You are on page 1of 16

WAWASAN NUSANTARA DAN WAWASAN

NUSANTARA DARI ASPEK KEWILAYAHAN

DISUSUN OLEH :
ARDI NURYADI

: 06081381419046

ASTI ARIANI

: 06081381419049

GITA CAHYANINGTYAS : 06081381419048


M. RIZKY TAMA.P

: 06081381419045

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN MATEMATIKA


DOSEN : Bp. LOMAN BOLAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas
dibandingkan dengan Negara Negara lain , yang terbentang mulai dari sabang sampai
marauke . Diapit oleh dua benua dan dua samudera. Negara yang kaya akan kekayaan
daerahnya , lebih dari 300 suku tinggal di Indonesia mulai dari pelosok daerah hingga
perkotaan.Hal ini juga memperlihatkan bahwa bangsa Indonesia itu terdiri dari banyak
suku bangsa yang multikultural (memiliki banyak suku) , mempunyai bahasa yang
berbeda-beda, kebiasaan dan adat istiadat yang berbeda, kepercayaan yang berbeda,
kesenian, ilmu pengetahuan, mata pencaharian dan cara berpikir yang berbeda-beda
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri
dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Secara konsepsional,
wawasan nusantara (Wawasan) merupakan wawasan nasionalnya bangsa Indonesia.
Perumusan wawasan nasional bangsa Indonesia yang selanjutnya disebut Wawasan
Nusantara, itu merupakan salah satu konsepsi politik dalam ketatanegaraan Republik
Indonesia. Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia dibangun atas
pandangan geopolitik bangsa. Pandangan bangsa Indonesia didasarkan pada konstelasi
lingkungan tempat tinggalnya yang menghasilkan konsepsi Wawasan Nusantara. Dalam
pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai
kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.. Dalam hal ini kami akan membahas lebih
jauh mengenai wawasan nusantara dan juga wawasan nusantara dalam konsep
kewilayahan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Wawasan Nusantara?
2. Bagaimana Kedudukan Wawasan Nusantara?
3. Apa saja asas dalam Wawasan Nusantara?
4. Bagaimana bentuk Wawasan Nusantara?
5. Apa fungsi dan tujuan Wawasan Nusantara?
6. Bagaiamana Wawasan Nusantara dalam aspek kewilayahan?

C. Tujuan
1. Untuk menamabah referensi pengetahuan tentang Wawasan Nusantara
2. Untuk mengetahui pengertian Wawasan Nusantara
3. Untuk mengetahui asas, bentuk, fungsi dan tujuan wawasan nusantara
4. Untuk mengetahui konsep batas wilayah Indonesia

ISI
1. Wawasan Nusantara
A. Pengertian

Istilah wawasan berasal dari kata wawas yang berarti pandangan, tinjauan, atau
penglihatan indrawi. Akar kata ini membentuk kata mawas yang berarti memandang,
meninjau, atau melihat, atau cara melihat. Kata wawasan berarti pandangan, tinjauan,
penglihatan atau tanggap inderawi, sedangkan istilah nusantara dipergunakan untuk
menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau indonesia yang terletak
di antara samudera pasifik dan samudera Indonesia serta di antara benua Asia dan benua
Australia.
Bangsa Indonesia dalam membina dan membangun atau menyelenggarakan
kehidupan nasionalnya, baik pada aspek politik, ekonomi, sosial budaya maupun hankamnya,
selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah.
Gagasan untuk menjamin persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan merupakan cara
pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya, yang dikenal dengan istilah
Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional Indonesia dan diberi nama Wawasan
Nusantara, disingkat Wasantara. Pengertian Wawasan Nusantara ialah Wawasan Nusantara
sebagai geopolitik Indonesia, yaitu cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri
dan lingkungannya yang serbaberagam dan bernilai strategis dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati kebhinekaan dalam
setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional. Berikut ini dikutipkan
pengertian Wawasan Nusantara:
a. Rumusan berdasarkan Tap. MPR No. II tahun 1993 dan tahun 1998 tentang GBHN.
Wawasan Nusantara yang merupakan Wawasan Nasional yang bersumber pada Pancasila
dan UUD 1945, yaitu cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
untuk mencapai tujuan nasional.
b. Cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkunganhya berdasarkan ide
nasionalnya, yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa
Indonesia yang merdeka, berdaulat dan bermartabat, serta menjiwai tata hidup dan tindak
kebijaksanaan dalam mencapai tujuan perjuangan nasional. (Lemhannas, Kewiraan Untuk
Mahasiswa, 1996)
B. Landasan Wawasan Nusantara
1. Landasan Ideal : Pancasila
Pancasila telah diakui sebagai ideologi dan dasar negara yang terumuskan dalam
pembukaan

