Professional Documents
Culture Documents
Judul Praktikum
Nomor Jobsheet
: 04 (Empat)
Nama Praktikan
Kelas
: EL 5A
NIM
: 0905031035
Kelompok
: IV (Empat)
Anggota Kelompok
: 1. Cahaya
2. Desy adelina harahap
3. M.Syarif Hidayatul Anshory
4. Paulus Boy Candra Ginting
5. Witri Utari
Nama Instruktur
Tanggal Praktikum
: 17 Oktober 2011
Tanggal Pengumpulan
: 24 Oktober 2011
Nilai
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR 4........................................................................1
1.
TUJUAN............................................................................................................ 1
2.
LANDASAN TEORI............................................................................................. 1
3.
4.
LANGKAH KERJA............................................................................................... 3
5.
6.
TABEL PERCOBAAN........................................................................................... 5
6.1.
6.2.
6.3.
6.4.
7.
8.
KESIMPULAN.................................................................................................. 12
1. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan, praktikan diharapkan dapat :
Mengamati dan memahami Karakteristik Percobaan Torsi Start dari Motor .
2. LANDASAN TEORI
Torsi starting adalah sulit diukur secara langsung, peralatan Torsi meter khusus
diperlukan. Pada kasus ini dapat digunakan metode pengukuran tidak langsung yang
torsi meternya tidak perlu digunakan.
Pada motor induksi terdapat daya yang dialirkan dari stator ( 1 ) ke rotor ( 2 ) yang
didapat dari :
dengan;
P12=1 M
1
M
= Torsi celah udara
Daya shaft dari motor didapat dari :
P2= 2 M
Dengan ;
2 =
Pada starting
P2
Daya celah
Dengan ;
P12=P1P1 CU P1 fe
P1=
P1 cu
P1 fe=
Selama arus starting motor pada keadaan besar, pengukuran dikeluarkan pada
tegangan yang direduksi dan hasilnya kemudian dihitung untuk mendapatkan arus
starting pada tegangan dasar ( rating ).
U
= Voltmeter 130 V TI 105
F
= power pack TF 123 A
Ohmmeter 1 10 Ohm
Untuk melindungi wattmeter dari gangguan, gunakan transformator arus. Arus
pada test 3 adalah 6,6 A. Anda dapat memindahkan penghubung tegangan pada
terminal 120 V di wattmeter.
MV 123
P
4. LANGKAH KERJA
Diagram Rangkaian
DY0
rpm
F2
U2
M
M
TG
F1
U1
0-220 V
W2
A
G
+-
V2
W1
V1
RB
2. Hitung
P1 fe
M sty M st
6. TABEL PERCOBAAN
6.1.
RR S
R AV
(Ohm)
10.2
10.2
6.2.
RR S
10.2
10.2
R AV
(Ohm)
3.5
3.5
3.5
3.5
6.3.
Tabel 3. Percobaan pada hubungan Bintang
Measure Values
Calculated Values
I 1 (ampe U(Volt)
P1 (Watt
P2
R1 (Ohm) P1cu
(Watt)
re)
)
(Watt)
3.8
91.7
350
5.1
220,932
829,068
5,27
T
Rrata rata
2
2
3 R1 I 1
R AV
P12 3 P P1cu
M st P12 /
(Nm)
S
R
P1cu
M st
2 1500
60
6.4.
Tabel 4. Percobaan pada hubungan Delta
Measure Values
Calculated Values
I 1 (amp
U(Volt)
ere)
6.6
P1 (Wat
t)
375
53.9
R1 (Ohm)
P2
P1cu
M st
(Watt)
5,25
228,69
(Nm)
(Watt)
896,31
5.71
NB : Skala Wattmeter
R
S
S
T
Ry RX
Ry RX
R yX
Ry RX
2
112
P1CU 3 R1
P12 3 P P1CU
M st P12 /
2 1500
60
Catatan :
Name Plate :
Pn
= 1,5 kW
/Y
= 220/380 Volt
In
= 6,6/3,8 Ampere
N
= 1415 Rpm
Cos = 0,79
IP 54
In
= 6,6 A arus nominal bila terhubung
3,8 A arus nominal motor terhubung Y
N
IP 54 = (Index Protection)Perlindungan terhadap debu dan terlindung dari air yang datang
dari Segala arah.
