Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Arthritis adalah salah satu kondisi yang paling umum yang mempengaruhi
kinerja dan kenyamanan kuda . Bahkan , arthritis diyakini bertanggung jawab hingga
60 % dari semua ketimpangan . Sendi yang paling sering terkena arthritis meliputi
lutut , fetlock , peti mati , hock , dan pastern ( di mana ia sering disebut sebagai "
ringbone " ) .
Sebuah studi 1999 yang diterbitkan dalam Journal Equine Kedokteran Hewan
mengidentifikasi perubahan rematik di kawanan kuda liar , yang memimpin peneliti
untuk menyimpulkan arthritis yang merupakan bagian alami dari proses penuaan
pada kuda . Pada dasarnya, ini berarti bahwa bukan hanya kuda dalam pekerjaan berat
yang beresiko, semua kuda beresiko untuk mengembangkan arthritis , bahkan dalam
pekerjaan ringan atau tidak ada pekerjaan sama sekali . Sementara semua kuda rentan
untuk mengembangkan arthritis , ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan
risiko, termasuk stres konsisten dari berkuda , cedera akut , dan kurangnya
konformasi . Kuda tua juga lebih mungkin untuk menunjukkan perubahan rematik .
Meskipun tidak ada cara ampuh mencegah arthritis sama sekali , ada beberapa
langkah yang dapat diambil untuk membantu menjaga kuda akan kuat untuk selama
mungkin . Makalah ini akan membahas tentang cedera yang terjadi di daerah siku dan
strategi perawatannya.
15
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
15
15
Menurut Arnheim dan Prentice (1997: 593) siku penderita seharusnya diamati
untuk melihat apakah ada kelainan bentuk yang cacat dan bengkak-bengkak yang
bisa ditampakkan. Posisi carrying angel, gerakan fleksi dan kemampuan perluasan
siku sebaiknya diamati. Jika pada posisi carrying angel secara abnormal
meningkat, disebut cubitus valgus (kedudukan abnormal lengan bawah dalam
sikap abduksi pada ekstensi lengan bawah); jika secara abnormal menurun, disebut
cubitus varus (kedudukan abnormal lengan bawah dalam sikap aduksi pada
ekstensi lengan bawah. Terlalu besar atau terlalu kecilnya sudut merupakan
indikasi pada patah tulang yang menonjol pada epifisial. Penderita ini selanjutnya
diamati untuk tingkat perluasan siku sewaktu fleksi dan ekstensi. Kedua siku
diperbandingkan.
Penurunan pada waktu fleksi normal atau ketidakmampuan untuk ekstensi
penuh atau perpanjangan melampaui suatu ekstensi normal (cubitus recurvatus)
dapat menjadi alasan yang mempercepat permasalahan sendi. Selanjutnya, siku
ditekuk pada sudut 45 derajat dan diamati dari pantat untuk menentukan apakah
kedua epikondilus dan prosesus olecranon membentuk suatu segitiga sama kaki .
Palpasi Tulang
Arnheim dan Prentice (1997: 593-594) mengungkapkan tempat-tempat nyeri
dan kelainan-kelainan bentuk ditentukan dengan palpasi pada tulang yang
menonjol dengan hati-hati pada epikondilus, prosesus olecranon, aspek distal
(paling ujung) pada humerus (tulang lengan atas), dan aspek-aspek yang lebih
dekat ke pangkal ulna. Kepala radial juga harus dipalpasi dengan mengabduksi
(menjauhi sumbu tengah tubuh) lengan dan menekuk siku. Kepala radial
ditempatkan kurang lebih 1 inchi (2,5 cm) distal ke arah epikondilus lateral.
Penderita melakukan supinasi dan pronasi pada lengan atas sementara tekanan
dikenakan pada kepala radial. Nyeri pada tekanan mungkin menunjukkan keseleo
pada ligamen annular, patah tulang, atau kondisi artikular kronis pada kepala
radial.
