You are on page 1of 5

Pertimbangan keperawatan perioperatif tindakan tandur (graft)

1. Tandur melibatkan dua tempat operasi: tempat donor dan tempat resipien.
Apabila mungkin yang dipilih tempat donor yang dapat diakses oleh tempat
resipien.
2. Apabila mungkin, pasien diposisikan sedemikian rupa sehingga kedua tempat
tersebut dapat diakses. Sebagian prosedur memerlukan reposisi dan
penutupan ulang dengan duk setelah tandur kulit diambil.
3. Tempat donor dianggap lebih bersih daripada tempat resipien. Tempat donor
dibersihkan pertama kali. Baki pembersih kulit yang sama dapat dibagi untuk
membersihkan kedua tempat dengan penggantian sarung tangan, atau dapat
digunakan dua baki yang berbeda.
4. Karena tempat donor doanggap lebih bersih, maka tandur biasanya diambil
sebelum tempat resipien dikerjakan.
5. Jaringan tandur harus ditangani dengan hati-hati dan dilindungi sedangkan
tempat resipien dipersiapkan untuk penanduran. Tandur kulit harus dilipat
dermis ke dermis untuk menghindari kekeringan dan dilipat dalam kasa
lembab.
6. Perdarahan atau hematom di bawah tandur merupakan penyebab terpenting
kegagalan tandur. Sebelum tandur dipasang, tempat resipien harus benarbenar bebas dari perdarahan. Pasca operatif, setiap penimbunan cairan harus
dikeluarkan segera.
7. Penyebab kedua tersering kegagalan tandur adalah cedera mekanis. Tempat
tandur biasanya diimobilisasi dengan pembalut guling/ bantal (bolster
dressing) atau bidai jika tempat tersebut berada di daerah fleksi.
8. Pendidikan pasien harus mencakup pentingnya perlindungan tempat tandur
serta pengamatan yang cermat terhadap tanda-tanda penimbunan cairan di
bawah tandur. Pasien harus didorong untuk menghubungi ahli bedah jika ada
indikasi bahwa tandur tidak sembuh dengan benar.

Pertimbangan keperawatan perioperatif tindakan flap


1. Sebelum pasien tiba, mikroskop dan instrument lain harus diperiksa untuk
memastikan bahwa alat-alat tersebut berfungsi baik.
2. Suhu ruangan harus dipertahankan antara 75 F sampai 80 F karena suhu
terlalu dingin menyebabkan vasokonstriksi dan mengurangi viabilitas flap.
3. Lindungi pasien dari stress fisik akibat prosedur yang lama. Pasang bantalan
untuk mengurangi tekanan dan selimut penghangat di tempat tidur. Lindungi
kulit dan tonjolan tulang dengan hati-hati.
4. Kateter urine menetap (indwelling) akan dipasang, pantau pengeluaran urine.
5. Sebelum operasi mungkin digunakan Doppler untuk mengidentifikasi
pembuluh-pembuluh di tempat resipien.
6. Sebagian ahli bedah, sebelum pembersihan kulit mungkin memberi tanda
pada tandur dan mengidentifikasi arteri dan vena donor serta resipien
dengan pena warna untuk difoto.

7. Pengaturan posisi pasien bergantung pada tempat tandur donor dan resipien.
8. Ahli bedah mungkin menggunakan dua unit bedah listrik. Ikuti petunjuk
pabrik pembuatnya dengan cermat.
9. Prosedur akan memerlukan pembersihan kulit di dua tempat, yang dilakukan
secara terpisah, dimulai dengan tempat donor.
10.Tehnik pemasangan duk akan bergantung pada posisi serta mungkin
memerlukan pemakaian bahan duk tertentu.
11.Mungkin terdapat dua tim bedah yang bekerja bersamaan, satu di tempat
donor dan yang lain di tempat resipien. Dalam hal ini diperlukan dua set
instrument steril yang terpisah. Hati-hati jangan sampai terjadi pencemaran
silang di antara kedua set tersebut.
12.Pastikan keamanan dan sterilitas flap yang sudah diambil sampai waktu
penanaman.
13.Pascaoperatif, tempat donor harus diangkat dan dijaga hangat untuk
mengurangi vasospasme dan meningkatkan sirkulasi.
14.Komplikasi pascaoperatif yang utama adalah gangguan vaskularisasi di
tempat flap. Perlu dilakukan penilaian vascular pascaoperatif yang seksama.
Apabila dicurigai adanya gangguan aliran darah, maka ahli bedah harus
segera diberi tahu sehingga dapat dilakukan tindakan untuk menyelamatkan
flap.
15.Mikroskop dan instrument pembedahan mikro, yang mahal dan mudah rusak
perlu mendapat perhatian khusus. Mikroskop harus dilap bersih dan lensanya
dibersihkan dengan kertas lensa untuk menghindari goresan. Setelah
dibersihakan mikroskop harus ditutup untuk melindungi dari debu, dan
disimpan ditempat yang aman jauh dari lalu lintas orang. Instrument mikro
harus dibersihkan satu persatu sesegera mungkin. Ujung-ujung yang halus
jangan sampai bengkok. Periksa berulang-ulang instrument untuk
mengetahui ada tidaknya pembengkokan pada bor dan ujung alat dan
pastikan bahwa rahang-rahang pemegang jarum pemegang jarum dapat
menutup secara adekuat. Instrument yang ujungnya sangat halus harus
didimpan dalam wadah yang menjaga instrumen tidak bergerak-gerak dan
dengan ujung terletak dibantalan wadah.
Asuhan keperawatan
Asuhan keperawatan pada pasien dengan kutaneus atau operasi plastic sangat
individual. Hal ini tergantung dari tipe operasi atau prosedur yang dilakukan, tipe
dari sedikitnya tindakan, alasan dari operasi atau prosedur, hasil yang diharapkan
dari tindakan, dan respon dari klien terhadap luka atau operasi.
Beberapa
pembedahan seperti skin graft dan flaps, membutuhkan perawatan di rumah sakit,
perawatan yang diberikan lebih mengarah pada perawatan primer, dan peningkatan
perawatan mandiri pasien dirumah atau diantara pengobatan.
Diagnosa keperawatan dan intervensi

