Professional Documents
Culture Documents
Teks berikut adalah saduran dari buku “System Architechture”, bab 8 (Data and
Network Communication Technology) karangan Stephen Burd, terbitan tahun 2003, yang
diterbitkan oleh Thompson Course of Technology, dan juga terdapat tambahan dari
beberapa referensi. Pembuat teks tidak mempermasalahkan penyalinan dan perubahan isi
dari teks ini, selama, baik dari segi cara maupun tujuan tidak menyimpang dari kode etik
pendidikan.
Teks ini ditulis dengan bahasa sehari-hari sehingga tidak terlalu sulit untuk
mengerti, dan juga terdapat istilah-istilah ilmu komputer yang tetap ditulis dalam bahasa
aslinya guna menghindari kesalahan pemahaman. Selain ditujukan untuk memenuhi tugas
kuliah, pembuat teks juga berharap tulisan berikut dapat berguna bagi penyebaran ilmu
pengetahuan, khususnya ilmu komputer.
Sebuah komunikasi yang sukses dan efisien memerlukan syarat yang banyak dan
kompleks. Konsep metode komunikasi data telah lama dikembangkan. Metode
pengekspresian (seperti kata-kata, gambar, dan tanda), sintaks bahasa, semantik, aturan
komunikasi dan kesapakatannya, telah secara luas dikenal kebanyakan orang.
Sebagaimana diatas, memahami komunikasi komputer dan jaringan, merupakan bukan
suatu pekerjaan mudah, karena mencakup berbagai konsep dan teknologi yang saling
berkaitan, tetap mungkin untuk dipahami.
Pemahaman bagaimana data dikodekan dan ditransmisikan, apa medium
pentransmisiannya dan bagaimana pengorganisasian jalur komunikasi pada sistem
komputer, merupakan hal yang sangat penting sebagai dasar pemahaman pada bagian
jaringan komputer. Teknologi komunikasi data adalah dasar dari jaringan komputer,
tetapi pemahaman software dan hardware tetap juga sangat dibutuhkan.
Message (selanjutnya akan disebut message) adalah sebuah unit data atau
informasi yang ditransmisikan dari satu pengirim ke satu atau lebih penerima. Secara
umum message dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu data message dan command message.
Data message memiliki beragam format dan isi, termasuk tipe data CPU primitif atau tipe
data yang lebih kompleks. Untuk tujuan komunikasi dalam komputer, isi data message
tidaklah begitu penting. Karena message ditransmisikan dari satu tempat ke tempat lain
tanpa ada tujuan untuk mengerti isi dari message tersebut.
Command massage terdiri dari satu atau lebih perintah yang mengendalikan
proses komunikasi. Sebagai contoh, command message dapat mengandung banyak
karakter ASCII device controler, pengalamatan, perintah routing, dan informasi
pendeteksian dan koreksi error . Command message dapat juga digunakan untuk
mentransmisikan informasi tentang data message, seperti format, isi, panjang, dan
informasi lain yang dibutuhkan oleh penerima message guna menerjemahkan data
message secara benar.
Pada tingkatan yang lebih rendah, sebuah message adalah untaian bit. Pengirim
dan penerima haruslah sepakat akan sebuah metode untuk pengkodeannya, pegirimannya,
dan cara untuk menerjemahkan bit-bit tersebut. Protokol komunikasi adalah sekumpulan
aturan dan kesepakatan untuk berkomunikasi. Walau definisi ini terlihat sederhana, tetapi
ini akan membawa kita pada jabaran yang kompleks.
Sebuah protokol komunikasi dapat ilustrasikan ketika kita berada pada sebuah
ruang kelas. Pertama, semua anggota kelas harus sepakat, bahasa apa yang digunakan
untuk berkomunikasi selama berada diruang kelas. Aturan tata bahasa dan semantik
merupakan bagian dari protokol komunikasi. Untuk bahasa lisan, udara berperan sebagai
medium transmisi. Ruang kelas yang besar, mungkin membutuhkan pengeras suara untuk
mencapai taraf komunikasi yang baik.