UUD

1945.

Pada

hakikatnya,

Pancasila

mencerminkan

nilai

keseimbangan, keserasian, keselarasan, persatuan dan kesatuan, kekeluargaan,


kebersamaan dan kearifan dalam membina kehhidupan nasional.
2. Landasan Konstitusional : UUD 1945
Bangsa Indonesia menyadari bahwa bumi, air, dan dirgantara di atasnya serta
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Karena itu, bangsa Indonesia bertekad
mengunakan segenap kekayaan alam, sumber daya, serta seluruh potensi nasionalnya
berdasarkan kebijaksanaan yang terpadu, seimbang, serasi, dan selaras untuk
mewujudkan

kesejahteraan

dan

keamanan

segenap

bangsa

dengan

tetap

memperhatikan kepentingan daerah penghasil secara proporsional.


Dengan demikian, UUD 1945 seharusnya dan sewajarnya menjadi landasan
konstitusional dari Wawasan Nusantara yang merupakan cara pandang bangsa
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
C. Hakikat Wawasan Nusantara
Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan nusantara, dalam pengertian cara
pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan
nasional. Hal tersebut berarti bahwa setiap warga bangsa dan aparatur negara harus
berpikir, bersikap, dan bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan
negara Indonesia. Demikian juga produk yang dihasilkan oleh lembaga negara harus
dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia, tanpa menghilangkan
kepentingan lainnya, seperti kepentingan daerah, golongan, dan orang per orang.
D. Asas Wawasan Nusantara
Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah
dasar yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan demi tetap taat dan setianya
komponen pembentuk bangsa Indonesia (suku bangsa atau golongan) terhadap
kesepakatan bersama. Asas Wawasan Nusantara terdiri dari: kepentingan yang sama,
tujuan yang sama, keadilan, kejujuran, solidaritas, kerjasama, dan kesetiaan terhadap
kesepakatan bersama demi terpeliharanya persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan.

Latar Belakang Wawasan Nusantara


Falsafah Pancasila
1. Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan wawasan nasional. Nilai-nilai
tersebut adalah: Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi
kesempatan menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing- masing.

2. Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan.


3. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

Aspek Kewilayahan Nusantara; Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang


perlu diperhitungkan, karena Indonesia kaya akan aneka Sumber Daya Alam (SDA)
dan suku bangsa.

Aspek Sosial Budaya; Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing
masing memiliki adat istiadat, bahasa, agama, dan kepercayaan yang berbeda
beda, sehingga tata kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi
antargolongan mengandung potensi konflik yang besar.

Aspek Kesejarahan; Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan wawasan


nasional Indonesia yang diwarnai oleh pengalaman sejarah yang tidak menghendaki
terulangnya perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia. Hal ini
dikarenakan kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia merupakan hasil
dari semangat persatuan dan kesatuan yang sangat tinggi bangsa Indonesia sendiri.
Jadi, semangat ini harus tetap dipertahankan untuk persatuan bangsa dan menjaga
wilayah kesatuan Indonesia.

E. Kedudukan Wawasan Nusantara


Wawasan nusantara sebagai ajaran yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat
dalam mencapai dan mewujudkan tujuan nasional.
Secara hierarki, posisi atau status wawasan nusantara menempati urutan ketiga setelah
1.
2.
3.
4.
5.

