You are on page 1of 16

AMOKSISILIN

NAMA GENERIK
Amoksisilin
NAMA KIMIA
Asam (2S,5R,6R)-6[ (R)-(-)-2-amino-2-(p-hidroksifenil)asetamido]-3-3-dimetil-7okso-4-tia-1-azabisiklo[3,2,0]-heptana-2-karboksilat trihidrat
STRUKTUR KIMIA
C16N19N3NaO5S
KETERANGAN
Amoksisilin adalah aminopenisilin yang perbedaan strukturnya dengan ampisilin
hanya terletak pada penambahan gugus hidroksil pada cincin fenil. pH larutan 1%
dalam air = 4.5-6.0.1
SIFAT FISIKOKIMIA
Mengandung tidak kurang dari 90.0% C16N19N3NaO5S dihitung sebagai
anhidrat;Amoksisilin berwarna putih, praktis tidak berbau. ;Sukar larut dalam air dan
methanol; tidak larut dalam benzena, dalam karbontetraklorida dan dalam
kloroform.;Secara komersial, sediaan amoksisilin tersedia dalam bentuk trihidrat.
serbuk hablur, dan larut dalam air.;Ketika dilarutkan dalam air secara langsung, akan
berbentuk amoksisislin suspensi oral dengan pH antara 5 - 7.5
SUB KELAS TERAPI
Anti Infeksi
FARMAKOLOGI
Absorbsi : cepat dan hampir sempurna, tidak dipengaruhi oleh makanan.;Distribusi :
secara luas terdistribusi dalam seluruh cairan tubuh serta tulang; penetrasi lemah
kedalam sel mata dan menembus selaput otak; konsentrasi tinggi dalam urin; mampu
menembus placenta; konsentrasi rendah dalam air susu ibu.;Ikan protein : 1720%;Metabolisme : secara parsial melalui hepar.;T eliminasi : ;Bayi lahir
sempurna: 3,7 jam;Anak-anak : 1-2 jam.;Dewasa: fungsi ginjal normal 0.7-1,4
jam.;ClCr <10 mL/menit: 7-12 jam.;Time Peak; kapsul 2 jam; suspensi 1
jam.;Eksresi: urin (80% bentuk utuh); pada neonates eksresi lebih
rendah;Dilisis: ;Moderat dilisis melalui Hemo atau peritonial dilisis: 2050%;Dilisis melalaui Arteriovenous atau venovenous mampu memfilter 50mg/ liter
amoksisilin.

STABILITAS PENYIMPANAN
Stabilitas obat: amoksilin 125 dan 250 mg kapsul, chewable tablet, dan serbuk
suspensi oral harus disimpan dalam suhu 20C atau lebih rendah. Amosisilin 200
dan 400 mg chewable tablet dan salut tipis disimpan pada suhu 25C atau lebih
rendah
KONTRA INDIKASI
Kontraindikasi untuk pasien yang hipersensitif terhadap amoksisilin, penisilin, atau
komponen lain dalam obat.
EFEK SAMPING
Susunan Saraf Pusat : Hiperaktif, agitasi, ansietas, insomnia, konfusi, kejang,
perubahan perilaku, pening.;Kulit : Acute exanthematous pustulosis, rash, erytema
multiform, sindrom stevens-johnson, dermatitis, tixic ephidermal necrolisis,
hypersensitif vasculitis, urticaria.;GI : Mual, muntah, diare, hemorrhagic colitis,
pseudomembranous colitis, hilangnya warna gigi.;Hematologi : Anemia, anemia
hemolitik, trombisitopenia, trombositopenia purpura, eosinophilia, leukopenia,
agranulositosi.;Hepatic : AST (SGOT) dan ALT (SGPT) meningkat, cholestatic
joundice, hepatic cholestatis, acute cytolitic hepatitis.;Renal : Cristalluria
INTERAKSI OBAT
Meningkatkan efek toksik:;1. Disulfiram dan probenezid kemungkinan meningkatkan
kadar amoksisilin.;2. Warfarin kemungkinan dapat meningkatkan kadar
amoksisilin;3. Secara teori, jika diberikan dengan allopurinol dapat meningkatkan
efek ruam kulit. ;Menurunkan efek:;1. Kloramfenikol dan tetrasiklin secara efektif
dapat menurunkan kadar amoksisilin ;2. Dicurigai amoksisilin juga dapat
menurunkan efek obat kontrasepsi oral.
PENGARUH ANAK
Data tentang keamanan masih belum diketahui.
PENGARUH HASIL LAB
Berpengaruh terhadap hasil pengukuran : Hematologi dan hepar.
PENGARUH KEHAMILAN
Faktor risiko : B;Data keamanan penggunaan pada ibu hamil belum diketahui.
PENGARUH MENYUSUI
Karena amoksisilin terdistribusi kedalam ASI (air susu ibu) maka dikhawatirkan
amoksisilin dapat menyebabkan respon hipersensitif untuk bayi, sehingga monitoring
perlu dilakukan selama menggunakan obat ini pada ibu menyusui.