Rangkaian perintah dan respon memastikan adanya aliran komunikasi yang baik
dan efesien. Instruktur atau guru kelas berusaha agar suaranya dapat diakses seluruh
kelas. Siswa mengangkat tangan sebagai tanda untuk meminta ijin untuk berbicara
(mentransmisikan message). Isi message dibatasi, yaitu haruslah sesuai dengan topik
yang dibicarakan dan tidak terlalu panjang, jika dilanggar maka akan dipotong oleh sang
instruktur.
Beberapa aturan dan kesepakatan memudahkan pengiriman dan penerimaan
message. Contoh, seorang siswa harus berbicara cukup keras sehingga dapat didengar
oleh seluruh kelas. Sang intruktur dapat berhenti sejenak dan memperhatikann siswa,
untuk memastikan apakah message yang diterima dapat dipahami dengan baik. Mengetuk
pintu ketika akan memasuki kelas menandakan bahwa protokol komunikasi telah
dipahami cukup baik.
Komunikasi antar komputer mengandalkan protokol komunikasi yang rumit.
Protokol komunikasi yang lengkap merupakan kombinasi subbagian protokol dan
teknologi yang digunakan untuk mengimplmentasikan protokol tersebut.
2. EGelombang Pembawa
3. Metoda Modulasi
4. Sinyal Analog
5. Sinyal Digital
Sinyal digital dapat mengandung satu angka tertentu dari nilai yang mungkin.
Istilah yang lebih tepat adalah sinyal diskrit, diamana diskrit berarti angka yang dapat
dihitung dari semua nilai yang mungkin. Dari segi banyaknya nilai bit yang diwakilkan,
maka pengkodean sinyal dapat dibedakan menjadi binary signal, trinary signal, dan
seterusnya.
Sinyal digital dapat juga dihasilkan dari gelombang kotak sebagai gelombang
pembawanya. Gelombang kotak memilki pergeseran amplitudo yang tidak begitu jelas
diantara kedua nilai gelombang yang berlainan. Gelombang kotak dapat dihasikan
melalui pertukaran dengan cepat atau pemulsaan, sebuah sumber energi elektrik atau
optic . Transmisi data biner melalui gelombang kotak biasanya disebut pulse code
modulation (PCM) atau on-off keying (OOK).
Pengiriman dengan gelombang kotak merupakan metode favorit untuk
mengirimkan data dalam jarak pendek, contoh, system bus komputer. Tetapi gelombang
pendek kurang handal untuk pengiriman jarak jauh, seperti engiriman yang menempuh
jarak lebih dari satu kilometer. Hilangnya energi, gangguan elektromagnetik, dan noise
yang dihasilkan dalam kabel bersatu mengalahkan ketajaman pengiriman dengan
menggunakan metode gelombang kotak. Pulsanya juga cendrung untuk menyebar ketika
bertemu dengan medium transmisi. Tanpa perubahan tingka voltase, penerima tidak dapat
menterjemahkan kode secara baik. Gelombang optis kotak memiliki permasalahan yang
sama, walau tidak seburuk yang pertama. Data data ditranmisikan melelui jarak yang
cukup jauh (beberapa uluh kilometer) dengan menggunakan serat optic yang bagus.
Karakteristik gelombang seperti frekuensi dan amplitudo tidaklah dapat dihitung
dengan mudah. Contoh, voltase listrik dapat mencapai 0; 0,1; 0,001; 5; 10; 100; dan
banyak nilai lain. Untuk mengirim sinyal digital dengan voltase listrik, pengirim dan
penerima memilih dua nilai yang berbeda, seperti 0 an 5, untuk merepresentasikan dua
nilai bit yang berbeda. Tetapi voltase yang sampai ke penerima tidaklah selalu 0 atau 5.
lalu bagaimana sang penerima menterjemahkan nilai 0 dan 1 sedang kirimannya sulit
untuk dipastikan, contoh 3,2 dapat saja diinterpretasikan sebagai 0, 1, atau tidak?