Meskipun beragam diagnose keperawatan yang lebih tepat utntuk klien dengan
prosedur bedah plastic umumnya adalah kerusakan integritas kulit, nyeri akut dan
gangguan body image
Kerusakan integritas kulit
Klien dengan pembedahan kulit mempunyai kerusakan pada integritas kulitnya.
Skin graft dan flaps dilakukuan untuk memperbaiki luka yang lebar, dan
menimbulkan luka baru pada tempat donor. Eksisi dan pembedahan kosmetik
lainnya menyebabkan luka. Kulit dilukai dengan dibekukan menggunakan bahan
kimia, abrasi, agen sklerotik, elektrik dan laser.meskipun kesemua tindakan ini
dilakukan untuk menghilangkan lesi, peningkatan fungsi, memperbaiki penampilan,
mereka pertama kali memperbaiki integritas kulit. Kerusakan integritas kulit
meningkatkan resiko infeksi yang akan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada
integritas kulit dan mungkin menurunkan keuntungan dari pembedahan. Perawat
menyiapkan perawatan dan pendidikan preoperative, bantuan intra operatif dan
perawatan dan pendidikan post operatif. Pada setiap kasus, perawatn dan
pendidikan dispesifikkan pada tipe pembedahan dan kliennya. Pada semua kasus,
perawat menyiapkan intervensi preoperative yang tepat untuk menyiapkan kondisi
fisik dan psikologis klien selama pembedahan dan periode post operatif. Intervensi
berikut tepat untuk klien dengan skin graft atau flaps.
1. Monitor insisi dan graft, donor flaps dan tempat pada resipien, terhadap
munculnya infeksi dan nekrosis.
Kaji dan catat TTV setiap 4 jam
Monitor semua luka, mencakup perubahan warna, konsistensi dan bau
dari drainase setiap 4-8 jam
Monitor luka apakah ada bengkak, kemerahan, dan nyeri yang
meningkat setiap 4-8 jam
Monitor dan catat kondisi graft setiap 4 jam
Monitor dan catat temperature, turgor, warna, perdarahan dermis, dan
perfusi dari flaps setiap 4 jam
Ketika infeksi bakteri muncul, fase inflamasi pada proses penyembuhan luka
menjadi lama sehingga memperlambat penyembuhan. Peningkatan suhu
tubuh dan takikardi adalah manifestasi dari infeksi. Drainase pada luka
terinfeksi seringkali meningkatkan jumlah purulen, luka menjadi menebal,
dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Respon jaringan ketika terjadi
infeksi meliputi edema, peningkatan eritema dan nyeri. Graft dan flaps yang
sirkulasi darahnya tidak baik akan timbul warna kehitaman dari pada warna
pink kemerahan yang normal.
2. Melakukan perawatan untuk lokasi donor.
Posisi klien diminimalkan adanya penekanan pada lokasi donor.
Posisikan tempat tidur sehingga linen tidak menyentuh luka.
Jika lokasi donor terbuka dan cahaya lampu yang panas mengenainya
maka tempatkan lampu kira-kira 2kaki dari luka.

Hindari pergerakan bagian tubuh yang terdapat lokasi donor.


