Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
yang
sesungguhnya.Apotek
merupakan
suatu
tempat
kerja industry ini dapat digunakan sebagai bekal untuk masa depan
kelak.
B. Tujuan
1. Menerapkan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa dengan
ketrampilan yang dimilikinya agar menghasilkan inovasi atau ide
yang baru untuk memajukan dan mengembangkan hal dalam
bidang kefarmasian.
2. Membandingkan dan menerapkan pengetahuan akademis yang
telah ditetapkan dengan maksud untuk memberikan kontribusi
pengetahuan pada dunia kerja yang akan di hadapi secara jelas
dan konsisten dengan komitmen yang tinggi.
3. Mendapatkan pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja.
4. Menerapkan dan mengembangkan antara teori yang didapat
selama pendidikan dengan kenyataan yang ada dilapangan.
5. Mengamati dan mempelajari kegiatan kefarmasian dan sistem
manajemen pengelolaan perbekalan farmasi di Rumah Sakit.
C. Manfaat
1. Mampu
memahami,
memantapkan
dan
mengembangkan
BAB II
2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Apotek
Menurut Keputusan Menkes RI No.1332/Menkes/SK/X/2002 Apotek
merupakan
suatu
tempat
tertentu
untuk
melakukan
pekerjaan
mengucapkansumpah jabatan
2. Sarana farmasi untuk melaksanakan peracikan, pengubahan
bentuk, pencampuran dan penyerahan obat atau bahan obat.
3.
terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan
Tenaga Mnengah Farmasi/Asisten Apoteker.
Kewajiban
Asisten
Apoteker
Menurut
Keputusan
Menteri
farmasi lainnya
c.
kelengkapan
resep,
keabsahan
dan
tinjauan
kerasionalan obat. Resep yang lengkap harus ada nama, alamat dan
nomor ijin praktek dokter, tempat dan tanggal resep, tanda R/ pada
bagian kiri untuk tiap penulisan resep, nama obat dan jumlahnya,
kadang-kadang cara pembuatan atau keterangan lain (iter, prn, cito)
yang dibutuhkan, aturan pakai, nama pasien, serta tanda tangan
atau paraf dokter.
Tinjauan kerasionalan obat meliputi pemeriksaan dosis, frekuensi
pemberian, adanya medikasi rangkap, interaksiobat, karakteristik
penderita atau kondisi penyakit yang menyebabkan pasien menjadi
kontra indikasi dengan obat yang diberikan.
c) obat bebas
Obat wajib apotek terdiri dari Kelas terapi oral kontrasepsi, obat
saluran cerna, obat mulut serta tenggorokan, obat saluran nafas,
obat yang mempengaruhi sistem neuromuskular, anti parasit dan
obat kulit topikal .
3. Komunikasi-Informasi-Edukasi
Berkomunikasi dengan tenaga kesehatan lain, termasuk
kepada dokter. Termasuk memberi informasi tentang obat baru atau
tentang produk obat yang sudah ditarik.Hendaknya aktif mencari
masukan
tentang
keluhan
pasien
terhadap
obat-obat
yang
dari
macam
interupsi.
Pelayanan
konseling
dapat
bidang
pengelolaan
obat
meliputi
kemampuan
stafnya/
pemeriksaan
terhadap
bagian
pemeriksaan
kesiapan
apotek
untuk
untuk
megadakan
melaksanakan
kegiatan
3.Kepala Dinkes tk I selambat-lambatnya 6 hari kerja setelah
penugasan dari kepala Diinkes tk. I wajib melaporkan hasil
pemeriksaan kepada kakanwil.
4.Dalam hal pemeriksaan sebagaimana dimaksud ayat 2 dan 3 tidak
dilaksanakan. Apotek pemohon dapat membuat surat tembusan
kepada Dirjen dan Kepala Balai POM
5.Dalam jangka waktu 12 hari setelah diterima laporan hasil
pemeriksaan dan pernyataan kesiapan, mengeluarkan surat ijin
apotek.
6.Dalam hal hasil pemeriksaan Kepala Balai POM bila masih belum
memenuhi
syarat
Dinkes
tk.I
dalam
jangka
12
hari
kerja
F. Perlengkapan Apotek
Perlengkapan
Apotek
adalah
semua
peralatan
yang
di
pengelolaan,
peracikan,
perubahan
bentuk,
penyediaan,
penyaluran,
penjualan
perbekalan
farmasi
3.Pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi.
G.Penggolongan Obat
Golongan obat adalah penggolongan yang dimaksudkan untuk
peningkatan
keamanan
dan
ketepatan
penggunaan
serta
diatur
dalam
Peraturan
949/Menkes/Per/VI/2000.