Skema pengiriman sinyal digital mendefinisikan range nilai karakter gelombang
untuk mewakili tiap nilai bit. Nilai berapapun yang berada di range bawah mewakili bit
0, da nilai berapapun yang berada di range atas mewakili bit 1. garis yang membagi
kedua range disebut threshold. Pengirim mengodekan nilai bit dengan mengirimkan
voltase khusus, seperti 0 volt untuk bit 0, dan 10 volt untuk bit 1. Penerima
menterjemahkan voltase itu dengan membandingkannya dengan threshold, kemudian
voltase itu diasumsikan memiliki nilai bit tertentu. Jika berada dibawah niali threshold
maka diasumsikan memiliki nilai bit 0.
Dua perbedaan penting antara sinyal analog dan sinyal digital adalah kapasitas
pesan yang dapat dibawa dan tingkat kesalahan yang dapat dibuat. Sinyal analog dapat
memawa lebih banya pesan daripada sinyal digital dalam kurun waktu tertentu.
Tingginya kapasitas data yang dapat dibawa disebabkan banyaknya pesan yang dapat
dikodekan selama kurun waktu tertentu.
Sebagai contoh, asumsikan bahwa penggunaan metode sinyal analog
menggunakan voltase listrik dengan durasi sinyal satu detik. Asumsi selanjutnya range
voltase yang dapat ditransmisikan di kabel adalah 0 sampai dengan 127 volt, dengan
begitu penerima dan pengirim dapat membedakan perbedaan 1 volt. Dengan asumsi
seperti ini maka dapat ditaksir, ada 128 sinyal yang berbeda yang dapat ditransmisikan
dalam satu detik. Angka ini bisa saja jauh lebih besar, dengan pendekatan teori tak
hingga, jika penerima dan pengirim mampu untuk untuk membedakan voltase yang kecil.
Sekarang kita anggap bahwa, sinyal listrik biner menggunakan 64 volt sebagai
threshold. Selama transmisi tunggal jumlah nilai data yang mungkin untuk dikirim
hanyalah dua (yaitu 0 dan 1). Dalam contoh ini, kapasitas pembawa pesan dari sinyal
analog mencapai 64 kali leih besar dibandingkan sinyal biner: yaitu 128 nilai yang
mungkin.
Untuk mentransmisikan nilai yang lebih besar daripada 1 dengan sinyal biner,
pengirim dan penerima menggabungkan kedua sinyal tersebut untuk membentuk sebuah
nilai data yang tunggal. Sebagai contoh, pengirm dapat mengirimkan 7 sinyal biner yang
berbeda secara berurutan, dan penerima dapat menggabungkan nilai-nilai tersebut untuk
membentuk satu nilai nilai numerik. Dengan menggabungkan ketujuh nilai biner yang
berurutan maka didapatkan kemungkinan untuk mengirimkan 128 pesan yang berbeda
(27=128). Tetapi sinyal analog dapat berkomunkasi dngan masing-masing dari ke-128
sinyal yang berbeda tersebut.
Walau memiliki kapasitas pembawaan pesan yang lebih besar daripada sinyal
digital, tetapi sinyal analog memiliki tingkat kecenderungan kesalahan yang lebih besar
daripada sinyal digital. Jika mekanisme pengkodean, pentransmisian, dan pengkodean
sinyal analog listrik sempurna, maka ini bukan suatu permasalahan. Tetapi kesalahan
selalu mungkin terjadi. Hardware dan sinyal listrik adalah sumber dari segala noise dan
gangguan karena efek ganggu dari listrik dan magnet. Noise yang didengar oeh
pendengar radio ketika terjadi hujan berhalilintar adalah salah satu contoh dari gangguan.
Voltase, ampere, dan karakter gelombang listrik lain mudah sekali rusak akibat
gangguan-gangguan tersebut.
Studi Kasus
7. Media Transmisi
Dalam sebuah chanel komunikasi, noise berarti komponen sinyal yang tidak
diinginkan dari sebuah sinyal data asli, yang mana dapat disalah artikan sebagai data.
