You are on page 1of 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, dimana jantung secara
berangsur kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi secara normal. Pada
awal penyakit, jantung mampu mengkompensasi ketidakefisienan fungsinya dan
mempertahankan sirkulasi darah normal melalui pembesaran dan peningkatan denyut
nadi. Dalam keadaan tidak terkompensasi (Decompensatio Cordis), sirkulasi darah
yang tidak normal menyebabkan sesak nafas (dyspnea), rasa lelah, dan rasa sakit di
daerah jantung. berkurangnya aliran darah dapat menyebabkan kelainan pada fungsi
ginjal, hati, otak, serta tekanan darah, yang berakibat pada terjadinya resorpsi natrium.
Hal ini akhirnya menimbulkan edema. Penyakit jantung menjadi akut bila disertai
infeksi (Endocarditis atau Carditis), gagal jantung, setelah myocard infarct, dan
setelah operasi jantung.
Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi manusia, karena jantung
diperlukan untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh mendapatkan
oksigen dan sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Karena itu,
jantung perlu dijaga agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Salah satu yang
perlu dihindari adalah penyakit jantung koroner yang merupakan salah satu penyakit
yang berbahaya yang bisa menyebabkan serangan jantung. Penyakit kardiovaskuler,
terutama jantung koroner, yang ditandai dengan serangan jantung, masih menempati
peringkat pertama penyabab kematian di Indonesia.
Kebanyakan orang lebih memilih makanan yang enak dan berlemak meski
mereka sudah tahu makanan tersebut mengandung kolesterol. Ditambah dengan gaya
hidup yang tidak sehat seperti malas olah raga, merokok, minum-minuman keras,
kurang istirahat, stress dan sebagainya, yang berakibat kolesterol menjadi tinggi.
Sebenarnya kolesterol tidak selamanya jahat, beberapa jenis kolesterol dibutuhkan
oleh tubuh. Organ hati kita memproduksi sejumlah kolesterol yang cukup untuk
tubuh, namun beberapa jenis makanan yang kita konsumsi akan memberikan
tambahan kolesterol sehingga melebihi yang dibutuhkan tubuh.
Dengan melihat fenomena yang terjadi sekarang ini, dapat dikatakan bahwa
penyakti jantung merupakan salah satu penyakti degeneratif yang seringkali dihadapi
1

masyarakat dan merupakan predisposisi atau juga akibat untuk berbagai penyakit
degeneratif lainnya. Salah satu penyebab utamanya adalah pola gaya hidup yang tidak
selaras dengan pola hidup sehat termasuk salah satunya pengaturan pola makan yang
tidak benar. Dalam masa pengobatan, pasien pengidap penyakit jantung memerlukan
perawatan, pengobatan dan didukung dengan asupan makanan yang menunjang
pengobatan. Dengan pengaturan diet kusus yang di rancang untuk memenuhi
kebutuhan asupan gizi penderita penyakit jantung.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan diet?
2. Apa tujuan dari pemberian diet penyakit jantung?
3. Apa prinsip dalam pemberian diet?
4. Apa saja syarat diet penyakit jantung?
5. Bagaimana klasifikasi pemberian diet penyakit jantung?
6. Apa saja jenis diet penyakit jantung?
7. Bagaimana bahan makanan sehari dalam diet penyakit jantung?
8. Bagaimana nilai gizi pada diet penyakit jantung?
9. Bagaimana pembagian bahan makanan dalam diet penyakit jantung?
10. Apa saja yang menjadi bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
dalam diet penyakit jantung?
11. Bagaimana pencegahan yang bisa dilakukan untuk penyakit jantung?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan diet
2. Untuk mengetahui tujuan dari pemberian diet
3. Untuk mengetahui prinsip dalam pemberian diet
4. Untuk mengetahui syarat dalam pemberian diet
5. Untuk mengetahui klasifikasi dalam pemberian diet
6. Untuk mengetahui jenis-jenis dalam pemberian diet
7. Untuk mengetahui bahan makanan sehari dalam pemberian diet
8. Untuk mengetahui nilai gizi dalam pemberian diet
9. Untuk mengetahui bagaimana pembagian bahan makanan dalam pemberian diet
10. Untuk mengetahui apa saja bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
dalam pemberian diet
11. Untuk mengetahui bagaimana diet untuk mencegah penyakit jantung
D. Ruang Lingkup
Makalah ini disusun mulai dari pengertian, tujuan, prinsip, klasifikasi, indikasi
dan kontraindikasi, prinsip, syarat, bahan makanan dalam pemberian diet, serta jenisjenis diet penyakit jantung.
E. Metode Penulisan