UUD 1945. Berikut rutan sistem kehidupan nasional Indonesia :


Pancasila sebagai filsafat, ideologi bangsa, dan dasar negara.
UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia.
Petahanan nasional sebagai geostrategi bangsa dan negara Indonesia.
Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam
pembangunan nasional.

F. Fungsi Wawasan Nusantara


Menjadi pedoman, motivasi, dorongan serta rambu dalam menentukan segala
kebijaksanaan, keputusan, tindakan danperbuatanbagi penyelenggara negara di tingkat
pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat indonesia dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara

G. Tujuan Wawasan Nusantara


Mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan bangsa Indonesia
yang mengutamakan kepentingan nasional.
Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu:

Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa
tujuan kemerdekaan Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik


alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia
adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk
menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta
martabat manusia di seluruh dunia.

H. Bentuk Wawasan Nusantara


Wawasan nusantara sebagai landasan konsepsi ketahanan nasional.
Mempunyai arti bahwa wawasan nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan
nasional, pertahanan keamanan, dan kewilayahan.
Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan
Berarti bahwa cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri serta
lingkungannya selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara mencakup:
1.
2.
3.
4.
5.

Perwujudan kepuluan nusantara sebagai satu kesatuan politik.


Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan ekonomi.
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan politik.
Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan
keamanan.

Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara berarti


pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu
kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.
Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan. Wilayah nasional perlu ditentukan
batasannya, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga.

2. Wawasan Nusantara dalam Aspek Kewilayahan


Ketua PPKI dalam sidangnya untuk menetapkan Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945, menegaskan bahwa wilayah negara Indonesia
adalah meliputi wilayah Hindia Belanda. Sementara itu UUD 1945 tidak ada yang memuat
tentang wilayah secara tegas. Kemudian kalau kita merujuk ke Pasal II aturan Peralihan UUD

1945, menyebutkan bahwa segala badan negara dan aturan yang ada masih langsung berlaku,
selama belum diadakan yang baru.
A. Hukum Laut
Dalam hukum laut internasional dikenal dua konsep yang bertentangan, yaitu:
Res Nullius, menyatakan bahwa laut tidak ada yang mempunyainya, dan oleh karena

itu dapat dimiliki tiap-tiap negara.


Res Communis, menyatakan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia dan
karena itu tidak dapat dimiliki tiap-tiap negara.
Melalui Konfrensi PBB tentang Hukum Laut Internasional Tahun 1982, pokok-pokok

asas Negara kepulauan diakui dan dicantumkan dalam konvensi PBB tentang hukum
laut, yaitu United Nation Convention on the Law of the Sea 1982 (UNCLOS).

Laut Teritorial : Wilayah laut selebar 12 mil dari garis pangkal, dihitung waktu air

surut.
Laut Dalam : semua jenis perairan yang ada di pedalaman wilayah Negara
Zona tambahan : wilayah laut sebesar 24 mil untuk pengawasan bea cukai, saniter,
dan sebagainya.

1. Batas Laut Indonesia Sebelum dan awal setelah Merdeka


Sebelum Merdeka Dalam menentukan batas wilayah negara kepulauan
Indonesia, pemerintah Hindia Belanda telah mengeluarkan peraturan perundangundangan yang termuat dalam Ordonansi tahun 1939 yaitu Territoriale Zee en
Maritieme Kringen Ordonnantie (TZMKO 1939) yang diundangkan tanggal 26
Agustus 1939, dimuat dalam Staatblad No. 422 tahun 1939. Berdasarkan ketentuan
ordonansi tahun 1939 tersebut, lebar laut wilayah Hindia Belanda adalah 3 mil diukur
dari garis air rendah di pantai setiap pulau. Akibat dari penerapan cara pengukuran
laut seperti ini menjadikan wilayah Indonesia terpisah-pisah. Jarak antara satu pulau
dengan pulau yang lain dipisahkan oleh adanya laut yang berstatus sebagai laut bebas
yang berada diluar yuridiksi nasional Indonesia.
Saat RI baru merdeka (17 Agustus 1945), kita masih mengikuti aturan
dalam Territoriale Zee En Maritime Kringen Ordonantie tahun 1939 Sehingga
wilayah Indonesia seperti berikut ini:
o

Wilayah Indonesia bukan merupakan kesatuan

Laut menjadi pemisah-pemecah wilayah karena Indonesia merupakan negara


kepulauan.

