Professional Documents
Culture Documents
Agus Suryono
SUBSTANSI PEMBELAJARAN
TEORI ILMU-ILMU SOSIAL
Mata kuliah ini mengajarkan berbagai
konsep dasar dan teori-teori ilmu sosial
terutama yang terkait dengan perspektif
sosiologi, antropologi, politik, ekonomi,
psikologi sosial, hukum, administrasi
publik, dan pengembangannya (prospek)
POKOK BAHASAN
Daftar Bacaan (Referensi)
Konsep dan Teori
Memahami Teori Ilmu-Ilmu Sosial
Awal Sejarah Perkembangan Teori IlmuIlmu Sosial
5. Dasar Pengamatan Ilmu-Ilmu Sosial
6. Permasalahan Sosial
7. Kategorisasi Teori Ilmu-Ilmu Sosial
1.
2.
3.
4.
PENDAHULUAN
BERTEORI SOSIAL DIAWALI DENGAN
KEMAMPUAN UNTUK MENGERTI DAN
MEMAHAMI KONSEP-KONSEP SOSIAL
TEORI SOSIAL MERUPAKAN GABUNGAN
ATAU KUMPULAN DARI KONSEP-KONSEP
SOSIAL YANG TELAH DIUJI KEBENARANNYA
SECARA UMUM (OBYEKTIF, METODOLOGIS)
DAN MEMILIKI SIFAT GENERALISASI
BELAJAR TEORI SOSIAL BERBEDA DENGAN
PRAKTEK TEORI SOSIAL (AKTUALISASI
REAKTUALISASI)
KONSEP
TEORI
METODOLOGI
KONSEP
Fenomena alami, berkaitan dengan: posisi
dan lokasi wilayah/geografi, kondisi
sumberdaya alam, kondisi kependudukan
(SDM) disebut Trigatra/Sikayamampu
MANFAAT KONSEP
Dengan konsep, manusia dapat
berkomunikasi dengan manusia lain dan
bahkan dengan machluk lain, karena
adanya kesamaan pemahaman (mutual
understanding) dan kesamaan
pemaknaan (mutual meaning)
KODE
(Askripsi, Morse)
FORMULA
(dalil, rumus, stikma)
MITOS
(legenda, cerita)
SIMBOL (Bahasa)
KATAGORISASI (Teoritisasi)
Kasar
KONSEP (Istilah)
Sensing, Persepsi dan Interpretasi
PERISTIWA, FENOMENA
FOKUS PEMBELAJARAN
TEORI ILMU-ILMU SOSIAL
REALITA
E
M
P
I
R
I
S
FENOMENA/PERISTIWA
KONSEP
TEORI
METODOLOGI
N
O
N
E
M
P
I
R
I
S
Peristiwa/Fenomena/Realita/Gejala
Proses dan kemampuan Penginderaan (sensing)
Definisi konsep (sbg knowledge)
Pembentukan proposisi (postulat/aksioma dan teorem)
TEORI
MEMAHAMI
TEORI ILMU-ILMU SOSIAL
AAHTEORI !!