Metode yang dipakai dalam makalah ini adalah metode kepustakaan yaitu,
metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka
yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi di internet.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Diet
Pengertian diet adalah pengaturan pola makan, baik ukuran, porsi dan
kandungan gizinya. Diet berasal dari bahasa Yunani, diet yang berarti cara hidup.
Hartono (2000) mengatakan bahwa diet adalah pengaturan jenis dan jumlah makanan
dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan serta status nutrisi dan
membantu menyembuhkan penyakit.
Diet jantung (diet pada penderita penyakit jantung) adalah pengaturan pola
makan khusus terhadap penderita penyakit jantung baik kuantitas maupun jenis
makanan. Diet jantung terdiri atas empat jenis yaitu:
1.
2.
3.
4.

Diet jantung I , makanan yang diberikan dalam bentuk cairan.


Diet jantung II, makanan yang diberikan dalam bentuk saring atau lunak.
Diet jantung III, makanan yang diberikan dalam bentuk lunak atau biasa.
Diet jantung IV, makanan yang diberikan dalam bentuk biasa.

B. Tujuan Diet
Tujuan diet penyakit jantung adalah
1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung
2. Menurunkan berat badan, bila terlalu gemuk.
3. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.
C. Prinsip Diet
1. Nilai kalori dalam diet dikurangi bila pasien bertubuh gemuk atau overweight.
2. Jika pasien memperlihatkan gejala edema, biasanya digunakan preparat diuretic
untuk mengurangi volume cairan ekstraseluler. Volume cairan ekstraseluler
ditentukan oleh kandungan netriumnya. Preparat diuretik bekerja mencegah
penyerapan kembali natrium oleh tubulus ginjal. Kadang- kadang sebagai
tindakan pelengkap, dibutuhkan pula pembantasan konsumsi natrium.
3. Baik jumlah total lemak dalam makanan maupun proporsi yang dihasilkan oleh
lemak jenuh harus dikurangi kalau kadar lipid serum meningkat. Jika kadar fraksi
lipid yang mengandung kolesterol itu naik, konsumsi kolesterol dari makanan
harus di batasi.
D. Syarat Diet
Syarat- syarat diet penyakit jantung adalah sebagai berikut:
1. Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal
2. Protein cukup, yaitu 0,8 g/ kg BB.
3. Lemak sedang, yaitu 25- 30% dari kebutuhan energy total, 10% berasal dari lemak
jenuh, dan 10- 15% lemak tidak jenuh.
4

4. Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia .


5. Vitamin dan mineral cukup, hindari penggunaan supplement kalium, kalsium, dan
magnesium jika tidak dibutuhkan .
6. Garam rendah, 2- 3 g/ hari, jika disertai hipertensi atau edema.
7. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.
8. Serat cukup untuk menghindari konstipasi.
9. Cairan cukup, 2 liter/ hari sesuai kebutuhan.
10. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, di berikan dalam porsi
kecil.
11. Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat diberikan
tambahan berupa makanan enteral, parenteral, atau supplement gizi.
E. Klasifikasi Pemberian Diet
1. Diet Jantung I
Diet jantung I diberikan kepada pasien penyakit jantung akut seperti Myocard
Infarct (MCI) atau Dekompensasio Kordis berat. Diet diberikan berupa 1-1,5 liter
cairan/hari selama 1-2 hari pertama bila pasien dapat menerimanya. Diet ini
sangat rendah energi dan semua zat gizi, sehingga sebaiknya hanya diberikan
selama 1-3 hari.
2. Diet Jantung II
Diet jantung II diberikan dalam bentuk makanan saring atau lunak. Diet diberikan
sebagai perpindahan dari diet jantung I, atau setelah fase akut dapat teratasi. Jika
disertai hipertensi atau edema, diberikan sebagai diet jantung II rendah garam.
Diet ini rendah energi, protein, kalsium dan tiamin.
3. Diet Jantung III
Diet jantung III diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa. Diet ini
diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung II atau kepada pasien jantung
dengan kondisi yang tidak terlalu berat. Jika disertai hipertensi atau edema,
diberikan sebagai diet jantung III rendah garam. Diet ini rendah energi dan
kalsium, tetapi cukup zat gizi lain.
4. Diet Jantung IV
Diet jantung IV diberikan dalam bentuk makanan biasa. Diet diberikan sebagai
perpindahan dari diet jantung III atau kepada pasien jantung dengan keadaan
ringan. Jika disertai hipertensi atau edema, diberikan sebagai diet jantung IV
rendah garam. Diet ini cukup energi dan zat gizi lain kecuali kalsium.
F. Klasifikasi hipertensi menurut WHO

