You are on page 1of 24

BAB II

DASAR TEORI
2.1 Mesin Bubut CNC TU-2A
Mesin bubut CNC Training Unit adalah jenis mesin yang dipergunakan untuk
latihan dasar - dasar pengoperasian dan pemrograman. Karena mesin dikendalikan
komputer, maka semua gerakan berjalan secara otomatis sesuai perintah program yang
diberikan. Sehingga dengan program yang sama mesin CNC dapat diperintahkan untuk
mengulangi proses pelaksanaan program secara terus - menerus.
Mesin bubut nonkonvensional yang digunakan dalam praktikum adalah mesin
bubut Emco TU-2A buatan Emco Austria, mesin ini merupakan mesin bubut otomatis
yang menggunakan Computer Numerically Controlled dengan dua sumbu (X dan Z),
untuk simulasi proses pembubutan. [7]
Sistem persumbuan pada mesin EMCO TU-2A terdiri dari 2 sumbu yaitu sumbu X
dan Z. Sumbu X berada pada arah melintang, sedangkan sumbu Z berada pada arah
longitudinal. [9]
Berikut ini adalah gambar 2.1 yang merupakan mesin EMCO CNC TU-2A yang
digunakan pada saat praktikum CNC.

Gambar 2.1 Mesin CNC Bubut EMCO TU-2A. [8]


2.1.1

Spesifikasi
Spesifikasi dari mesin CNC TU-2A seperti yang terlihat pada gambar 2.2 yang

digunakan pada saat menjalan praktikum CNC adalah :


1. Daerah kerja putaran spindel antara 50-3200 rpm.
2. Kecepatan garak pahat arah longitudinal atau melintang :
a)

Kecepatan penuh (tak boleh memotong) :700 mm/menit.

b)

Kecepatan secara manual (mode manual) :5-400 mm/menit.

c)

Kecepatan secara otomatis (mode CNC) :5-499 mm/menit.

3. Ketelitian gerakan (yang tercantum pada display digital) 0,01 mm.


4. Daerah kerja memanjang : 300 mm.
5. Daerah kerja melintang : 50 mm
6. Gaya pemakanan maksimum yang diperbolehkan : 1000 N
2.1.2

Bagian-bagian Mesin CNC Bubut EMCO TU-2A :


Pada mesin CNC Bubut EMCO TU-2A terdapat beberapa bagian yang

digunakan selama proses permesinan CNC TU-2A, antara lain:


1. Monitor
Pada mesin CNC Bubut EMCO TU-2A terdapat sebuah monitor, dimana
monitor ini berfungsi untuk menunjukkan informasi program yang telah diinput
dan yang sedang berjalan pada mesin, juga untuk memantau koordinat pahat.
Gambar 2.2 berikut adalah gambar monitor yang digunakan saat praktikum
CNC.

Gambar 2.2 Monitor. [8]


2. Tailstock
Pada mesin bubut TU-2A , kepala lepas (Tailstock) adalah Adalah alat bantu
mesin yang digunakan untuk mengerjakan tugas proses kerja secara manual,
misalnya : untuk mengedrill, mengebor, dan menitik. Disamping itu juga
digunakan untuk menopang benda kerja yang panjang

pada waktu proses

pembubutan yang berfungsi mencegah terwujudnya lendutan (defleksi) dan agar


benda kerja tetap center. Dan untuk menjepit center drill, bor, dan reamer pada
waktu kerja manual. Gambar 2.3 berikut adalah gambar tailstock yang
digunakan saat praktikum CNC.

Gambar 2.3 Tailstock. [8]


3. Revolver pahat
Revolver pahat ini berfungsi untuk mencekam pahat dalam jumlah banyak, hal
ini memudahkan kita apabila kita ingin menggunakan berbagai macam jenis
pahat. Gambar 2.4 berikut adalah gambar revolver pahat yang digunakan saat
praktikum CNC.

