You are on page 1of 22

RENCANA PERAWATAN DAN

PERAWATAN GIGI PADA ANAK

DRG. ATIEK DRIANA R, MDSc, Sp.KGA

Anak anak bukan miniatur orang


dewasa
Perawatan gigi pada anak tidak sama
dengan orang dewasa
Pendekatan Khusus:
1. Management
2. Diagnosis
3. Rencana perawatan
berbeda dengan orang dewasa

Keberhasilan perawatan gigi pada


pasien anak tergantung
ketelitian pemeriksaan
diagnosa yang tepat
perawatan yang tepat.
harus ada kerja sama tiga
unsur :
dokter gigi beserta stafnya
anak sebagai pasien
orang tua/wali pasien.

Segitiga Pedodontic

orang
tua

pasien

dokter gigi dan


staf

KUNJUNGAN PERTAMA
Filosofi : Rawat pasiennya bukan giginya
tekad untuk:
1. mempertimbangkan perasaan anak
2. membentuk rasa percaya anak
3. membentuk kerja sama anak
melakukan perawatan secara simpatik dan baik
mengusahakan masa depan kesehatan gigi
anak dengan membentuk sikap dan perilaku yg
positif thd perawatan gigi

KUNJUNGAN PERTAMA
Kunci keberhasilan perawatan
merupakan dasar yang nyata.
pengalaman yg menyenangkan
tujuan utama: tahap pengenalan
drg
pasien
pasien
lingkungan
Prosedur dapat diubah jika anak
datang dengan sakit yang akut
tujuan yang mendasar tetap

Tujuan kunjungan pertama:


1. Menciptakan komunikasi dgn anak dan
orang tua
2. Mendapatkan keterangan penting (riwayat
pasien
3. Memeriksa anak, dan untuk mendapatkan
rontgen foto jika diperlukan
4. Melakukan prosedur perawatan sederhana
5. Menjelaskan tujuan perawatan pada anak
dan
orang tua

Yang paling pokok: KOMUNIKASI


yg bersahabat sambil mencari
informasi
riwayat pasien
idealnya di luar ruang perawatan,
dgn
beberapa sarana yg berbau
anak
ditemani/ditinggal orang tua

RENCANA PERAWATAN
Hal utama pada rencana perawatan yang baik:
1. tekad yang kokoh untuk kebaikan anak
keseluruhan,
tidak hanya gigi-giginya
2. untuk mempengaruhi sikap anak terhadap
kedokteran gigi, selain melakukan perawatan yg
diperlukan
PENATALAKSANAAN TINGKAH LAKU
1. Pembentukan tingkah laku
memodifikasi tingkah laku ke arah ideal
Bagian utama: mendefinisikan suatu seri langkahlangkah pada jalur menuju tingkah laku yg diinginkan
kemudian maju langkah demi langkah menuju tujuan

2. TELL- SHOW-DO
3. PENGUATAN pengukuhan pola
tingkah laku hadiah
4. DESINTISASI
5. MODELLING
6. HAND-OVER-MOUTH
7. SEDASI

RENCANA PERAWATAN
1. NILAI-NILAI PRIORITAS
a.

b.
c.
d.

e.
f.
g.

h.
i.

j.

urgensi
relevansi
emergensi
tingkat keparahan
kompetensi
kewenangan
fasilitas
energi
waktu
biaya

2. JENIS PERAWATAN
mis:
a. preventif (top. apl; fiss.sealant. dll)
b. op.dent. (tamb. kls.I amlg, pcc.dll)
c. endodontik (pupotomi, gangren dll.)
d. bedah minor (insisi; eksisi;ekso dll.)
e. topikal aplikasi
f. ortodonsi
g. kontrol

Suksesnya suatu perawatan gigi


tergantung pada ketepatan membuat
diagnosa dan rencana perawatan.
Sebelum melaksanakan perawatan,
ada 3 hal yang perlu diperhatikan,
yaitu :
1. Perawatan yang mendesak
2. Urutan perawatan
3. Hasil perawatan yang akan
dicapai

RENCANA PERAWATAN
PEDODONTIK

1. PERAWATAN MEDIS
Manifestasi penyakit sistemik sering
terlihat di rongga mulut setiap
pemeriksaan harus selalu
memeriksa seluruh jaringan mukosa
dan memperhatikan setiap
perubahan yang terjadi.

