Professional Documents
Culture Documents
PENANGGUNG JAWAB
Disiapkan
Unit
ENIK K
Diperiksa,
Disahkan
Kapuskesmas
Pelayanan
Kesehatan
PROSES
1.Pasien datang ke BP /Pustu/Posyandu/ Polindes
Dr. Yuniar
19700609200212
2 002
OUT PUT
1.Semua penderita dengan
-Dokter
- Perawat
-Bidan
diberikan
Tanyakan apakah anak panas
Tanyakan apakah ada lendir ,darah,seperti
Money :
Operasional
PUSK
Material :
-
Timbanga
n
Jam
dengan
secon
kering
Palpasi:Apakah ubun-ubun cekung,mata
Alat tulis
Senter
Stetoskop
Termome
ter
Bed 2
linen
-
Ruang
periksa
Metode :
-
Meja/kurs
i
Pemerik
saan
secara
legearfis
Machine :
amubiasis/giardiasis
Anti dare &anti emetik tidak dianjurkan
,pengobatan ,perawatan,serta
perawatan yang cepat dan
tepat
2.Tiadak diperoleh kematian
karena diare
3.Pelayanan yang memuaskan
4.cakupan diare.
PROSEDUR
PENATALAKSANAAN
PASIEN TUBERKOLOSIS
NO.
I.
Terbit ke ..
Disyahkan oleh
Kepala Puskesmas.
Dr. Yuniar
19700609 200212 2 002
Tanggal
TUJUAN
Prosedur penatalaksanaan pasien Diare adalah menurunkan angka kematian dan
kesakitan serta mencegah penularan dengan cara menyembuhkan pasien.
II.
RUANG LINGKUP
Dokter
Perawat
Bidan
Sarana dan prasarana
III.
LANGKAH LANGKAH
1. Petugas melakukan penjaringan tersangka pasien di unit pelayanan kesehatan
2. Petugas menanyakan tentang :
Identitas pasien (nama,umur,alamat)
Gejala batuk berdahak sudah berapa lama
Gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah,batuk darah,sesak
nafas,badan lemas,nafsu makan menurun,berat badan
menurun,malaise,berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik,demam
meriang lebih dari satu bulan.
Adakah riwayat pengobatan TB sebelumnya atau keluarga dengan
gejala yang sama.
3. Petugas melakukan pemeriksaan dahak mikroskopis Sewaktu , Pagi
,Sewaktu ( SPS )
4. Petugas melakukan pemeriksaan lain seperti foto thorak,biakan dan uji
kepekaan sebagai penunjang diagnosis sepanjang sesuai dengan indikasinya.
5. Petugas mengklasifikasi penyakit dan tipe pasien:
a. Klasifikasi berdasarkan organ tubuh yang terkena:
-Tuberkolosis paru
-Tuberkolosis ekstra paru
b. Klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan dahak mikroskopis:
-BTA positif
-BTA negatif
c. Klasifikasi berdasarkan tingkat keparahan penyakit:
d. Klasifikasi berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya:
-Baru
-Kambuh (Relaps)
-Pengobatan setelah putus berobat (Default)
-Gagal (Failure)
-Pindahan (Transfer In)
-Lain-lain (Semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan diatas.Dalam
kelompok ini termasuk Kasus Kronik,yaitu pasien dengan hasil
pemeriksaan masih BTA positifsetelah selesai pengobatan ulangan.
6. Petugas melakukan pengobatan tuberkolosis.
7. Petugas melakukan dokumentasi.
IV.
V.
EVALUASI KINERJA
NO
1.
YA
2.
Melakukan anamnesa
3.
Menegakkan Diagnosis TB
Paru
Mengklasifikasikan penyakit
dan tipe pasien :
-
Bakteriologi (hasil
pemeriksaan dahak
secara
mikroskopis) :BTA
positif atau BTA
negatif;
Tingkat keparahan
penyakit:ringan atau
berat;
Riwayat pengobatan
TB sebelumnya:
baru atau sudah
pernah diobati
TIDAK
TIDAK
BERLAKU
Hasil BTA
+++
++-
Suspek TB Paru
Pemeriksaan dahak mikroskopis
Hasil BTA
SPS
+--
Hasil BTA
Antibiotik - - -
Non - OAT
Tidak ada perbaikan
Pemeriksaan dahak
Ada perbaikan
mikroskopis
Hasil BTA
+++
+++- -
Hasil BTA
---
TB
BUKAN
TB
Referensi
1. Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia,
Pedoman
Nasional
Penanggulangan