Noise sering kita dengar, terjadi pada peralatan-peralatan rumah tangga. Nyalakanlah
sebuah radio AM, maka anda akan mendengar suara gemerisik yang tergabung dengan
noise frekuensi radio. Noise juga dihasilkan oleh peralatan stereo dirumah. Sekumpulan
amplifier atau input receiver atau device yang tidak dinyalakan, seperti tape atau CD-
player, jika kita nyalakan dengan suara yang keras maka akan timbul noise yang
tergabung dalam noise dalam sinyal transmisi dan dalam srkuit amplifikasi. Suara selain
gemerisik direpresentasikan dari luar atau dihasilakan oleh pengkabelan.
Noise dapat ditemui pada tembaga, alumunium dan tipe-tipe kabel lainnya, yang
mamiliki EMI (electromagnetic interference) EMI dapat dihasilkan oleh banyak sumber,
termasuk motor elektris, peralatan radio dan jalur komunikasi atau transmisi tenega yang
berada disekitar anda. Di areal tersebut pasti dipenuhi dengan kabel, permasalahan EMI
tergabungkan karena setiap kabel menghasilkan dan menerima EMI.
Atenuasi adalah berkurangnya kekuatan amplitudo dari sinyal yang disebabkan
oleh interaksi antara energi sinal dan media transmisi. Atenuasi muncul dengan
kombinasi seluruh sinyal dan medium transmisi, walaupun kombinasi yang berbeda akan
mengalamai kombinasi yang berbeda pula. Tahanan listrik adalah permasalahan utama
yang menyebabkan atenuasi dengan sinyal istrik dan media transmisi. Sinyal optic dan
sinyal radio, keduanya mengalami atenuasi yang cukup besar ketika ditransmisikan
melalui atmosfer. Sinyal optic mengalami atenuasi yang rendah ketika ditransmisikan
melalui kabel serat optic. Atenuasi sebanding dengan panjang dari medium. melipat
gandakan panjang meduium maka akan melipatgandakan juga total atenuasi yang terjadi.
Sumber error lain dalam komunikasi adalah distorsi, yaitu perubahan sinyal data
asli yang diakibatkan oleh interaksi dengan chanel komuikasi. Walaupun telah memakai
peralatan tambahan, seperti amplifier, repeter dan switch, medium transmisi itu sendiri
merupakan sumber utama dari distorsi, bahan peralatan–peralatan itu yang akan mungkin
dapat mengahasilkan distorsi bagi sinyal. Resonansi dalam medium transmisi dapat
menguatkan beberpa bagian sinyal kompleks. Atenuasi dalam berbagai medium terjadi
dalam berbagai bentuk frekuensi sinyal, sinyal kompleks distorsi dengan berbagai
komponen frekuensi.
Untuk menterjemahkan data yang dikodekan dengan benar, sebuah alat penerima
membedakana antara bit yang dikodekan dengan noise dan distorsi. Membedakan sinyal
yang sesungguhnya dengan noise menjadi semakin sulit dengan bertambahnya kecepatan
transmisi. Batas kecepatan efektif dari sebuah chanel ditentukan oleh kekuatan sinyal
pembawa pesan yang berhubungan dengan kekuaan noise dalam sebuah chanel.
Hubingan ini dinotasikan dengan signal-to-noise (S/N) ratio dari sebuha chanel. Rasio
S/N diukur pada peneriaan akhir sebuah chanel, yang biasanya berada dalam satu unit
tenaga sinyal atau biasa disebut decibels (dB).
Sebagai contoh, coba dengarkanlah sebuah pidato. Tingkat kesulitan memahami
pembicaraan tersebut amat bergantung pada kecepatan penyampaian pidato tersebut, dan
juga bergantung dengan volume yang berhubungan dengan background noise.