Jika lokasi donor pada sisi posterior tubuh, maka tempatkan klien pada
tempat tidur yang special (seperti tempat tidur yang berisi air atau
rendah tekanan) untuk menurunkan tekanan dan memperbaiki
sirkulasi udara disekitar lokasi donor
Dengan
meminimalkan
trauma
karena
tekanan
dan
pergerakan
mempercepat penyembuhan lokasi donor. Membiarkan lokasi donor terbuka
sehingga terkena udara dan cahaya yang hangat dapat meningkatkan
penyembuhan. Tempat tidur yang khusus meminimalkan terjadinya iskemik
dan lokasi donor yang berada diposisi posterior tubuh mongering.
3. Menganjurkan diet tinggi protein, asam askorbat, vitamin dan mineral. Intake
protein yang cukup diperlukan untuk memenuhi kebutuhan asam amino
untuk memperbaiki jaringan. Vitamin C diperlukan untuk pembentukan
kolagen dan memperbaiki luka. Vitamin dan mineral berkontribusi dalam
proses penyembuhan.
4. Mengganti balutan. Tentukan balutan yang mana yang perlu diganti atau
tidak selama proses penyembuhan. Dan apakah luka harus tetap kering atau
lembab.
Gunakan tehnik aseptic dan standar precaution ketika mengganti
balutan.
Ganti balutan yang lama dengan hati-hati dan lembut.
Pilih bahan pembalut yang tepat.
Lokasi donor yang tertutup dengan kassa yang tipis mempercepat proses
penyembuhan. Tehnik aseptic mencegah infeksi sekunder bakteri. Standar
precaution melindungi perawat dari infeksi HIV. Bila perawatan dilakukan
pelepasan pembalut yang lama mungkin memperparah kerusakan pada
jaringan granulasi atau tepi luka. Penggunaan pembalut semiperbiabel yang
transparan mengoptimalkan penyembuhan luka dengan cara membentuk
sintesis kolagen dan jaringan granulasi. Hal ini juga meningkatkan migrasi sel
dan melapisi lagi epithelium serta mencegah pembentukan keropeng, kulit
yang mengeras (kapalan), dan jaringan parut.
Nyeri akut
Klien dengan graft dan flaps mempunyai 2 jenis luka. Kenyataannya lokasi donor
bisa lebih nyeri disbanding lokasi resipien. Pembedahan kutaneus, dermabrasi dan
penatalaksanaan kimia menyebabkan jaringan melepuh, membengkak, dan
kehilangan epidermis. Klien dengan pembedahan wajah dapat terjadi edema dan
nyeri.
1. Berikan medikasi nyeri mengikuti anjuran untuk mengontrol nyeri pada klien
yang menjalani prosedur operasi. Nyeri yang hebat sulit dikontrol dan
menyebabkan kondisi fisik dan psikologis memburuk.

2. Gunakan penurun nyeri alternative yang tepat dan telah dianjurkan seperti
kompres dingin atau kantong es. Dingin mengurangi bengkak yang berperan
sebagai anatesi local serta menurunkan nyeri.
3. Ajarkan tehnik penurun nyeri noninvasive seperti nafas dalam, relaksasi, dan
imajinasi terpimpin. Metode non invasive penurun nyeri meningkatkan
keefektifan pengobatan nyeri dan juga membuat klien dapat mengontrol dan
memanajemen nyeri.
Gangguan citra tubuh
Pembedahan kosmetik dilakukan pada semua umur karena berbagai alasan.
Perubahan penampilan pada beberapa orang mempengaruhi persepsi dirinya. Lesi
atau scar yang terdapat diwajah mungkin menurunkan kepercayaan diri dan
menyebabkan seseorang menghindari interaksi social. Proses menua menyebabkan
kulit menjadi keriput yang menjadi sumber kecemasan dan rasa kecewa pada
wanita yang selalu bangga pada dirinya sendiri dan penampilannya. Kebanyakan
klien mempunyai 1 alasan untuk melakukan bedah plastic yaitu Feel Better about
my self
1. Memberikan pendidikan kesehatan preoperative
Menjelaskan bahwa memar dan bengkak akan muncul dan akan ada
selama beberapa minggu.
Menjelaskan bahwa penyembuhan yang lengkap membutuhkan waktu
sekitar 1 tahun.
Harapan yang berbeda banyak orang mengharapkan hasil yang cepat.
Pengetahuan tentang respon post operatif diperlukan oleh klien untuk
beradaptasi terhadap perubahan. Klien mungkin perlu untuk mengajukan cuti
bekerja selama proses penyembuhan.
2. Memberikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya.
Berempati dan mendengarkan tetapi tidak menghakimi. Seperti hal nya
interaksi antar perawat dank lien untuk memfasilitasi penerimaan perubahan
citra tubuh klien.
3. Kolaborasi dengan konsultan yang dapat memberikan informasi pada
penggunaan kosmetik untuk meningkatkan penampilan. Pengetahuan yang
lebih tentang penggunaan kosmetik dan pakaian yang tepat dapat membuat
scar terabaikan. Jika klien merasa lebih baik tentang penampilannya maka
citra tubuhnya akan meningkat.

You might also like