PARAMETER MONITORING
Pengamatan rutin terhadap:;Fungsi ginjal (ClCr);Fungsi Hepar (SGPT,
SGOT);Henatologi. (Hb);Indikator infeksi. (Suhu badan, kultur)
BENTUK SEDIAAN
Kapsul, Serbuk Kering Suspensi Oral, Tablet Salut Film, Tablet Kunyah
PERINGATAN
Pernah dilaporkan: Reaksi hipersensitifitas, meliputi reaksi anaphilaksis dapat
mengakibatkan efek yang fatal (kematian).;Penggunaan jangka panjang,
kemungkinan dapat mengakibatkan terjadinya suprainfeksi termasuk
Pseudomembranous collitis.;Pada pasien gagal ginjal, perla penyesuaian dosis.;Kasus
diare merupakan kasus terbanyak jika amoksisilin digunakan sendiri.
INFORMASI PASIEN
Untuk menghindari timbulnya resistensi, maka sebaiknya amoksisilin digunakan
dalam dosis dan rentang waktu yang telah ditetapkan.;Amati jika ada timbul gejala
ESO obat, seperti mual, diare atau respon hipersensitivitas.;Jika masih belum
memahami tentang penggunaan obat, harap menghubungi apoteker.;Jika keadaan
klinis belum ada perubahan setelah menggunakan obat, maka harap menghubungi
dokter
MEKANISME AKSI
Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan mengikat satu atau lebih pada ikatan
penisilin-protein (PBPs Protein binding penisilins), sehingga menyebabkan
penghambatan pada tahapan akhir transpeptidase sintesis peptidoglikan ;dalam
dinding sel bakteri, akibatnya biosintesis dinding sel terhambat, dan sel bakteri
menjadi pecah (lisis).
MONITORING
Lamanya penggunaan obat;Menilai kondisi pasien sejak awal hingga akhir
penggunaan obat.;Mengamati kemungkinan adanya efek anaphilaksis pada pemberian
dosis awal.
{BOTTOM}

