Professional Documents
Culture Documents
Keadaan dimana sistem koagulasi dan/ atau fibrinolitik teraktivasi secara sistemik
koagulasi intravaskular yang luas dan melebihi mekanisme antikoagulan alamiah.
DIC berhubungan dengan kondisi klinis yang jelas, yang mendasari terjadinya DIC
tersebut. Beberapa keadaan berikut yang berhubungan dengan DIC :
Kelainan obstetri : emboli air ketuban, retained fetus syndrome, eklamsia,
solusio plasenta. Pada solusia plasenta jaringan atau enzim dari plasenta
dilepaskan kedalam uterus dan sirkulasi sistemik aktivasi sistem koagulasi.
Hemolisis intravaskular : reaksi hemolisi transfusi, hemolisis minor, transfusi
masif.
Sepsis : Gram (-) endotoksin, (+) mukopolisakarida.
Endotoksin mengaktivasi sistem koagulasi, merangsang pelepasan sitokin
TNF a, IL-1, dan komplemen gangguan/kerusakan endotel.
Viremia : HIV, hepatitis, varisela, sitomegalovirus.
Leukemia : Leukemia promielositik akut, mielomonositik.
Keganasan DIC disebabkan penekanan tumor, tissue factor dan
prokoagulan yang dilepaskan tumor tersebut atau melalui aktivasi sel endotel
oleh sitokin.
Luka bakar jaringan nekrotik dan mikrohemolisis pencetus DIC.
Gambaran Klinis
-
Manifestasi klinis DIC dapat berkaitan dengan peristiwa DIC ituu sendiri, dengan
enyakit yang mendasari ataupun keduanya.
Perdarahan pada kulit petekie, ekimosis, biasanya dari bekas suntikan atau tempat
infus atau pada mukosa dan sering ditemukan pada DIC akut.
Perdarahan masif pada traktus gastrointestinal, mata, paru, atau susunan saraf pusat.
DIC kronis disertai perdarahan pada kulit dan mukosa.
Trombosis mikrovaskular disfungsi organ. Pada kulit dapat berupa bula hemoragik,
nekrosis akral, dan gangren.
Diagnosis Laboratorium
a.
b.
-
Terapi
-