Jenis hipertensi
Hipertensi Ringan
Hipertensi Sedang
Hipertensi Berat

Sistolik
140-159
140-159
140-159

Diastolic
90-104
105-114
>115

Kadar Garam
3,75-7,5 gram
1,25-3,75 gram
1,25 gram

G. Jenis-Jenis Diet Penyakit Jantung


1. Diet Rendah Garam
Pada sebagian besar kasus, derajat pembatasan yang moderat seperti
digambarkan secara garis besar oleh contoh diet rendah garam dibawah ini sudah
cukup memadai. Diet ini dapat dipakai untuk mengatasi hipertensi primer,
khususnya hipertensi ringan. Pada sebagian orang, penyakit hipertensi timbul
bersamaan dengan konsumsi garam yang tinggi.
Sebagian besar preparat diuretik akan mendorong ekskresi kalium disamping
ekskresi natrium. Untuk mencegah terjadinya deplesi kalium selama pengobatan
dengan preparat diuretik, diperlukan suplementasi unsur tersebut (misalnya
dengan pemberian tablet kalium, seperti aspar K, atau pemberian serbuk KCI).
Modifikasi berikut ini dilakukan pada diet yang normal:
a. Garam digunakan dalam jumlah minimal (tidak lebih dari sendok teh atau 2
gram garam dapur sehari) pada waktu memasak.
b. Di meja makan tidak boleh ditambahkan lagi garam dapur ataupun bahan
penyedap yang mengandung natrium, seperti bumbu masak, kecap, saus tomat
dan lain-lain.
c. Konsumsi susu sapi harus dibatasi dan tidak lebih dari 500 ml/hari. Kalau
mungkin, susu sapi diganti dengan susu nabati (susu kedelai) yang kandungan
natriumnya sangat sedikit.
d. Makanan berikut ini harus dihindari:
1) Makanan asin: ham, lidah asap, ikan asin, ebi, telur asin, keju, dendeng,
abon, kornet, sardencis, dan sebagainya.
2) Sayuran dan buah yang diasinkan: sayur asin, sawi asin, asinan sayuran
dan buah, acar dan sebagainya.
3) Sebagai bahan penyedap dan aditif: garam dapur, bumbu asin, vetsin,
soda kue, kecap, saus tomat, tauco, petis, terasi, dan lain-lain.
4) Makanan camilan: roti, kue, biskuit, dan lain-lain yang diolah dengan
soda kue atau garam dapur.
5) Makanan nabati yang diasinkan: pindakas (nebtega kacang), kacang asin,
margarin biasa, dan lain-lain.