METOKLOPRAMID
NAMA GENERIK
Metoklopramid

NAMA KIMIA
Metoklopramid : 4-Amino-5-chloro-N-(2-diethylaminoethyl)-2-metoxybenzamide ;
Metoklopramid hidroklorida
STRUKTUR KIMIA
(C22H14ClN3O2). , C14H22ClN3O2,HCl,H2O. (1)
SIFAT FISIKOKIMIA
Metoklopramid hidroklorida (USP 29) : serbuk kristalin berwarna putih atau praktis
putih, tak berbau atau praktis tak berbau. ;Sangat mudah larut dalam air,larut dalam
alkohol, agak sukar larut dalam kloroform, praktis tidak larut dalam eter.
;Penyimpanan:dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.;Inkompatibilitas :
sediaan generik metoklopramid hidroklorida dinyatakan inkompatibel dengan sodium
sefalotin, sodium kloramfenikol, dan sodium bikarbonat. ;Cisplatin, siklofosfamid,
dan doksorubisin hidroklorida dinyatakan kompatibel dengan metoklopramid
hidroklorida, ;namun kompatibilitas bergantung pada faktor-faktor seperti:formulasi
tertentu, konsentrasi obat, dan temperatur
SUB KELAS TERAPI
Obat Untuk Saluran Cerna
FARMAKOLOGI
Vial injeksi disimpan pada suhu kamar terkendali, injeksi bersifat fotosensitif
sehingga harus terlindung dari cahaya selama penyimpanan, campuran parenteral
dengan D5W atau NS stabil selama minimal 24 jam, ;dan tidak memerlukan
perlindungan terhadap cahaya bila digunakan dalam 24 jam. Tablet disimpan pada
suhu kamar terkendali dan dihindarkan dari pembekuan. (3)
STABILITAS PENYIMPANAN
Vial injeksi disimpan pada suhu kamar terkendali, injeksi bersifat fotosensitif
sehingga harus terlindung dari cahaya selama penyimpanan, campuran parenteral
dengan D5W atau NS stabil selama minimal 24 jam, ;dan tidak memerlukan
perlindungan terhadap cahaya bila digunakan dalam 24 jam. Tablet disimpan pada
suhu kamar terkendali dan dihindarkan dari pembekuan.
KONTRA INDIKASI
Hipersensitivitas terhadap metoklopramid atau bahan-bahan dalam formulasi;
obstruksi gastrointestinal, perforasi atau perdarahan, pheocromocytoma, sejarah
kejang.
EFEK SAMPING
Efek samping yang lebih umum/parah:terjadi pada dosis yang digunakan untuk

profilaksis emetik kemoterapi. >10%:efek pada sistem saraf pusat:kelelahan,


mengantuk, gejala ekstrapiramidal (sampai dengan 34% pada dosis tinggi,;0,2% pada
dosis 30-40 mg/hari); efek gastrointestinal:diare (mungkin bersifat dose-limiting);
neuromuskular dan skeletal:kelemahan. 1-10%:efek pada sistem saraf pusat:insomnia,
depresi, kebingungan, sakit kepala; ;dermatologis:kemerahan; endokrin dan
metabolik:rasa sakit dan panas pada payudara (breast tenderness), stimulasi prolaktin;
gastrointestinal:mual, xerostemia. ;<1%(dari terbatas sampai
penting/berbahaya):agranulositosis, reaksi alergi, amenorrhea, angioedema, AV block,
bronkospasme, CHF, galactorrhea, ginekomastia, hepatotoksik, hiper/hipotensi,
;jaundice, edema larinz, methemoglobinemia, neuroleptic malignant syndrome
(NMS), porfiria, kejang, ide bunuh diri, sulfhemoglobinemia, takikardia, tardive
dyskinesia, urtikaria.
INTERAKSI OBAT
Analgesik opiat dapat meningkatkan depresi sistem sraf pusat. Metoklopramid dapat
meningkatkan risiko atau gejala ekstrapiramidal bila digunakan bersama-sama
dengan obat antipsikosis;Obat-obat antikolinergis melawan kerja metoklopramid.
Hindari alkohol karena dapat meningkatkan depresi sistem saraf pusat.
PENGARUH ANAK
Metoklopramid harus digunakan dengan hati-hati pada pasien anak-anak karena
kejadian ekstrapiramidal meningkat pada kelompok ini. ;Metoklopramid harus
digunakan dengan hati-hati pada neonatus karena penurunan klirens dapat
meningkatkan konsentrasi obat dalam serum. ;Neonatus mempunyai defisiensi
NADH methemoglobin reduktase sehingga dapat menjadi lebih peka terhadap
methemoglobinemia. ;Produsen metoklopramid saat ini merekomendasikan
penggunaan pada anak-anak hanya untuk memfasilitasi intubasi usus
halus.;Metoklopramid efektif utuk stasis lambung dan refluks esofagus pada infant
dan anak-anak. ;Obat ini juga digunakan pada anak-anak untuk evakuasi lambung
sebelum pemberian anestesi untuk pembedahan darurat.
PENGARUH HASIL LAB
Meningkatkan aminotransferase [ALT(SGPT)/AST(SGOT)], meningkatkan amilase.
PENGARUH KEHAMILAN
Kategori B. ;Bukti yang ada menyatakan aman digunakan selama kehamilan.
PENGARUH MENYUSUI
Tidak direkomendasikan (AAFP mengkategorikan "dipertimbangkan").
PARAMETER MONITORING
Fungsi ginjal.

