Professional Documents
Culture Documents
ml. Botol ditutup dengan aluminium foil dan media disterilkan dalam auto klaf
pada suhu 121 C tekanan 17,5 psi selama 30 menit.
4. Pembuatan Ekstrak Buah
Ekstrak dari buah pisang , nenas, tomat dan pepaya yang diambil dengan
cara mengahancurkan masing-masing bahan tersebut dengan blender kemudian
disaring dan di ambil filtratnya sebanyak 100 g/l media. Sedangkan untuk air
kelapa dari kelapa tua diambil 100 ml/ l media.
5. Penanaman
Penanaman dilakukan dalam laminar air flow. Botol kultur yang telah diisi
media, alat tanam, botol tempat aquades steril dan alkohol, aquades steril dan
lampu spritus yang akan digunakan disemprot dengan alkohol 70 % dan
dimasukkan ke dalam laminar air flow. Eksplan yang berupa planlet ditanam
dalam botol kultur yang telah disiapkan sebanyak 1 planlet untuk tiap botol. Botol
kultur yang telah berisi planlet tersebut ditutup dengan aluminium foil dan dibalut
dengan silotip bening.
E. Pengamatan
1. Persentase Planlet Hidup
Persentase planlet hidup di hitung dengan rumus :
= Planlet yang hidup x 100 %
Jumlah Planlet
2. Tinggi Planlet
Pengukuran tinggi planlet dilakukan mulai dari pangkal leher akar sampai
ke titik tumbuh tanaman, pengukuran dilakukan 8 minggu setelah tanam (mst).
3. Saat muncul tunas
Penghitungan saat muncul tunas dilakukan dengan menghitung semua
tunas yang tumbuh pada setiap planlet.
4. Jumlah tunas
Penghitungan jumlah tunas dilakukan dengan menghitung semua tunas
yang tumbuh, penghitungan dilakukan 8 minggu setelah tanam.
5. Jumlah Akar
Penghitungan jumlah akar planlet dilakukan dengan menghitung jumlah
akar yang muncul pada setiap planlet.
6. Panjang akar
Pengukuran panjang akar planlet dilakukan mulai dari leher akar sampai
ujung akar, pengukuran dilakukan pada akhir percobaan yaitu 8 minggu setelah
tanam.
7. Jumlah daun
Penghitungan jumlah daun planlet dilakukan dengan menghitung semua
daun yang tumbuh pada setiap planlet, penghitungan dilakukan pada akhir
percobaan.
8. Bobot Basah Planlet
Penimbangan bobot basah planlet dilakukan dengan menimbang semua
planlet, penimbangan dilakukan pada akhir percobaan yaitu 8 minggu setelah
tanam.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Persentase planlet hidup
Air kelapa
Ekstrak pisang
Ekstrak buah nenas
Ekstrak tomat
Ekstrak pepaya
KK = 4,35 %
Angka pada lajur presentase planlet hidup berbeda tidak nyata pada uji F pada
taraf 5%.
Tabel 1 memperlihatkan bahwa pemberian beberapa ekstrak buah pada
media Vacin dan Went menghasilkan persentase planlet hidup yang relatif sama.
Hal ini disebabkan karena bahan planlet berasal dari subkultur anggrek yang
kondisi planlet stabil pada media sebelumnya. Komposisi Nutrisi ekstrak buah
yang diberikan (disajikan pada lampiran 4) sesuai dengan pertumbuhan planlet
anggrek. Pemberian beberapa ekstrak buah pada media Vacin dan Went
menghasilkan persentase planlet hidup yaitu berkisar 94,44 sampai 100%. Hal
ini disebabkan masing-masing ekstrak mengandung komposisi hara yang
mengandung karbohidrat, Ca, P, Fe, K dan Vitamin yang sesuai untuk
pertumbuhan tanaman. Iswanto, 2002).
B. Tinggi planlet
Sidik ragam tinggi planlet anggrek Dendrobium spectabile dengan
pemberian beberapa ekstrak buah pada media Vacin dan Went berpengaruh tidak
nyata (Lampiran 6b). Rata-rata tinggi planlet disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Tinggi planlet anggrek Dendrobium spectabile dengan pemberian air
kelapa beberapa ekstrak buah pada media Vacin dan Went 8 mst
Sumber Nutrisi Media
Tinggi planlet
(cm)
3,87
4,39
3,99
4,97
4,01
Air kelapa
Ekstrak pisang
Ekstrak buah nenas
Ekstrak tomat
Ekstrak pepaya
KK = 12,06%
Angka pada lajur tinggi planlet berbeda tidak nyata pada uji F pada taraf 5%.
