You are on page 1of 10

Pengolahan Citra Digital

TUGAS PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

OLEH

BASRUDDIN 09 024 014 030

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
2010
Pengolahan Citra Digital

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

A. Defenisi Pengolahan Citra Digital

Pengolahan citra merupakan proses pengolahan dan analisis citra

yang banyak melibatkan persepsi visual. Proses ini mempunyai ciri data

masukan dan informasi keluaran yang berbentuk citra. Istilah Pengolahan

citra digital secara umum didefinisikan sebagai pemrosesan citra dua

dimensi dengan komputer. Dalam definisi yang lebih luas, pengolahan citra

digital juga mencakup semua data dua dimensi. Citra digital adalah barisan

bilangan nyata maupun kompleks yang diwakili oleh bit – bit tertentu.

Citra digital dapat didefinisikan sebagai fungsi dua variabel, f(x,y),

dimana x dan y adalah koordinat spasial dan nilai f(x,y) adalah intensitas

citra pada koordinat tersebut, hal tersebut diilustrasikan pada gambar

dibawah ini . Teknologi dasar untuk menciptakan dan menampilkan warna

pada citra digital berdasarkan pada penelitian bahwa sebuah warna

merupakan kombinasi dari tiga warna dasar, yaitu merah, hijau, dan biru

(Red, Green, Blue) atau sering disebut dengan RGB.


Pengolahan Citra Digital

B. Dasar Warna

RGB adalah suatu model warna yang terdiri dari merah, hijau, dan

biru, digabungkan dalam membentuk suatu susunan warna yang luas. Setiap

warna dasar, misalnya merah, dapat diberi rentang nilai. Untuk monitor

komputer, nilai rentangnya paling kecil adalah 0 dan paling besar adalah

255. Pilihan skala 256 ini didasarkan pada cara mengungkap 8 digit bilangan

biner yang digunakan oleh mesin komputer. Dengan cara ini, akan diperoleh

warna campuran sebanyak 256 x 256 x 256 = 1677726 jenis warna. Sebuah

jenis warna, dapat dibayangkan sebagai sebuah vektor di ruang 3 dimensi

yang biasanya dipakai dalam matematika, koordinatnya dinyatakan dalam

bentuk tiga bilangan, yaitu komponen x, komponen y dan komponen z.

Misalkan sebuah vektor dituliskan sebagai r = (x,y,z). Untuk warna,


Pengolahan Citra Digital

komponen – komponen tersebut digantikan oleh komponen Red, Green,

Blue. Jadi, sebuah jenis warna dapat dituliskan sebagai berikut:

− Putih = RGB (255,255,255)

− Hitam = RGB(0,0,0)

− Kuning = RGB(255,255,0)

− Hijau = RGB(0,255,0)

− Cyan = RGB(0,255,255)

− Biru = RGB(0,0,255)

− Magenta = RGB(255,0,255)

− Merah = RGB(255,0,0)

C. Citra Gray

Graysacale adalah warna – warna piksel yang berada dalam rentang

gradasi warna hitam dan putih.


Pengolahan Citra Digital

Pada Color Dialog seperti yang terlihat pada gambar di atas, jika

memilih warna solid hitam, putih, atau abu – abu, maka akan berada dalam

pita warna Grayscale. Apabila tanda panah digeser ke atas menuju putih

atau ke bawah menuju ke hitam maka red, green dan blue akan memberikan

nilai yang sama. Untuk pengubahan warna image menjadi grayscale, cara

yang umumnya dilakukan adalah dengan memberikan bobot untuk masing –

masing warna dasar red, green, dan blue. Tetapi cara yang cukup mudah

adalah dengan membuat nilai rata – rata dari ketiga warna dasar tersebut

dan kemudian mengisikannya untuk warna dasar tersebut dengan nilai yang

sama ( seperti pada contoh color dialog di atas )

D. Citra Biner

Citra biner diperoleh melalui proses pemisahan piksel – piksel

berdasarkan derajat keabuan yang dimilikinya. Piksel yang memiliki derajat

keabuan lebih kecil dari nilai batas yang ditentukan akan diberikan nilai 0,

sementara piksel yang memiliki derajat keabuan yang lebih besar dari batas

akan diubah menjadi bernilai 1.


Pengolahan Citra Digital

Jika a1 =0 dan a2 = 1, maka operasi ini akan mentransformasikan

suatu citra menjadi citra biner. Misal suatu citra memiliki gray level 256,

dipetakan menjadi citra biner, maka fungsi fungsi trasformasinya adalalah

sebagai berikut:

Pixel – pixel yang nilai intensitasnya di bawah 128 diubah menjadi hitam

(nilai intensitas = 0), sedangkan pixel – pixel yang nilai intensitasnya di atas

128 diubah menjadi putih (nilai intensitas =1).

Median Filter

Median filter merupakan salah satu jenis low-pass filter, yang bekerja

dengan mengganti nilai suatu piksel pada citra asal dengan nilai median dari

piksel tersebut dan lingkungan tetangganya.