BENTUK SEDIAAN
Drops 1 mg/10 Drops (10 ml), 1,5 mg/ml (10 ml), 2 mg/ml (10 ml), 2,6 mg/ml (10
ml), 4 mg/ml (10 ml);Larutan Oral 1 mg/ml (30 ml), 5 mg/5 ml (30 ml, 50 ml, 60 ml),
10 mg/5 ml (60 ml). Kaplet 5 mg, 10 mg. Tablet 5 mg, 10 mg;Larutan Injeksi 5
mg/ml (2 ml), 10 mg/2,5 ml;Suppositoria Anak 10 mg;Suppositoria Dewasa 20 mg,
Rectal Tube 10 mg/2,5 ml
INFORMASI PASIEN
Pasien seharusnya tidak menggunakan obat ini bila mempunyai reaksi alergi terhadap
metoklopramid, menderita epilepsi (kejang), perdarahan atau obstruksi usus, atau
pheochromocytoma (suatu tumor yang memproduksi adrenalin). ;Obat diminum 30
menit sebelum makan dan malam hari sebelum tidur, kecuali bila dokter
menganjurkan lain. ;Obat disimpan pada suhu kamar, terhindar dari panas,
kelembaban, dan cahaya langsung. Obat tidak boleh disimpan di dalam freezer.
MEKANISME AKSI
Memblok reseptor dopamin dan (bila diberikan pada dosis yang lebih tinggi) juga
memblok reseptor serotonin di chemoreceptor trigger zone di sistem saraf pusat;
;meningkatkan respon jaringan di saluran pencernaan atas terhadap asetilkolin
sehingga meningkatkan motilitas dan kecepatan pengosongan lambung tanpa
menstimulasi sekresi pankreas, bilier, atau lambung;;meningkatkan tonus spingter
esofagus bagian bawah
MONITORING
Kepatuhan penggunaan obat, efek samping obat: reaksi distonia, tanda-tanda
hipoglikemia (pada pasien yang menggunakan insulin dan sedang memperoleh terapi
gastroparesis), agitasi.
{BOTTOM}

Lansoprazole
Obat Bermerek :
Betalans, Compraz, Digest, Gastrolan, Inhipraz, Lancid, Lanpracid, Lanvell, Lapraz,
Laproton, Lasgan, Laz, Loprezol, Nufaprazol, Prazotec, Prosogan FD, Protica,
Pysolan, Solans, Sopralan, Ulceran.

KOMPOSISI
Tiap kapsul mengandung Lansoprazole pellet yang setara dengan Lansoprazole 30
mg.
FARMAKOLOGI
Lansoprazole adalah inhibitor sekresi asam lambung yang efektif. Lansoprazole
secara efektif menghambat (H+/K+)ATPase (pompa proton) dari sel parietal mukosa
lambung.
CARA KERJA OBAT :

Lansoprazole adalah suatu penghambat sekresi asam lambung.

Lansoprazole secara spesifik menghambat (H7K*) ATP ase (proton pump)


pada sel parietal sel mukosa lambung.

Lansoprazole diabsorpsi dengan cepat, mencapai kadar serum puncak dalam


90 menit. Lansoprazole menunjukkan bioavailabilitas (80-90%) pada
pemberian dosis pertama, sehingga efek penghambatan sekresi asam segera
tercapai.

Pada pemberian dosis tunggal 30 mg dapat menghambat stimulasi sekresi asam kirakira 80%.
INDIKASI

Ulkus duodenum,

Benign ulkus gaster,

Refluks esofagitis.

KONTRAINDIKASI
Lansoprazole jangan diberikan kepada pasien yang hipersensitif atau alergi terhadap
lansoprazole.
DOSIS DAN ATURAN PAKAI

Ulkus duodenum : Lansoprazole 30 mg, sekali sehari selama 4 minggu.

Benign ulkus gaster : Lansoprazole 30 mg, sekali sehari selama 8 minggu.

Reflux esofagitis : Lansoprazole 30 mg, sekali sehari selama 4 minggu.