2. Berdasarkan Deklarasi Juanda


Pada tanggal 13 Desember 1957 diumumkanlah Deklarasi Juanda yang
berbunyi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan maka pemerintah menyatakan
bahwa segala perairan di sekitar, di antara, dan yang menghubungkan pulau-pulau
yang termasuk negara Indonesia dengan tidak memandang luas atau lebarnya adalah
bagian yang wajar daripada wilayah daratan negara Indonesia dan dengan demikian
bagian daripada perairan pedalaman atau nasional berada di bawah kedaulatan mutlak
negara Indonesia. Lalu lintas dalam di perairan pedalaman bagi kapal-kapal asing
dijamin selama tidak bertentangan dengan/mengganggu kedaulatan dan keselamatan
negara Indonesia. Penentuan batas lautan territorial (yang lebarnya 12 mil) diukur dari
garis yang menghubungkan titik-titik ujung yang terluar pada pulau-pulau negara
Indonesia .
Tujuan inti dari deklarasi juanda antara lain adalah :
Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan RI yang utuh dan bulat.
enentuan batas-batas wilayah negara Indonesia disesuaikan dengan asas Negara

kepualauan (Archipelagic State Principles)


Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keamaan NKRI
Deklarasi Juanda ini dikukuhkan dengan UU no.4/Prp/1960, yang menyatakan :
Laut wilayah Indonesia 12 mil diukur dari pangkal lurus (Straight Base Line)
Semua kepulauan dan laut yang terletak diantaranya harus dianggap sebagai
suatu kesatuan. Akibat dari UU tersebut wilayah RI berubah luasnya dari 2 juta
KM2 menjadi 5 juta KM2 yang terdiri atas + 65% wilayah laut dan + 35%
wilayah darat. Wilayah darat terdiri dari 17.508 pulau pulau besar dan kecil
dimana baru 6044 yang diberi nama.
Kepulauan Indonesia terletak pada batas-batas astronomi sebagai berikut :
Utara : 6 08 LU

Selatan : 11 15 LS
Barat : 94 45BT
Timur : 141 05 BT
Jarak utara-selatan sekitar 1.888 km.
Jarak Barat-Timur : +5.110 km

3. Setelah Deklarasi Landas Kontinen (17 Februari 1969)


Pada tanggal 17 Februari 1969 dikeluarkanlah Deklarasi Landas Kontinen
yang juga dikukuhkan dengan dikukuhkan dengan Undang-Undang No. 1 tahun 1973
yang isinya :

menyatakan bahwa Negara Indonesia mempunyai penguasaan dan yurisdiksi


yang eksklusif atas kekayaan mineral dan kekayaan lainnya dalam dasar laut dan

tanah didalamnya dan dilandas kontinen Indonesia


Dalam hal landas kontinental Indonesia, termasuk depresi-depresi (bagian yang
dalam) yang terdapat dalam landas kontinental atau kepulauan Indonesia
berbatasan dengan suatu negara lain, maka Pemerintah Republik Indonesia
bersedia untuk melalui perundingan dengan negara yang bersangkutan

menetapkan suatu garis batas sesuai dengan prinsip-prinsip hukum dan keadilan.
Menjelang tercapainya persetujuan seperti dimaksud diatas, Pemerintah Republik
Indonesia akan mengeluarkan izin untuk mengadakan eksplorasi serta

memberikan izin untuk produksi minyak dan gas bumi dan untuk eksploitasi
sumber-sumber mineral ataupun kekayaan alam lainnya, hanya untuk daerah
sebelah Indonesia dari garis tengah (median line) yang ditarik antara pantai
daripada pulau-pulau Indonesia yang terluar atau dalam wilayah kedua negara
terletak berbatasan pada pulau yang sama, pada daerah sebelah Indonesia dari
suatu garis yang titik-titiknya terletak sama jauhnya dari titik-titik terdekat pada

garis pangkal laut teritorial masing-masing negara.


