You are on page 1of 1

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten, reversibel
dimana trakea dan bronkus berespon dalam secara hiperaktif terhadap
stimulasi tertentu (Smeltzer, Suzanne C, 2004). Gejala yang umumnya
dirasakan antara lain : batuk, dispnea, dan mengi. Pada orang peka, setiap
faktor pemicu dapat mencetuskan serangan asma.. Faktor pemicu asma
antara lain faktor genetik, faktor lingkungan, paparan pekerjaan, stimulus
non spesifik, dan faktor lingkungan lain (Davey Patrick, 2005). Dampak
buruk asma meliputi penurunan kualitas hidup, produktivitas yang
menurun, ketidak hadiran di sekolah, peningkatan biaya kesehatan, risiko
perawatan di rumah sakit dan bahkan kematian. (Muchid dkk, 2007).
Pendidikan kesehatan kepada penderita dan keluarganya akan sangat
berarti bagi penderita, terutama bagaimana sikap dan tindakan yang bisa
dikerjakan pada waktu menghadapi serangan, dan bagaimana caranya
mencegah terjadinya serangan asma.
Data GINA (The Global Initiative for Asthma) menunjukkan 200
juta penderita Asma, data WHO (World Health Organitation) pada tahun
2011 menunjukkan ada 235 juta penderita asma dan pada tahun 2012
terdapat hampir 300 juta penderita asma di dunia. Asma menjadi lima
besar penyebab kematian di dunia karena prevalensinya mencapai 17,4%
dari berbagai penyakit yang dapat menyebabkan kematian di dunia. Di

You might also like