10
R AV
2
10.2
2
V ph=
VL
91.7
=52.943 V
3
I L =I ph
P1= 3 x I ph x V ph
3 x 3.8 x 52,943
348,459Watt 350 Watt(daya masukan)
P1 CU =3 x R 1 x I 1
3 x 5,1 x 3,82
220,932Watt (daya input pada stator )
P2=P1 x 3P1 CU
( 350 x 3 )220,932
829,068 Watt( daya input pada rotor)
M sty=
P2
11
P2
2 x 1500
60
P2 x
60
2 x 1500
829,068 x
60
2 x 1500
5,27 N m
TABEL 2 . Dalam hubungan delta
3 x R AV
2
3 x 3,5
2
V L =V ph
I ph=
IL
3
6,6
=3,810 V
3
P1= 3 x I ph x V ph
3 x 3.810 x 53,9
355,740Watt 375 Watt(daya masukan)
P1 CU =3 x R 1 x I 12
3 x 5,25 x 3,8102
228,69Watt ( rugitembaga seluruhnya dari stator)
P2=P1 x 3P1 CU
12
( 375 x 3 )228,69
896,31Watt ( dayainput pada rotor)
M sty=
P2
P2
2 x 1500
60
P2 x
60
2 x 1500
896,31 x
60
2 x 1500
5,71 N m
13
V L =V ph x 3
220=V ph x 3
V ph=127 Volt
P1 CU =3 x 5,1 x 9,3
1323,297Watt
P2=3 x P1P1 CU
( 3 x 2045,725 ) 1323,297
4813,878 Watt
M sty=P 2 x
60
2 x 1500
4813,878 x
30,65 N m
60
2 x 1500
14
V L =V ph=220 volt
I ph=
IL
3
27
3
15,59 Ampere
P1= 3 x I ph x V ph
3 x 15,59 x 220
5940 watt
P1 CU =3 x 5,25 x 15,59 2
3828,007 watt
P2=3 x P1P1 CU
( 3 x 5940 ) 3828,007
13991,993 watt
M sty=P 2 x
60
2 x 1500
13991,993 x
89,07 N m
60
2 x 1500
adalah torsi starting pada tegangan penuh.
15
8. KESIMPULAN
Dari percobaan, torsi beban penuh pada hubungan bintang dan delta yaitu hampir
M stY =5.27 N m
M st =5.71 N m
sama. Untuk
dan
Seharusnya kedua torsi diatas bernilai sama, namun perbedaan nilai tersebut mungkin
disebabkan kurang akuratnya pembacaan alat ukur maka terjadi perbedaan nilai.
Kenaikan terjadi sampai 6 kali pada hubungan bintang, sementara pada hubungan delta
sampai 15 kali jika diberikan tegangan penuh. Hali ini dibuktikan dari data percobaan motor
induksi rotor sangkar 2 dengan mengambil nilai arus asut dari masing-masing hubungan yang
dipakai tegangan penuh yaitu :
I 1 Y =9.3 Ampere
I 1 =27 Ampere
Dari sini juga dibuktikan bahwa dengan memakai metode starting. bintang-delta akan
didapat arus asut yang kecil dan torsi kerja yang besar
Namun pada percobaan kali ini,pada pengukuran didapat daya pada hubungan bintang
sama dengan daya pada hubungan delta.
Seharusnya menurut buku yang kami pelajari bahwa daya hubungan delta adalah tiga
kali daya pada hubungan bintang. Hal ini yang membuat kami bingung.
16