Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:
Dhimas Nirwana Yudha, S.Kep
Rida Anita Yunikawati, S.Kep
13/362195/KU/19623
13/362189/KU/16917
4. Sasaran
5. Latar Belakang
: Perawatan pasien
: Perawatan pada pasien pre dan post operasi
: Hari/Tanggal
: Jumat/ 27 Januari 2015
Waktu
Tempat
Dr Sardjito
: Keluarga pasien
: Operasi merupakan suatu tindakan pembedahan dengan
cara melakukan pembiusan paada pasien
untuk
operasi
: 1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah
mengikuti
pendidikan
kesehatan
ini,
9. Kisi-Kisi Materi
1. :Pengertian operasi
2. Perawatan setelah operasi
3. Jadwal latihan setelah operasi
4. Nutrisi post operasi
5. Manajemen nyeri
6.
10. Pendekatan
11. Pelaksanaan
: Deduktif
: Dilaksanakan ketika keluarga pasien menunggu pasien
sedang operasi. Dilaksanakan selama kurang lebih 60
menit.
12. Pengorganisasian
Moderator
Penyaji
Observer
Dokumentasi
Fasilitator
Uraian Tugas
1) Moderator
a. Membuka acara
b. Memperkenal mahasiswa dan pembimbing
c. Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan
d. Menjelaskan kontrak waktu
e. Memberi kesempatan pada presenter untuk menjelaskan materi
f. Mengarahkan alur diskusi
g. Memimpin jalannya penyuluhan
h. Menyimpulkan penyuluhan
i. Menutup acara
2) Penyaji
a. Menyampaikan informasi dan fasilitator kepada leader
b. Membantu leader dalam melaksanakan tugasnya
3) Observer
a. Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
b. Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan
Keterangan:
= Audiens
= observer
= Penyaji
= Moderator
= Fasilitator
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
Waktu
Pembukaan
10 menit
Menjawab salam
Memperhatikan
penyuluh
Moderator
topik
menjelaskan
penyuluhan
Mendengarkan
dan
memperhatikan
Moderator
menjelaskan
Mendengarkan
dan
memperhatikan
tujuan
penyuluhan
Pelaksanaan
Mengemukakan
Infeksi
pendapat
Menjelaskan
pengertian
tentang
dan
memperhatikan
Infeksi
Mendengarkan
40 menit
Moderator
memberi
kesempatan
pertanyaan
Memberikan
reinforcement
pada
Penyaji
melakukan
evaluasi
Mendengarkan
dan
memperhatikan
serta
Memberikan
dan
10 menit
Berpartisipasi,
mendengar
dan
Moderator
menyampaikan
menyimak
pesan
untuk audience
Menjawab salam
Lampiran materi
PERAWATAN YANG HARUS DIPERHATIKAN
PADA PASIEN PASCA OPERASI
A. Definisi Operasi
Operasi adalah semua tindakan pengobatan
Tahan nafas beberapa saat (3-5 detik) kemudian secara perlahanlahan, udara dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui mulut.
Lakukan hal ini berulang kali (15 kali).Lakukan latihan dua kali
sehari praopeartif.
2) Latihan Batuk Efektif
keliru karena justru jika pasien selesai operasi dan segera bergerak
maka pasien akan lebih cepat merangsang usus (peristaltik usus)
sehingga pasien akan lebih cepat kentut/flatus.
Keuntungan lain adalah menghindarkan penumpukan lendir pada
saluran pernafasan dan terhindar dari kontraktur sendi dan terjadinya
dekubitus. Tujuan lainnya adalah memperlancar sirkulasi untuk
mencegah stasis vena dan menunjang fungsi pernafasan optimal.
Intervensi ditujukan pada perubahan posisi tubuh dan juga Range of
Motion (ROM). Latihan perpindahan posisi dan ROM ini pada
awalnya dilakukan secara pasif namun kemudian seiring dengan
bertambahnya kekuatan tonus otot maka pasien diminta melakukan
secara mandiri.
Dilakukan satu hari sebelum operasi
Latihan Miring
1
Latihan Tungkai
1 Berbaring dalam posisi setengah duduk
2
dapat
menjadi
mengganggu/menghambat
tempat
proses
bersembunyi
kuman
penyembuhan dan
dan
juga
perawatan
luka.
paha.Misalnya
:apendiktomi,
herniotomi,
uretrolithiasis,
operasi
Persiapan mental merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam proses
persiapan operasi karena mental pasien yang tidak siap atau labil dapat berpengaruh
terhadap kondisi fisiknya. Masalah mental yang biasa muncul pada pasien preoperasi
adalah kecemasan. Maka perawat harus mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi
klien. Perawat perlu mengkaji mekanisme koping yang biasa digunakan oleh pasien
dalam menghadapi stres. Disamping itu perawat perlu mengkaji hal-hal yang bisa
digunakan untuk membantu pasien dalam menghadapi masalah ketakutan dan
kecemasan preoperasi, seperti adanya orang terdekat, tingkat perkembangan pasien,
faktor pendukung/support system. Persiapan psikologis pasien meliputi :
Mendapat penjelasan tentang prosedur operasi dan perawatan setelah operasi
Paham tentang operasinya hingga memberikan tanda tangan pada lembar
persetujuan operasi
Mendorong keluarga untuk mendukung pasien
Berdoa kepada Tuhan
Mengenal kamar operasi dan peralatnnya
Mengenal petugas kamar operasi
Dukungan keluarga
3. Persiapan lain
1
Persetujuan operasi
Informed Consent sebagai wujud dari upaya rumah sakit
menjunjung tinggi aspek etik hukum, maka pasien atau orang yang
bertanggung jawab terhadap pasien wajib untuk menandatangani surat
pernyataan persetujuan operasi. Artinya apapun tindakan yang dilakukan
pada pasien terkait dengan pembedahan, keluarga mengetahui manfaat
dan tujuan serta segala resiko dan konsekuensinya. Pasien maupun
keluarganya sebelum menandatangani surat pernyataan tersebut akan
mendapatkan informasi yang detail terkait dengan segala macam
prosedur pemeriksaan, pembedahan serta pembiusan yang akan dijalani.