UNSUR-UNSUR TEORI
(Tom Campbell, 1994)
DEFINISI/ TERMINOLOGI (KONSEP)
DISKRIPTIP (EMPIRIS, FAKTA, DATA,
INFORMASI)
PENJELASAN (EKSPLANASI, NARASI,
URAIAN, ANALISIS, SINTESA,
KONKLUSI, TEMUAN, INOVASI)
ILMU-ILMU
SOSIAL
(UMUM)
Teori Politik/
Adm
A-Z
Ilmu
Ekonomi
Teori Ekonomi
A-Z
Sosiologi
Teori Sosiologi
A-Z
Teori A - Z
TEORI ILMU
EKONOMI
(KHUSUS)
Teori A - Z
TEORI
SOSIOLOGI
(KHUSUS)
Teori A - Z
TEORI
Serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi
dan proposisi untuk menerangkan suatu
fenomena sosial dan alami secara sistematis
dengan cara merumuskan hubungan antar
konsep
Gabungan dari konsep-konsep yang telah diuji
kebenarannya secara sistematis dan
metodologis sehingga memiliki sifat obyektif
(generalisasi) sebagai kesepakatan dunia
akademis
PERSOALAN POKOK
TEORI SOSIAL
Adalah bagaimana memandang dan
memahami kenyataan kehidupan sosial
sebagai realita yang harus dihadapi
secara bijaksana (wisdom) dan bebas nilai
(values free/ neutral/ non- etic)
GRAND THEORY
(Analisis Menyeluruh)
II
III
CASE/SUBSTANTIVE/
IDEOGRAFIS THEORY
(Analisis Kasus/Isu dari Fakta Empiris)
IDEALISME
TEORI
PRAGMATISME
UTOPIANISME
METODOLOGI
TEORI ILMU-ILMU SOSIAL
HEURISTIK = Menghimpun jejak-jejak dan
dokumen sejarah perkembangan teori sosial
VERIFIKASI = Menguji kebenaran dari data dan
informasi (referensi) tentang perkembangan
konsep dan teori-teori sosial
INTERPRETASI = Melakukan penafsiran suatu
peristiwa / pandangan realistis empiris dari
sejarah perkembangan teori sosial
Kejelasan
Konsistensi
Kecukupan Empiris
Kecukupan Eksplanatoris
Rasionalitas Normatif
IBNU KHALDUN
(ABDURRACHMAN ABU ZAID WALIUDDIN BIN KHALDUN)
(1332 1350 M)
(1469 1559)
SEKULARISME
(Nichollo Machiavelli)
Sekularisme adalah ide dasar yang
mengesampingkan peran agama dari
pengaturan kehidupan (dunia)
Sekularisme menuntun manusia untuk
menempatkan agama hanya pada ranah
individu dan wilayah spiritual (moral, teologi)
Sekularisme mengharamkan agama ikut andil
dalam mengatur kehidupan
Sekularisme mengajarkan bahwa manusia
bebas mengatur hidupnya sendiri tanpa campur
tangan Tuhan/ Allah
AWAL SEJARAH
PENGEMBANGAN TEORI SOSIAL
Output
Input
HUKUM ALAM
(POSITIVISTIK-NATURALISTIK)
SEBAB
(Penanda)
Kausalitas
AKIBAT
(Yang ditandai)
Linear
HUKUM SOSIAL
(HUMANISTIK-KULTURALISTIK)
SEBAB
Makna
AKIBAT
Proses
Kesinambungan (kontinuum)
Kemiskinan Struktural
MISKIN
Kemiskinan
Natural
Kemiskinan Kultural
MALAS
DASAR PENGAMATAN
ILMU-ILMU SOSIAL
INTUISI
AGAMA
RASIONAL
EMPIRIS
Non- Empiris
INTUISI
AGAMA
RASIONAL
EMPIRIS
Non-Empiris
Non-Mainstream
Fakta/fenomena
ditemukan
Diamati fakta
fakta baru
diperkirakan
kaitannya (hipotesis)
disusun teori
sesuai hasil
dg jargonnya
CONCEPTUAL
CONCEPTUAL
WORLD
WORLD
THEORY
THEORY
LE
B
O
PR
RESEARCH
EXPLANATION
UNDERSTANDING
PREDICTION
CONTROL
EMPIRICAL
EMPIRICAL
WORLD
WORLD
EMPIRIC
EMPIRIC
MASALAH SOSIAL
Sesuatu yang menimbulkan pertanyaan
5 W + 1 H (what, why, who, where, when,
how)
Sesuatu yang mengandung keraguraguan dan ketidak pastian dalam