Dasar Pengolahan Citra Digital

Pengolahan citra (image processing) merupakan proses mengolah

pikselpiksel dalam citra digital untuk suatu tujuan tertentu. Beberapa alas an

dilakukannya pengolahan citra pada citra digital antara lain :


Pengolahan Citra Digital

1. Untuk mendapatkan citra asli dari suatu citra yang sudah buruk

karena pengaruh derau. Proses pengolahan bertujuan mendapatkan

citra yang diperkirakan mendekati citra sesungguhnya.

2. Untuk memperoleh citra dengan karakteristik tertentu dan cocok

secara visual yang dibutuhkan untuk tahap lebih lanjut dalam

pemrosesan analisis citra. Dalam proses akuisisi, citra yang akan

diolah ditransformasikan dalam suatu representasi numerik. Pada

proses selanjutnya representasi tersebutlah yang akan diolah secara

digital oleh komputer. Pengolahan citra pada umumnya dapat

dikelompokkan dalam dua jenis kegiatan, yaitu :

− Memperbaiki citra sesuai kebutuhan

− Mengolah informasi yang terdapat pada citra

Kegiatan yang kedua ini sangat erat kaitannya dengan computer

aided analysis yang umumnya bertujuan untuk mengolah suatu objek citra

dengan cara mengekstraksi informasi penting yang terdapat di dalamnya.

Dari informasi tersebut dapat dilakukan proses analisis dan klasifikasi secara

cepat memanfaatkan algoritma perhitungan komputer. Dari pengolahan citra

diharapkan terbentuk suatu sistem yang dapat memproses citra masukan

hingga citra tersebut dapat dikenali cirinya. Pengenalan ciri inilah yang sering

diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Aplikasi yang dibahas pada


Pengolahan Citra Digital

laporan ini adalah dasar dari aplikasi yang dapat dipergunakan dalam

berbagai bidang, misalnya bidang agro, bidang perdagangan, dll.

E. Operasi Pengolahan Citra

Operasi – operasi yang dilakukan dalam pengolahan citra banyak

ragamnya, namun secara umum operasi pengolahan citra dapat

diklasifikasikan dalam beberapa jenis sebagai berikut:

1. Perbaikkan Kualitas Citra (Image Enhancement)

Jenis operasi ini bertujuan untuk memperbaiki citra dengan cara

memanipulasi parameter-parameter citra. Dengan operasi ini, cirri-ciri

khusus yang khusus yang terdapat didalam citra lebih ditonjolkan.

Contoh – contoh operasi perbaikkan citra:

a. Perbaikkan kontras gelap/terang

b. Perbaikkan tepian objek (edge enhancement)

c. Penajaman (sharpening)

d. Pemberian warna semu (pseudocoloring)

e. Penapisan derau (noise filtering)

2. Pemugaran Citra (Image Restoration)

Operasi ini bertujuan menghilangkan cacat pada citra. Tujuan

pemugaran citra hampir sama dengan operasi perbaikkan citra. Bedanya,

pada pemugaran citra penyebab degradasi gambar diketahui.


Pengolahan Citra Digital

Contoh – contoh operasi pemugaran citra :

a. Penghilangan kesamaran (deblurring)

b. Penghilangan derau (noise)

3. Pemampatan Citra (Image Compression)

Jenis operasi ini dilakukan agar citra dapat direpresentasikan

dalam bentuk yang lebih kompak sehingga memerlukan memori yang

lebih sedikit. Hal penting yang harus diperhatikan dalam pemampatan

citra adalah citra yang telah dimampatkan harus tetap mempunyai

kualitas gambar yang bagus.

Contoh – contoh operasi pemampatan citra :

a. Subsampling

b. Pengurangan kedalaman bit

c. Transformation Coding

4. Segmentasi Citra (Image Segmentation)

Jenis operasi ini bertujuan untuk memecah suatu citra kedalam

beberapa segmen dengan suatu criteria tertentu. Jenis operasi ini

berkaitan erat dengan pengenalan pola.

Contoh – contoh operasi segmentasi citra :


Pengolahan Citra Digital

5. Pengorakan Citra (Image Analysis)

Jenis operasi ini bertujuan menghitung besaran kuantitif dari citra

untuk menghasilkan diskripsinya. Tehnik pengolahan citra mengekstraksi

cirri-ciri tertentu yang membantu dalam identifikasi objek. Proses

segmentasi kadang kala diperlukan untuk melokalisasi objek yang

diinginkan dari sekelilingnya.

Contoh – contoh operasi pengorakan citra :

a. Pendeteksian tepian objek (edge detection)

b. Ekstraksi batas (boundary)

c. Representasi Daerah (region)

6. Rekonstruksi Citra (Image Reconstruction)

Jenis operasi ini bertujuan untuk membentuk ulang objek dari

beberapa citra hasil proyeksi. Operasi rekonstruksi citra banyak

digunakan dalam bidang medis.

You might also like