Professional Documents
Culture Documents
Disebut juga Folstein test adalah tes yang digunakan untuk menunjukkan
ada atau tidaknya pelemahan kognitif (cognitive impairment) pada pasien.
Tes dilakukan dengan memberikan pertanyaan sederhana atau masalah
pada pasien dengan cakupan: tempat dan waktu tes dilakukan, mengulangi
beberapa kata, aritmatika, penggunaaan dan pemahaman bahasa, dan
kemampuan motorik dasar.
Penampilan
Pemeriksa akan melihat apakah penampilan pasien sesuai dengan usia
pasien. Pemeriksa juga akan melihat ada/tidaknya penamulan fisik yang
berkaitan dengan kondisi tertentu seperti nose bridge yang datar pada
Sindrom Down. Pemeriksa akan melihat apakah pasien terawatt dengan baik
dinilai dari kerapihan dan kebersihat pakaian serta tubuh.
Pemeriksa akan melihat apakah pasien nyaman dengan situasi sosial.
Pemeriksa juga akan menilai bahasa tubuh yang ditampilkan oleh pasien
serta pergerakan yang menjadi karakteristik dari kondisi tertentu seperti
kontraksi otot atau pergerakan otot berlebih. Pemeriksa akan mengobservasi
bagaimana pasien melakukan kontak mata dengan orang lain.
Orientasi
Orientasi pasien pada waktu, tempa, dan mengenai seseorang akan dites.
Orientasi yang abnormal dapat menjadi indikasi adanya penggunaan alkoho,
obata-obatan tertentu, trauma kepala, defisiensi nutiris, atau penyakit otak
organik.
Untuk mengetahui status orientasi pasine, pemeriksa akan memberikan
beberapa
pertanyaan
seperti
nama
dan
usia.
Pemeriksa
juga
akan
menyelesaikan
pikiran
yang
dipikirkan,
kemampuan
pasien
medis
sedangkan
kehilangan
memori
jangka
panjang
keputusan
digunakan
utuk
menilai
kemampuan
pasien
dalam
Skor
<24
<21
Interprestasi
Abnormal
Meningkatkan
kemungkinan menderita
>25
demensia
Menurunkan
kemungkinan menderita
Pendidikan
21
demensia
Abnormal
untuk
pendidikan kelas 8
<23
Abnormal
<24
pendidikan SMA
Abnormal
Keparahan
untuk
untuk
24 -30
pendidikan kuliah
Tidak ada pelemahan
18-23
kognitif
0-17
Pelemahan
kognitif
ringan
Pelemahan
kognitif
berat