Ketentuan-ketentuan tersebut diatas tidak akan mempengaruhi sifat serta status
dari pada perairan di atas landas kontinental Indonesia sebagai laut lepas,
demikian pula ruang udara diatasnya. (M. Budiarto, S.H., 1980)

4. Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (21 Maret 1980)


Pada tanggal 21 Maret 1980 diumumkan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia
yang dikukuhkan dengan Undang-Undang No. 5 tahun 1983 tertanggal 18 Nopember
1983, yang lebarnya 200 mil diukur dari pangkal laut wilayah Indonesia, dimana
dinyatakan hak Indonesia atas segala sumber daya alam di lautan termasuk dibawah
permukaan, didalam laut dan dibawahnya, serta segala kegiatan eksploitasi , dan
penelitian di ZEE indonesia. Didalam Zona Ekonomi Eksklusif tersebut, Indonesia
mempunyai dan melaksanakan :

Hak berdaulat untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi, pengelolaan, dan


pelestarian sumber daya hayati dan non-hayati dan hak berdaulat lainnya atas
eksplorasi dan eksploitasi sumber tenaga dari air, arus, dan angin.

Hak yurisdiksi yang berhubungan dengan : pembuatan dan penggunaan pulau


buatan, instalasi, dan bangunan lainnya; penelitian ilmiah mengenai laut;
pelestarian lingkungan laut, serta hal lain berdasarkan hukum Internasional.
Pada tahun 1982 konvensi hukum laut memberikan perluasan yurisdiksi

negara-negara pantai di laut bebas, asas Zona Ekonomi Eksklusif diterima, pokokpokok asas negara kepulauan diakui dan dicantumkan dalam United Nation
Convention on the Law of the Sea (UNCLOS 1982). Hasil konvensi tersebut disahkan
pada bulan Agustus 1983 dalam seminar Konvensi Hukum Laut Internasional di New
York. Dengan demikian rumusan negara RI sebagai satu kesatuan wilayah laut yang di
dalamnya terhampar pulau-pulau besar dan kecil dengan jumlah 17.508 pulau menjadi
sah.

B. Hukum Ruang Udara/dirgantara


Hukum udara adalah perangkat kaidah tentang matra udara yang dikaitkan dengan
batas yurisdiksi Negara. Perjuangan penegakan kedaulatan di dirgantara, Indonesia
memanfaatkan batas GSO (Geo Stationary Orbit) yang merupakan ketinggian + 36.000
KM, yang merupakan batas ketinggian wilayah Indonesia di udara (Ps. 30 UU No.
20/1982).
Perkembangan hukum udara dimulai ketika Perang Dunia I berakhir. Pada saat itu
Negara dihadapkan pada:
Perlu penegasan konsep kedaulatan ruang udara, dan
Perlu memperketat pertahanan Negara melalui control ruang udara
Akhirnya dicapai suatu kesepakatan :

Demi keselamatan penerbangan perlu ditetapkan standardisasi internasional yang

berkaitan dengan prosedur teknis penerbangan (navigasi) udara.


Menegaskan prinsip kedaulatan yang utuh dan penuh dari negara-negara atas ruang
udara diatas wilayah nasional suatu negara, dilangsungkan jaringan penerbangan

sipil internasional secara aman, tertib, teratur, dan nyaman.


