You are on page 1of 15

KO

P
E
S
N

Kebutuhan Dasar Manusia

KEBUTUHAN
Mirna Awalianti, S.Kep., Ns.

PENGERTIAN
Aktivitas : energi atau keadaan bergerak dimana
manusia memerlukan untuk dapat memenuhi
kebutuhan hidup
Mobilitas/mobilisasi : kemampuan individu untuk
bergerak secara bebas, mudah dan teratur dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan guna
mempertahankan kesehatannya

Imobilitas/imobilisasi : keadaan dimana seseorang


tidak dapat bergerak secara bebas karena kondisi
yang mengganggu pergerakan misalnya mengalami
trauma tulang belakang, cedera otak berat disertai

TUJUAN MOBILISASI
1.Memenuhi kebutuhan dasar
manusia
2. Mencegah terjadinya trauma
3. Mempertahankan tingkat kesehatan
4. Mempertahankan interaksi sosial
dan peran sehari hari
5. Mencgah hilangnya kemampuan
fungsi tubuh.

JENIS MOBILISASI
MOBILISASI PENUH

MOBILISASI SEBAGIAN
Mobilitas Sebagian Temporer : kemampuan
individu untuk bergerak dengan batasan yang
sifatnya sementara.Hal itu dapat disebabkan
oleh trauma pada muskuloskeletal,contohnya
adanya dislokasi sendi dan tulang.
Mobilitas Sebagian Permanen :
kemampuan individu untuk bergerak dengan
batasan yang sifatnya menetap. Hal tersebut
disebabkan rusaknya sistem syaraf yang
reversibel, contoh: hemiplegia akibat stroke,
paraplegi karena cedera tulang belakang.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOBILISASI

Gaya Hidup : berdampak pada perilaku atau


kebiasaan sehari-hari.
Proses Penyakit/cedera : mempengaruhi fungsi
sistem tubuh. Sebagai contoh, orang yang
menderita fraktur femur akan mengalami
keterbatasan pergerakan dalam ekstremitas bagian
bawah.
Kebudayaan : contohnya orang yang memiliki
budaya sering berjalan jauh, memiliki kemampuan
mobilitas yang kuat sebaliknya ada orang yang
mengalami gangguan mobilitas karena adat dan
budayatertentu dilarang untuk beraktivitas.
Tingkat Energi : Agar seseorang dapat melakukan
mobilitas yang baik dibutuhkan energi yang cukup.
Usia dan Status Perkembangan : kemampuan
atau kematangan fungsi alat gerak sejalan dengan

IMOBILITAS
Imobilitas merupakan suatu kondisi yang relatif,
individu tidak saja kehilangan kemampuan
geraknya secara total, tapi juga mengalami
penurunan aktivitas dari kebiasaan normalnya.
Ada beberapa alasan dilakukan imobilisasi :
Pembatasan gerak yang ditujukan untuk
pengobatan atau terapi (pembedahan, cedera)
Keharusan (tidak terelakkan). Ini biasanya
disebabkan oleh ketidakmampuan primer,
seperti penderita paralisis.
Pembatasan secara oromatis sampai dengan
gaya hidup

JENIS IMOBILITAS
1. IMOBILITAS FISIK : keterbatasan fisik
disebabkan faktor lingkungan atau
kondisi orang tersebut
2. IMOBILITAS INTELEKTUAL : kurang
pengetahuan untuk dapat berfungsi
sebagai mana mestinya (kerusakan
otak)
3. IMOBILITAS SOSIAL : perubahan
interaksi sosial yg sering terjadi
akibat penyakit

DAMPAK FISIK & PSIKOLOGIS IMOBILITAS


1. SISTEM MUSKULOSKELETAL
. OSTEOPOROSIS, tanpa adanya aktivitas yang memberi
beban pada tulang, tulang akan mengalami demineralisasi
(osteoporosis) menyebabkan tulang kehilangan kekuatan
dan kepadatan sehingga tulang menjadi keropos dan
mudah patah
. ATROFI OTOT, otot yg tidak dipergunakan dalam waktu
lama akan kehilangan sebagian besar kekuatan & fungsi
normalnya
. KONTRAKTUR,serabut otot tidak mampu memendek atau
memanjang, lama kelamaan kondisi ini akan menyebabkan
kontraktur (peendekan otot permanen)
. KEKAKUAN & NYERI SENDI, jaringan kolagen pd sendi dapat
mengalami ankilosa. Selain itu tulang juga akan mengalami
demineralisasi yg akan menyebabkan akumulasi kalsium
pada sendi yg dapat mengakibatkan kekakuan & nyeri
pada sendi

