You are on page 1of 28

Dr,.Surjadi Sujana Sp.

Rad
Departemen Radiologi
F.K. UKRIDA

INFEKSI SINUS PARANASAL


Ialah infeksi yang mengenai sinus
diregio paranasal ,
Causanya dapat bakteri, virus,
allergi.
Biasanya gejala klinisnya nyata.
Rhinitis dengan sinusitis sebagai
komplikasi.

Modalitas pemeriksaan
1. Radiologi konfentional,
Sperti : proyeksi Waters , Townes,
Caldwells
dan lain lainnya
2. C.T. scan sinus paranasalis ; bisa
dgn kontras atau tanpa kontras,
3. MRI sinus paranasalis. : idem.

Foto sinus paranasalis,

Sinusitis bakteria, menyebabkan


ostium sinus tersumbat, diikuti
pembentukan sekret yang
berlebihan, biasa terjadi asimetris.
Rontgen foto :
* tampak kesuraman pd sinus
bersangkutan.
* tampak gambaran air fluid level.
* atau penebalan dinding(mukosa )
sinusnya.

Sinusitis maxillaris acute


dextra

Sinusitis maxillaris chronis.

Sinusitis yang paling sering


ditemukan ialah :
Diregio sinus maxillaris.
Dapat bersifat acute / chronis.
Pada yang acute tampak gambaran
air fluid level.
Pada yang chronis ,tampak
penebalan dinding sinus .

Rontgen foto biasa ; tak dapat


membedakan penebalan dinding sinus
karena proses infeksi chronis atau
akibat fibrotik / cicatrix .
Untuk membedakannya dengan
modalitas pemeriksaan S.P.N . Dengan
CT scan + kontras.
Bila tampak enchancement
menunjukan adanya proses peradangan.
Bila tak ada enchancement ,ini fibrotik.

Gambaran air fluid level disinus


paranasal dapat disebabkan oleh :
* pencucian sinus karena suatu proses.
* adanya fracture tulang disinus /tidak
dekat sinusnya.misal: disinus
sphenoidalis.
* kelainan2 akibat penyakit darah,
misalnya Von Willebrand disease. Yg
menyebabkan perdarahan mukosa sinus.

Differential Diagnosis perselubungan


disinus :
1. sinusitis bakterial.
2. sinusitis karena kista retensi.
3.adanya polip yg mengisi ruang sinus.
4.adanya polip di antero-choanal.
5. mukosa cavum nasi yg menyumbat
sinus.
6. adanya mucocele.
7. adanya tumor disinus.

Gambaran Radiologi kista Retensi :


* bila disinus maxillaris,biasanya berupa ;
- massa bulat ( konveks)
- batas tegas.
- homogen.
- CT scan dgn kontras tak tampak
menyengat.
( tak tampak enchacement)

Cysta retensi di sinus


mxillaris dextra,

Polip Choanal :
- penyebabnya di sinus maxillaris,
dpt meluas
ke cavum nasi.
- klinis tampak seperti polip nasi.
- biasanya terjadi 6 % dari seluruh
polip di regio sinus paranas
- diagnosa ditegakkan dengan CT
scan .

Polip choanal.

Mucocele :
Terjadi pada 2/3 kasus kelainan S.P.N.
nya terjadi di sinus eithmoidalis.
10%, terjadi di sinus Maxillaris.
Gambaran Radiologinya :
Mass opak berbatas tegas,bentuk bulat,
homogen, disertai penebalan dinding mukosa
sekitarnya.
Bila mengenai sinus maxillaris/eithmoidalis,sinus
tampak berselubung.
Untuk diagnosa mucocele disinus eithmoidalis
dengan CT scan S.P.N.

Mucocele sinus maxillaris


dextra

Pemeriksaan Radiologi
Mastoid
Secara konventional mempunyai nilai
untuk penyaring (skrining)serta
menentukan status dari
pneumatisasi air cell mastoid,
Proyeksi pemeriksaan os mastoid;
* proyeksi Schuller.
* proyeksi Owen
* proyeksi Chausse III.

Mastoiditis sinistra.

Posisi Schuller :
* dapat gambaran lateral os mastoid.
* dapat gambaran pneumatisasi os
mastoid
* dapat gambaran trabeculasi os
mastoid.
* dapat gambaran besarnya
auditorius externus.

Proyeksi owen :
Untuk memperlihatakan canalis
auditorius externus.
Epi timpanum.
Tulang2 pendengaran dan cell
mastoid.

Proyeksi Chausse III :


* merupakan proyeksi tambahan lateral
os mastoid.
* posisi ini paling baik untuk pemeriksaan
telinga tengah pada kasus otitis chronis /
cholesteatome.
NB : sekarang proyeksi Owen /chausse,
sudah

ditinggalkan karena diganti dgn MRI.

Proyeksi Chausse.

Mastoiditis acute
Terjadi karena komplikasi atau
extensi dari otitis media acute,
Gambaran Radiologi :
* Adanya perselubungan ( lesi
sklerotik) pada os mastoid yang
bersangkutan.

Mastoiditis chrnonis/otitis
media chronis.
Karena infeksi chronis dengan resolusi yang
tidak sempurna. Biasa infeksi hebat dengan
penurunan daya tahan tubuh, sehingga
dapat merusak tulang telinga tengah
dengan disertai adanya supurasi.
Gambaran Radiologinya:
* adanya lesi sklerotik(perselubungan)
dianthrurm mastoid dan air cell mastoid.
* stadium lanjut mastoid tampak suram
/sklerotik.

Cholesteatome
Ialah kista epidermoid terdiri dari
epithel skwamosa dan jaringan
penunjangnya.
Etiologi :- congenital.- acquired.
Gambaran Radiologi :
Destruksi tulang trabecula dan
pembentukan cavitas besar yg
berselubung dgn dinding licin.
Perlu di DD/ dengan mastoiditis.
Modalitas pemeriksaan dgn CT scan

Cholesteatome dextra

You might also like