15
Os. Radius
Os. Ulna
Olecranon
Os. Humeri
Crista Humeri
Menurut Brukner, dan Khan (1993: 221) serta Arnheim dan Prentice (1997:
591) persendian siku tersusun atas tiga tulang yaitu: humerus (tulang lengan atas),
radius (tulang pengupil lengan bawah) dan ulna (tulang hasta). Ujung bawah
humerus membentuk dua articulatio kondilus (tonjolan pada tulang) yang
tersambung dengan baik. Kondilus lateral adalah kapitulum (ujung yang membesar
seperti kepala tongkat) dan kondilus medial disebut trochlea. Kapitulum yang
membulat berhubungan dengan kepala konkaf radius. Trochlea, yang berbentuk
gelondong, berada di dalam suatu alur yang berhubungan, takik semilunar (berbentuk
bulan sabit), yang disediakan oleh ulna antara proses-proses olecranon (ujung atas
tulang hasta yang berupa taju) dan coronoid. Di atas tiap-tiap kondilus adalah suatu
proyeksi
yang
disebut
epikondilus.
Rancangan
struktur
persendian
siku
memungkinkan fleksi dan ekstensi oleh hubungan trochlea dengan takik semilunar
ulna. Pronasi lengan bawah (pemutaran lengan bawah ke dalam) dan supinasi lengan
bawah (pemutaran lengan bawah ke luar) dapat terjadi karena kepala radius bersandar
pada kapitulum dengan bebas tanpa batasan-batasan tulang apapun.
2.3.1.2 Otot
15
M. brachio cephalicus
M. biceps brachii
M. Triceps brachii caput longum
M. triceps brachii caput lateral
Menurut Ellison, dkk (1986: 210), serta Arnheim dan Prentice (1997: 591)
otot-otot siku tediri dari biceps brachii, otot-otot brachial, dan brachioradial,
semuanya ini bergerak secara fleksi. Pada waktu bergerak ekstensi dikendalikan oleh
otot tricep brachii. Untuk gerakan supinasi lengan tangan bagian depan dikendalikan
oleh otot supinator dan bicep brachii. Adapun untuk bergerak secara pronasi
dikendalikan oleh otot pronator teres dan pronator quadratus. Bicheps brachii dan
otot-otot supinator memungkinkan supinasi lengan atas, sedangkan pronator teres dan
pronator quadratus bertindak sebagai pronator.
2.3.1.3 Syaraf dan pembuluh darah
1. Di persendian siku berjalan a.brachialis dengan percabangannya yaitu
a.coliateralis radialis (ke craniolateral) dan a.collateralis ulnaris (ke
palmar).
2. Arteri bicipitalis yaitu buluh darah yang menuju ke m.biceps brachii.
3. Arteri interossea communis merupakan cabang terakhir dari a.brachialis.
Sebelum masuk ke spatium interosseum antebrachii, a.interrossea
caudalis yang menyuplai darah ke m. flexor digitorum profundus caput
radiale
Setelah masuk spatium interosseum antebrachii, a. interossea communis
pergi menuju ke lateral menjadi . interrosea cranialis dan kemudian
mencabangkan a. interossea cranialis selanjutnya akan berjalan
laterodorsal dari os. Radius menuju ke dorsal persendian carpus
brenastonose dengan a. collateralis radialis membentuk anyaman buluh
darah di dorsal persendian carpus yang disebut rete carpi dorsale.
15
2.3.1
mulai dari bagian siku medial sampai bagian proximal os-radius-ulna. Sayatan
pertama di ujung distal sayatan pertama. Sedangkan sayatan ketiga di garis median, di
15
15
15
Persiapan yang cermat dari tiga tulang yang membentuk siku (humerus, radius dan
ulna) diperlukan sebelum penempatan protesa / sendi tiruan yang relevan. Komponen
buatan dimasukkan ke dalam sendi. Jaringan yang mengelilingi sendi hati-hati dijahit
sebelum penutupan sisa luka. Radiografi (sinar-X) diperoleh pada akhir operasi untuk
memeriksa posisi protesa.