Mentri
Berdasarkan
Kesehatan
Peraturan
RI
Nomor
tersebut,
obat
tanpa
resep
dokter,
dan
disertai
dengan
tanda
peringatan.
3. Obat Wajib Apotek (OWA), merupakan obat keras yang
dapat diberikan oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA) kepada
pasien. Walaupun APA boleh memberikan obat keras, namun
ada persayaratan yang harus dilakukan dalam penyerahan
OWA
4. Obat Keras
Obat
Keras
yaitu
obat
berkhasiat
keras
yang
untuk
perilaku,
disertai
dengan
timbulnya
halusinasi
dan
dapat
menyebabkan
ketergantungan
serta
pengaruh-pengaruh
tertentu
bagi
mereka
yang
BAB III
PEMBAHASAN
A. Sejarah Apotek DMC
Apotek Dander Medical Center atau biasa disingkat dengan DMC
yang didirikan pada tanggal 4 desember 2014 yang beralamat di
Jalan Raya Dander KM. 13 Bojonegoro, oleh Dr. Alvi Chomariyah
yang merupakan dokter umum diklinik DMC yang terletak disamping
apotek DMC . Apotek DMC mempunyai apoteker yang bernama
Nurul Marifah S.Farm, Apt.
Pelayanan cepat
Dosis Tepat
10
APOTE
KER
NON
ASISTE
N
APOTE
KER
ASISTE
N
APOTE
KER
ASISTE
N
APOTE
KER
KASIR
2. Pengadaan
Pengadaan merupakan kegiatan yang di laksanakan untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan pembeli. Pengadaan ini di
lakukan
setiap
hari
untuk
meminimalisir
keterlambatan
3.Penerimaan
Barang yang telah di kirim bersama dengan faktur akan di
cocokkan dengan faktur tersebut. Apabila sesuai dengan yang
telah di pesan, faktur akan di tanda tangani oleh AA, sedangkan
jika barang tidak sesuai yang telah di pesan barang akan di
kembalikan.
11
4. Penyimpanan
Penyimpanan adalah kegiatan pengamanan dengan cara
menempatkan obat-obatan yang di terima pada tempat yang di
nilai aman karena sesudah barang datang obat tidak semuanya
langsung di jual. Di Apotek DMC penyimpanan obat di sesuaikan
untuk jenisnya, untuk sebagian besar persediaan obat seperti
tablet, kapsul, obat suntik, dan lain-lain di simpan di ruang
penyimpanan biasa. Untuk obat yang memerlukan pendinginan
seperti supositoria di simpan di almari es dan untuk narkotik dan
psikotropika di simpan di almari khusus narkotik dan psikotropika
agar tidak di salah gunakan oleh orang-orang yang tidak
bertanggung jawab.
5.Pendistribusian
sistem pendistribusian yang di gunakan oleh Apotek DMC
adalah FIFO (First In First Out) di mana barang yang datang
terlebih dahulu akan di ditribusikan kepada pasien terlebih
dahulu dan sistem FEFO (First Expired First Out) di mana barang
yang mendekati ED akan di keluarkan terlebih dahulu. Sistem ini
sudah lama di gunakan oleh Apotek DMC untuk meminimalisir
penumpukan barang sehingga hanya ada kemungkinan kecil
barang yag kadaluwarsa
6.Pelaporan
7.Penyusunan obat
Di Apotek DMC obat disusun kurang lebih sesuai dengan
khasiatnya,
hal
ini
tentunya
bertujuan
untuk
mempermudah
8.Pelayanan
1. Pelayanan obat bebas
Pelayanan obat bebas / obat yang dapat diserahkan tanpa resep
dokter dilakukan disertai dengan KIE yang dilakukan oleh AA
mengenai cara pemakaian obat bebas telah terjual dicatat
dalam buku penjualan.
2. Pelayanan Alat Kesehatan
Apotek DMC juga menyedikan berbagai alat kesehatan seperti
underpad, sepet, infus set, kasa, kapas dll.
3. Pelayanan informasi lainnya
Pelayanan yang dimaksut mengenai khasiat, keamanan , mutu
obat serta pembekalan farmasi
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah kami melakukan PKL di apotek DMC
dapat
mengambil
kami
Bkesimpulanbahwa:
13
obat.
DAFTAR PUSTAKA
14
lebih
DAFTAR LAMPIRAN
1. CONTOH RESEP DI APOTEK DMC
15
16
17
18
19