You are on page 1of 12

Disusun Oleh:

Fatma Nasution = 1107220012


Hari Prasetyo = 1107220045
Faahmi Syam Lubis = 0807220059

PROGRAM STUDI ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERAUTARA
Dosen Pembimbing :
Robie Fanreza
T.A 2012/2013

DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I
Bab II
Bab III
Daftar Pustaka

.................................................................................
i
.................................................................................. ii
................................................................................. 1
.................................................................................. 3
................................................................................ 15
..............................................................................
17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karenaa berkat rahmat-Nyalah dan hidayahNyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul gagasan, yaitu: IDEOLOGI
MUHAMMADIYAH.
Pada kesempatan ini pula kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada berbagai pihak yang telah banyak membantu kami dalam pengambilan dan yang
sudah memberikan semangat yaitu kepada:
1. Allah SWT, yang memberikan nikmat kesehatan dan kemudahan jalan bagi kami
untuk dapat selesaikan makalah ini.
2. Kedua orang tua kami yang telah memberikan semangat pada kami dan telah
mendidik kami dari kecil hingga dewasa.
3. Dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada kami
4. Dan semua orang yang telah mendukung kami dalam menyelesaikan kegiatan ini.

Akhir kata semoga gagasan ini dapat diimplementasikan dan bermanfaat masyarakat
umumnya. Amin.

Medan, 05 Maret 2013

Hormat Kami
Ketua Kelompok,

Fatma Nasution
Npm 1107220012

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Setiap organisasi tidak dapat dipisahkan dari pendirinya. Demikian pula Muhammadiyah.
Ia tidak dapat dipisahkan dari K.H.A. Dahlan dalam mengambil keputusan mendirikan
Persyarikatan Muhammadiyah pada tahun 1912, itu dengan maksud agar gagasan dan pokokpokok pikiran beliau dapat diwujudkan melalui Persyarikatan yang beliau dirikan itu. Beliau
menyadari bahwa gagasan dan pokok-pokok pikiran itu tidak mungkin dapat diwujudkan
oleh seorang secara sendiri-sendiri termasuk oleh beliau sendiri, tetapi harus oleh sekelompok
orang secara bersama-sama dan bekerja sama.
Secara garis besar, pokok-pokok pikiran formal itu dapat dikelompokkan menjadi dua
jenis pokok pikiran, yaitu pokok pikiran yang bersifat ideologis dan pokok-pokok pikiran
yang bersifat strategis. Pokok-pokok pikiran yang dapat dikategorikan sebagai pokok pikiran
yang bersifat ideologis, antara lain: Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (Th.
1951), Kepribadian Muhammadiyah (1961), Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup
Muhammadiyah (Th. 1969) dan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (Th. 2000).
Sedangkan pokok-pokok pikiran yang bersifat strategis, adalah berupa Khittah Perjuangan
Muhammadiyah yaitu Langkah Muhammadiyah Tahun 1938-1940, Khittah Muhammadiyah
Tahun 1956-1959 (Khittah Palembang), Khittah Ponorogo (Th. 1969), Khittah Ujung
Pandang (1971), Khittah Surabaya (Th. 1978) serta Khittah Muhammadiyah dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Rumusan Masalah

1.Bagaimana definisi dari ideologi Muhammadiyah itu sendiri?


2.Apa saja konsep dan isi ideologi Muhammadiyah
3.Apa saja hambatan-hambatan ideologi Muhammadiyah dan bagaimana implementasinya?
4.Bagaimana Solusi dan rencana pengembangannya?

