You are on page 1of 31

Kimia Fisika Koloid

Oleh:
Ni Nyoman Puspawati, S.TP., M.Si.

IV. FENOMENA ANTARMUKA


Dua

fase atau lebih -- jika bersamasama, maka batas antara fase2 tsb
disebut dg antarmuka
Sifat2 molekul yg membentuk
antarmuka tsb berbeda dengan
molekulyg berada dlm tiap fase.
molekul yg membentuk antarmuka
dikatakan membentuk fase antarmuka

Batas

antara zat cair atau zat padat


dengan
udara
lazimnya
disebut
permukaan.
Sedangkan batas antara zat cair lain yang
tidak bercampur atau antara zat padat
dengan zat cair disebut antar permukaan

Antarmuka

dapat terjadi antara:


zat cair dan gas
zat cair dan zat cair
zat cair dan zat padat
Kombinasi2 ini dapat dibagi menjadi 2
golongan yaitu:
antarmuka cair dan
antarmuka padat

Antarmuka zat cair


Tegangan

muka
Didalam zat cair, suatu molekul dikelilingi oleh
molekul lainnya yang sejenis dari segala arah
sehingga gaya tarik menarik antar sesama
molekulnya sama besar.
Pada permukaan zat cair terjadi tarik-menarik
antara molekul cairan dengan molekul udara.
Gaya adhesi lebih kecil dibandingkan dengan
gaya kohesi sehingga molekul dipermukaan zat
cair cenderung tertarik kearah dalam.

Gaya

tarik antara molekul

a. molekul ditengah zat cair b.molekul dipermukaan zat cair

Tetapi

hal ini tidak terjadi karena adanya


gaya yang bekerja sejajar dengan
permukaan zat cair yang mengimbangi
besarnya gaya kohesi antar molekul
didalam zat cair terhadap molekul
sejenisnya dipermukaan.
Gaya tersebut dinamakan tegangan muka
(dg satuan: dyne/cm)

Tegangan

antarmuka () adalah:
gaya persatuan panjang yang terjadi
pada antarmuka antara 2 fase cair
yang tdk dapat tercampur.
= F/d
Satuan : N/m, J/m2
dyne/cm, erg/cm2

Gaya tegangan permukaan


Tegangan

permukaan ()
( dirumuskan:

= F/d
= F/2l ---- utk 2 permukaan cairan
Tegangan permukaan dpt didefinisikan:
sbg usaha (W) yg diperlukan utk
memperbesar satu satuan luas permukaan
cairan (Gambar kawat U)
W = F. x
= 2 l.x ---- maka: = W/2.l.x
= W/A

Tegangan

antar permukaan selalu lebih


kecil daripada tegangan permukaan
karena gaya adhesi antara 2 fase cair yg
membentuk antarmuka lebih besar dari
gaya adhesif antara fase cair dan fase gas
yg membentuk antarmuka
Jika 2 macam zat cair dapat tercampur
sempurna -- maka tidak akan ada
tegangan antarmuka diantara mereka

Miniscus dan sudut kontak


Pada

umumnya permukaan zat cair datar


-- tapi bila zat cair bersentuhan dg zat
padat atau dinding bejana, maka
permukaan pada bagian tepi yg
bersentuhan dg dinding akan melengkung
(peristiwa miniskus)
Miniskus adalah:
gejala melengkungnya permukaan zat
cair

Miniskus

ada 2:
miniskus cekung (g. adhesi > g. kohesi)
miniskus cembung (g adhesi< g kohesi)
Besar kecekungan dan kecembungan
permukaan cairan ketika bersentuhan dg zat
padat -- trgantung pd besar kecilnya
sudut kontak ()
Sudut kontak () adl:
sudut yg dibentuk oleh permukaan cairan
yg bersentuhan dg permukaan bidang
padatan

miniskus cekung

miniskus cembung

Sudut

kontak dapat dihitung dg


persamaan:
cair cos + padat-cair = padat
maka : cos = padat - padat-cair
cair

Miniskus

cekung : < 90
Miniskus cembung : > 90

Tegangan permukaan cairan dapat diukur


dengan cara:
1. Metode drop out
2. Metode buble pressure
3. Metode Kenaikan kapiler
4. Tensiometer DoNouy (M wilhelmy)

Kenaikan atau penurunan Kapiler


Sebatang

pipa kapiler jika dimasukkan


dlm cairan maka permukaan cairan dlm
pipa dapat naik ataupun turun.
Kapilaritas adalah:
peristiwa naik turunnya permukaan
cairan dalam pipa kapiler.
Miniskus cekung ( < 90) -- cairan naik
Miniskus cembung ( > 90) - turun

Kenaikan

atau penurunan cairan


disebabkan krn tegangan permukaan yg
bekerja pd permukaan cairan yg
menyentuh dinding pipa kapiler.
Peristiwa naiknya cairan -- sebesar F1
Peristiwa ini diimbangi dg berat cairan itu
sendiri --- sebesar F2
F1 = 2r cos
F2 = d.V.g -- r2 h.d.g