Penerimaan yang akurat dari sebuah pembicaraan dipengaruh oleh sumber noise yang
lain, seperti orang lain yang berbicara, suara kipas pendingin, atau adanya proyek
konstruksi yang sedang berjalan didaerah sekitar. Pembicara dapat mengkompensasikan
noise yang terjadi dengan meniggikan suara, dengan ini akan meningkatkan rasio S/N.
penerimaan yang akurat juga dapat disebabkan jika pembicara terlalu cepat, karena
pendengar memiliki waktu yang terlalu kecil untuk menterjemahkan satu kata atau
potongan dari pembicaraan, sebelum kata-kata selanjutnya diterima.
Rasio S/N berbanding terbalik dengan efek atenuasi dan distorsi dari sebuah
sinyal. Setiap bit yang ditransmisikan dalam sebuah periode waktu selama sinyal itu
mewakili 0 dan 1 yang ada dalam chanel. Sejalan dengan menigkatnya transmisi, durasi
setiap bit dalam sinyal, yang dikenal sebagai waktu bit, akan menurun. Jika alat penghasil
sinyal dapat menghasilkan sebuah sinal yang ampltudo penuh secara serta-merta, maka
ini bukanlah masalah lagi. Tetapi tidak ada alat didunia ini, termasuk suara manusia, yang
mampu untuk mnecapai amplitudo penuh dari 0 secara serta-merta. Waktu bit pendek
waktu bit yang pendek tidak memberikan waktu yang cukup bagi alat untuk
menghasilkan tenaga penuh sebelum bit yang berikutnya ditransmisikan. Rasio S/N
menurun disebabkan amplitudo menurunnya setiap sinyal individual. Dan akhirnya,
batasnya tercapai dimana sinyal tidak lebih kuat daripada noise. Dititik inilah raio S/N
berharga nol.
Semakin tinggi kecepatan transmisi maka akan semakin tinggi pula tingkat error
.Error tramsmisi mewakili harga esempatamn yang terbuang untuk menyampaikan
pesan, dan ini akan menurunkan kecepatan transfer data. Masalah selanjutnya adalah
tingkat noise yang tidak stabil. Dalam sinyal eletronik, noise muncul dalam waktu yang
amat singkat namun kontinyu, sebagai contoh ketika munculnya petir, atau ketika kita
mnyalakan motor listrik. Sebagaimana dibahas dibab ini, bahwa penerima dapat meminta
transmisi ulang terdeteksi adanya error. Jika noise muncul tidak secara berkelanjutan,
maka transmisi ulang tidak akan mempengaruhi kecepatan transfer data secara signifikan.
11. Pengkabelan Optikal dan Elektris
Beberapa pemakai membutuhkan kapasitas transmisi data yang tinggi yang terus-
menerus. Tidak hanya seperti biasanya, kapasitas hanya dibutuhkan pada waktu yang
pendek atau hanya dibutuhkan secara seporadis saja. Tehnik pembagian kanal secara
efesien menggunakan kapasitas kanal yang tersedia dengan mengkombinasikan traffic
dari beberapa pemakai. Sepanjang tidak semua pemakai memerlukan kapasitas yang
tinggi dalam waktu yang bersamaan, tehnik pengkobinasian kanal ini dapat memenuhi
level yang cukup diterima.
Sebagian besar layanan telepon local berbasis pada strategi pembagian kanal
komunikasi yang disebut sircuit switching. Ketika pemakai menelepon, kapasitas total
dari sebuah kanal antara pemakai dan dan pusat switching telepon terdekat di alokasika
secara penuh pada panggilan itu. Pemakai mendapat pasokan kapasitas transfer data
secara berkelanjutan, entah itu dibutuhkan atau tidak. Kanal tersebut tidak dapat
digunakan oleh pengguna lain sebelum sambungan telepon itu terputus.
Time division multiplexing (TDM) menggambarkan berbagai tehnik pembagian
kapasitas transfer data berdasarkan waktu dan pengalokasiannya pada banyak pemakai.