Air kelapa
Ekstrak pisang
Ekstrak buah nenas
Ekstrak tomat
Ekstrak pepaya
KK = 14,58 %
Angka pada saat muncul tunas berbeda tidak nyata pada uji F pada taraf 5%.
Tabel 3 memperlihatkan bahwa pemberian beberapa ekstrak buah pada
media Vacin dan Went tidak berpengaruh terhadap saat muncul tunas, hal ini
disebabkan planlet yang berasal dari hasil sub kultur yang sudah ada tunas
sehingga tidak diberikan ekstrak buah tetap ada tunas. Pemberian ekstrak buah
pada media Vacin dan Went memperlihatkan muncul tunas tercepat berkisar 18,78
sampai 20,39 hari. Menurut Mursidawati (2007), vitamin yang sering digunakan
dalam media kultur jaringan adalah vitamin Bi (thiamin), B6 (pyridoxin) dan
niacin beberapa milligram per liter media dapat merangsang pertumbuhan eksplan
pada fase-fase akhir.
D. Jumlah tunas
Sidik ragam jumlah tunas anggrek Dendrobium spectabile dengan
pemberian beberapa ekstrak buah pada media Vacin dan Went berpengaruh nyata
(Lampiran 6d). Hasil uji lanjut jumlah tunas disajikan pada Tabel 5.
Tabel 4. Jumlah tunas anggrek Dendrobium spectabile dengan pemberian air
kelapa dan beberapa ekstrak buah pada media Vacin dan Went 8 mst
Sumber Nutrisi Media
Jumlah tunas
(batang)
4,39 b
4,89 b
5,45 b
9,89 a
5,83 b
Air kelapa
Ekstrak pisang
Ekstrak buah nenas
Ekstrak tomat
Ekstrak pepaya
KK = 9,18%
Angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut
DMRT pada taraf 5%.
Tabel 4 memperlihatkan bahwa pemberian beberapa ekstrak buah tomat pada
media Vacin dan Went berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas, pemberian
ekstrak buah pada media Vacin dan Went dapat meningkatkan jumlah tunas
berkisar 4,39 sampai 9,89. Pemberian ekstrak tomat berbeda nyata terhadap
jumlah tunas Hal ini disebabkan karena vitamin A dan B (Komposisi nutrisi
disajikan pada lampiran 4) pada tomat tinggi disampaing itu planlet juga
mendapatkan suplai nutrisi vitamin dari ekstrak buah yang diberikan. Pemberian
air kelapa, ekstrak buah nenas, ekstrak pisang, dan ekstrak papaya pada media
Vacin dan Went tidak berbeda terhadap peningkatan jumlah tunas. Menurut
Panjaitan dan Ernitha (2005), Peningkatan jumlah tunas menunjukan bahwa
kandungan bahan organik, anorganik dan ZPT yang terdapat di dalam ekstrak
buah tomat mampu mendorong pembelahan sel dan merangsang pertumbuhan
tunas, karena ekstrak tomat mengandung vitamin A dan B serta Vitamin C.
E. Jumlah akar
Sidik ragam jumlah akar anggrek Dendrobium spectabile dengan
pemberian beberapa ekstrak buah pada media Vacin dan Went berpengaruh nyata
(Lampiran 6e). Hasil uji lanjut jumlah akar disajikan pada Tabel 8.
Tabel 5 Jumlah akar anggrek Dendrobium spectabile dengan pemberian air kelapa
dan beberapa ekstrak buah 8 mst
Sumber Nutrisi Media
Air kelapa
Ekstrak pisang
Ekstrak buah nenas
Ekstrak tomat
Ekstrak pepaya
KK = 10,56 %
Jumlah akar
(helai)
0,73 b
0,70 b
0,77 b
1,43 a
0,86 b
Angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut
DMRT pada taraf 5%.
