Professional Documents
Culture Documents
ABSORPSI III
Disusun Oleh:
Kelompok
Kelas
Lia Fitri Fujiarsi
Miranda Aristy
Nini Nadilah
Optimisma Situngkir
Robby Admiral Saputra
Sri Darmayanti
Virta Puspita Sari
: III
: 4 KB
(0613 3040 0319)
(0613 3040 0323)
(0613 3040 0326)
(0613 3040 0330)
(0613 3040 0332)
(0613 3040 0334)
(0613 3040 0336)
ABSORPSI III
ABSORPSI CO2 DALAM LARUTAN NaOH
ANALISIS LARUTAN
I.
II.
Tujuan Percobaan
Mahasiswa dapat menghitung laju absorpsi CO2 dengan larutan NaOH dengan
analisa larutan yang turun dari kolom
III.
Dasar Teori
Absorpsi gas atau penyerapan gas merupakan proses perpindahan massa. Pada
absorpsi gas, uap yang diserap dari campurannya dengan gas tidak aktif atau
lembab (inert gas) dengan bantuan zat cair dimana gas terlarut (solute gas) dapat
larut banyak atau sedikit.
Alat yang banyak digunakan dalam absorpsi gas dan beberapa operasi lain
adalah menara isian. Piranti ini terdiri dari sebuah kolom berbentuk silinder atau
menara yang dilengkapi dengan pemasukan gas dan ruang distribusi pada bagian
bawah. Pemasukan zat cair dan distribusinya pada bagian atas. Sedang pengeluaran
gas dan cair masing-masing di atas dan di bawah. Serta suatu zat padat diatas
penyangga. Bentukan ini disubut isian menara atau tower packing.
Jenis-jenis menara isian yang diciptakan orang banyak sekali macamnya.
Tetapi ada beberapa jenis yang lazim digunakan. Macam-macam menara isian
terbagi menjadi 2 yaitu yang diisikan dengan mencurahkan secara acak ke dalam
menara dan disusun kedalam menara dengan tangan.
Persyaratan absorben :
Memiliki daya melarutkan bahan yang akan diabsorpsi yang besar.
Memiliki tekanan uap yang rendah
Tidak korosif.
Mempunyai viskositas yang rendah
Stabil secara termis.
Murah
Absorber
Absorber atau alat tempat terjadinya absorbsi adalah tempat campuran gas dan
absorben yang dikontakkan satu sama lain secara intensif, yang biasanya
berlawanan. Absorben didistribusikan sebaik mungkin yaitu permukaannya dibuat
luas dengan bantuan perlengkapan yang khusus misalnya benda pengisi,
penyemprot, benda rotasi atau pelat .
melewatkan zat yang terkontaminasi oleh komponen lain dan zat tersebut
dilewatkan ke kolom ini dimana terdapat fase cair dari komponen tersebut.
2. Contoh kedua
Absorber yang akan didaur ulang masuk ke kolom pemanasan stripping
column.The stripping vapor dibuat dari cairan pelarut itu sendiri.Bagian yang
telah didaur ulang lalu digunakan lagi untuk menjadi absorber.
3. Contoh ketiga
Sebuah kolom destilasi juga dapat digunakan untuk mendaur ulang.
Absorber yang terpolusi dilewatkan kedalam destilasi kolom. Dibawahnya,
pelarut dikumpulkan dan dikirim kembali ke absorber.
1) Teknologi Refrigerasi
Refrigerasi absorpsi merupakan siklus yang digerakkan oleh energi termal.
Berbeda dengan sistem refrigerasi konvensional, energi mekanik yang
diperlukan oleh refrigerasi absorpsi sangat kecil. Diagram refrigerasi absorpsi
efek tunggal dapat dilihat pada Gambar berikut ini:
2. Menara gelembung
Menara gelembung terdiri dari sebuah menara, dimana di dalam menara
tersebut gas didispersikan dalam fase cair dalam bentuk gelembung. Transfer
massa terjadi pada waktu gelembung terbentuk dan pada waktu gelembung naik
ke atas melalui cairan (gambar 2). Menara gelembung digunakan untuk transfer
massa gas yang relatif sukar larut. Gelembung dapat dibuat misalnya dengan
pertolongan distributor pipa, yang ditempatkan mendatar pada dasar menara.
3. Menara paking
Menara paking adalah menara yang diisi dengan bahan pengisi, gambar 3.
Zat cair masuk lalu didistribusikan di atas isian itu dengan distributor, sehingga
pada operasi yang ideal membasahi permukaan isian secara seragam. Gas yang
mengansung zat terlarut masuk ke ruang pendistribusi yang terdapat di bawah
isian dan mengalir ke atas melalui celah antar isian, berlawanan arah dengan
aliran zat cair.
