Professional Documents
Culture Documents
Morfologi
dirman, mpd
morfologi
lanjutan
Morfologi
morfologi
Berdasarkan
beberapa pendapat
tersebut dapatlah dinyatakan bahwa
morfologi adalah bidang linguistik,
ilmu bahasa, atau bagian dari
tatabahasa yang mempelajari
morfem dan kata beserta fungsi
perubahan-perubahan gramatikal
dan semantiknya.
dirman, mpd
morfologi
BAGAIMANAKAH RUANG
LINGKUP MORFOLOGI
Ruang
Lingkup Morfologi
morfem
alomorf
morf
dirman, mpd
morfologi
Morfem
Pengertian Morfem
Morfem adalah satuan gramatikal terkecil
yang mempunyai makna (Chaer, 1994:
146).
Morfem adalah satuan bahasa terkecil
yang maknanya secara relatif stabil dan
yang tidak dapat dibagi atas bagian
bermakna yang lebih kecil; misalnya
(ter-), (di-), (pensil), dan sebagainya
adalah morfem (Kridalaksana, 1993: 141).
dirman, mpd
morfologi
lanjutan
Morfem
dirman, mpd
morfologi
simpulan
Berdasarkan
beberapa pendapat
tersebut dapatlah disimpulkan bahwa
morfem tidak lain adalah satuan
bahasa atau gramatik terkecil yang
bermakna, yang dapat berupa
imbuhan atau pun kata.
dirman, mpd
morfologi
Penentuan Morfem
Menurut
morfologi
lanjutan
2)
dirman, mpd
morfologi
lanjutan
3) Satuan-satuan yang mempunyai struktur
fonologis berbeda, sekalipun perbedaannya
tidak dapat dijelaskan secara fonologis,
masih dapat dianggap satu morfem apabila
mempunyai arti/makna yang sama dan
mempunyai distribusi komplementer (dapat
diterapkan secara silih berganti). Misalnya,
bel- dalam kata belajar merupakan satu
morfem dengan satuan ber- dalam berkebun
atau be- dalam bekerja, sebab mempunyai
makna yang sama dan dapat diterapkan
secara silih berganti.
dirman, mpd
morfologi
10
4)
dirman, mpd
morfologi
11
lanjutan
Satuan-satuan
dirman, mpd
morfologi
12
lanjutan
6)
dirman, mpd
morfologi
13
simpulan
morfem
bebas
terikat
morfologi
dirman, mpd
morfologi
15
lanjutan
Alomorf
dirman, mpd
morfologi
16
Klasifikasi Morfem
Chaer
morfologi
17
morfem
Berdasarkan
morfologi
18
morfem
Berdasarkan
adanya:
Morfem segmental, yaitu morfem yang
dibentuk oleh fonem-fonem segmental, seperti
morfem (lihat), (lah) dan semua morfem yang
berujud bunyi.
Morfem suprasegmental , yaitu morfem yang
dibentuk oleh unsur-unsur suprasegmental,
seperti tekanan, nada, durasi, dan sebagainya.
Contohnya, seperti dalam bahasa Cina, Burma,
dan Tha.
dirman, mpd
morfologi
19
morfem
Berdasarkan maknanya, dibedakan adanya:
1. Morfem bermakna leksikal, yaitu morfem-morfem
yang secara inher telah memiliki makna pada dirinya
sendiri, tanpa perlu berproses dengan morfem lain.
Misalnya, morfem-morfem seperti (kuda), (pergi),
(lari), dan sebagainya adalah morfem bermakna
leksikal. Morfem-morfem seperti itu sudah dapat
digunakan secara bebas dan mempunyai kedudukan
yang otonom dalam pertuturan.
2. Morfem tak bermakna leksikal, yaitu morfem-morfem
yang tidak mempunyai makna apa-apa pada dirinya
sendiri sebelum bergabung dengan morfem lainnya
dalam proses morfologis. Misalnya, morfem-morfem
afiks (ber-), (me-), (ter-), dan sebagainya.
dirman, mpd
morfologi
20
Ujud Morfem
Ujud morfem dapat berupa kata,
akar, afiks, dan klitik. Berikut
penjelasannya,
Ujud Morfem
kata
akar
dirman, mpd
klitik
afiks
morfologi
21
Ujud Morfem
a.
morfologi
22
Ujud morfem
c.