Hukum udara bersumber dari hukum internasional, Ps. 38 A(1) Statuta International
Court of Justice menyatakan tentang :
Konvensi/traktat/perjanjian internasional
hukum kebiasaan internasional
prinsip prinsip hukum umum yang diakui oleh Negara-negara
ajaran/pendapat para sarjana terkemuka ahli hokum internasional
Teori Ruang Udara
Didunia internasional dikenal 2 teori udara, yaitu :
Teori udara Bebas (Air Freedom Theory) :
Kebebasan Udara tanpa batas : ruang udara itu bebas, dapat digunakan oleh siapa saja.
Tidak ada Negara yang mempunyai hak dan kedaulatan di ruang udara
Kebebasan Udara Terbatas yang dibagi menjadi 2 pula :
a. Negara Kolong (Subjacent state) berhak mengambil tindakan tertentu untuk
memelihara keamanannya.
b. Negara kolong hanya mempunyai hak terhadap zona territorial ruang udara tertentu

Teori Negara berdaulat diudara (The Air Souverignity).


Konvensi Chicago 1944
Merupakan perjanjian internasional dalam badan resmi International
Civil Aviation Organization (ICAO) : setiap negara mempunyai kedaulatan
yang utuh dan eksklusif diruang udara diatas wilayahnya, tetapi tidak
mengakui Inocent passage (hak lintas damai), dan bagi penerbangan

komersial diperlukan izin pada antarnegara.


Teori keamanan : Negara mempunyai kedaulatan ruang udara sampai yang
diperlukan untuk keamanan. Fauchille memberikan ketinggian 1.500 m

(1909) diturunkan menjadi 500m (1910)


Teori penguasaan Cooper (coopers control theory) : kedaulatan udara suatu
Negara ditentukan oleh kemampuan Negara tersebut untuk menguasai ruang

udara secara fisik dan ilmiah


Teori udara Schachter : ruang udara ditentukan oleh kemampuan udara
mengapungkan pesawat/balon, yaitu sekitar 30 mil dari permukaan bumi.

PENUTUP

A. Kesimpulan
Wawasan Nusantara (Wasantara) adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati
kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
Negara Indonesia ialah Negara Kepulauan dengan jumlah 17.508 pulau dan Luas
daratan 2.027.087 Km2 sedangkan Luas laut 3.166.163 Km2. Wilayah tersebut merupakan
satu kesatuan dengan sebutan Tanah Air Indonesia. Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia
200 mil diukur dari pangkal laut wilayah Indonesia, dimana dinyatakan hak Indonesia atas
segala sumber daya alam di lautan termasuk dibawah permukaan, didalam laut dan
dibawahnya, serta segala kegiatan eksploitasi , dan penelitian di ZEE indonesia.
B. Saran

Sebagai warga negara yang baik sudah seharusnya kita mengetahui Wawasan
nusantara atau yang bisa juga disebut dengan geoplitik di Indonesia dan seharusnya juga
tidak hanya mengetahui tetapi juga ikut serta dalam menjaga keutuhan NKRI dengan cara
tidak mudah diadu domba antar suku supaya tidak terpecah belah selain itu juga bisa
mengaplikasikan geopolitik yang benar itu seperti apa dan praktiknya dalam kehidupan
nyata bisa dengan tepat.

DAFTAR PUSTAKA
Loman, Bolam.2014. Bahan Ajar Pendidikan Kewarganegaraan
Nofal,

Mochammad.

2013.

Pengertian

Geopolitik

dan

Wawasan

Nusantara

https://mochnofal.wordpress.com/2013/03/29/pengertian-geopolitik-dan-wawasannusantara/ (online)(Diakses tanggal 29 Maret 2015)


Sariyanta,
Made.
2012.
Wawasan
Nusantara
dan
Geopolitik
Indonesia.
http://sariyanta.com/wawasan-nusantara-dan-geopolitik-indonesia/# (online) (Diakses
tanggal 29 Maret 2015).
Yulianto,
Eko.
2012
wawasan
nusantara
sebagai
geopolitik
Indonesia.
http://ekochayoo84.blogspot.com/2012/04/wawasan-nusantara-sebagai-geopolitik.html/
(online)( Diakses tanggal 29 Maret 2015)

You might also like