Keadaan batas:
Dengan z adalah koefisien reaksi kimia antara CO2 dan [OH-], yaitu = 2
Di fase cair,reaksi antara CO2 dengan larutan NaOHterjadi melalui beberapa
tahapan proses:
Jika keadaan batas (b) tidak dipenuhi, berarti terjadi pelucutan [OH-] dalam
larutan. Hal ini berakibat:
Nilai kGa dapat dihitung berdasarkan pada absorbsi fisik dengan meninjau
perpindahan massa total CO2 ke dalam larutan NaOH yang terjadi pada selang
waktu tertentu di dalam alat absorpsi. Secara teoritik, nilai kGa harus memenuhi
persamaan :
Dalam bentuk bilangan tak berdimensi kGa dapat dihitung menurut persamaan
(Kumoro dan Hadiyanto, 2000) :
Jika tekanan operasi cukup rendah, maka plm dapat didekati dengan p = pinpout. Sedangkan nilai kla dapat dihitung secara empirik dengan persamaan
(Zheng dan and Xu, 1992)
K
Jika laju reaksi pembentukan Na2CO3 jauh lebih besar dibandingkan dengan laju
difusi CO2 ke dalam larutan NaOH, maka konsentrasi CO2 pada batas film cairan
dengan badan cairan adalah nol. Hal ini disebabkan oleh konsumsi CO2yang
sangat cepat selama reaksi sepanjang film. Dengan demikian, tebal film (x) dapat
ditentukan
persamaan:
IV.
Prosedur Kerja
1.
V.
Data Pengamatan
Analisis Sampel
Waktu
(min)
T1
59
44,5
34,6
15
30
45
VI.
Cn
0,068
0,028
-4,2x10-3
Perhitungan
Pembuatan Larutan
Pembuatan HCl
=1,18 gr /ml
1000
M1
BM
0,36 1,18 gr /ml 1000
36,46 gr /mol
11,65 M
M1 VI =
M1 V2
11,65 M V 2=0,2 M 500 mL
100 mL
V 2=
=8,5836 mL
11,65
2. Pembuatan Larutan NaOH 0,2 M
T1
29,6
32
32,8
Cn
0
0,002
-6x10-3
V=5L
Gr=M BM V
0,2 M 40 gr /mol 5 L=40 gr
5% w =
gr
100
BM BaCl 2
mol
gr
gr
5
+ 95
BaCl 2
air
5
gr
100
=0,0197 mol /L
244,8 gr /mol
gr
gr
5
+ 95
kg
1 kg
3,0979
m3
m3
5
mol =
Gr=M BM L
(Inlet)
1. t = 15 menit
Cc1 =
34
0,2 M
50
Cc1 = 0,136 M
2. t = 30 menit
Cc2 =
36
0,2 M
50
Cc2 = 0,144 M
3. t = 45 menit
Cc3 =
38,9
0,2 M
50
Cc3 = 0,153 M
(Outlet)
1. t = 15 menit
Cc4 =
30
0,2 M
50
Cc4 = 0,12 M
2. t = 30 menit
Cc5 =
33
0,2 M
50
Cc5 = 0,132 M
3. t = 45 menit
Cc6 =
38,3
0,2 M
50
Cc6 = 0,1532 M
(Inlet)
1. t = 15 menit
Cn1 =
6834
0,2 M 0,5
50
Cn1 = 0,068 M
2. t = 30
Cn2 =
50 36
0,2 M 0,5
50
Cn2 = 0,028 M
3. t = 45 menit
Cn3 =
36,2 38,3
0,2 M 0,5
50
(Outlet)
1. t = 15 menit
Cn4 =
30 30
0,2 M 0,5
50
Cn4 = 0 M
2. t = 30 menit
Cn5 =
34 33
0,2 M 0,5
50
Cn5 = 0,002 M
3. t = 45 menit
Cn6 =
35,3 38,3
0,2 M 0,5
50
Cn6 = 6 103 M
c. CO2 yang terserap dan campuran udara
Waktu
Inlet
Outlet
(menit)
Cc
Cn
Cc
Cn
15
0,136
0,068
0,12
30
0,144
0,028
0,132
0,002
45
0,153
-4,2x10-3
0,1532
-6x10-3
1. Pada t = 15 menit
CO2 = 3 L [ 00,068 ]
min
= 3 [0,068 ]
= 0,294
Udara =
grmol
L
grmol
min
grmol
min
1
L
3
[ 0,1360,12 ]
2
min
= 1,5 [ 0,015 ]
= 0,0225
grmol
L
grmol
min
grmol
min
2. Pada t = 30 menit
CO2 = 3 L [ 0,0020,028 ]
min
grmol
L
grmol
= 3 [0,026 ] min
grmol
= 0,078
min
Udara =
1
L
3
[ 0,1440,132 ]
2
min
= 1,5 [ 0,012 ]
= 0,018
grmol
min
grmol
min
3. Pada t = 45 menit
4 103
6 103
CO2 =
L
3
min
grmol
L
= 3 [ 1,8 103 ]
3
= 5,4 10
Udara =
grmol
min
1
L
3
[ 0,1530,1532 ]
2
min
= 1,5 [2 103 ]
3
= 3 10
VII.