Tujuan

1.Untuk mengetahui definisi dari ideologi Muhammadiyah


2.Untuk mengetahui konsep dan isi ideologi Muhammadiyah
3.Untuk mengetahui hambatan-hambatan ideologi Muhammadiyah dan bagaimana
implementasinya
4. Untuk mengetahui solusi dan rencana pengembangan ideologi

BAB II
PEMBAHASAN

. DEFINISI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH

Ilmu tentang ide-ide yang mengatasi paham teologis dan metafisik. Kemudian berkembang
menjadi sistem keyakinan dan sistem paham yang mengandung konsep, cara berfikir, citacita da strategi perjuangan mengenai kehidupan. Berarti, ideologi adalah suatu sistem paham
tentang dunia dan berusaha untuk mengubah kehidupan berdasarkan sistem paham tersebut.
Didalam idiologi terkandung aspek pandangan dunia (world view), teori maupun strategi
perjuangan, dan strategi dalam memandang kehidupan dan melakukan perubahan-perubahan
ke arah cita-cita sosial tertentu.
Dalam Muhammadiyah ideologi dapat dipahami sebagai sistem paham atau keyakinan dan
teori perjuangan untuk mengimplementasikan ajaran islam dalam kehidupan umat melalui
gerakan sosial-keagamaan. Karena rujukan dasarnya adalah islam, maka idiologi
muhammadiyah tidak akan bersifat dogmatik dan ekslusif secara taklid-buta, sehingga tetapi
memiliki watak terbuka.
1.Landasan Normatif Ideologi Muhammadiyah
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang
yang beruntung.(QS. Ali Imran/3:104)

Maruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan Munkar ialah
segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman, dan
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS. Ali Imran /3 :110)

KONSEP DAN ISI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH

Muhammadiyah adalah suatu organisasi, merupakan alat perjuangan untuk mencapai suatu
cita. Muhammadiyah didirikan diatas (berlandaskan) dan untuk mewujudkan pokok pikiran
yang merupakan prinsip-prinsip/ pendirian-pendirian bagi kehidupan dan perjuangan. Pokok
pikiran/ prinsip/ pendirian yang dimaksud itu adalah hak dan nilai hidup Muhammadiyah
secara ideologis.
Pokok pikiran/ prinsip/ pendirian yang dimaksud itu telah terkonsep dalam isi ideologi
Muhammadiyah pada Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.
Isi ideologi Muhammadiyah;
1. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Hakekat Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah pada hakekatnya merupakan ideologi


Muhammadiyah yang memberi gambaran tentang pandangan Muhammadiyah mengenai
kehidupan manusia di muka bumi ini, cita-cita yang ingin diwujudkan dan cara-cara yang
dipergunakan untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Sebagai sebuah ideologi, Muqaddimah
Anggaran Dasar menjiwai segala gerak dan usaha Muhammadiyah dan proses penyusunan
sistem kerjasama yang dilakukan untuk mewujudkan tujuannya.

Kandungan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah mengandung 7 (tujuh) pokok pikiran/ prinsip/


pendirian, yaitu;
a)

Pokok pikiran pertama:

Hidup manusia harus berdasar Tauhid (meng-Esakan) Allah; ber-Tuhan, beribadah serta
tunduk dan taat hanya kepada Allah.
b)

Pokok pikiran kedua:

Hidup manusia itu bermasyarakat.


c)

Pokok pikiran ketiga:

Hanya hukum Allah yang sebenar-benarnyalah satu-satunya yang dapat dijadikan sendi
untuk membentuk pribadi yang utama dan mengatur ketertiban hidup bersama (masyarakat)
dalam menuju hidup bahagia dan sejahtera yang haqiqi, didunia dan akhirat.
d)

Pokok pikiran keempat:

Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya, adalah wajib, sebagai ibadah kepada Allah berbuat ihsan dan
islah kepada manusia/ masyarakat.
e)

Pokok pikiran kelima:

Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam yang sebenar-benarnya,


hanyalah akan dapat berhasil bila dengan mengikuti jejak (ittiba) perjuangan para Nabi
terutama perjuangan Nabi Muhammad SAW.
f)

Pokok pikiran keenam:

Perjuangan mewujudkan pokok-pikiran tersebut hanyalah akan dapat dilaksanakan dengan


sebaik-baiknya dan berhasil, bila dengan cara berorganisasi. Organisasi adalah satu-satunya
alat atau cara perjuangan yang sebaik-baiknya.
g)

Pokok pikiran ketujuh:

Pokok pikiran/ prinsip/ pendirian seperti yang diuraikan dan diterangkan di muka itu,
adalah yang dapat untuk melaksanakan ideologinya terutama untuk mencapai tujuan yang
menjadi cita-citanya, ialah terwujudnya masyarakat adil dan makmur lahir batin yang diridhai
Allah, ialah Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya

1. Kepribadian Muhammadiyah
Kepribadian Muhammadiyah adalah rumusan yang menggambarkan hakekat
Muhammadiyah, serta apa yang menjadi dasar dan pedoman amal usaha dan perjuangan
Muhammadiyah, serta sifat-sifat yang dimilikinya. Kepribadian Muhammadiyah ini berfungsi
sebagai landasan, pedoman dan pegangan bagi gerak Muhammadiyah menuju cita-cita
terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Kepribadian Muhammadiyah ini muncul pada waktu kepemimpinan Bapak Kolonel
H.M.Yunus Anis periode 1959-1962.
1. Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah
Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah pada dasarnya merupakan rumusan
ideologi Muhammadiyah yang menggambarkan tentang hakekat Muhammadiyah, faham
agama menurut Muhammadiyah dan misi Muhammadiyah dalam kehidupan berbangasa dan
bernegara.
MATAN Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah terdiri dari 5 angka.5 angka
tersebut dibagi menjadi 3 kelompok:

Kelompok Satu: Mengandung pokok-pokok persoalan yang bersifat ideologis, yaitu;

1) Muhammadiyah adalah gerakan berasas Islam,bercita-cita dan bekerja untuk


terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, untuk melaksanakan fungsi dan misi
manusia sebagai hamba dan khalifah Allah dimuka bumi.
2) Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan
kepada para Rosul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai
kepada Nabi penutup Muhammad SAW sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat
manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan hidup materiil dan spiritual, duniawi
dan ukhrawi.

1)

Kelompok Dua: Mengandung persoalan mengenai faham agama menurut


Muhammadiyah, yaitu;
Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan: Al-quran dan Sunnah Rasul.

2) Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliput bidangbidang; Aqidah, Akhlaq, Ibadah dan Muamalat Duniawiyat.

Kelompok Tiga: Mengandung persoalan mengenai fungsi dan misi Muhammadiyah


dalam masyarakat Negara Republik Indonesia, yaitu;

1) Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat


karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan
bangsa dan negara Republik Indonesia yang berfilsafat Pancasila, untuk berusaha bersamasama menjadikan suatu Negara yang adil makmur dan diridhai Allah AWT. Baldatun
Thayyibatun Wa Rabbun Ghaffur.
1. Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah.
Pedoman Hidup Islam Warga Muhammadiyah adalah seperangkat nilai dan norma Islami
yang bersumber Alquran dan As Sunnah menjadi pola bagi tingkah laku warga
Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan sehari-hari sehingga tercermin kepribadian
Islami menuju terwujudnya masyarakat utama yang diridhai Allah SWT.

HAMBATAN DAN IMPLEMENTASI

Menurut Ketua PP Muhammadiyah 2005-2010, Dr. Sudibyo Markus, hambatan-hambatan


yang terjadi dalam tubuh Muhammadiyah sekaligus dalam batang tubuh ideologi
Muhammadiyah adalah
(1) Hambatan kultural; tarik menarik antara political disengagement dan civic engagement.
(2) Hambatan struktural; organisasi terlalu besar.
(3) Hambatan paradigmatik, dalam pelaksanaan fungsi khalifah, rahmatan dan risalah.
(4) Hambatan programatik, terjebak dalam kegiatan kelembagaan, kurang berfokus pada
pendekatan ummah. Menjadi pengrajin amal usaha, melahirkan pulau-pulau yang kurang
tanggap terhadap lingkungannya.