2. ELEMINASI URINE
Statis urine, pada individu yg mobil, gravitasi memainkan peran tg
penting dlm proses pengosongan ginjal & kandung kemih. Sebalikya
saat individu dlm posisi terbaring utk waktu lama, gravitasi justru
menghambat proses tsb, akibatnya pengosongan urin menjadi
terhambat & terjadi stasis urine(terhenti/terhambat aliran urin)
Batu ginjal, pd kondisi imobilisasi terjadi ketidakseimbangan antara
kalsium & asam sistrat yg menyebabkan kelebihan kalsium.
Akibatnya urin menjadi lebih basa & garam kalsium kempresitipasi
terbentuknya batu ginjal. Pada posisi horizontal akibat imobilisasi,
pelvis ginjal yg terisi urine basa menjadi tempat yg ideal utk
pembentukan batu ginjasl
Retensi urine, kondisi imobilsasi menyulitkan upaya seseorang utk
melemaskan itit perineum pada saat berkemih. Selain itu,
penyrynan tonus otot kandung kemih juga menghambat
kemampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara tuntas
Infeksi perkemihan, urine yg statis merupakan media yg baiik untuk
pertumbuhan bakteri. Selain itu sifat urine yang basa akibat
hiperkalsiuria juga mendukung proses tersebut. Organisme yg
umumnya menyebabkan infeksi saluran kemih adalah Escherichia
coli

3. GASTROINTESTINAL
Imobilisasi mempengaruhi 3 fungsi
pencernaan
- Ingesti
- Digesti
- Eleminasi
Masalah yg paling umum ditemui :
konstipasi
Karena penurunan peristaltis dan
motilitas usus

4. RESPIRASI
Penurunan gerak pernapasan. Kondisi ini dapat
disebabkan oleh pembatasan gerak, hilangnya
kordinasi otot atau karena jarangnya otot-otot tsb
digunakan, obat tertentu misal sedatif & analgesik
dapat pula menyebabkan kondisi ini
Penumpukan sekret. Normalnya sekret pada saluran
pernapasan dikeluarkan dengan perubahan posisi atau
postur tubuh, serta dgn batuk. Pd kondisi imobilisasi
sekret terkumpul pd jalan napas akibat gravitasi
sehingga mengganggu proses difusi oksigen & karbon
dioksida di alveoli. Selain itu upaya batuk utk
mengeluarkan sekret juga terhambat karena
melemahnya tonus otot pernapasan
Atelektasis, pd kondisi ini tirah baring (imobilisasi),
perubahan aliran darah regional dapat menurunkan
produksi surfaktan. Kondisi ini ditambah dgn sumbatan
sekret pd jalan napas, dpt mengakibatkan ateletaksissg

5. SISTEM KARDIOVASKULAR
Hipotensi Ortotatik, terjadi krn sistem saraf otonom tdk
dapat menjaga keseimbangan suplai darah ke tubuh
sewaktu individu bangun dari posisi berbaring dlm
waktu yg lama. Darah terkumpul di ekstremitas, TD
menurun drastis. Mengalami gangguan perfusi di otak,
individu dapat pusing, berkunang-kunang, pingsan
Pembentukan Trombus, trombus = massa padat darah,
terbentuk di jantung/pembuluh darah. Disebabkan:
gangguan aliran balik vena menuju jantung,
hiperkoagulabilitas darah, cedera pada dinding
pembuluh darah. Jika trombus terlepas dari dinding
pembuluh darah & masuk ke sirkulasi disebut embolus
Edema dependen, biasa terjadi di area yg
menggantung spt kaki & tungkai bawah pd individu yg
sering duduk berjuntai di kursi

6. METABOLISME & NUTRISI


Penurunan laju metabolisme. Laju metabolisme basal adl
jumlah energi minimal yg digunakan utk mempertahankan
proses metabolisme, pd kondisi imobilisasi laju
metabolisme basal, motilitas usus serta sekresi kelenjar
digestif menurun seiring dgn penurunan kebutuhan energi
tubuh
Balans nitrogen negatif. Terdapat ketidakseimbangan
antara proses anabolisme & katabolisme protein. Dlm hal
ini proses katabolisme melebihi anabolisme akibatnya
jumlah nitrogen yg dieksresikan meningkat dan
menyebabkan balans nitrogen negatif
Anoreksia. Penurunan nafsu makan terjadi akibat
penurunan laju metabolisme & peningktan katabolisme yg
kerap menyertai kondisi imobilisasi. Jika asupan protein
berkurang, kondisi ini bisa menyebabkan
ketidakseimbangan nitrogen yg dpt berlanjut pd status
malnutrisi

7. SISTEM INTEGUMEN
Turgor kulit menurun. Kulit dpt
mengalami atropi akibat imobilitas yg
lama, perpindahan cairan antar
kompartemen pd area tubuh yg
menggantung dpt mengganggu
keutuhan kesehatan dermis &

You might also like