Packet switching merupakan tipe TDM yang paling umum digunakan. Packet switching
membagai pesan dari semua pemakai atau aplikasi kedalam bagian-bagian yang kecil
yang disebut packet. Setiap packet berisi header yang mengidentifikasi pengirim,
penerima, nomor urut, dan informasi lain mengenai isi dari packet itu. Packet dikirimkan
ketujuan ketika kapasitas kanal dapat digunakan. Packet dapat disimpan sementara
dalam kanal buffer. Jika banyak kanal dapat digunakan, maka banyak packet dapat
dikrimkan secara bersamaan.
Keuntungan utama dari packet switching adalah, penyedia layanan
telekomunikasi dapat menentukan bagaimana menggunakan kapasitas transfer data dan
kanal secara efektif. Dalam situasi ini, penyedia layanan dapat membuat keputusan
dengan cepat dan otomatis sehingga dapat mengalokasikan kapasitas yang dapat
digunakan oleh pemakai secara efesien. Hasilnya adalah penurunan ongkos layanan
telekomunikasi secara keseluruhan.
Kerugian yang dirasakan pada penggunaan packet switching adalah sering terjadi
delay dalam transmisi dan kompleksitas dalam menciptakan dan merutekan packet.
Karena pemakai tidak memiliki kanal tertentu yang khusus, waktu yang dibutuhkan untuk
mengirimkan sebuah pesan tidak dapat diprediksikan, waktunya tergantung dari
banyaknya permintaan pengiriman pesan dan kanal yang tersedia. Penundaaan akan
terjadi bila banyak pemakai mengirimkam pesan dalam waktu yang bersamaan dan tidak
tersedia kapasitas kanal yang cukup. Pesan dapat dibagi-bagi ke bagian-bagian kecil dan
ditambahkan header yang sesuai. Packet harus dikirimkan melalui jaringan ke alamat
tujuan. Penerima harus dapat menterjamahkan packet-packet kedalam pesan sesuai
dengan urutan awal, walaupun mereka tiba tidak berurutan. Error transmisi darus dapat
diokalosasikan kedalam sebuah packet khusus, untuk meminta transmisi ulang, dengan
pengiriman paket koreksi. Hardware dan system software yang menerapkan metode ini
cukup sulit untuk dipahami.
Walaupun kompleks, packet switching banyak digunakan untuk komunikasi
internal komputer. Biaya dan kompeksitas yang merupakan kekurangan yang mampu
ditutupi oleh kinerja kanal komunikasi yang dihasilkan. Sircuit switching digunakan
hanya dalam keadaan dimana delay transfer data dan kapasitas transfer data yang tersedia
berada dalam ukuran tertentu dan batasan yang dapat diprediksi.
Metode lain untuk pembagian kanal komunikasi adalah frequency division
multiplexing (FDM). Pada FDM, kanal broadband tunggal dibagi-bagi kedalam banyak
subkanal baseband. Setiap subkanal mewakili range frekuensi yang berbeda, atau pita
dalam kanal broadband. Sinyal ditrnasmiskan pada tiap subkanal yang berada pada range
frekuensi sempit atau frekunsi yang tertentu. Televisi kabel adalah contoh nyata
pemakaian FDM. Penyedia layanan telekomunikasi jarak jauh, kadang menggunakan
FDM untuk memecah frekuensi sinyal serat optic single mode.
FDM mungkin membutuhkan penerimaan sinyal bergerak untuk tiap pita
frekuensi kedalam pita frekuensi lain. Sebagai contoh, pada sebagian besar system
televisi kabel, kanal 2 melalui 13 dibawa melalui kabel koaksial pada fekuensi broadcast.
Kanal diatas 13 dipetakan kembaliuntuk frekuensi yang lain dari frekuensi broadband,
jadi mereka dapat menggunakan subkanal kedalam kanal broadband koaksial.
Kanal baseband dalam kanal broadband tunggal dapat menggunakan metode
sinyal, protocol kmunikasi, dan kecepatan transmisi yang berbeda. Kanal baseband dapat
dibagi-bagi menggunakan metode packet switching atau TDM. Kanal baseband multiple
dapat dikombinasikan kedalam sebuah kanal transmisi parallel.