kehidupan masyarakat (anomie)
Suatu kesenjangan (gap) antara sesuatu
yang seharusnya (das sollen, teori)
dengan sesuatu yang senyatanya (das
sein, empiris)
Kemiskinan
Keadilan Sosial
Pemerataan
Penataan Kelembagaan
Demokrasi
Hak Azasi Manusia
Supremasi dan Penegakan Hukum
Lingkungan Hidup
Ketidak percayaan Sosial (social distrust) dan
Kebohongan Publik (public lie)
PERNYATAAN MASALAH
(Problem Statement)
RUMUSAN
MASALAH
DEFINISI MASALAH
(Problem Definition)
OPERASIONALISASI
MASALAH
(Problem Operationalization)
MENGUMPULKAN DATA
DAN FAKTA
MENGAJUKAN
REKOMENDASI
PEMECAHAN MASALAH
MEMBERIKAN PENJELASAN
DAN MENDORONG
KEGIATAN
MENANGGULANGI MASALAH
MENGANALISA DAN
MENAFSIRKAN DATA
SARAN-SARAN
MEMPELAJARI HALANGAN
YANG MUNGKIN TERJADI
ILMU PENGETAHUAN
(SCIENTIFIC)
PURE SCIENCE/TEORI
NOMOTETIS:
Memperhatikan
bendanya dlm sifat
keabstrakannya
Ingin tahu hakekat
bendanya
Memperhatikan
hal-hal yang
bersifat umum
Sosiologi
IDIOGRAFIS :
Memperhatikan
bendanya dalam
sifatnya yg konkrit,
nyata (benar-benar
terjadi dlm ruang
dan waktu tertentu)
Memperhatikan halhal yang khusus
Sosiografi
APPLIED SCIENCE/PRAKTEK
EKOLOGIS :
Bagaimana seseorang harus
berbuat untuk menyesuaikan
diri dari salah satu citanya
(etika, hukum)
Bagaimana seseorang harus
berbuat untuk mencapai
suatu hasil
Ilmu kedokteran, pertanian
Ilmu
Ekonomi
Ilmu
Kesehatan
Masyarakat
Antropologi
INDIVIDU,
MASYARAKAT,
DAN
KEBUDAYAAN
Sejarah
Psikologi
Sumber:
Soerjono Soekanto, 1986
Sosiologi
Ilmu Politik
Ilmu Hukum
Sosiologi
Antropologi
Ilmu Geografi
Ilmu Sejarah
Ilmu Ekonomi
Psikologi
Ilmu Politik
Ilmu Administrasi (Dikti, 2010)
Ilmu Hukum (?)
Masuk
Ilmu Politik
PERSPEKTIF TEORI-TEORI
ADMINISTRASI PUBLIK (KONTEMPORER)
1. Desentralisasi Fiskal & Kebijakan Publik
2. Desentralisasi Sumber daya Alam dan Kebijakan
Publik
3. Ekologi Administrasi Lokal dan Otonomi Daerah
4. Environtmental Administration (termasuk
Kebijakan Publik untuk Pencegahan &
Penanggulangan Bencana)
5. Etika Administrasi Publik/Etika Birokrasi/Korupsi
Birokrasi
6. Gender dan Administrasi Publik
7. Globalisasi dan Peran Administrasi Publik
8. Hermeunetika Pembangunan
9. Hubungan Masyarakat, Negara dan
Administrasi Publik
10. Kelaparan/kemiskinan, Negara dan
Administrasi Publik
11. Kemerosotan/diskresi Sektor Publik dan Peran
Administrator Publik
12. Kepemimpinan Sektor Publik dan Proses
Demokratisasi
13. Konflik Sosial dan Peran Administrasi Publik
14. Konflik Sosio-politik dan Peran Pemerintah
Lokal
1. Teori Diskriptif
2. Teori Pre-skriptif
3. Teori Normatif
4. Teori Asumtif
5. Teori Instrumental
KETERANGAN
1. Teori diskriptif menggambarkan apa-apa
yang nyata-nyata terjadi dilapangan
(memotret apa adanya)
2. Teori pre-skriptif menggambarkan
perubahan-perubahan untuk melakukan
pembaharuan, koreksi dan perbaikan suatu
proses teori dan fenomena tertentu
3. Teori normatif pada dasarnya
mempersoalkan peranan suatu
kebijaksanaan/ perundang-undangan/
peraturan tertentu.
