BIOLISTRIK

DEPARTEMEN FISIOLOGI FK USU

Pendahuluan

Semua sel tubuh mempunyai potensial

membran yang disebabkan perbedaan
distribusi ion Na, K & anion .
Saraf & otot adalah jaringan yg dapat
tereksitasi,
Sel-selnya mampu mengalami
perubahan potensial membran yg
cepat untuk sementara waktu.

Pendahuluan

Fluktuasi potensial yang terjadi

berfungsi sebagai sinyal listrik,
Memiliki 2 bentuk dasar :

Potensial berjenjang (graded potential),

berfungsi sebagai sinyal jarak dekat.
Potensial aksi (action potential), menjadi
sinyal utk jarak jauh.

Struktur :Membran Plasma

Potential Membran = perbedaan
voltase listrik pada membran plasma
suatu sel , disebabkan perbedaan
konsentrasi ion yg dipertahankan
oleh protein-protein pada
membran.
Membrane structure
phospholipids
integral proteins
form channels

Struktur :
Membrane Channels / kanal ion
2 Jenis kanal ion :
1. Leakage channels (non-gated or
passive channels)

2.

Selalu terbuka

Gated channels

Terbuka/menutup bergantung
stimulus.

3 jenis Gated Channels :

1. chemically gated
peka terhadap senyawa
hormon, neurotransmiter & ion
(e.g,. H+, Ca2+)
2. voltage gated
peka terhadap perubahan
potensial membran
3. mechanically gated
peka thd stimulus mekanis
(vibration, pressure, stretch;
e.g., stretch or touch receptors)

Potential Membrane Istirahat

Suatu beda potensial sebesar 70 mV pada

membran dalam kondisi istirahat.
Ini terjadi akibat perbedaan konsentrasi Na+, K+,
Cl, dan protein anions (A) intra dan ekstrasel
Perbedaan konsentrasi Ion terjadi karena:

Berbedanya permeabilitas neurilemma terhadap Na+

and K+
Kerja aktif pompa sodium-potassium .

Potential Membrane Istirahat

Intracellular environment different from extracellular
environment in ionic composition

Outside:
more Na+, Cl-

Inside:
more K+, protein (anion)

Negative inside compared to outside; RMP = -70 mV

Sodium-Potassium (Na+/K+)
Pump
Merupakan alat
transport aktif
(butuh energi)
Diffusion
Diffusion

Memindahkan :
3 Na+ out of
cell;
2 K+ into cell

sets up and maintains ion gradients necessary for

diffusion

Perubahan pada Potential

Membran
Perubahan dapat berupa 3 event :
Depolarization bagian dalam
membran berkurang
kenegativannya. Potensial
meningkat menuju nol.
Repolarization potensial membran
kembali ke nilai potensial istirahat.
Hyperpolarization bagian dalam
membran menjadi lebih negatif
daripada keadaan istirahat

Depolarization and
Hyperpolarization

Types of signals : graded

potentials and action potentials
1. Graded potential :
Short-lived, perubahan lokal potential
membran
Decrease in intensity with distance
Besarnya potensial bergantung kekuatan
stimulus yg diberikan
graded potential yang cukup besar
(mencapai threshold/ambang) dapat
menginisiasi action potential

Graded Potentials ;

Arus yang terjadi segera menghilang

akibat kebocoran membran plasma.
Can only travel over short distances

2. Action Potential :

potensial membran berubah dari -70 mV ke

+30 mV, then back to -70 mV
Hukum all-or-none :

Potensial aksi dimulai & terjadi, atau tidak sama

sekali.
continues once started

Menjalar di sepanjang membran sel peka

rangsang / excitable cells (neuron dan otot)

Disebut impuls saraf bila berjalan sepanjang

akson.

Memungkinkan komunikasi jarak jauh

Penjalaran satu arah dari asal stimulasi
Memiliki komponen depolarisasi,
repolarisasi dan undershoot
(hyperpolarisasi)

depolarization: -70 mV to +30 mV

repolarization: +30 mV to -70 mV

Akibat adanya influx Na+

Akibat adanya efflux K+

undershoot (hyperpolarization): -70 mV to

-90mV

Perindahan kalium berlanjut.

Events of an Action Potential

Refractory Period pada potensial

aksi
Masa dimana membran sel
tidak berespon ketika
diberikan tambahan
stimulus
Absolute refractory period
(ARP): time in which a new
AP cannot be started
Relative refractory period
(RRP) : time in which new
AP can only be started by
stronger stimulus

Penghantaran Impuls

Potensial aksi (AP) melalui akson

sebagai suatu impulse
2 jenis conduction:

continuous
saltatory

Propagation of an Action Potential (Time =

0ms)

Na+ influx
menyebabkan
sebagian axon
terdepolarisasi
Ion positif dalam
axoplasm
berpindah kearah
membran yang
terpolarisasi
(negative)

Propagation of an Action Potential (Time =

1ms)

Ion positif yg sudah

berada di dalam
bergeser ke area yg
masih negatif (local
current)
Bila kepositivan
mencapai threshold,
terbentuk potensial
aksi baru
Impuls terus berjalan
meninggalkan tempat
asal terbentuknya.