Jika petugas belum menjelaskan secara detail, maka pihak
pasien/keluarganya berhak untuk menanyakan kembali sampai betulbetul paham. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena jika tidak
maka penyesalan akan dialami oleh pasien/keluarga setelah tindakan
operasi yang dilakukan ternyata tidak sesuai dengan gambaran keluarga.
2
Persiapan darah
3
Dokter atau perawat akan memberikan tanda di bagian tubuh yang akan
dioperasi yang sifatnya berpasangan (kanan-kiri), seperti : tangan kanan
atau kiri, lengan kanan atau kiri, dan kaki kanan atau kiri.
Makanan yang tidak boleh diberikan pada diet pasca-bedah II adalah air jeruk
dan minuman yang mengandung karbondioksida.
c) Diet Pasca-Bedah III
Diet Pasca-Bedah III diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran cerna
atau
sebagai
perpindahan
dari
diet
pasca-bedah
II.
Cara Memberikan Makanan
Makanan yang diberikan berupa makanan saring ditambah susu dan biscuit.
Cairan hendaknya tidak melebihi 2000 ml sehari. Selain itu dapat
memberikan makanan parenteral bila diperlukan. Makanan yang tidak
dianjurkan adalah makanan dengan bumbu tajam dan minuman yang
mengandung karbondioksida.
d) Diet Pasca-Bedah IV
Diet Pasca-Bedah IV diberikan kepada :
1. Pasien pasca bedah kecil, setelah diet pasca-bedah
2. Pasien pascabedah besar, setelah diet Pasca-Bedah III
Cara Memberikan Makanan
Makanan diberikan berupa makanan lunak yang dibagi dalam 3 kali makanan
lengkap dan 1 kali makanan selingan.
H. Jenis makanan yang harus diperhatikan untuk penyembuhan luka
Diantara makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral dan air yang cukup, maka yang paling penting untuk penyembuhan luka
adalah protein dan vitamin C. Alasannya: Protein dan vitamin C sangat penting
peranannya dalam proses penyembuhan luka. Selain itu vitamin C punya peranan
penting untuk mencegah terjadinya infeksi dan perdarahan luka.
Contoh makanan yang perlu diperhatikan untuk penyembuhan luka
1. Protein; terbagi menjadi: nabati dan hewani. Contoh nabati yaitu tempe, tahu,
kacang-kacangan dll. Contoh protein hewani, hati, telur, ayam, udang dll.
2. Vitamin C adalah kacang-kacangan, jeruk, jambu, daun papaya, bayam, tomat,
daun singkong dll
I. Tanda dan Gejala infeksi
1. Rubor (kemerahan) Ada kemeraha pada kulit didaerah luka
2. Kalor (panas) Merasa panas pada daerah luka atau suhu badan panas
3. Tumor (bengkak) Terjadi bengkak pada daerah luka
4. Dolor (nyeri) Merasa sakit atau nyeri pada daerah luka
5. Functiolaesa (fungsi terganggu) Gangguan fungsi gerak pada daerah luka,
Luka berbau tidak sedap, Terdapat cairan nanah pada luka
J.
2. Mandi 2 kali sehari, daerah yang terbalut luka jangan sampai terkena air atau
basah karena dapat meninkatkan kelembaban pada kulit yang terbungkus
sehingga dapat menjadi tempat berkembang biak kuman dan bakteri.
3. Makanan yang dibutuhkan makanan yang mengandung protein atau tinggi kalori
tinggi protein (TKTP). Makanan yang mengandung protein misalnya : susu, telur,
madu, roti, ikan laut, kacang-kacangan.
4. Ganti balutan minimal satu kali sehari,
-
alat dan bahan yang akan digunakan untuk mengganti balutan harus dalam
keadaan stril atau bersih,
5. minum obat sesuai anjuran misalnya obat antibiotic untuk mencegah infeksi.
A. Penatalaksanaan
1. Pembersihan luka
Hal ini bisa dilakukan dengan mencuci luka dengan air steril.
2. Debridement
Hal ini dilakukan untuk membersihkan dan membuang objek, atau kulit mati dan
jaringan dari daerah luka.
3. Penutup luka
untuk melindungi luka dari kerusakan lebih lanjut dan infeksi. Hal ini juga
menolong menyediakan tekanan untuk mengurangi pembengkakan. Pembalut
bisa berbagai bentuk. Pembalut bisa mengandung beberapa substansi untuk
menlong mempercepat penyembuhan.
4. Obat-obatan
Dokter mungkin memberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi. Pasien juga
mungkin diberikan obat-obatan untuk mengurangi sakit, pembengkakan, atau
demam.
DAFTAR PUSTAKA
Burnicardi F C, Anderson D K, Bizliar T R, Durin D L, Hunter J G, Pollock M E. 2006.
Schwartzs manual of surgery Eight edition. MacGrawhill; New York. P. 90-96
Bonnie Barnard, MPH, CIC.2003.http://www.theific.org/basiconcepts/11.pdf , 24
Februari 2009
Colleges
Committee
on
Operating
Room
Environment
(CORE)
1999.http://www.facs.org/about/committees/cpc/ssiguide0700.pdf, 24 Februari
2015