Monodisipliner
Multidisipliner
Interdisipliner
Transdisipliner
Supradisipliner
Teori Klasik
Teori Modern
Teori Post-Modern
I. PENDEKATAN MONODISIPLINER
Kesimpulan IE
Masalah
Ilmu Ekonomi
Kesimpulan IP
Masalah
Ilmu Politik
Kesimpulan Sos
Masalah
Sosiologi
Kesimpulan IE
Kesimpulan IP
Kesimpulan Sos
Masalah
Ilmu Ekonomi
Ilmu Politik
Sosiologi
Team Work
(Tim Ahli)
Masalah
Pendekatan
Ekonomi
Pendekatan
Politik
Ilmu Ekonomi
Ilmu Politik
Pendekatan
Sosiologi
Sosiologi
SYARAT STUDI
TEORI ILMU-ILMU SOSIAL
Empirik (hasil pengamatan dan penalaran yang
rasional dari realita sosial)
Teoritik (adanya kalimat ilmiah yang
menggambarkan hubungan sebab akibat/
kausal antar variabel/indikator-komponen/fokus)
Kumulatif (dibentuk, disusun berdasarkan teori,
ditambah, diperluas, disempurnakan dan dikritik)
Non-etik (tidak ada maksud menanyakan
apakah sesuatu itu baik atau buruk)
KARAKTERISTIK TEORI
ILMU-ILMU SOSIAL
(Babbie, 1973)
Logik
Deterministik
Umum
Hemat
Spesifik
Dapat dibuktikan secara empirik
Antar subyek (replikasi)
Terbuka bagi adanya perubahan
PENDEKATAN
TEORI ILMU-ILMU SOSIAL
PENDEKATAN INTERPRETATIF :
Manusia sebagai subyek interpretatif dalam
pembentukan dunia (konsep) sosial dengan
melalui proses empathi
Pendekatan ini cenderung statusquo, karena
mengabaikan rekonsiliasi antara tindakan
manusia dengan kenyataan sosial
PENDEKATAN POSITIVISTIK :
Manusia sebagai obyek perspektif hukum kausal
Dunia (konsep) sosial terbentuk melalui hukumhukum sosial yang memiliki kekuatan sendiri dan
bekerja dengan caranya sendiri terlepas dari
kehendak manusia
PENDEKATAN KRITIS :
Menawarkan perubahan yang bersifat
partisipatoris
Seluruh anggota masyarakat terlibat secara aktif
untuk menentukan siapa mereka, apa yang
mereka inginkan, dan bagaimana memenuhi
keinginanya, dan bukan elit manusia yang
menentukan arah tindakan manusia
Teori dialektika Hegel: these + antithese =
synthese; teks + konteks = aktualisasi
RUANG LINGKUP
TEORI ILMU-ILMU SOSIAL
Teori Ilmu Sosial pada hakikatnya
berbicara tentang objek yang sama yaitu
masyarakat (kumpulan individu yang
bertempat tinggal pada suatu wilayah,
dalam waktu yang relatif lama dan terus
menerus)
Kumpulan individu ini mempunyai
karakteristik tersendiri yang dapat
dibedakan dengan kumpulan individu dan
masyarakat yang lain
PERSPEKTIF
PERKEMBANGAN TEORI
ILMU-ILMU SOSIAL
ABAD XX
Teori kontemporer
Konsep Teoritik
Teoritisi Profesional
Kepentingan Politik/Publik
Multi Linear
Historis
Definisi jelas
Sebagai tujuan (end)
Sebagai wilayah profesionalis
untuk tujuan akademik
Sumber: Patrick Baert, 1998, Social Theory in The Twentieth Century,Cambridge, Polity Press.
ANATOMI
DAN
JENIS TEORI ILMU
SOSIAL
KARAKTERISTIK TEORI
KONTEMPORER
Teori kontemporer menjelaskan hubungan
(aksi dan interrelasi) antara struktur dan
agensi
Kelompok kontemporer (strukturasionis) tidak
memandang struktur dan agensi sebagai dua
hal yang dikotomis sehingga menghasilkan
dualisme struktur; melainkan dua hal tersebut
saling berhubungan secara dialektis dan
kontinuum sehingga menghasilkan dualitas
struktur
PARADIGMA
(ILMU) SOSIAL
PARADIGMA
Sebagai suatu cara pandang terhadap suatu
persoalan yang didalamnya terdapat
sejumlah asumsi tertentu, teori tertentu,
metodologi tertentu, model tertentu, dan
solusi tertentu
Setiap paradigma diandaikan otonom,