16. Infiniband
Mendesain LAN yang sederhana untuk 1 atau 2 server dan 2 sampai dengan 12
workstation (PC) adalah relative sangat mudah. Cukup dengan menghubungkan server
dan workstation tersebut dengan suatu hub atau switch, maka anda sudah dapat membuat
suatu LAN yang dapat bekerja dengan baik.
Namun, jika server dan workstation berjumlah banyak dan berada dilantai yang
atau gedung yang berlainan, seperti jaringan untuk kampus (campus network),
perencanaan atau desain suatu LAN tidaklah mudah. Bayak faktor yang harus anda
perhatikann agar LAN dapat bekerja dengan baik dan dapat mengatasi arus lalu lintas
data. Faktor-faktor tersebut antara lain:
• Bagaimana membuat jalur dapat berfungsi secara optimal
• Bagaimana memberi priorotas pada jaringan tertentu
• Jalur alternative jika terjadi kemacetan atau kesalahan pada jaringan
• Membuat beban atau bandwidth jaringan seimbang
• Bagaimana mengamankan jaringan
Pada dasarnya, perancangan jaringankomputer yang baik harus mengikuti
beberapa prinsip sebagai berikut:
• Perhitungkan bandwidth yang dibutuhkan, ini sangat penting agar backbone jaringan
dapat mendukung pengiriman data antar segmen dengan menentukan jumlah
maksimum workstation didalam satu segmen atau menetukan jenis peralatan dan
protocol jaringan yang tepat.
• Pelajari aplikasi yang dipergunakan oleh pemakai misalnya pemakaian database
client-server, ketika penggunaan sumber daya yang efektif sangat penting seperti
berapa jumlah client yang diberhubungan dengan server.
• Perhatikan jalur-jalur kritis, jika jalur tersebut terputus, hubungan suatu segmen dari
jaringan terputus. Untuk itu diperlukan jalur alternative sebagai back-up.
• Perhatikan keseimbangan beban jaringan (load balance), yang bergantung pada
beban jaringan jalur ganda dapat dipergunakan.
• Pergunakan model desain hirarki didalam mendesain suatu jaringan komputer.
Hierarchical design model adalah suatu model untuk mendesain jaringan komputer
yang banyak dipakai oleh perancang jaringan. Dengan model desain hirarki ini,
jaringan dibagi kedalam tiga lapisan yang berdiri sendiri-sendiri dan masing-masing
tidaklah saling bergantungan, selain itu mempunyai fungsi sendiri-sendiri. Dengan
menggunakan desain model hirarki ini, desain jaringan menjadi lebih mudah karena
perancangan jaringan dapat memfokuskan perhatiannya pada suatu lapisan tertentu
dan pelacakan kesalahan juga menjadi lebih mudah. Ketiga lapisan model hirarki
adalah sebagai berikut: lapisan inti, lapisan ini merupakan tukang punggung dari
sebuah jaringan, didalam lapisan ini data diteruskan secepatnya menggunakan metode
dan protocol jaringan yang tercepat; lapisan distribusi, pada lapisan ini siadakan
pembagian atau pembuatan segmen berdasarkan peraturan yang aka dipakai oleh
suatu perusahaan, misalnya jaringan akan dipakai atas departemen atau workgroup;
lapisan akses, pada lapisan ini komputer pemakai dihubungkan untuk akses ke
jaringan. Pada lapisan ini penyaringan paket data yang lebih spesifik dapat dilakukan
untuk pencegahan akses ke suatu komputer tertentu.
Daftar Pustaka
Teks diatas adalah saduran dari buku “System Architechture”, bab 8 (Data and
Network Communication Technology) karangan Stephen Burd, terbitan tahun 2003, yang
diterbitkan oleh Thompson Course of Technology, dan juga terdapat tambahan dari
beberapa referensi. Berikut ini adalah referensi tambahan yang melengkapi tulisan ini: