Professional Documents
Culture Documents
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan tepat pada waktunya. Makalah ini berisikan tentang
Creative Accounting versus Tax Planning. Dan juga kami
berterima kasih pada Bapak Nunung Badruzaman, Drs., M.S.P.A.,
M.B.A, Ak. selaku Dosen mata kuliah Seminar Akuntansi Keuangan
yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam
rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai
Creative Accounting versus Tax Planning. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah
disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan.
Halaman i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.2
Latar Belakang
1.2
Identifikasi Masalah3
1.3
Tujuan 3
1.4
Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
2.1
10
10
11
12
Creative Accounting
Kesimpulan
14
18
18
Daftar Pustaka
18
Halaman ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Umumnya perencanaan pajak (tax planning) merujuk kepada proses
merekayasa usaha dan transaksi Wajib pajak supaya utang pajak berada
dalam jumlah yang minimal tetapi masih dalam bingkai peraturan
perpajakan. Namun demikian, perencanaan pajak juga dapat berkonotasi
positif sebagai perencanaan pemenuhan kewajiban perpajakan secara
lengkap, benar dan tepat waktu sehingga dapat menghindari pemborosan
sumber daya secara optimal.
Perencanaan pajak adalah langkah awal dalam manajemen pajak
(sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar tetapi jumlah
pajak yang dibayarkan dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh
laba dan likuiditas yang diharapkan). Langkah selanjutnya adalah
pelaksanaan kewajiban perpajakan (tax implementation) dan pengendalian
pajak (tax control). Pada tahap perencanaan pajak ini dilakukan
pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan perpajakan. Tujuannya agar
dapat diseleksi jenis tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan, Pada
umumnya penekanan perencanaan pajak (tax planning) adalah untuk
meminimumkan kewajiban pajak.
Perencanaan pajak akan lebih optimal jika dikaitkan dengan
pemahaman yang baik terhadap standar akuntansi. Dari sisi positifnya,
pemahaman yang baik ini akan berefek pada creative accounting, namun
dari sisi negatifnya hal tersebut dapat berakibat pada aggresive accounting.
Halaman iii
1.3 Tujuan
1.
2.
3.
4.
1.4 Manfaat
1. Penghematan kas keluar. Perencanaan pajak dapat menghemat pajak
yang merupakan biaya bagi perusahaan.
Halaman iv
BAB II
Pembahasan
Aspek-aspek dalam Tax Planning
Aspek Formal dan Administratif
1. Kewajiban mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP) dan SuratPengukuhan Pengusaha Kena Pajak
2.
3.
4.
5.
(SPPKP);
Menyelenggaraan pembukuan atau pencatatan;
Memotong dan atau memungut pajak;
Membayar Pajak;
Menyampaikan Surat Pemberitahuan.
Aspek Material
Halaman v
Strategi Umum
Tax Saving
merupakan upaya mengefisiensikan beban pajak melalui
pemilihan alternatif pengenaan pajak dengan tarif yang lebih rendah.
Misalnya, perusahaan dapat memilih imbalan kepada pegawai dalam
tunai ketika tarif PPh Pasal 21-nya lebih rendah dari tarif PPh Badan.
Tax Avoidance
merupakan upaya mengefisiensikan beban pajak dengan cara
menghindari pengenaan pajak melalui transaksi yang bukan objek
pajak. Misalnya, perusahaan, yang masih mengalami kerugian perlu
mengubah tunjangan karyawan dalam bentuk uang ke pemberian
natura sehingga natura tersebut bukan merupakan objek pajak PPh
pasal 21.
Menghindari
Pelanggaran
Terhadap
Peraturan
2.1
Normal
1.000.000
Alternative 1
850.000
Alternative 2
1.000.000
Halaman vii
(700.000)
300.000
-
(700.000)
150.000
-
(850.000)
150.000
-
300.000
150.000
150.000
75.000
75.000
37.500
37.500
37.500
37.500
6.250
3.125
3.125
Halaman ix
Alamat
Jenis
Pemberi Penghasilan
a.Pemerintah
b.Non Wajib Pajak
c.Wajib Pajak yang dikenakan PPh final
d.Wajib Pajak yang dikenakan Pajak
Penghasilan berdasarkan
e.Wajib Pajak Lainnya
Jenis Penghasilan
Benefit in
Benefit in
Objek Pajak
Non Objek
Objek Pajak
Objek Pajak
Objek Pajak
Objek Pajak
Objek Pajak
Objek Pajak
Objek Pajak
Non Objek
Tabel di atas merujuk pada Pasal 4 ayat 1 huruf a dan Pasal 4 ayat 3 huruf d
UU PPh. Untuk tahun 2009, peraturan pelaksanannya mengacu pada
PerMenkeu No. 252/PMK.03/2008 juncto PerDirjen Pajak No. Per-31/PJ/2009
juncto PerDirjen Pajak No. Per-57/PJ/2009.