e. Untuk mengatasi rasa hambar pada diet rendah garam, dianjurkan penggunaan
bumbu yang tidak mengandung natrium seperti gula, cuka, bawang merah,
bawang putih, jahe, kunyit, laos, salam, dan lain-lain. Di toko-toko swalayan
juga tersedia garam khusus diet (slim and fit) yang terutama mengandung
kalium klorida.
2. Diet Rendah Kolestrol Lemak Terbatas
Pada aterosklerosis yang membandingkan berbagai populasi pada berbagai
bagian dunia, telah memperlihatkan bahwa kadar kolestrol darah yang tinggi
merupakan salah satu diantara sejumlah faktor yang berkaitan dengan peningkatan
insidensi penyakit jantung koroner. Keadaan ini juga berhubungan dengan
konsumsi lemak jenuh dalam proporsi yang tinggi, seperti lemak jenuh dalam
pelbagai produk susu, telur dan daging, sementara konsumsi lemak tak jenuh yang
terdapat didalam minyak nabati, seperti minyak jagung dan minyak kedelai,
relative lebih sedikit.
Penurunan kadar kolestrol darah di mungkinkan dengan cara mengurangi
konsumsi lemak hewani. Cara ini dapat dicapai dengan mengurangi makanmakanan yang berlemak, sate kambing, sate babi, gulai kambing, lapis legit,
tarcis, kue-kue kering, makanan gorengan, keju, mentega, margarine, susu full
krim dan tidak menggoreng makanan. Makanan yang mengandung lemak
mempunyai nilai kalori yang tinggi. Penurunan konsumsi lemak akan
mengakibatkan penurunan berat badan. apabila keadaan obesitas tidak terdapat
kedalam diet harus disertakan makanan ekstra yang mengandung hidtratarang
kompleks. Misalnya, ekstra roti tanpa dibubuhi mentega.
Pada beberapa keadaan juga diperlukan mengurangi konsumsi kolestrol.
Kolestrol ditemukan hanya pada lemak hewani. Merah telur umumnya menjadi
sumber utama kolestrol dalam makanan merah telur yang ada dalam sebutir telur
mengandung sekitar 250gm kolestrol. Makanan lainnya yang kaya akan kolestrol
adalah otak jeroan, hati, produk susu seperti keju, mentega, krim dan lain-lain,
udang, kepiting, cumi, dan susu full krim. Kolestrol juga disintesis dalam tubuh.
Unsure ini diperlukan bagi pembentukan berbagai hormone serta getah empedu
dan ditemukan didalam selubung myelin serta saraf otak. Konsumsi kolestrol
setiap hari dapat dikendalikan dengan cara:
a. Membatasi makan merah telur hanya sampai 2 butir selama seminggu
b. Mengganti kebiasaan minum susu full krim dengan susu skim atau susu
kedelai.
7

c. Menggantikan penggunaan lemak hewani untuk menggoreng, dengan lemak


nabati seperti minyak jagung dan minyak kedelai. Pemakaian sebaiknya
direbus atau ditumis dengan sedikit minyak. Pemakaian santan yang kental
juga harus dihindari.
d. Menghindari jenis-jenis makanan yang kaya akan kolestrol.
Beberapa bukti menunjukan bahwa peningkatan konsumsi lemak, yang kaya
asam- asam lemak tak jenuh ganda, memberikan efek yang menguntungkan
dalam penurunan kadar kolesterol darah. Contoh- contoh asam lemak tak
jenuh ganda adalah asam lemak omega 3 yang banyak terdapat dalam lemak
ikan trout, hering, salmon dan lemuru. Berikut ini diet rendah kolesterol dan
lemak terbatas (RKLT):
Diet RKLT: kaya akan asam- asam lemak tak jenuh dan rendah kolesterol
1) Penggunaan susu skim atau susu kedelai untuk menggantikan susu full
krim atau susu penuh (whole milk).
2) Mentega, margarine dan minyak goring yang lazim dipakai harus
dihindari. Sebaiknya digunakan minyak jagung atau minyak kedelai
untuk menumis dan memasak. Untuk keperluan makan roti dapat
digunakan margarine khusus yang kaya akan asam lemak tak jenuh.
Contoh- contoh margarine ini adalah flora (Van den Berghs), golden corn
(kraft), food ltd. Remia (remia ltd, hollnd) yang dapat dibeli di took
swalayan.
3) Sedapat mungkin memilih daging yang kurus, seperti daging ayam
kampong dan daging sapi yang kurus, dan gajih yang terlihat harus
dibuang (kulit ayam, brutu, kepala ayam, jangan dimakan).
4) Ikan dapat dimakan sebagai pengganti daging bila anda menyukainya.
Ikan yang dagingnya putih memiliki kandungan lemak yang rendah,
sedangkan minyak yang banyak terdapat dalam jaringan ikan yang
gemuk atau berdaging gelap sebagian besar berupa lemak tak jenuh.
5) Kuning atau merah telur, khususnya telur ayam negeri (broiler)
mempunyai kandungan kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi.
Sebaiknya memilih telur ayam kampong dan jumlah merah telur ayang
dimakan tidak melampaui dua butir/ minggu. Putih telur dapat dimakan
bebas.
6) Keju seharusnya dihindari, terkecuali cottage chease yang dapat dimakan
tanpa batas.
Makanan yang harus dihindari
8

Sebagian makanan yang harus dihindari dalam diet rendah kolesterol sudah
disebutkan diatas disamping itu, makanan berikut ini harus pula dihindari.
1. Otak dan jerohan seperti hati,ginjal, babat,dan usus.
2. Lapis legit, tarcis,kue- kue kering, gorengan, lumpia goreng, ayam goring,
kripik kentang, dan lain- lain. Yang mengandung telur dan atau lemak
jenuh. Demikian pula makanan manis seperti selai, sirup, permen, coklat,
dan es krim.
3. Makanan yang dimasak dengan santan kental, seperti gudeg, gulai, kare.