2. PERAWATAN SISTEMIK
Premedikasi dibutuhkan anak penderita
penyakit tertentu yang diberikan oleh dokter
yang merawatnya.
Pemberian obat jangka panjang adanya
penyakit sistemik yang diderita pasien
efek samping (mis.dilantin sodium pada
epilepsi gingiva hiperplasia).
Dokter gigi juga dapat memberikan
perawatan sistemik terlebih dulu (pemberian
resep) bila ada bengkak atau sakit

3. PERAWATAN PERSIAPAN
Dokter gigi DHE dan contoh anak dan
orang tua cara pemeliharaan gigi di
rumah & oral profilaksis. Kunjungan
berikutnya evaluasi mengenai instruksi
tersebut.
Anak dengan karies aktif diet kontrol.
Keadaan yang memerlukan perawatan
orto terutama kasus yang berat,
konsultasikan ke Sp.Ort.
bila diperlukan tindakan bedah mulut
Sp.BM.

4. PERAWATAN KOREKTIF
Perawatan korektif = perawatan final
atau akhir. Perawatan final pembuatan
restorasi, protesa, pencabutan atau
space maintainer.
Bila semua perawatan telah dilaksanakan
dianjurkan kembali tiga bulan kemudian
(anak dengan karies aktif) dan enam
bulan (anak tidak dengan karies aktif).

5. PENGGANTIAN RENCANA PERAWATAN


Rencana perawatan idealnya diberitahukan
kepada orang tua pasien dengan
mempergunakan model, rontgen dan alat bantu
lain.
Biaya perawatan dibicarakan menghindari
kesalah pahaman.
Perawatan sebaiknya segera dilaksanakan
terutama pada pasien anak.
Ada kalanya rencana perawatan terpaksa
dirubah, (mis. saat preparasi utk tumpatan gigi
terjadi perforasi pada tanduk pulpa
terpaksa dilakukan pulpotomi vital atau pulp
capping.

RANGKAIAN PRINSIP RENCANA PERAWATAN

1. Kontrol permulaan pada karies yang


dalam
dilakukan secepat mungkin :
kunjungan pertama.
2. Prioritas gigi yang dikhawatirkan
menjadi
non vital dimulai dari gigi
insisivus / molar tetap, molar susu, kaninus
susu dan insisivus susu.
3. Rencana perawatan dilaksanakan
perkwadran.
Bila perawatan hanya sedikit
dan anak dalam keadaan tenang bisa lebih
dari satu kwadran (tergantung kasus).

4. Jika mungkin perawatan dimulai dari kwadran bawah.

5. Perhatikan erupsi gigi tetap,


tidak perlu restorasi bila gigi susu akan segera tanggal.
Dasar untuk mempertimbangkan restorasi gigi susu
adalah :
a. Usia pasien
b. Pembentukan akar gigi tetap, bila sudah
mencapai - lengkap/sempurna menunjukkan gigi
akan segera erupsi
c. Resobsi akar gigi susu.


6. Anak sangat takut atau terlalu kecil,
mulai
perawatan pencegahan saja.
7. Jangan hanya memperhatikan gigi yang
berlubang, perhatikan juga pencegahan
dan perawatan ortodonsi.
8. Bila membutuhkan biaya banyak
bicarakan dulu dengan orang tua / wali
pasien.
9. Evaluasi hasil perawatan.

GOAL RENCANA
PERAWATAN
1. SEMUA RENCANA TERLAKSANA
SECARA BERKESINAMBUNGAN,
TERPADU

TOTAL CARE
2. HASIL PERAWATAN SEHAT
BAIK NORMAL SEUTUHNYA

You might also like