Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, dimana jantung secara
berangsur kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi secara normal. Pada
awal penyakit, jantung mampu mengkompensasi ketidakefisienan fungsinya dan
mempertahankan sirkulasi darah normal melalui pembesaran dan peningkatan denyut
nadi. Dalam keadaan tidak terkompensasi (Decompensatio Cordis), sirkulasi darah
yang tidak normal menyebabkan sesak nafas (dyspnea), rasa lelah, dan rasa sakit di
daerah jantung. berkurangnya aliran darah dapat menyebabkan kelainan pada fungsi
ginjal, hati, otak, serta tekanan darah, yang berakibat pada terjadinya resorpsi natrium.
Hal ini akhirnya menimbulkan edema. Penyakit jantung menjadi akut bila disertai
infeksi (Endocarditis atau Carditis), gagal jantung, setelah myocard infarct, dan
setelah operasi jantung.
Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi manusia, karena jantung
diperlukan untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh mendapatkan
oksigen dan sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Karena itu,
jantung perlu dijaga agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Salah satu yang
perlu dihindari adalah penyakit jantung koroner yang merupakan salah satu penyakit
yang berbahaya yang bisa menyebabkan serangan jantung. Penyakit kardiovaskuler,
terutama jantung koroner, yang ditandai dengan serangan jantung, masih menempati
peringkat pertama penyabab kematian di Indonesia.
Kebanyakan orang lebih memilih makanan yang enak dan berlemak meski
mereka sudah tahu makanan tersebut mengandung kolesterol. Ditambah dengan gaya
hidup yang tidak sehat seperti malas olah raga, merokok, minum-minuman keras,
kurang istirahat, stress dan sebagainya, yang berakibat kolesterol menjadi tinggi.
Sebenarnya kolesterol tidak selamanya jahat, beberapa jenis kolesterol dibutuhkan
oleh tubuh. Organ hati kita memproduksi sejumlah kolesterol yang cukup untuk
tubuh, namun beberapa jenis makanan yang kita konsumsi akan memberikan
tambahan kolesterol sehingga melebihi yang dibutuhkan tubuh.
Dengan melihat fenomena yang terjadi sekarang ini, dapat dikatakan bahwa
penyakti jantung merupakan salah satu penyakti degeneratif yang seringkali dihadapi
1
masyarakat dan merupakan predisposisi atau juga akibat untuk berbagai penyakit
degeneratif lainnya. Salah satu penyebab utamanya adalah pola gaya hidup yang tidak
selaras dengan pola hidup sehat termasuk salah satunya pengaturan pola makan yang
tidak benar. Dalam masa pengobatan, pasien pengidap penyakit jantung memerlukan
perawatan, pengobatan dan didukung dengan asupan makanan yang menunjang
pengobatan. Dengan pengaturan diet kusus yang di rancang untuk memenuhi
kebutuhan asupan gizi penderita penyakit jantung.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan diet?
2. Apa tujuan dari pemberian diet penyakit jantung?
3. Apa prinsip dalam pemberian diet?
4. Apa saja syarat diet penyakit jantung?
5. Bagaimana klasifikasi pemberian diet penyakit jantung?
6. Apa saja jenis diet penyakit jantung?
7. Bagaimana bahan makanan sehari dalam diet penyakit jantung?
8. Bagaimana nilai gizi pada diet penyakit jantung?
9. Bagaimana pembagian bahan makanan dalam diet penyakit jantung?
10. Apa saja yang menjadi bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
dalam diet penyakit jantung?
11. Bagaimana pencegahan yang bisa dilakukan untuk penyakit jantung?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan diet
2. Untuk mengetahui tujuan dari pemberian diet
3. Untuk mengetahui prinsip dalam pemberian diet
4. Untuk mengetahui syarat dalam pemberian diet
5. Untuk mengetahui klasifikasi dalam pemberian diet
6. Untuk mengetahui jenis-jenis dalam pemberian diet
7. Untuk mengetahui bahan makanan sehari dalam pemberian diet
8. Untuk mengetahui nilai gizi dalam pemberian diet
9. Untuk mengetahui bagaimana pembagian bahan makanan dalam pemberian diet
10. Untuk mengetahui apa saja bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
dalam pemberian diet
11. Untuk mengetahui bagaimana diet untuk mencegah penyakit jantung
D. Ruang Lingkup
Makalah ini disusun mulai dari pengertian, tujuan, prinsip, klasifikasi, indikasi
dan kontraindikasi, prinsip, syarat, bahan makanan dalam pemberian diet, serta jenisjenis diet penyakit jantung.