Tabel 5 memperlihatkan bahwa pemberian beberapa ekstrak buah pada
media Vacin dan Went berpengaruh nyata terhadap jumlah akar, pemberian
ekstrak tomat pada media Vacin dan Went dapat meningkatkan jumlah akar yaitu
berkisar 0,70 sampai 1,43 helai. Pemberian ekstrak tomat berbeda nyata terhadap
jumlah akar ini disebabkan planlet yang diambil telah berakar, juga karena
kandungan Phospor yang tinggi pada tomat (disajikan pada lampiran 4).
Pemberian air kelapa, ekstrak buah nenas, ekstrak pisang dan ekstrak pepaya pada
media Vacin dan Went berpengaruh tidak nyata terhadap peningkatan jumlah
akar. Jumlah akar terbanyak dihasilkan pada pemberian ekstrak buah tomat.
Menurut Gunadi (1979) phospor yang ada di dalam ekstrak tomat mampu
merangsang sistem perakaran dalam menyerap air dan mengabsorbsi garamgaram nutrisi. Menurut Hindayani (2007), peran dari Niacin mendorong
perpanjangan sel, pembelahan sel, diferensiasi jaringan xylem pada akar.
Disamping itu unsur P merupakan unsur makro yang dapat merangsang
perkembangan akar, karena anggrek mengandalkan akar-akarnya sebagai bagian
dari tubuhnya untuk mengisap air. Hal ini sesuai dengan sifat anggrek
dihabitatnya yang cendrung masuk kedalam media tumbuh.
F. Panjang akar
Sidik ragam panjang akar anggrek Dendrobium spectabile dengan
pemberian beberapa ekstrak buah pada media Vacin dan Went berpengaruh nyata
(Lampiran 6f). Hasil uji lanjut panjang akar disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Panjang akar anggrek Dendrobium spectabile dengan pemberian air
kelapa dan beberapa ekstrak buah pada media Vacin dan Went 8 mst
Sumber Nutrisi Media
Panjang akar
(cm)
3,83 b
3,45 b
3,65 b
5,12 a
5,06 a
Air kelapa
Ekstrak pisang
Ekstrak buah nenas
Ekstrak tomat
Ekstrak pepaya
KK = 9,63 %
Angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut
DMRT pada taraf 5%.
Tabel 6 memperlihatkan bahwa pemberian beberapa ekstrak buah pada
media Vacin dan Went berpengaruh nyata terhadap panjang akar, pemberian
ekstrak buah pada media Vacin dan Went dapat meningkatkan panjang akar
berkisar 3,45 sampai 5,12 cm karena ekstrak buah mampu meransang
perakaran. Pemberian air kelapa, ekstrak buah nenas dan ekstrak pisang, pada
media Vacin dan Went berpengaruh tidak nyata, tapi berbeda nyata terhadap
pemberian ekstrak tomat dan pepaya. Unsur Ca dan Kalium yang terdapat dalam
ekstrak buah dapat merangsang pembentukan akar dan memperkuat serabut akar
(Zulkarnain, 2009).
G. Jumlah daun
Sidik ragam jumlah daun anggrek Dendrobium spectabile dengan
pemberian beberapa ekstrak buah pada media Vacin dan Went berpengaruh nyata
(Lampiran 6g). Hasil uji lanjut jumlah daun disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7. Jumlah daun anggrek Dendrobium spectabile dengan pemberian air
kelapa dan beberapa ekstrak buah pada media Vacin dan Went 8 mst
Sumber Nutrisi Media
Jumlah daun
(helai)
5,94 b
7,72 a
5,05 b
8,00 a
5,17 b
Air kelapa
Ekstrak pisang
Ekstrak buah nenas
Ekstrak tomat
Ekstrak pepaya
KK = 6,41 %
Angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut
DMRT pada taraf 5%.
Tabel 7 memperlihatkan bahwa pemberian beberapa ekstrak buah pada media
Vacin dan Went berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, pemberian ekstrak
buah pada media Vacin dan Went dapat meningkatkan jumlah daun berkisar 5,05
sampai 8,00 helai, karena untuk mendorong pertumbuhan daun dibutuhkan nutrisi
yang cukup, hal ini berkaitan dengan pertumbuhan akar.Pemberian air kelapa,
ekstrak buah nenas dan ekstrak pepaya pada media Vacin dan Went berpengaruh
tidak nyata, tetapi berrpengaruh nyata pada pemberian pada ekstrak pisang dan
ekstrak tomat. Hal ini disebabkan kandungan Pospor (P) dalam ekstrak tomat dan
ekstrak pisang tersedia dalam jumlah cukup untuk pertumbuhan daun demikian
pula ekstrak buah yang lain mengandung nutrisi yang dapat merangsang
pertumbuhan daun.