Pada

keadaan setimbang: F1 = F2
2r cos = r2 h.d.g
maka :
= r.h.d.g
2 cos

Dimana:

F1 = gaya keatas akibat tegangan permukaan


F2 = gaya akibat berat cairan (gaya kebawah)
r = jari-jari kapiler

d
g
h

= tegangan permukaan
= sudut kontak
= rapatan cairan
= percepatan gravitasi
= kenaikan atau penurunan cairan dlm
kapiler

Metode Wilhelmy
Didasarkan

pada gaya yg dibutuhkan utk


menarik plat tipis dari permukaan cairan.
Saat plat ditarik keluar dari cairan
diperlukan gaya sebesar:
F = W + 2.l.
maka :
=FW
2.l

Dimana:

= tegangan permukaan
F = gaya tarik yg dicatat
W = berat lempeng (plat)
l = lebar lempeng
2 = faktor krn ada 2 permukaan pd
lempeng

SURFAKTAN
Molekul2

atau ion2 yg diadsorbsi pada


antarmuka dinamakan surface active
agent atau surfaktan ---- amfifil.

Menunjukkan

bahwa molekul atau ion tsb


memiliki afinitas/kecocokan tertentu thd
baik solven polar maupun nonpolar.

Surfaktan

(surface active agents), zat


yang dapat mengaktifkan permukaan,
karena cenderung untuk terkonsentrasi
pada permukaan atau antar muka.
Surfaktan mempunyai orientasi yang jelas
sehingga cenderung pada rantai lurus.

Surfaktan

merupakan zat penurun tegangan


permukaan yang dapat diproduksi melalui
sintesis kimiawi maupun biokimiawi.
Karakteristik utama surfaktan adalah memiliki
gugus polar dan non polar pada molekul yang
sama.
Sifat aktif permukaan yang dimiliki surfaktan
diantaranya mampu menurunkan tegangan
permukaan, tegangan antarmuka dan
meningkatkan kestabilan sistem emulsi.

Surfaktan

dapat digolongkan menjadi dua


golongan besar, yaitu:
1. Surfaktan yang larut dalam minyak
2. Surfaktan yang larut dalam air.
Surfaktan yang larut dalam minyak
Ada tiga yang termasuk dalam
golongan ini, yaitu senyawa polar
berantai panjang, senyawa fluorokarbon,
dan senyawa silikon.

Surfaktan yang larut dalam pelarut air


Golongan ini banyak digunakan antara lain:
sebagai zat pembasah,
zat pembusa,
zat pengemulsi,
zat anti busa,
detergen,
pencegah korosi
Ada empat yang termasuk dalam golongan ini, yaitu
surfaktan 1. anion yang bermuatan negatif,
2. surfaktan yang bermuatan positif,
3. surfaktan nonion yang tak terionisasi dalam
larutan, dan 4. surfaktan amfoter yang bermuatan
negatif dan positif bergantung pada pH-nya.

Surfaktan

menurunkan tegangan
permukaan air dengan mematahkan
ikatan-ikatan hidrogen pada permukaan.

Hal

ini dilakukan dengan menaruh kepalakepala hidrofiliknya pada permukaan air


dengan ekor-ekor hidrofobiknya terentang
menjauhi permukaan air.

Sabun

dapat membentuk misel (micelles),


Suatu molekul sabun mengandung suatu rantai
hidrokarbon panjang plus ujung ion.
Bagian hidrokarbon dari molekul sabun bersifat
hidrofobik dan larut dalam zat-zat non polar,
sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut
dalam air.
Karena adanya rantai hidrokarbon, sebuah
molekul sabun secara keseluruhan tidaklah
benar-benar larut dalam air, tetapi dengan
mudah akan tersuspensi di dalam air.

Secara

umum misel dibedakan menjadi


dua, yaitu: struktur lamelar dan sterik
seperti telihat pada gambar dibawah ini:

Struktur misel, (a) sterik (b) lamelar

Sifat Larutan Yang Mengandung


Surfaktan

Larutan surfaktan dalam air menunjukkan perubahan


sifat fisik yang mendadak pada daerah konsentrasi yang
tertentu. Perubahan yang mendadak ini disebabkan oleh
pembentukan agregat atau penggumpalan dari
beberapa molekul surfaktan menjadi satu, yaitu pada
konsentrasi kritik misel (CMC) .
Pada konsentrasi kritik misel terjadi penggumpalan atau
agregasi dari molekul-molekul surfaktan membentuk
misel. Misel biasanya terdiri dari 50 sampai 100 molekul
asam lemak dari sabun

Hal

ini membuat surfaktan banyak


digunakan dalam berbagai industri, seperti
industri sabun, deterjen, produk kosmetika
dan produk perawatan diri, farmasi, cat
dan pelapis, kertas, tekstil, pertambangan
(Hidayati, dkk. 2008).

You might also like