E. Metode Penulisan
Metode yang dipakai dalam makalah ini adalah metode kepustakaan yaitu,
metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka
yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi di internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Diet
Pengertian diet adalah pengaturan pola makan, baik ukuran, porsi dan
kandungan gizinya. Diet berasal dari bahasa Yunani, diet yang berarti cara hidup.
Hartono (2000) mengatakan bahwa diet adalah pengaturan jenis dan jumlah makanan
dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan serta status nutrisi dan
membantu menyembuhkan penyakit.
Diet jantung (diet pada penderita penyakit jantung) adalah pengaturan pola
makan khusus terhadap penderita penyakit jantung baik kuantitas maupun jenis
makanan. Diet jantung terdiri atas empat jenis yaitu:
1.
2.
3.
4.
B. Tujuan Diet
Tujuan diet penyakit jantung adalah
1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung
2. Menurunkan berat badan, bila terlalu gemuk.
3. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.
C. Prinsip Diet
1. Nilai kalori dalam diet dikurangi bila pasien bertubuh gemuk atau overweight.
2. Jika pasien memperlihatkan gejala edema, biasanya digunakan preparat diuretic
untuk mengurangi volume cairan ekstraseluler. Volume cairan ekstraseluler
ditentukan oleh kandungan netriumnya. Preparat diuretik bekerja mencegah
penyerapan kembali natrium oleh tubulus ginjal. Kadang- kadang sebagai
tindakan pelengkap, dibutuhkan pula pembantasan konsumsi natrium.
3. Baik jumlah total lemak dalam makanan maupun proporsi yang dihasilkan oleh
lemak jenuh harus dikurangi kalau kadar lipid serum meningkat. Jika kadar fraksi
lipid yang mengandung kolesterol itu naik, konsumsi kolesterol dari makanan
harus di batasi.
D. Syarat Diet
Syarat- syarat diet penyakit jantung adalah sebagai berikut:
1. Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal
2. Protein cukup, yaitu 0,8 g/ kg BB.
3. Lemak sedang, yaitu 25- 30% dari kebutuhan energy total, 10% berasal dari lemak
jenuh, dan 10- 15% lemak tidak jenuh.
4
Jenis hipertensi
Hipertensi Ringan
Hipertensi Sedang
Hipertensi Berat
Sistolik
140-159
140-159
140-159
Diastolic
90-104
105-114
>115
Kadar Garam
3,75-7,5 gram
1,25-3,75 gram
1,25 gram
e. Untuk mengatasi rasa hambar pada diet rendah garam, dianjurkan penggunaan
bumbu yang tidak mengandung natrium seperti gula, cuka, bawang merah,
bawang putih, jahe, kunyit, laos, salam, dan lain-lain. Di toko-toko swalayan
juga tersedia garam khusus diet (slim and fit) yang terutama mengandung
kalium klorida.
2. Diet Rendah Kolestrol Lemak Terbatas
Pada aterosklerosis yang membandingkan berbagai populasi pada berbagai
bagian dunia, telah memperlihatkan bahwa kadar kolestrol darah yang tinggi
merupakan salah satu diantara sejumlah faktor yang berkaitan dengan peningkatan
insidensi penyakit jantung koroner. Keadaan ini juga berhubungan dengan
konsumsi lemak jenuh dalam proporsi yang tinggi, seperti lemak jenuh dalam
pelbagai produk susu, telur dan daging, sementara konsumsi lemak tak jenuh yang
terdapat didalam minyak nabati, seperti minyak jagung dan minyak kedelai,
relative lebih sedikit.
Penurunan kadar kolestrol darah di mungkinkan dengan cara mengurangi
konsumsi lemak hewani. Cara ini dapat dicapai dengan mengurangi makanmakanan yang berlemak, sate kambing, sate babi, gulai kambing, lapis legit,
tarcis, kue-kue kering, makanan gorengan, keju, mentega, margarine, susu full
krim dan tidak menggoreng makanan. Makanan yang mengandung lemak
mempunyai nilai kalori yang tinggi. Penurunan konsumsi lemak akan
mengakibatkan penurunan berat badan. apabila keadaan obesitas tidak terdapat
kedalam diet harus disertakan makanan ekstra yang mengandung hidtratarang
kompleks. Misalnya, ekstra roti tanpa dibubuhi mentega.