Menurut Prasetyo (2009) Daun merupakan organ yang berasal dari sel
sistematis yang mengalami pembelahan sehingga membentuk kuncup daun yang
berkembang dan hasil akhirnya membentuk daun yang jumlahnya tertentu pada
suatu tanaman.
H. Bobot basah planlet
Sidik ragam bobot basah planlet anggrek Dendrobium spectabile dengan
pemberian beberapa ekstrak buah pada media Vacin dan Went berpengaruh nyata
(Lampiran 6h). Hasil uji lanjut berat basah planlet disajikan pada Tabel 4.
Tabel 8. Bobot basah planlet anggrek Dendrobium spectabile dengan pemberian
air kelapa dan beberapa ekstrak buah pada media Vacin dan Went 8 mst
Sumber Nutrisi Media
Air kelapa
Ekstrak pisang
Ekstrak buah nenas
Ekstrak tomat
Ekstrak pepaya
KK = 24,03 %
Angka yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata menurut
DMRT pada taraf 5%.
Tabel 8 memperlihatkan bahwa pemberian beberapa ekstrak buah pada
media Vacin dan Went berpengaruh nyata terhadap bobot basah planlet, Bobot
basah yaitu berat basah semua planlet anggrek Dendrobium spectabile dengan
pemberian air kelapa dan beberapa ekstrak buah. Pemberian air kelapa dan
ekstrak buah pada media Vacin dan Went dapat meningkatkan bobot basah
planlet berkisar 0,58 sampai 1,04 gram. Bobot basah planlet diketahui dengan cara
menimbang semua planlet pada akhir percobaan. Pemberian air kelapa dan ekstrak
pepaya berpengaruh tidak nyata, namun berbeda pada pemberian ekstrak buah
tomat. Pemberian ekstrak pisang dan ekstrak nenas berpengaruh tidak nyata
terhadap bobot basah planlet. Hal ini disebabkan dimana pertumbuhan akar yang
baik dan jumlah daun mempengaruhi bobot basah planlet anggrek. Menurut
Parera (1997), auksin berperan pula dalam penyerapan air yang akan mendorong
pemanjangan sel dan pembesaran sel yang dapat meningkatkan bobot basah
tanaman.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan ekstrak
buah tomat 100 g/l media menghasilkan pertumbuhan planlet anggrek
Dendrobium spectabile yang terbaik pada media vacin dan went.
A. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan disarankan untuk mendapatkan pertumbuhan
planlet anggrek Dendrobium spectabile yang baik disarankan menggunakan
ekstrak tomat 100 g/l pada media vacin dan went.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayani. 2007. Mengenal dan Bertanam anggrek Armico Bandung Hal 9-21
Iswanto. H. 2002. Petunjuk Perawatan Anggrek. PT. Agro Media Pustaka.
Jakarta 33 hal
Hendaryono. S. 2000. Pembibitan Anggrek dalam Botol Kanisius Yogyakarta.
Mursidawati. 2007. Asosiasi Mikoriza di alam Konservasi anggrek alam Buletin
kebun Raya Indonesia vol 10 No. 1 Hal. 20-24
Mardianis. 2003. Pengaruh Ekstrak Buah terhadap Pertumbuhan Planlet
Anggrek Dendrobium Wongleng Media Knudson C Skripsi Fakultas
Universitas Tamansiswa 32 hal (tidak dipublikasikan)
Nurmalinda dan Widiastoety.
2010.
Pengaruh Suplemen Non sintetik
pertumbuhan planlet Anggrek Vanda Hort.hal 60-66
Parera. 1997. Pengaruh Tingkat Konsentrasi Pertumbuhan Perbanyakan
Tanaman Anggrek Dendrobium melalui Teknik Kultur Jaringan.hal 5764
Panjaitan dan Ernitha. 2005. Respon Pertumbuhan Anggrek (Dendronium Sp)
terhadap Pemberian BAP dan NAA secara In Vitro Jurnal Medan.
Fakultas Pertanian UMI. 42 hal
Rahayu dan Suyanto. 2004. Peningkatan Kualitas Anggrek Dendrobium hibrid
dengan pemberian Kolkhisin .Agric. Ilmu Pertanian hal 13-21.