Pemberi penghasilan non wajib pajak yang dimaksud di dalam tabel di
atas di antaranya adalah kantor perwakilan negara asing dan organisasi
internasional yang digolongkan sebagai non subjek pajak menurut Keputusan
Menteri Keuangan. Untuk WP yang dikenakan PPh final, contohnya adalah
perusahaan yang bergerak di dalam persewaan tanah/bangunan, sedangkan
WP dengan deemed profit di antaranya adalah
a) Perusahaan charter pesawat (475/KMK.04/1996),
b) Perusahaan pelayaran dalam negeri (416/KMK.04/1996),
c) Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) yang bergerak di bidang pelayaran/
penerbangan dalam jalur internasional (632/KMK.04/1994), dan
Halaman xi
Halaman xiii
Keterangan
No Akun
Payroll Clearing Balikpapan
43010
Expat Salaries
43008-140
Pre Contract Expenses
388009
Cfm.
SPT./WP.
Cfm.
Pemeriksa
611.643.35
5
-
902.221.89
0
142.593.88
0
95.525.915
290.578.535
142.593.880
95.525.915
611.643.35
5
1.140.341.6
85
238.119.795
Koreksi
Keterangan
No Akun
Prepaid Expense - Office Rent
515613
Light & Power
351000
Prepaid Expense - Kemang Rent
515601
Rental Of Premises
353000
Prepaid Expense - Storage Rent
515616
Job Cost
4310143
Prepaid Expenses P Klub Villa
515602
Cfm.
SPT./WP.
Cfm.
Pemeriksa
167.036.6
24
1.073.000
158.583.8
96
7.408.334
13.837.32
0
48.053.94
1
9.639.950
174.137.02
8
1.237.780
158.582.79
2
7.584.118
14.336.209
47.195.024
219.060.10
8
7.100.404
164.780
(1.104)
175.784
498.889
(858.917)
209.420.158
405.633.0
65
622.133.05
8
216.499.993
Koreksi
Pada akhir tahun seluruh objek PPh Pasal 4(2) yang tersebar di akun-akun
biaya/beban menurut buku besar dikumpulkan menjadi satu dan
ditandingkan dengan objek pajak menurut SPT Masa PPh Pasal 4(2). Jika
masih timbul selisih, teliti
Halaman xiv
2.2
Penjualan barang
Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut
dipenuhi:
a. perusahaan telah memindahkan resiko secara signifikan dan telah
memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli;
b. perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif
atas barang yang dijual;
c. jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
Halaman xvii
Penjualan Jasa
Halaman xviii
d. Metode Penyisihan
Misalnya, metode penyisihan piutang tak tertagih memungkinkan
perusahaan melakukan penyisihan berdasarkan prosentase tertentu atau
berdasarkan umur piutang. Prosentase tersebut bisa berbeda-beda untuk
setiap perusahaan tergantung dari jenis industri dan transaksi akuntansinya.
Earning Management
Halaman xx
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Setelah melakukan pembahasan mengenai tax planning vs creative
accounting maka dapat diambil kesimpulan :
Pada umumnya penekanan perencanaan pajak (tax planning) adalah
untuk meminimumkan kewajiban pajak. Perencanaan pajak akan lebih
optimal jika dikaitkan dengan pemahaman yang baik terhadap standar
akuntansi. Dari sisi positifnya, pemahaman yang baik ini akan berefek pada
creative accounting, namun dari sisi negatifnya hal tersebut dapat berakibat
pada aggressive accounting.
Adapun perencanaan pajak yang dibahas pada makalah ini adalah
perencanaan pajak dalam pajak penghasilan yang terdiri dari :
1.
2.
3.
4.
46.html
http://www.academia.edu/6825241/TUJUAN_PERENCANAAN_PAJAK
Halaman xxii