Pada beberapa keadaan juga diperlukan mengurangi konsumsi kolestrol.
Kolestrol ditemukan hanya pada lemak hewani. Merah telur umumnya menjadi
sumber utama kolestrol dalam makanan merah telur yang ada dalam sebutir telur
mengandung sekitar 250gm kolestrol. Makanan lainnya yang kaya akan kolestrol
adalah otak jeroan, hati, produk susu seperti keju, mentega, krim dan lain-lain,
udang, kepiting, cumi, dan susu full krim. Kolestrol juga disintesis dalam tubuh.
Unsure ini diperlukan bagi pembentukan berbagai hormone serta getah empedu
dan ditemukan didalam selubung myelin serta saraf otak. Konsumsi kolestrol
setiap hari dapat dikendalikan dengan cara:
a. Membatasi makan merah telur hanya sampai 2 butir selama seminggu
b. Mengganti kebiasaan minum susu full krim dengan susu skim atau susu
kedelai.
7
Sebagian makanan yang harus dihindari dalam diet rendah kolesterol sudah
disebutkan diatas disamping itu, makanan berikut ini harus pula dihindari.
1. Otak dan jerohan seperti hati,ginjal, babat,dan usus.
2. Lapis legit, tarcis,kue- kue kering, gorengan, lumpia goreng, ayam goring,
kripik kentang, dan lain- lain. Yang mengandung telur dan atau lemak
jenuh. Demikian pula makanan manis seperti selai, sirup, permen, coklat,
dan es krim.
3. Makanan yang dimasak dengan santan kental, seperti gudeg, gulai, kare.
Bahan
Makana
n
Diet Jantung I
Berat
Urt
(gram)
Diet Jantung II
Berat
Urt
(gram)
3 gls
100
bubur
2 ptg
100
sdg
Beras
Daging
40
1 btr
50
Tempe
75
Sayuran
2 gls
300
3 gls
4 ptg
300
sdg
3 gls
4 ptg
400
sari
400
sdg
400
sdg
Telur
ayam
Buah
buah
Minyak
pepaya
1
15
10
1 sdm
80
8 sdm
20
2 sdm
100
20 sdm
20
4 sdm
sdm
15
1 btr
3 ptg
pepaya
1
Diet Jantung IV
Berat
Urt
(gram)
3 gls
250
nasi
100
2 ptg sdg
50
1 btr
125
5 ptg sdg
300
3 gls
400
4 ptg sdg
pepaya
25
2 sdm
30
3 sdm
30
3 sdm
sdm
Margarin
tak
bergaram
Gula
pasir
Susu
skim
bubuk
9
Diet Jantung I
Energi (kkal)
Protein (g)
Lemak (g)
Karbohidrat (g)
Kalsium (mg)
Besi (mg)
Vitamin A (RE)
Tiamin (mg)
Vitamin C (mg)
Natrium (mg)
I. Nilai Gizi
Diet Jantung II
Diet Jantung
Diet Jantung
1223
44
37
186
544
14,8
26570
0,9
344
188
III
1662
60
40
271
384
22,8
26633
0,9
343
198
IV
2004
72
53
317
451
28.2
26665
1
343
359
905
40
10
172
1438
2,3
960
0.7
203
-
Diet Jantung I
Diet Jantung II
Diet Jantung
Diet Jantung
III
IV
Bahan Makanan
Gula
pasir
Margari
06.00
n
Susu
skim
(kkal)
Urt
(kkal)
Urt
(kkal)
Urt
(kkal)
Urt
10
1 sdm
1/5
sdm
20
4 sdm
30
50
1 butir
50
Tempe
25
Sayuran
Minyak
Margari
1/5
100
5
1 gls
sdm
100
5
sdg
1 gls
1 sdm
100
5
sdg
1 gls
sdm
10
1 sdm
10
1 sdm
10
1 sdm
bubuk
08.00
Beras
Telur
ayam
n
Gula
2
10
sdm
1 sdm
pasir
10
1 gls
bubur
50
1 gls
tim
1 btr
1 ptg
50
50
25
1 gls
tim
1 btr
1 ptg
Susu
skim
20
4 sdm
20
4 sdm
200
1 gls
100
bubuk
Sari
jeruk
10.00
Pepaya
Gula
pasir
Beras
12.00 /
18.00
15
1
sdm
10
35
1 ptg
sdg
1 sdm
1 gls
bubur
1 ptg
100
10
75
Daging
50
Tempe
25
Sayuran
100
100
Pepaya
100
1 gls
1 ptg
Margari
n
Minyak
