You are on page 1of 5

1.1.

Analisis Cuaca Global


1.1.1. Analisis Cold Surge (Seruakan dingin)

Grafik Trend Cold Surge 7-9 Desember 2013


14
13.2
12.8
12.2
12
11
10
9.5
8.8
8
Indeks surge
6
5.5
4 3.8
2.12.62.12.5
2
0
0 6 12 18 0 6 12 18 0 6 12 18

Indeks Surge

Jam

Grafik Indeks Cold Surge 7-9 Dec 2013

Dari grafik trend cold surge diatas terlihat pola kenaikan pada waktu kejadian
banjir di Madiun. Data Indeks Surge pada tanggal 7 Desember 2013 pukul 06.00UTC
menunjukkan nilai 13.2mb, kemudian menurun pada tanggal 8 dan kembali naik hingga
12,8 mb pada tanggal 9 Desember 2013. Hal ini menandakan selisih tekanan antara
Gushi dan Hongkong 10 mb yang mengindikasikan adanya seruakan dingin yang cukup
kuat masuk ke wilayah Indonesia. Hal ini memicu berkumpulnya massa udara serta
pertumbuhan awan-awan hujan di atas wilayah Jawa Timur.
1.1.2. Analisis Suhu Muka Laut
Suhu Muka Laut di wilayah Jawa Timur pada tanggal 8 Desember 2013 cukup
hangat sekitar 28.0 s/d 30.0 oC serta anomali suhu muka laut yang bernilai positif
diwilayah perairan Indonesia. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa penguapan di
wilayah Jawa Timur cukup tinggi dan kandungan uap air yang cukup memadai sehingga
sangat berpotensi tumbuhnya awan-awan konvektif.

Anomali Suhu Muka Laut

Suhu Muka Laut 8 Dec 2013

1.1.3. Analisis Profil Udara Atas


Sounding 96935_7/12/13

Sounding 96935_8/12/13

Sounding 96935_9/12/13

Dari hasil analisis data sounding Stasiun

Meteorologi Juanda menggunakan

aplikasi RAOB 5.5 pada tanggal 7- 9 Desember 2013 pukul 00.00 UTC dan 12.00UTC
menunjukkan garis profil vertical suhu dan titik embun (T-Td) yang berhimpit dari
permukaan hingga lapisan atas, hal tersebut mengindikasikan kondisi jenuhnya uap air
dan tingginya kelembaban udara yang berpotensi tebentuknya awan-awan hujan. Selain
itu terlihat dari

nilai Lifting Index (LI) bernilai -4 (-2) yang mengindikasikan

berpotensi terjadinya Thunderstorm (Guntur) yang kuat, nilai KI yang berkisar 35.5 -37.4
mengindikasikan terjadinya konvektif sedang serta nilai CAPE yang berkisar antara 8701633 J/kg yang mengndikasikan adanya energi potensial konvektif yang cukup tinggi.

1.1.4. Analisis Data Synoptik


windrose96935_5-9Dec2013

Data Synop Stamet Juanda

Tangg
al
5
6
7
8
9

QFF (mb)
1006 1009.2
1006.1 1009
1006.9 1009
1006.6 1010
1006.7
1009.6

Suhu
(C)
25.1 31.6
25.7 32.0
23.3 33.2
25.0 33.5
24.1
-31.2

CH
(mm)
2
TTU
17.4
12

Berdasarkan data Synoptik tiap tiga jam pada tanggal 7 - 9 Desember 2013 di Stasiun
Meteorologi Juanda tercatat angin permukaan rata-rata bertiup dari arah barat dengan
kecepatan berkisar antara 14 - 22 km/jam terdapat awan-awan hujan Cumulus dan
Cumulonimbus pada siang hingga sore hari, namun pada tanggal 9 Desember 2013
terdapat awan-awan hujan dari pagi hari hingga 24 jam kedepannnya hujan mulai turun
sejak siang hingga pagi dini hari. Pada tanggal 9 kondisi tekanan di Stasiun cukup
rendah yang mencapai 1006,7 mb terjadi pada pukul 09.00UTC atau pukul 16.00 WIB
dengan kondisi suhu udara yang cukup lembab serta kondisi cuaca hujan dengan
intensitas ringan (12 mm) secara terus menerus. Hal ini juga didukung oleh pantauan pos
hujan kerjasama di Kabupaten Madiun

yang mencatat curah hujan pada tanggal 9

Desember lebih dari 100 mm/hari dimana termasuk curah hujan dalam kriteria sangat
lebat. Terlihat akumulasi curah hujan yang cukup tinggi terjadi di Kabupaten Madiun
pada tanggal 7 hingga 9 Desember 2013.

You might also like