mandiri dan terpisah dengan paradigma yang
lain (memiliki jargon, simbul dan konsep
sendiri-sendiri), sehingga paradigma pada
hakekatnya tidak dapat disatukan (apalagi
disamakan), tetapi hanya bisa dibandingkan
sebagai studi komparatif
FAKTA SOSIAL
(Emile Durkheim)
Paradigma ini memberi arti penting pada pranata dan
struktur sosial sebagai dasar realitas kehidupan
sosial
Pranata dan struktur merupakan suatu kenyataan
eksternal yang memiliki daya paksa atau koersif
Pranata dan struktur sosial merupakan kunci
memahami dan mengerti tindakan seseorang atau
sekelompok orang
Paradigma ini berpendapat bahwa tindakan manusia
tidak dapat dilakukan secara bebas, karena ada fakta
lain yang memiliki kemampuan daya paksa terhadap
tindakan manusia tersebut
DEFINISI SOSIAL
(Max Weber)
menyatakan bahwa problem kehidupan sosial
berkaitan dengan tindakan individu (person) sebagai
pelaku kehidupan sosial
Weber memandang bahwa tindakan individu adalah
kunci kehidupan bersama
Bagi Weber apa yang dimaksud dengan pranata dan
struktur adalah sesuatu yang impersonal yang
merupakan konsep rasional tindakan individu yang
disadari dan berdasar motif dan tujuan tertentu
Impersonalitas pranata dan struktur sosial menjadi
ukuran rasionalitas suatu konsep kehidupan sosial
Tindakan sosial bersifat subyektif, karena setiap
tindakan selalu dilandasi oleh motivasi dan tujuan
yang telah ditetapkan terlebih dahulu secara sadar
PERILAKU SOSIAL
(BF. Skiner)
memandang bahwa tata hubungan sosial adalah
merupakan suatu mekanisme hubungan kausal yakni
hubungan stimulus dan respon
Dengan demikian tindakan manusia adalah tanggapan
atau respon terhadap stimuli yang ditujukan kepadanya
Suatu tindakan sosial akan dapat diulang jika stimulus
disajikan kembali dan jika menyangkut suatu
kebutuhan dan kepentingannya
Secara teknis kebutuhan dan kepentingan itu disebut
ganjaran atau hadiah (reward)
Jadi, dinamika hidup sosial esensinya adalah sebagai
suatu mekanisme stimuli dan respon (aksi dan reaksi)
Paradigma 1
Normal
Anomali
Paradigma 2
Revolusi Ilmu
Krisis
MODEL
Model lahir dari proposisi minor dan
proposisi mayor sebagai hasil temuan
penelitian empiris
Replikasi atau refleksi dari realita
Model ideal (hasil bacaan/ referency/
theoritical model)
Model yang senyatanya (exsisting/ empiric
model)
Model yang diajukan/ disarankan
(recommended/ alternative model)
PETA TEORI
ILMU-ILMU SOSIAL
SKETSA/PARAMETER TEORI
SOSIAL (Tom Campbell, 1994)
1.
2.
3.
4.
5.
TEORI-TEORI SOSIOLOGI
TEORI TINDAKAN SOSIAL DAN SISTEM TALCOT PARSONS: Teori Tindakan Sosial;
Teori Sistem Sosial
TEORI EVOLUSI SOSIAL HERBERT SPENCER
TEORI TEKNOLOGI DAN KETINGGALAN
BUDAYA (CULTURAL LAG) - WILLIAM
F.OGBURN
TEORI DRAMATURGI ERVING GOFFMAN
TEORI STRUKTURASI - ANTHONY GIDDENS
TEORI GLOBALISASI OF NOTHING GEORGE RITZER
TEORI-TEORI ANTROPOLOGI
TEORI ORIENTASI NILAI BUDAYA KLUCKHOHN
TEORI EVOLUSI SOSIOKULTURAL PARALELKONVERGEN-DIVERGEN SAHLINS DAN
HARRIS
TEORI EVOLUSI KEBUDAYAAN LEWIS
H.MORGAN
TEORI EVOLUSI ANIMISME DAN MAGIC TAYLOR DAN FRAZER
TEORI EVOLUSI KELUARGA - J.J.BACHOVEN
TEORI UPACARA SESAJI SMITH
TEORI-TEORI PSIKOLOGI
TEORI AGRESI PSIKOANALISIS
SIGMUND FREUD
TEORI DISONANSI KOGNITIF
FESTINGER
TEORI KEPRIBADIAN ERICH FROMM
TEORI DEPRIVASI RELATIF GURR
TEORI KECERDASAN MAJEMUK
HOWARD GARDNER
TERIMA KASIH
SEMOGA
BERMANFAAT !!