Jika kuda telah didiagnosis dengan arthritis , resep obat mungkin merupakan
bagian penting dari perawatan kuda dan program manajemen . Konsultasikan dengan
dokter hewan untuk melihat apakah kuda bisa mendapatkan keuntungan dari intra artikular ( IA ) , intravena ( IV ) dan / atau intramuskular ( IM ) obat sendi .
Adequan adalah satu-satunya yang disetujui FDA , penyakit - memodifikasi
obat untuk pengobatan penyakit sendi degeneratif. Ini berisi polysulfated
glikosaminoglikan ( PSGAG ), yang melakukan perjalanan ke sendi terluka dan
merangsang produksi tulang rawan baru , sementara juga mengurangi tanda-tanda
arthritis. Adequan tersedia dalam IM dan bentuk IA .
Legenda injeksi Solution memberikan sodium hyaluronate untuk IV atau
injeksi IA, dan disetujui FDA untuk pengobatan disfungsi sendi lutut atau fetlock
karena sinovitis non infeksi yang berhubungan dengan arthritis pada kuda .
15
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
1. Artritis adalah suatu bentuk penyakit yang menyerang sendi dan struktur atau
jaringan penunjang di sekitar sendi. Artritis merupakan suatu penyakit
autoimun dimana persendian (biasanya sendi tangan atau kaki) secara simetris
mengalami peradangan, sehingga terjadi pembengkakan, nyeri dan seringkali
akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi. Artritis juga bisa di
sebabkan karena trauma, infeksi, gesekan.
2. Gejala awal radang sendi kuda meliputi: Kekakuan Umum, penurunan tingkat
aktivitas keseluruhan, kesulitan akan naik dan turun bukit, ketidaknyamanan
15
15
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012. Manual penyakit hewan mamalia. Direktorat Jendral peternakan dan
kesehatan Hewan. Kementrian Pertanian. Jakarta
Arnheim & Prentice. (1997). Modern Principles of Athletic Training. United State of
America: Times Mirror/Mosby College Publishing.
Brukner & Khan. (1993). Clinical Sports Medicine. Australia: Mc.Graw-Hill Book
Company.
Ellison, dkk, (1986). Athletic Training and Sports Medicine. Illinois: The Academy of
Orthopaedic Surgeon.
Chambliss, C. G. and E. L. Jhonson. 2002. Pastures and Forages Crops for Horses.
In: C.G. Chambliss (Ed.). Florida Forage Handbook. Institute of Food and
Agricultural Sciences, University of Florida.
Cheeke,
P.
R.
2005.
Applied
Animal
Nutrition:
Feed
and Feeding. Second edition. Prentice Hall Inc. Upper Saddle River, New
Jersey.
15
Cunha, T. J., 2005. Feeding and Nutrition Horse. 2nd Edition. Academic Press Inc.
San Diego. California.
Fevang, Bjrg-Tilde S. 2009. Results after 562 total elbow replacements: A report
from the Norwegian Arthroplasty Register. J Shoulder Elbow Surg (2009) 18,
449-456
Gibbs, P. G. and K. E. Davison. 2000. Nutritional Management of Pregnant and
Lactating Mares. Texas Agricultural Extension Service. Bull. No. 5025. Texas
A&M University, College Station.
Guay, K. A., H. A. Brady, V. G. Allen, K. R. Pond, D. B Wester, L. A. Janecka and N.
L. Heningger. 2005. Matua Bromegrass Hay for Mares In Gestation and
Lactation. J. Anim. Sci. 80: 2960 - 2966
Jenkins, Paul J,dkk. 2013. Total elbow replacement: outcome of 1,146 arthroplasties
from the Scottish Arthroplasty Project. Acta Orthopaedica 2013; 84 (2): 119
123
Peterson Lars, & Renstrom Per., (1986). Sports Injuries: Their Prevention and
Treatment. London: Ciba-Geigy.
Sigit, Koeswinarning,dkk. 2010. Anatomi Topografi Kuda. Bagian Anatomi Histologi
Embriologi Dept.Anatomi Fisiologi dan Farmakologi Fakultas Kedokteran
Hewan IPB.
15