grmol
min
grmol
L
grmol
min
grmol
min
Analisa Percobaan
Pada praktikum kali ini yaitu mengenai praktikum absorpsi 3 yang bertujuan
untuk menghitung laju absorpsi CO2 terhadap larutan NaOH atau untuk
mengetahui kecepatan penyerapan absorben terhadap komponen yang akan
diserap.Disini absorben yang digunakan adalah NaOH dan zat yang akan diserap
adalah CO2. Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas
dengan cara pengikatan bahan tersebut pada permukaan pelarut cair yang diikuti
dengan pelarutan.
Prinsip kerja dari absorpsi dari gas CO2 oleh larutan NaOH adalah udara
yang mengandung komponen terlarut yaitu gas CO2 dialirkan ke dalam kolom
pada bagian bawah. Dari atas dialirkan larutan NaOH dengan konsentrasi tertentu.
Pada saat udara dan larutan NaOH bertemu dalam kolom isian, akan terjadi
perpindahan massa. Dengan menganggap udara tidak larut dalam larutan NaOH
(karena sangat sedikit udara yang dapat larut), maka hanya gas CO2 saja yang
berpindah ke dalam fase air (terserap). Semakin ke bawah, aliran air semakin kaya
CO2. Semakin ke atas ,aliran udara semakin miskin CO2.
Absorpsi yang terjadi pada praktikum ini adalah absorpsi kimia. Absorbsi
kimia merupakan absorbsi dimana gas terlarut didalam larutan penyerap disertai
dengan adanya reaksi kimia. Reaksi kimia yang terjadi pada proses absorpsi ini
adalah:
NaOH(aq) + CO2(g) NaHCO3(aq)
NaHCO3(aq) + NaOH(aq) Na2CO3(s) + H2O(l) +
NaOH(aq) + CO2(g) Na2CO3(s) + H2O(l)
Pada praktikum ini laju alir yang digunakan untuk aliran udara adalah 40
L/min dan untuk laju alir larutan NaOH adalah 3 L/min yang dilakukan sampling
setiap 15 menitnya percobaan dilakukan selama 45 menit dan melakukan tiga kali
pengambilan sampel. Pengujian kandungan CO2 dilakukan dengan titrasi
menggunakan HCl karena NaOH merupakan basa kuat maka digunakan asam
untuk menetralkan pH menjadi normal. Sampel terbagi menjadi dua yaitu inlet dan
outlet. Pada Erlenmeyer pertama yang berisi larutan inlet ditambahkan indicator PP
dimana terjadi perubahan warna menjadi ungu tua kemudian dititrasi menggunakan
HCl sehingga berubah warna menjadi warna merah muda dengan reaksi :
NaOH + HCl NaCl + H2O
Setelah itu dititrasi kembali dengan indicator methyl orange titrasi akan
mengalami perubahan warna menjadi pink keunguan sehingga reaksi yang terjadi :
Na2CO3 + HCl NaCl + Na2CO3
Pada erlemnyer ke dua ditambahkan BaCl 2 untuk mengendapkan CO2 yang
tidak terserap oleh NaOH dan dititrasi dengan HCl menghasilkan warna menjadi
putih susu.
Berdasarkan data hasil perhitungan dapat dilihat bahwa semakin banyak CO2
yang terserap maka semakin banyak pula volume titran yang dibutuhkan. Semakin
lama waktu penyerapan semakin banyak jumlah CO2 yang diserap oleh NaOH.
Tetapi untuk nilai peningkatan jumlah CO2 yang diserap semakin lama semakin
menurun hal ini dikarenakan semakin lama NaOH akan semakin jenuh oleh gas
CO2. Oleh karena itu NaOH akan mencapai suatu titik dimana sudah tidak mampu
lagi menyerap gas CO2.
VIII. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkanbahwa :
Temperatur.
IX.
Daftar Pustaka
Jobsheet.2015.Petunjuk Praktikum Satuan operasi 2.Palembang: POLSRI
http://tekimerzitez.wetpaint.com/page/Absorbsi+CO2+Dengan+NaOH
http://angghajuner.blogspot.com/2011/10/absorbsi.html
http://www.scribd.com/doc/56617279/Absorbsi-baru
http://lab.tekim.undip.ac.id/proses/2010/03/04/absorbsi-co2-dengan-menggunakanlarutan-naoh/
Gambar Alat
Peralatan absorbsi