Cara Pemberian

Lansoprazole diberikan sekali sehari. Untuk mencapai efek penghambatan


asam yang optimal dan kesembuhan yang cepat dan hilangnya gejala-gejala,
Lansoprazole sebaiknya diberikan pagi hari sebelum makan.

Kapsul harus langsung ditelan, tidak boleh digerus atau dikunyah.

Pengobatan jangka panjang dengan Lansoprazole tidak dianjurkan pada saat


ini karena pengalaman klinis terbatas.

Orang tua : tidak perlu penyesuaian dosis lansoprazole. Dosis 30 mg sekali


sehari.

Anak-anak : tidak ada pengalaman pemberian Lansoprazole pada anak-anak.

Lansoprazole pada dasarnya dimetabolisme di hati. Penelitian klinis pasien


dengan penyakit hati, menunjukkan bahwa metabolisme Lansoprazole
diperpanjang pada pasien-pasien dengan gangguan fungsi hati yang berat
tetapi tidak perlu adanya penyesuaian dosis, dosis tidak boleh melebihi 30 mg
sehari.

EFEK SAMPING

Selama penelitian klinis, kadang-kadang dapat terjadi efek samping : sakit


kepala, diare, nyeri abdomen, dispepsia, nausea, vomitus, mulut kering,
konstipasi, flatulens, pusing, lelah, ruam kulit, urtikaria, pruritus.

Terjadinya kenaikan nilai tes fungsi hati yang bersifat sementara dan akan
normal kembali. Tidak diketahui hubungannya dengan terapi Lansoprazole.

Kadang-kadang dapat terjadi : arthralgia, edema perifer dan depresi.

Perubahan angka hematologis seperti trombositopenia,


leukopenia, walaupun jarang, pernah dilaporkan.

eosinofilia,

PERINGATAN DAN PERHATIAN

Seperti umumnya pada pengobatan dengan antiulkus, kemungkinan


keganasan harus disingkirkan bila dicurigai ulkus gaster karena pemberian
obat akan meredakan gejala-gejala dan memperlambat diagnosa.

Penggunaan Lansoprazole pada wanita hamil dan menyusui : Belum ada data
yang cukup tentang penggunaan Lansoprazole pada wanita hamil, sehingga
pemberian Lansoprazole pada wanita hamil dan wanita yang diduga hamil
sebaiknya dihindari. Pada percobaan binatang, Lansoprazole tidak terdapat
efek teratogenik. Penelitian reproduksi pada tikus dan kelinci dengan
Lansoprazole dosis tinggi sedikit menurunkan angka kehidupan dan berat
badan pada hewan tersebut. Pada percobaan binatang, Lansoprazole
dikeluarkan lewat air susu. Tidak ada informasi mengenai sekresi
Lansoprazole pada air susu ibu. Menyusui harus dihentikan apabila benarbenar dianggap perlu menggunakan Lansoprazole.

INTERAKSI OBAT

Lansoprazole dimetabolisme di hati dan merupakan penginduksi yang lemah


dari cytochrome P450. Oleh sebab itu ada kemungkinan interaksi dengan
obat-obat yang dimetabolisme di hati.

Terutama harus hati-hati bila diberikan bersama-sama dengan obat-obat


kontrasepsi oral dan preparat seperti fenitoin, teofilin, atau warfarin.

Tidak menimbulkan efek klinis yang


antiinflamasi nonsteroid atau diazepam.

Antasida dan sukralfat akan mengurangi bioavaibilitas Lansoprazole dan


jangan diberikan antara satu jam setalah makan Lansoprazole.

KEMASAN
Lansoprazole, Dus, 2 blister @ 10 kapsul.

CLOBAZAM

bermakna

dengan

obat-obat

Clobazam
Tablet
Komposisi:
Tiap tablet mengandung:
Klobazam 10 mg
Farmakologi:
Klobazam termasuk golongan benzodiazepin yang bekerja berdasarkan potensiasi
inhibisi neuron dengan asam gama-aminobutirat (GABA) sebagai mediator.
Klobazam memiliki efek antikonvulsi, ansiolitik, sedatif, relaksasi otot, dan amnestik.
Indikasi:
Mengatasi keadaan ansietas dan psikoneurotik yang disertai ansietas.
Kontraindikasi:

Pasien yang mengalami depresi sistem saraf pusat (koma).