H. Bahan Makanan Sehari

Bahan
Makana
n

Diet Jantung I
Berat
Urt
(gram)

Diet Jantung II
Berat
Urt
(gram)
3 gls
100
bubur
2 ptg
100
sdg

Diet Jantung III


Berat
Urt
(gram)
4 gls
200
tim
4 ptg
100
sdg

Beras

Daging

40

1 btr

50

Tempe

75

Sayuran

2 gls

300

3 gls
4 ptg

300

sdg
3 gls
4 ptg

400

sari

400

sdg

400

sdg

Telur
ayam

Buah

buah
Minyak

pepaya
1

15

10

1 sdm

80

8 sdm

20

2 sdm

100

20 sdm

20

4 sdm

sdm

15

1 btr
3 ptg

pepaya
1

Diet Jantung IV
Berat
Urt
(gram)
3 gls
250
nasi
100

2 ptg sdg

50

1 btr

125

5 ptg sdg

300

3 gls

400

4 ptg sdg
pepaya

25

2 sdm

30

3 sdm

30

3 sdm

sdm

Margarin
tak
bergaram
Gula
pasir
Susu
skim
bubuk
9

Diet Jantung I
Energi (kkal)
Protein (g)
Lemak (g)
Karbohidrat (g)
Kalsium (mg)
Besi (mg)
Vitamin A (RE)
Tiamin (mg)
Vitamin C (mg)
Natrium (mg)
I. Nilai Gizi

Diet Jantung II

Diet Jantung

Diet Jantung

1223
44
37
186
544
14,8
26570
0,9
344
188

III
1662
60
40
271
384
22,8
26633
0,9
343
198

IV
2004
72
53
317
451
28.2
26665
1
343
359

905
40
10
172
1438
2,3
960
0.7
203
-

J. Pembagian Bahan Makanan Sehari


Waktu dan

Diet Jantung I

Diet Jantung II

Diet Jantung

Diet Jantung

III

IV

Bahan Makanan
Gula
pasir
Margari
06.00

n
Susu
skim

(kkal)

Urt

(kkal)

Urt

(kkal)

Urt

(kkal)

Urt

10

1 sdm

1/5
sdm

20

4 sdm

30

50

1 butir

50

Tempe

25

Sayuran
Minyak
Margari

1/5

100
5

1 gls
sdm

100
5

sdg
1 gls
1 sdm

100
5

sdg
1 gls
sdm

10

1 sdm

10

1 sdm

10

1 sdm

bubuk
08.00

Beras
Telur
ayam

n
Gula

2
10

sdm
1 sdm

pasir
10

1 gls
bubur

50

1 gls
tim
1 btr
1 ptg

50
50
25

1 gls
tim
1 btr
1 ptg

Susu
skim

20

4 sdm

20

4 sdm

200

1 gls

100

bubuk
Sari
jeruk
10.00

Pepaya
Gula
pasir

Beras

12.00 /
18.00

15

1
sdm

10

35

1 ptg
sdg
1 sdm

1 gls
bubur
1 ptg

100
10

75

Daging

50

Tempe

25

Sayuran

100

100

Pepaya

100

1 gls
1 ptg

Margari
n
Minyak
Gula
pasir
Susu
skim

1/5

sdg

sdg

50

100

1 ptg
sdg
1 sdm

1
gls tim
1 ptg
sdg
1 ptg
sdg
1 gls
1 ptg
sdg

100
70

1 ptg
sdg
1 sdm
1

100

50
50
100
100

gls
nasi
1 ptg
sdg
2 ptg
sdg
1 gls
1 ptg
sdg

sdm
-

sdm

sdm

10

1 sdm

10

1 sdm

20

4 sdm

200

1 gls

100

bubuk
Sari
jeruk
16.00

Pepaya
Gula
pasir

20.00

Gula
pasir
Margari

15

1
sdm

1 ptg
sdg

100

1 ptg
sdg

100

1 ptg
sdg

10

1 sdm

10

1 sdm

10

1 sdm

1/5

11

n
Susu
skim

sdm
20

4 sdm

bubuk

K. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan


Bahan Makanan
Sumber karbohidrat

Dianjurkan
Tidak Dianjurkan
Beras ditim atau disaring; Makanan yang mengandung
roti, mi, kentang, makaroni, gas atau alkohol, seperti; ubi,
biskuit, tepung beras/ terigu/ singkong, tae singkong, dan
sagu