Gambar 2.4 Revolver pahat. [8]

4. Chuck

Chuck berfungsi untuk menjepit benda kerja pada waktu proses penyayatan
benda kerja berlangsung. Chuck ini dihubungkan langsung pada spindle utama
dengan penggerak melalui sabuk, menggunakan transmisi sabuk karena untuk
faktor safety, maksudnya pada saat terjadi kerusakan pada mesin, sabuk (belt)
akan dapat slip. Dengan demikian motor utama tidak terbakar, kalau
menggunakan rantai pada saat terjadi kemacetan mesin, maka tidak bisa slip
sehingga motor utama terbakar. Gambar 2.5 berikut adalah gambar chuck yang
digunakan pada mesin bubut TU-2A.

Gambar 2.5 Chuck. [8]


5. Motor Listrik
Motor utama adalah motor penggerak cekam ( Chuck ) untuk memutar benda
kerja. Motor ini adalah motor jenis arus searah ( DC ) dengan kecepatan yang
variabel, identifikasi dari motor adalah :
a. Jenjang putaran 600 - 4000 put / menit.
b. Tenaga masukan / in put 500 watt.
c. Tenaga pengeluaran/ out put 300 watt.
Gambar 2.6 berikut adalah gambar motor listrik yang digunakan pada mesin
bubut TU-2A.

Gambar 2.6 Motor Listrik. [8]


2.1.3

Konfigurasi tombol
Merupakan bagian control mesin CNC yang berisikan tombol-tombol dan saklar

yang dilengkapi dengan monitor. Bagian control merupakan unsur layanan yang
terhubung langsung dengan operator.
Gambar 2.7 menunjukkan konfigurasi dan toinbol-tombol atau bagian-bagian
untuk mengoperasikan mesin bubut CNC TU-2A, yang terdiri dari:

2 1

10
16
1
1

15

1
8

Gambar 2.7 Konfigurasi tombol operasipada TU-2A.[8]


Keterangan :
1.

Saklar utama, digunakan untuk menghidupkan/mematikan mesin

2.

Lampu indikator, sebagai petunjuk jika mesin hidup.

3.

Saklarmenghidupkan spindle, angka 0 berarti spindle mati, angka 1 berarti


spindle hidup untuk mode manual, sedangkan CNC berarti spindle hidup untuk
mode CNC.

4.

Tombol untuk mengatur putaran kecepatan motor spindle.

5.

Display penunjuk besar kecepatan spindle.

6.

Tombol untuk mengatur kecepatan asutan ( untuk mode manual ).

7.

Lampu indicator jika sedang dalam mode manual.

8.

Tombol asutan untuk arah X dan Z untuk mode manual.

9.

Tombol gerakan cepat, untuk mempercepat gerakan pahat jika ditekan


bersamaan dengan tombol Nomor 8.

10. Display yang menunjukkan harga X dan Z pahat.


11. Switch untuk merubah mode manual ke CNC dan sebaliknya.
12. Amperemeter, menunjukkan besar arus yang digunakan oleh mesin saat
beroperasi(diharapkan tidak melebihi 2 Ampere).
13. Emergency Stop Botton, merupakan saklar darurat untuk mematikan mesin
apabila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.
14. Tombol DEL, dipakai untuk menghapus data.
15. Tombol pengalih yang berfungsi untuk mengalihkan dari arah X ke Z dan
sebaliknya
16. Tombol INP, untuk memasukkan data data
Selain tombol tombol, juga di lengkapi dengan monitor untuk memantau
koordinat pahat.[9]
2.2

Parameter Proses Permesinan


Parameter proses permesinan pada mesin bubut adalah sebagai berikut :

2.2.1

Cutting Speed
Cutting Speed ialah kecepatan potong (mm/min)

= .d.n / 1000
d : diameter benda kerja (mm)
n : jumlah putaran poros utama [13]

Conto Diketahui

: d =100 mm
n = 500 rpm

Ditanyakan :
Jawab

:
= 3,14.100.500/1000
= 157 mm/min

Feeding Speed
Feeding Speed ialah kecepatan Makan

f =f .n
f:(mm/min)
f : gerak makan (mm)
n : jumlah putaran poros utama [13]
Contoh soal :
Diketahui

: f =100 mm
n = 500 rpm

Ditanyakan :
Jawab

: f =f.n (mm/min)

f =100.500
f = 50000 mm/min
Gambar 2.8 berikut adalah gambar grafik yang menunjukkan hubungan antara jumlah
asutan dengan jumlah putaran sumbu utama sehingga menentukan kecepatan makan.