SOLUSI DAN RENCANA PENGEMBANGAN

Dua prioritas Muhammadiyah dalam rangka pengembangan ideologi Muhammadiyah dengan


tujuan akhir membumikan konsep masyarakat Islam sebenar-benarnya adalah peningkatan
kapasitas lokal/komunitas/akar rumput dan. Keduanya berkaitan dengan peristiwa di tingkat
global dengan akar rumput (out there phenomena dengan in here phenomena). Perlu diingat
bahwa globalisasi merupakan jalan kembali ke kampung halaman. Dalam konteks ini
globalisasi justru memberikan kesempatan untuk menemukan kembali kesadaran lokal kita
dan memungkinkan terjadinya hibridasi kebudayaan (akomodasi: menyerap, dan akulturasi:
mencyerap danmembagi).
Di dunia Internasional Muhammadiyah dianggap sebagai pilar Islam Moderat dan tonggak
demokrasi di Indonesia. Banyak yang ingin membantu dan bekerjasama, salah satunya
organisasi-organisasi yang tergabung dalam Humanitarian Forum Indonesia (HFI).
Muhammadiyah menjadi salah satu dari inisiator organisasi ini. Isu bencana dalam
community based disaster reduction management (CBDRM) merupakan bagian dari strategi
makro Muhammadiyah sebagai Islamic Society/Civil Society yang bertumpu pada konsep
surat Al-Maun, yang mengandung proses (1). Karitatif, (2). Pemberdayaan, (3). Takaful
(modal sosial), (4). Ketahanan sosial, (5). Masyarakat yang beradab (civil society).

BAB III.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.Dalam Muhammadiyah ideologi dapat dipahami sebagai sistem paham atau keyakinan dan
teori perjuangan untuk mengimplementasikan ajaran islam dalam kehidupan umat melalui
gerakan sosial-keagamaan. Karena rujukan dasarnya adalah islam, maka idiologi
muhammadiyah tidak akan bersifat dogmatik dan ekslusif secara taklid-buta, sehingga tetapi
memiliki watak terbuka.
2. Muhammadiyah adalah suatu organisasi, merupakan alat perjuangan untuk mencapai suatu
cita. Muhammadiyah didirikan diatas (berlandaskan) dan untuk mewujudkan pokok pikiran
yang merupakan prinsip-prinsip/ pendirian-pendirian bagi kehidupan dan perjuangan. Pokok
pikiran/ prinsip/ pendirian yang dimaksud itu adalah hak dan nilai hidup Muhammadiyah
secara ideologis.
Pokok pikiran/ prinsip/ pendirian yang dimaksud itu telah terkonsep dalam isi ideologi
Muhammadiyah pada Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah yaitu:
a)

Pokok pikiran pertama:

Hidup manusia harus berdasar Tauhid (meng-Esakan) Allah; ber-Tuhan, beribadah serta
tunduk dan taat hanya kepada Allah.
b)

Pokok pikiran kedua:

Hidup manusia itu bermasyarakat.


c)

Pokok pikiran ketiga:

Hanya hukum Allah yang sebenar-benarnyalah satu-satunya yang dapat dijadikan sendi
untuk membentuk pribadi yang utama dan mengatur ketertiban hidup bersama (masyarakat)
dalam menuju hidup bahagia dan sejahtera yang haqiqi, didunia dan akhirat.
d)

Pokok pikiran keempat:

Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya, adalah wajib, sebagai ibadah kepada Allah berbuat ihsan dan
islah kepada manusia/ masyarakat.
e)

Pokok pikiran kelima:

Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam yang sebenar-benarnya,


hanyalah akan dapat berhasil bila dengan mengikuti jejak (ittiba) perjuangan para Nabi
terutama perjuangan Nabi Muhammad SAW.
f)

Pokok pikiran keenam:

Perjuangan mewujudkan pokok-pikiran tersebut hanyalah akan dapat dilaksanakan dengan


sebaik-baiknya dan berhasil, bila dengan cara berorganisasi. Organisasi adalah satu-satunya
alat atau cara perjuangan yang sebaik-baiknya.
g)

Pokok pikiran ketujuh:

Pokok pikiran/ prinsip/ pendirian seperti yang diuraikan dan diterangkan di muka itu,
adalah yang dapat untuk melaksanakan ideologinya terutama untuk mencapai tujuan yang
menjadi cita-citanya, ialah terwujudnya masyarakat adil dan makmur lahir batin yang diridhai
Allah, ialah Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya
3. Menurut Ketua PP Muhammadiyah 2005-2010, Dr. Sudibyo Markus, hambatan-hambatan
yang terjadi dalam tubuh Muhammadiyah sekaligus dalam batang tubuh ideologi
Muhammadiyah adalah
(1) Hambatan kultural; tarik menarik antara political disengagement dan civic engagement.
(2) Hambatan struktural; organisasi terlalu besar.
(3) Hambatan paradigmatik, dalam pelaksanaan fungsi khalifah, rahmatan dan risalah.
(4) Hambatan programatik, terjebak dalam kegiatan kelembagaan, kurang berfokus pada
pendekatan ummah. Menjadi pengrajin amal usaha, melahirkan pulau-pulau yang kurang
tanggap terhadap lingkungannya.
4. Dua prioritas Muhammadiyah dalam rangka pengembangan ideologi Muhammadiyah
dengan tujuan akhir membumikan konsep masyarakat Islam sebenar-benarnya adalah
peningkatan kapasitas lokal/komunitas/akar rumput dan. Keduanya berkaitan dengan
peristiwa di tingkat global dengan akar rumput (out there phenomena dengan in here
phenomena). Perlu diingat bahwa globalisasi merupakan jalan kembali ke kampung halaman.
Dalam konteks ini globalisasi justru memberikan kesempatan untuk menemukan kembali
kesadaran lokal kita dan memungkinkan terjadinya hibridasi kebudayaan (akomodasi:
menyerap, dan akulturasi: mencyerap danmembagi).
Di dunia Internasional Muhammadiyah dianggap sebagai pilar Islam Moderat dan tonggak
demokrasi di Indonesia. Banyak yang ingin membantu dan bekerjasama, salah satunya
organisasi-organisasi yang tergabung dalam Humanitarian Forum Indonesia (HFI).
Muhammadiyah menjadi salah satu dari inisiator organisasi ini. Isu bencana dalam
community based disaster reduction management (CBDRM) merupakan bagian dari strategi
makro Muhammadiyah sebagai Islamic Society/Civil Society yang bertumpu pada konsep
surat Al-Maun, yang mengandung proses (1). Karitatif, (2). Pemberdayaan, (3). Takaful
(modal sosial), (4). Ketahanan sosial, (5). Masyarakat yang beradab (civil society)

B. Saran
-Gerakan Muhammadiyah sejak awal berdirinya telah memiliki sebuah ideologi sesuai
dengan semangat Islam sebagai rahmat bagi seluruh semesta. Ruh ideologi ini terartikulasi
secara berbeda sesuai dengan perkembangan zaman guna menciptakan suasana kemajuan dan
suasana ketentraman dalam artigembira.Namun maju dan gembira merupakan frasa yang
seharusnya tidak pupus dalam cara kerja ideologi Muhammadiyah. Dalam konteks sekarang,
maju dan gembira haruslah dimaknai dengan cara pandang baru, yakni:
- Menguatkan komitmen kepada kelompok yang tidak terlindungi (mustadlafin) dan yang
lemah (dluafa).
- Mobilisasi sumber daya yang ada di Muhammadiyah untuk keluar dari dominasi kekuatan
pasar global.
- Membangun solidaritas kolektif dan membangun kohesivitas secara terstruktur.
- Mengembangkan modal sosial (social capital), sebagai kompensasi bagi hilangnya akses
sumber daya alam dan meningkatkan kepercayaan trust dalam manajemen sumberdaya
manusia.
- Penyeimbang proses demokratisasi dan good governance.

IV. DAFTAR PUSTAKA


Hambali, A.2006. Ideologi dan Strategi Muhammadiyah. Suara Muhammadiyah.
Yogyakarta: 174 hal.
Anonim.2011.Sejarah Organisasi. http://www.mdmc.or.id/index.php.
Copyright & copy; 2011 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Di akses pada tanggal 05 Januari 2012 Pukul 15.34

You might also like