jam
muntah, khususnya pada
Mempertahankan
gkulosa
insulin
trimester pertama
memerlukan
menghindari
pemantauan
hiperglikemia
mg/dl
Kolaborasi:
dapat dinilai berdasarkan
1. Rujuk pada ahli diet
temuan
glukosa
serum
terdaftar pada diet
periodic
individu dan
8. Ketidakcukupan masukan
konseling pertanyaan
kalori ditunjukkan dengan
mengenai diet
2.
Pantau keadaan
glukosa serum (FBS,
ketonuria
Kolaborasi:
mendapatkan
penambahan
Siapkan untuk
dan
105
mg/dl,
jam
Morbiditas
bayi
dihubungkan
pada
Fluid Balance
Setelah
diberikan
cairan dan
asuhan
elektrolite
berhubung
diharapkan
an dengan
kesimbangan
kehilangan
cairan
KH ;
volume
berlebihan
dan
1.
tidak
adekuatnya
2.
cairan
BB stabil
4.
Tanda
vital
keperawatan
dan
evaluasi
sama
secara adekuat
lembab
3.
mukosa, TTV
Fluid Management
normal
intake
hiperglikemia maternal.
1. Pengkajian status cairan
Kekuranga
batas normal
order
menentukan tindakan
Kolaborasi
keseimbanganasam-basa,
perubahan kadar elektrolit,
dan hipovitaminosis
5. Menetapkan data dasar
yang dilakukan secara rutin
untuk
mendeteksi
situasi
intake
diabetic
dalam kehamilan
Kolaborasi
1.
Selanjutnya
guna
mempertahankan
kesimbangan asambasa dan keadaan
elektrolit
Ansietas
berhubung
Setelah
diberikan
an dengan
asuhan
keperawatan
situasi
kritis atau
diharapkan
menganca
m
pada-
yang
Anxiety Reduction
tidak seimbang
1. Meningkatkan kontinuitas
perlu
mengetahui
bahwa
pasien
status
dasar
untuk
perbandingan
selanjutnya, mengidentifikasi
kekuatan dan masalah yang
potensial.
3.
Memberikan
perasaan
6. Informasikan kepada
keluarga tentang kemajuan
yang
terjadi
membantu
terbuka
dan
menurunkan
Membantu
menghilangkan
untuk
atau
mengembangkan
percaya.
rasa
Kurang
Knowledge
Patient Education
1. Keputusan berdasarkan
pengetahua
Diabetes
Management
Setelah
tentang
kondisi
1.
diabetik,
asuhan
prognosa
dan
diharapkan
cara kerja dan efek merugikan
kebutuhan
pengetahuan
tindakan
meningkat
pasien
dari insulin
terhadap
kebutuhan insulin berubah
3. Berikan informasi tentang
pengobata
penyakitnya KH ;
3. Klien harus latihan setelah
kebutuhan program latihan
n
berpartisipasi
dalam
makan ntuk membantu
eingan. Ingatkan untuk berhenti
berhubung penatalaksanaan diabetes selam
latihan bila glukosa melebihi mencegah hipoglikemia dan
an dengankehamilan.
menstabilkan penyimpanan
300mg/dl
kurangnya - mengungkapkan pemahaman
glukosa, kecuali terjadi
4. Berikan informasi mengenai
informasi, tentang
prosedur,
tes dampak kehamilan pada kondisi peningkatan glukosa berlebih
kesalahan laboratorium, dan aktivitas yang
dimana latihan dapat
diabetic dan harapan masa
informasi melibatkan
menyebabkan ketoasidosis
pengontrolan
datang
dan tidakdiabetes
4. Peningkatan pengetahuan
5. Anjurkan klien
mengenal
dapat menurunkan rasa takut
- mendemonstrasikan kemahiran
mempertahankan pengkajian
sumber
tentang ketidaktahuan,
memantau
sendiri
dan harian dirumah terhadap kadar
informasi.
meningkatkan
kemungkinan
pemberian insulin
glukosa serum, dosis insulin,
kerjasama, dan dapat
diet, latihan, reaksi, perasaan
membantu menurunkan
umum tentang kesejahteraan,
komplikasi janin.
dan pemikiran lain yang
5. Bila ditinjau ulang oleh
berhubungan
praktisi pemberi perawatan,
6. Bantu klien/ keluarga untuk
catatan harian klien dapat
mempelajari pemberian
membantu bagi evalusi dan
glucagon
perubahan terapi
7. Tinjau kadar Hb atau Ht
6. Adanya gejala-gejal
8. Jelaskan penambahan berat
hipoglikemia dengan kadar
badan normal pada klien.
glukosa darah di bawah 70
anjurkan klien memantau
mg/ dl memerlukan
penambahan berat badannya
intervensi segera
sendiri dirumah diantara waktu
7. Anemia lebih diperhatikan
kunjungan. Penambahan total
pada klien dengan diabetes
pada trimester pertama harus
yang ada sebelumnya kerana
2,5-4,5 Ib [1,1-2 kg] kemudian
peningkatan kadar glukosa
0,8-0,9 Ib/mgg[360-400
menggantikan oksigen pada
g/mgg]setelahnya
molekul Hb mengakibatkan
penurunan kapasitas
pembawa oksigen
D. Evaluasi Keperawatan
1. Kebutuhan nutrisi terpenuhi, Mempertahankan kadar gula darah puasa
antara 60-100 mg/dl dan 2 jam sesudah makan tidak lebih dari 140 mg/dl.
2. Kebutuhan cairan pasien terpenuhi, turgor kulit kembali normal,
membrane mukosa lemba, BB stabil, tanda vital dalam batas normal
3. Pasien tenang, mengungkapkan kesadaran tentang perasaan mengenai
diabetes dan persalinan, Menggunakan strategi koping yang tepat
4. Berpartisipasi
dalam
penatalaksanaan
diabetes
selama
kehamilan,
normotensif,
Mempertahankan
normoglikemia.,
Bebas
dari
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
1. Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia (meningkatanya kadar gula darah) yang
terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.
2. Diabetes Mellitus Gestasional adalah intoleransi glukosa yang terjadi atau
diketahui pertama kali pada saat hamil.
3. Gejala utama dari kelainan ini pada umumnya hampir sama dengan
diabetes mellitus lain, yaitu : selalu merasa haus (polydipsi), sering buang
air
kecil
(polyuri),
dan
sering
merasa
lapar
(polyfagi).
Yang
B. Saran
Saran-saran
berikut
glukosa darah.
Tidak merokok. Hal ini berkaitan dengan diabetes, penyakit jantung dan
bahkan kanker.
Hindari alkohol, yang mengandung karbohidrat diserap dengan cepat. Hal
ini dapat membawa diabetes tipe 2 dengan cepat meningkatkan gula darah
tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
6. NANDA
Interbational.
2009.
Nursing
Diagnosis:
Definition
and