Gambar 2.8 Grafik untuk menentukan kecepatan makan.[14]


2.2.2

Depth of cut
Depth of cut ialah Kedalaman Pemotongan (mm )
a

(D d )
2

D = diameter awal pembubutan (mm)


d = diameter akhir pembubutan (mm)
Contoh soal :
Diketahui

:D

: 100 mm

`d

: 80 mm

Ditanyakan : a
: a = (D-d)/2

Jawab

=(100-80)/2
= 10 mm

2.2.3

Material Removal Rate


Material Removal Rate ialah Laju penghasil geram

Z=f

.a .f

Z = (cm3/min)
f = gerak makan (mm)
a = kedalaman potong (mm)
f = kecepatan makan(mm/min) [13]
Contoh soal :
Diketahui

: f

= 100 mm

a = 10 mm
f = 50000mm/min]
Ditanyakan : Z
Jawab

: Z = f.a. f
= 100.10.50000
= 5x107 cm3/min

2.2.4

Cutting time
Cutting time ialah waktu pemotongan

tc = lt/ f
tc = Cuting time (min)
lt = Panjang permesinan
f = kecepatan makan(mm/min) [13]
Contoh soal :
Diketahui

: lt

= 150 mm

f
Ditanyakan
Jawab

50000 mm/min

: tc
: tc = lt/

f(min)

= 150/50000
= 0,003 min

2.3.

Pengertian Dan Macam-Macam Pahat


Pahat adalah alat atau pisau yang digunakan untuk menyayat produk/benda

kerja. Dalam pekerjaan pembubutan salah satu alat potong yang sering digunakan
adalah pahat bubut. Jenis bahan pahat bubut yang banyak digunakan di industri-industri
dan bengkel-bengkel antara lain baja karbon, HSS, karbida, diamond dan ceramik.
2.3.1

Pengertian Pahat
Proses permesinan dengan mesin bubut arah gerak pemahanan pahat harus

diperhatikan. Kesalahan arah gerak pemakanan ini dapat mengakibatkan pahat tidak
memotong benda kerja tetapi hanya membenturnya saja, sebab bukan mata potong
yang melakukan pemakanan tetapi punggung pahat. Berdasarkan arah gerak pemakanan
pahat dapat dibedakan menjadi pahat kanan dan pahat kiri, Pahat kanan memiliki arah
gerak kekiri, sedangkan pahat kiri memiliki arah gerak kekanan. Dari letak mata
potongnya dapat ditentukan jenis pahat tersebut yaitu apabila telapak tangan
ditelungkupkan diatas pahat dan ibu jari terletak pada sisi yang ada mata potongnya
maka pahat tersebut dikatakan pahat kanan, apabila sebaliknya dapat dikatakan pahat
kiri
Pahat merupakan benda yang nantinya akan melakukan pemakanan terhadap
benda kerja. Bentuk dan material pahat akan sangat berpengaruh terhadap apa saja
benda kerja yang akan dan bisa dibuat dengan menggunakan pahat ini. Jika material
benda kerja tidak terlalu keras, maka kita bisa memakai pahat dengan kekuatan yang
tidak terlalu tinggi. Material pahat antara lain bisa terbuat dari HSS, tungsten dll.
2.3.2

Jenis jenis Pahat beserta fungsi

a. Pahat sisi kanan


Pahat kanan adalah pahat yang mempunyai mata potong yang sisi potongnya
menghadap kekanan ( apabila pahat mata potongnya dihadapkan kearah kita ).
Dan digunakan untuk mengerjakan benda kerja dari arah kanan ke arah kiri, atau

menuju kearah kepala tetap. Material : Baja Karbon, HSS(High Speed Steels),
Paduan cor nonferro, karbida, kramik, CBN(Cubic boron nitrides) dan Intan.
Gambar 2.9 berikut merupakan gambar pahat sisi kanan yang
digunakan pada mesin bubut TU-2A.