Propagation of an Action Potential (Time =

2ms)

The action
potential moves
away from the
stimulus

Saltatory Conduction

AP melompat dari satu node of Ranvier

ke node berikutnya
Terjadai pada serat yang memiliki
myelin
Hemat ATP (Na+/K+ pump hanya
digunakan pada nodes)
faster

Pengkodean Intensitas
Stimulus

Semua bentuk AP adalah sama dan

tidak bergantung intensitas stimulus.
Stimulus yang kuat menghasilkan AP
lebih sering.
Susunan saraf pusat menterjemahkan
kuatnya stimulus dengan membaca
frekuensi impuls yang di transmisikan

Coding for Stimulus Intensity

Upward arrows stimulus applied

Downward arrows stimulus stopped
Length of arrows strength of stimulus
Action potentials vertical lines

Figure 11.14

Factors Influencing Impulse

Conduction: Intrinsic Factors
1. Fiber diameter

2.

larger (thicker) is faster (because of

lower resistance)

Degree of myelination

myelinated fibers are quicker because

of saltatory conduction

Factors Influencing Speed of

Conduction: Extrinsic Factors
1. temperature

2.

warmer goes faster

colder goes slower

pH

pH < 7.35 (H+ meningkat)

decreased excitability (depression)
pH > 7.45 (H+ berkurang) increased
excitability

Extrinsic Factors (cont)

3. inhibitory chemicals menurunkan permeabilitas
membran terhadap Na+ (harder to depolarize)

alcohol, sedatives, anesthetics

4. excitatory chemicals mempermudah

depolarization

caffeine, nicotine

5. Ca2+ levels

Ca2+ berkurang increases excitability

Ca2+ banyak decreases excitability

Sinap

Hubungan antar neuron , dimana informasi

disampaikan dari satu neuron (presynaptic
neuron) ke neuron lain (postsynaptic neuron)

Hubungan antara neuron dengan efektor

(otot atau kelenjar) :

neuromuscular junction (NMJ)

neuron ke otot

neuroglandular junction (NGJ)

neuron ke kelenjar.

Chemical Synapses

axonal terminal dari

presynaptic neuron
melepaskan
neurotransmitter (NT)

postsynaptic
membrane (pada
neuron atau efektor)
memiliki reseptor yg
mampu mengenali
NT

Events at Chemical Synapse

1. impuls saraf sampai di axon terminal, depolarisasi
membuka voltage-gated Na+ dan Ca2+ channels
di presynaptic membrane --> Ca2+ masuk ke sel
saraf
2.masuknya Ca2+ ke dalam sel memindahkan vesikel ke
tepi melepaskan NT ke dalam synaptic cleft

Events at Chemical Synapse (cont)

3. NT berdifusi melintasi celah sinap

4. NT berikatan pada receptor di
postsynpatic membrane
5. Kanal ion terbuka di postsynpatic
membrane , melewatkan ion masuk.

Postsynaptic Potentials

Perpindahan ion pada membran post

synaptic menyebabkan terjadinya
postsynaptic potentials

2 jenis postsynaptic potentials :

EPSP excitatory postsynaptic

potentials
IPSP inhibitory postsynaptic potentials

Summation

EPSP tunggal / single tidak dapat

menghasilkan action potential
Beberapa EPSP harus
bergabung/summate secara
temporally atau spatially (waktu &
ruang) untuk mencetuskan action
potential
Temporal summation presynaptic
neurons mentransmisikan impuls
secara sangat cepat/rapid-fire

Summation

Spatial summation postsynaptic

neuron distimulasi oleh beberapa
terminal secara bersamaan
IPSP dapat juga bergabung dengan
EPSP, sehingga saling meniadakan

Summation

Figure 11.21

Organization of Neurons:
Types of Circuits

Simple series circuit

Converging circuit
Diverging circuit
Reverberating (oscillatory) circuit
Parallel after-discharge circuit

Simple Series Circuit

one presynaptic neuron goes to

one postsynaptic neuron; e.g.,
presynaptic
simple reflex arc

synapses

postsynaptic

Converging Circuits

several
presynaptic axonal
terminals go to
single postsynaptic
neuron (output)
input from several
pathways produces
single result

Diverging Circuits

one presynaptic neuron --> several

postsynaptic neurons
e.g., single motor neuron from brain may
go to several motor neurons in spinal cord
(thence to several muscle fibers)
e.g., single sensory neuron to CNS may be
part of reflex but also send info to brain

Reverberating (Oscillatory) Circuits

chain of neurons with synapses to

neurons earlier in circuit

sleep-wake cycle
breathing
possibly short-term memory
some motor activities (arm swinging)

Parallel After-Discharge Circuit

one presynaptic neuron fires to several

postsynaptic neurons arranged in
parallel that eventually result in
common output
many different responses occur
simultaneously

may be involved in problem solving

Kontraksi otot rangka

Mekanisasi otot

Prinsip all or none : kontraksi terjadi

jika potensial aksi yg timbul dpt
menyebabkan interaksi aktin-miosin.
Kekuatan kontraksi ditentukan oleh :

Frekuensi stimulasi
Jumlah serat yang terlibat.

Motor unit

Single twitch (kontraksi tunggal)

Variasi stimulus, menyebabkan:

5.Staircase phenomena

Intensitas stimulus & tension

otot