Gula
pasir
Susu
skim
1/5
sdg
sdg
50
100
1 ptg
sdg
1 sdm
1
gls tim
1 ptg
sdg
1 ptg
sdg
1 gls
1 ptg
sdg
100
70
1 ptg
sdg
1 sdm
1
100
50
50
100
100
gls
nasi
1 ptg
sdg
2 ptg
sdg
1 gls
1 ptg
sdg
sdm
-
sdm
sdm
10
1 sdm
10
1 sdm
20
4 sdm
200
1 gls
100
bubuk
Sari
jeruk
16.00
Pepaya
Gula
pasir
20.00
Gula
pasir
Margari
15
1
sdm
1 ptg
sdg
100
1 ptg
sdg
100
1 ptg
sdg
10
1 sdm
10
1 sdm
10
1 sdm
1/5
11
n
Susu
skim
sdm
20
4 sdm
bubuk
Dianjurkan
Tidak Dianjurkan
Beras ditim atau disaring; Makanan yang mengandung
roti, mi, kentang, makaroni, gas atau alkohol, seperti; ubi,
biskuit, tepung beras/ terigu/ singkong, tae singkong, dan
sagu
aren/
kentang
Sumber protein hewani
sagu
gula
pasir,
gula
limpa,
kepiting
dan
kerangan,
Sumber protein nabati
Kacang-kacangan
babat,
keju
otak,
kerang-
dan
penuh
kering, Kacang-kacangan
susu
kering
mengandung
lemak
tanah,
Sayuran
yang
mengandung
gas,
kacang
mete,
kacang bogor
tidak Semua
sayuran
dan
yang
kacang
tauge
Semua buaha-buahan segar, Buah-buahan
segar
yang
alkohol
atau
durian
dan
sawo
Minyak
jagung,
12
seperti
nangka matang
minyak Minyak kelapa dan minyak
untuk
menggoreng
santan
encer
dalam
jumlah terbatas
Teh encer, coklat, sirup
Bumbu
Semua
bahan
selainbumbu
tajam
jumlah terbatas
lain
yang
tajam
L. Pencegahan
Hubungan antara diet dan penyakit kardiovaskular akhir akhir ini menjadi
subjek sebagian besar penelitian. Banyak pakar merasa bahwa berbagai bukti sudah
cukup untuk membenarkan tindakan memodifikasi makanan atau diet dalam upaya
mencegah penyakit kardiovaskular, disamping membantu para penderita penyakit
tersebut. rekomendasi diet untuk mencegah penyakit kardiovaskular adalah:
1. Mempertahankan berat badan yang ideal.
2. Mengurangi konsumsi total lemak.
3. Mengurangi konsumsi garam.
Kepentingan unsur-unsur makanan lain yang mencangkup serat makanan,
protein hewani dan gula masih menjadi masalah yang diperdebatkan.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit degeneratif yang seringkali
dihadapi masyarakat dan merupakan predisposisi atau juga akibat untuk berbagai
penyakit degeneratif lainnya. Salah satu penyebab utamanya adalah pola gaya hidup
yang tidak selaras dengan pola hidup sehat termasuk salah satunya pengaturan pola
makan yang tidak benar.
Diet pada penyakit jantung adalah pola makan yang diatur untuk pasien yang
mengalami gangguan jantung agar tidak menimbulkan resiko terjadinya penyakit
degeneratif lainnya. Pengaturan dietnya bisa berupa diet rendah garam dan diet rendah
kolestrol lemak terbatas, yang bertujuan untuk memberikan makanan secukupnya
tanpa memberatkan kerja jantung, menurunkan berat badan bila terlalu gemuk, serta
mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.
B. Saran
Untuk mencegah atau membantu pasien dengan penyakit jantung dalam
modifikasi diet, kelompok menyarankan beberapa hal seperti dibawah ini:
1. Mempertahankan berat badan yang ideal
2. Mengurangi konsumsi total lemak
14
15