Penderita psikotik dan gangguan depresi mental.

Penderita gangguan pernapasan.

Reaksi hipersensitif terhadap klobazam.

Trimester pertama kehamilan.

Myastehenia gravis.

Dosis:
Dewasa: 20 mg sehari dalam dosis terbagi.
Jika perlu dapat dinaikkan sampai 30 mg/hari.
Untuk kasus berat dosis dapat diberikan samapai 6 tablet sehari.
Orang lanjut usia: 10 - 15 mg sehari dalam dosis terbagi.
Efek samping:

Mulut dan tenggorokan kering, disuria, retensi urin, disartria, ataksia, vertigo,
pusing, depresi mental, gangguan saluran cerna, takikardia, palpitasi.

Kegagalan pernapasan dan hipotensi tidak/jarang terjadi pada dosis terapi,


tetapi dapat terjadi pada dosis tinggi.

Pemberian overdosis dapat menyebabkan depresi sistem saraf pusat dan


koma.

Gangguan pernapasan, keletihan, konstipasi, hilang nafsu makan, mual,


mengantuk, bingung.

Reaksi kulit seperti erupsi, urtikaria.

Penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi dapat menyebabkan


abnormalitas yang reversibel seperti gangguan bicara, gangguan fungsi
motorik, gangguan penglihatan (penglihatan ganda, nistagmus), peningkatan
berat badan.

Berkurangnya libido.

Peringatan dan perhatian:

Hati-hati pemberian obat ini pada orang lanjut usia atau pasien yang lemah,
gagal fungsi ginjal, hati, dan pasien yang sedang menjalani terapi dengan obat
sistem depresan.

Selama minum obat ini dilarang menjalankan mesin atau kendaraan.

Hindari pemakaian dosis tinggi dan jangka lama, karena dapat menyebabkan
toleransi dan ketergantungan fisik.

Kelemahan otot (myasthenia gravis), spinal atau serebral ataksia dan pada
kasus keracunan akut alkohol, zat-zat hipnotik, analgesik, neuroleptik,
antidepressan, lithium, pasien dengan kerusakan hati serius (misal cholestatic
jaundice) dan pasien dengan sleep apnoea syndrome.

Klobazam diekskresi melalui air susu ibu. Hentikan pemberian ASI selama
pengobatan dengan klobazam.

Interaksi obat:

Jika klobazam dikombinasi dengan depresan sistem saraf pusat (termasuk


antikonvulsan dan alkohol) akan menambah terjadinya depresi sistem saraf
pusat.

Simetidin dapat mengurangi klirens plasma klobazam, meningkatkan waktu


paruh dan konsentrasi klobazam.

Kemasan dan Nomor Registrasi:


Kotak, 10 strip @ 10 tablet, GPL9805024310A1
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
SIMPAN DI TEMPAT KERING, PADA SUHU DI BAWAH 30oC,
TERLINDUNG DARI CAHAYA

BRAXIDIN ( P )
GENERIK
Klordiazepoksida 5 mg, Klidinium Bromida 2,5 mg.
INDIKASI
Pengobatan gejala-gejala autonimik & somatik yang disebabkan kecemasan.
Terapi simtomatik (hanya menghilangkan gejala penyakit, tidak
menyembuhkan/menghilangkan penyebab penyakit) ulkus peptikum, hipersekretori
dan hipermotilitas saluran pencernaan, dispepsia nervosa, kejang & iritabel (bereaksi
berlebihan terhadap rangsangan, peka) pada kolon, kandung empedu, dyskinesia,
kejang & dyskinesia saluran kemih, sindroma iritabel usus besar, kolitis, diare, nyeri
sewaktu haid.
KONTRA INDIKASI
Gangguan jiwa berat, glaukoma dan syok.
PERHATIAN
Usia lanjut, epilepsi, penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit hati dan ginjal,
depresi pernapasan.
Interaksi obat : Simetidin, Alkohol, depresan susunan saraf pusat lainnya.
EFEK SAMPING
Gangguan mental dan penglihatan, mengantuk, amnesia, ketergantungan obat, retensi

urin, dan tekanan darah rendah.