morfologi
23
Pengertian Kata
Kata
dirman, mpd
morfologi
24
Pengertian Kata
Kata
dirman, mpd
morfologi
25
Kata
dirman, mpd
morfologi
26
simpulan
Berdasarkan
dirman, mpd
morfologi
27
Klasifikasi kata
menurut GorysKeraf
Kata benda
(nomina)
Kata
tugas
Kata kerja
(verba)
dirman, mpd
Kata sifat
(adjektiva)
morfologi
28
Klasifikasi Kata
menurut Ramlan
dirman, mpd
morfologi
29
Klasifikasi Kata
menurut Kridalaksana
Kridalaksana (1991: 49) membagi kelas kata berikut:
1) Verba
2) Ajektiva
3) nomina
4) Pronomina
5) Numeralia
6) Adverbia
7) Interogativa
8) Demonstrativa
9) Artikula
10) Preposisi
11) Konjungsi
12) kategori fatis
dirman, mpd
13) Interjeksi
morfologi
30
morfologi
31
verba
Mengandung
morfologi
32
verba
Keraf
morfologi
33
Nomina
b.
morfologi
34
1)
morfologi
35
Nomina
2)
dirman, mpd
morfologi
36
Nomina
3)
dirman, mpd
morfologi
37
Keraf
morfologi
38
Dengan
demikian kata-kata
perumahan, pelari, kehendak, meja,
dan pohon adalah kata benda karena
dapat diperluas/diterangkan dengan
yang + kata sifat.
dirman, mpd
morfologi
39
dirman, mpd
morfologi
40
Pronomina
c.
Pronomina
Jika ditinjau dari segi artinya, pronominal
adalah kata yang dipakai untuk mengacu ke
nomina lain. Nomina perawat diacu dengan
pronominal dia. Bentuk-nya pada meja
kakinya empat, mengacu ke kata meja. Jika
dlihat dari segi fungsinya dapat dikatakan
bahwa pronominal menduduki posisi yang
umumnya diduduki oleh nomina, seperti
subjek, objek, dan dalam macam kalimat
tertentu-juga predikat.
dirman, mpd
morfologi
41
Pronomina
Ciri
dirman, mpd
morfologi
42
Pronomina
Ciri
dirman, mpd
morfologi
43
Pronomina
2)
Pronomina persona
kedua, yang bermakna
tunggal adalah engkau,
kamu, anda, dikau, kau-,
-mu. Yang bermakna jamak
adalah kalian, kamu
(sekalian), anda (sekalian).
dirman, mpd
morfologi
44
Pronomina
3)
Pronomina persona
ketiga, yang bermakna
tunggal adalah ia, dia,
beliau, -nya. Yang
bermakna jamak adalah
mereka, -nya.
dirman, mpd
morfologi
45
Numeralia
d.
morfologi
46
Numeralia
Pada
dirman, mpd
morfologi
47
1)
Numeralia Pokok
Numeralia pokok mencakup bagian-bagian
sebagai berikut:
(1) Numeralia pokok tentu, yaitu yang
mengacu ke bilangan pokok: 0 nol, 1 satu,
2 dua, 3 tiga, 4 empat, 5 lima, 6enam, 7 tujuh, 8 delapan, 9 sembilan.
(2) Numeralia pokok tentu klitika, yaitu yang
umumnya brbentuk proklitika yang berasal
dari bahasa Jawa Kuno: ekamatra, dwiwarna,
triwulan, caturwulan, pancasila, saptamarga,
dasalomba.
dirman, mpd
morfologi
48
Numeralia
(3)
dirman, mpd
morfologi
49
Numeralia
(4)
morfologi
50
2)
Numeralia Tingkat
Numeralia pokok dapat diubah menjadi
numeralia tingkat yang menyatakan
tingkat. Cara mengubahnya adalah
dengan menambahkan ke- di muka
bilangan yang bersangkutan. Khusus
untuk bilangan satu dipakai pula istilah
pertama. Contoh: kesatu atau
pertama, kedua, ketiga, keempat, dan
seterusnya.
dirman, mpd
morfologi
51
2)
Numeralia Tingkat
Numeralia pokok dapat diubah menjadi
numeralia tingkat yang menyatakan
tingkat. Cara mengubahnya adalah
dengan menambahkan ke- di muka
bilangan yang bersangkutan. Khusus
untuk bilangan satu dipakai pula istilah
pertama. Contoh: kesatu atau
pertama, kedua, ketiga, keempat, dan
seterusnya.
dirman, mpd
morfologi
52
Adjektiva
e.
Adjektiva
dirman, mpd
morfologi
53
Adjektiva
1)
morfologi
54
4)
morfologi
55
TERIMA
KASIH
dirman, mpd
morfologi
56