aren/

kentang
Sumber protein hewani

sagu

gula

ambon, tape ketan

pasir,

gula

merah, madu, dan sirup


Daging sapi, ayam dengan Daging sapi dan ayam yang
lemak rendah, ikan, telur, berlemak; gajih, sosis, ham,
susu rendah lemak dalam hati,
jumlah yang ditentukan

limpa,

kepiting

dan

kerangan,
Sumber protein nabati

Kacang-kacangan

babat,

keju

otak,
kerang-

dan

penuh
kering, Kacang-kacangan

seperti; kacang kedelai dan yang

susu
kering

mengandung

lemak

hasil olahannya, seperti; tahu cukup tinggi seperti kacang


dan tempe
Sayuran

tanah,

Sayuran

yang

mengandung

gas,

kacang

mete,

kacang bogor
tidak Semua
sayuran

dan
yang

seperti mengandung gas, seperti kol,

bayam, kangkung, kacang kembang kol, lobak, sawi,


bunci,

kacang

panjang, dan nangka muda

wortel, tomat, labu siam, dan


Buah-buahan

tauge
Semua buaha-buahan segar, Buah-buahan

segar

yang

seperti pisang, pepaya, jeruk, mengandung

alkohol

atau

durian

dan

apel, melon, semangka, dan gas,


Lemak

sawo
Minyak

jagung,
12

seperti

nangka matang
minyak Minyak kelapa dan minyak

kedelai, margarin, mentega kelapa sawit, santan kental


dalam jumlah terbatas dan
tidak

untuk

menggoreng

tetapi untuk menumis, kelapa


atau
Minuman

santan

encer

dalam

jumlah terbatas
Teh encer, coklat, sirup

Teh/kopi kental, minuman


yang mengandung soda dan

Bumbu

Semua

bahan

selainbumbu

tajam

jumlah terbatas

alkohol, seperti bir dan wiski


bumbu Lombok, cabe rawit, dan
dalam bumbu-bumbu

lain

yang

tajam

L. Pencegahan
Hubungan antara diet dan penyakit kardiovaskular akhir akhir ini menjadi
subjek sebagian besar penelitian. Banyak pakar merasa bahwa berbagai bukti sudah
cukup untuk membenarkan tindakan memodifikasi makanan atau diet dalam upaya
mencegah penyakit kardiovaskular, disamping membantu para penderita penyakit
tersebut. rekomendasi diet untuk mencegah penyakit kardiovaskular adalah:
1. Mempertahankan berat badan yang ideal.
2. Mengurangi konsumsi total lemak.
3. Mengurangi konsumsi garam.
Kepentingan unsur-unsur makanan lain yang mencangkup serat makanan,
protein hewani dan gula masih menjadi masalah yang diperdebatkan.

13

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit degeneratif yang seringkali
dihadapi masyarakat dan merupakan predisposisi atau juga akibat untuk berbagai
penyakit degeneratif lainnya. Salah satu penyebab utamanya adalah pola gaya hidup
yang tidak selaras dengan pola hidup sehat termasuk salah satunya pengaturan pola
makan yang tidak benar.
Diet pada penyakit jantung adalah pola makan yang diatur untuk pasien yang
mengalami gangguan jantung agar tidak menimbulkan resiko terjadinya penyakit
degeneratif lainnya. Pengaturan dietnya bisa berupa diet rendah garam dan diet rendah
kolestrol lemak terbatas, yang bertujuan untuk memberikan makanan secukupnya
tanpa memberatkan kerja jantung, menurunkan berat badan bila terlalu gemuk, serta
mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.
B. Saran
Untuk mencegah atau membantu pasien dengan penyakit jantung dalam
modifikasi diet, kelompok menyarankan beberapa hal seperti dibawah ini:
1. Mempertahankan berat badan yang ideal
2. Mengurangi konsumsi total lemak
14

3. Mengurangi konsumsi garam

15

You might also like