KEMASAN
Tablet salut selaput 10 x 10 butir.
DOSIS
Dewasa : 3-4 tablet/hari, sebelum makan dan malam hari sebelum tidur.
Usia lanjut dan debilitasi : dosis awal 1-2 tablet, dinaikkan secara bertahap
sampai dosis efektif.
HARGA :
Rp. 73370- / kemasan
Untuk transaksi pembelian produk di Medicastore bisa melalui
telepon di 021 - 72799411 lihat Cara Transaksi
PABRIK
Sanbe.

PRIMPERAN 10 MG TABLET

Brand: :

Soho/Delagrange

Product
Code::

Komposisi: Metoclopramide HCl

Indikasi:

Gangguan saluran cerna, mual dan muntah akibat obat, anoreksia,


kembung, ulkus peptikum, stenosis piloris (ringan), dispepsia,
epigastralgia, gastroduodenitis, travel sickness, morning sickness,
endoskopi, dispepsia pasca gastektomi, dan intubasi.

Dosis:

Tablet : Dewasa : 10 mg 3 kali/hari . Sirup : Dewasa : 1-2 sendok takar


3 kali/hari. Anak 5-15 tahun : 0.5 mg/kg berat badan/hari dalam dosis
terbagi. Drops Anak < 5 tahun : 0.1 mg/kg berat badan 3 kali/hari atau
0.5 mg/kg berat badan/hari dalam beberapa dosis. Ampul : Dewasa : 1
ampul 3 kali/hari.

Pemberian
Obat:

Diberikan 1/2 jam sebelum makan

Kontra
Indikasi:

Merangsang motilitas GI seperti obstruksi intestinal, epilepsi,


feokromositoma

Perhatian:

Hamil, laktasi, anak, diabetes, depresi, reaksi ekstrapiramidal.

Efek
Samping:

Mengantuk, sakit kepala, depresi, gelisah, reaksi ekstrapiramidal,


pusing, lelah, hipertensi, gangguan GI.

Interaksi
Obat:

Kebutuhan insulin dapat berubah karena perubahan waktu transportasi


makanan di usus, Absorbsiobat digoksin, simetidin akan terganggu dan
absorbsi di usus halus (parasetamol, tetrasiklin, levodopa) akan
meningkat. Efek di antagonis oleh antikolinergik dan analgesik narkotik
meningkatkan sedasi dengan depresan SSP.

Kemasan:

Tablet 10 mg x 10 x 10

AMOXSAN 500 MG KAPSUL

Brand: :

Caprifarmindo

Product
Code::

Komposisi: Amoxicillin trihydrate 500 mg


Indikasi:

Infeksi saluran nafas bawah, tifoid dan para tifoid, tifoid carrier, Infeksi
saluran kemih tanpa komplikasi, meningitis, sifilis, abses gigi, otitis
media

Dosis:

Dewasa dan anak 20 kg : 250-500 mg tiap 8 jam. Anak >8 kg : 125250 mg tiap 8 jam.

Pemberian
Obat:

Dapat diberikan bersama makanan agar diabsorpsi lebih baik dan untuk
mengurangi rasa tidak nyaman pada GI

Kontra
Indikasi:

Hipersensitif terhadap penisilin

Perhatian:

Monitor fungsi ginjal, hati dan hemapoitik secara periodik pada


pemakaian jangka lama. Pertahankan pemasukan air yang adekuat dan
pengeluaran urin selama terapi dosis tinggi. Periksa keadaan kateter
secara berkala. Hamil

Efek
Samping:

Reaksi hipersensitif, gangguan GI, reaksi anafilaktoid, reaksi


hematologik

Interaksi
Obat:

Probenesid memperpanjang waktu paruh amoksisilin. Alopurinol


meningkatkan insidens ruam kulit. Mengurangi efektivitas kontrasepsi
oral

Kemasan:

Kapsul 500 mg x 10 x 10

You might also like