Gambar 2.9 Pahat sisi kanan. [10]


b. Pahat sisi kiri
Pahat sisi kiri adalah pahat yang mempunyai mata potong yang sisi potongnya
menghadap kekiri (apabila pahat mata potongnya dihadapkan kearah kita). Dan
digunakan untuk mengerjakan benda kerja dari arah kiri ke arah kanan, atau
menuju kearah kepala lepas. Material : Baja Karbon, HSS(High Speed Steels),
Paduan cor nonferro, karbida, kramik, CBN(Cubic boron nitrides) dan Intan.
Gambar 2.10 berikut merupakan gambar pahat sisi kiri yang digunakan pada
mesin bubut TU-2A.

Gambar 2.10 Pahat sisi kiri. [10]


c. Pahat netral
Pahat netral dapat digunakan untuk melakukan pengerjaan pembubutan
memanjang, menyudut maupun radius dengan ketentuan:
1. Untuk pembubutan menyudut, sudut maksimal tidak boleh lebih dari 600.

2. Untuk pembubutan radius, tangen busur lingkaran tidak boleh lebih dari
600.
Material : Baja Karbon, HSS(High Speed Steels), Paduan cor nonferro, karbida,
kramik, CBN(Cubic boron nitrides) dan Intan.
Gambar 2.11 berikut merupakan gambar pahat netral yang digunakan pada
mesin bubut TU-2A.

Gambar 2.11 Pahat netral. [11]


d. Pahat ulir
Pahat bubut ulir memilki sudut puncak tergantung dari jenis ulir yang akan
dibuat, sudut puncak 55 adalah untuk membuat ulir jenis whitwhort.
Material : Baja Karbon, HSS(High Speed Steels), Paduan cor nonferro, karbida,
kramik, CBN(Cubic boron nitrides) dan Intan. Gambar 2.12 berikut merupakan
gambar pahat ulir yang digunakan pada mesin bubut TU-2A.

Gambar 2.12 Pahat ulir. [10]


e. Pahat alur
Pahat alur digunakan untuk membuat alur pada benda kerja. Macam-macam
pahat alur digunakan sesuai dengan kebutuhan membuat celah alur atau ukuran
clip. Material : Baja Karbon, HSS(High Speed Steels), Paduan cor nonferro,

karbida, kramik, CBN(Cubic boron nitrides) dan Intan. Gambar 2.13 berikut
merupakan gambar pahat alur yang digunakan pada mesin bubut TU-2A.

Gambar 2.13 Pahat alur. [11]

f. Pahat dalam
Digunakan untuk membubut permukaan dalam lobang benda kerja.Material :
Baja Karbon, HSS(High Speed Steels), Paduan cor nonferro, karbida, kramik,
CBN(Cubic boron nitrides) dan Intan. Gambar 2.14 berikut merupakan gambar
pahat dalam yang digunakan pada mesin bubut TU-2A.

Gambar 2.1 Pahat dalam. [11]


g. Pahat potong
Pahat potong adalah jenis pahat potong yang menggunakan tangkai untuk
memotong benda kerja. Pahat ini digunakan untuk memotong benda kerja,
Material : Baja Karbon, HSS(High Speed Steels), Paduan cor nonferro, karbida,
kramik, CBN(Cubic boron nitrides) dan Intan. Gambar 2.15 berikut merupakan
gambar pahat potong yang digunakan pada mesin bubut TU-2A.

Gambar 2.15. Pahat potong. [12]


h. Pahat Ulir Dalam
Pahat ulir dalam ini biasanya digunakan untuk membuat ulir bagian dalam
lubang yang sudah di bor atau untuk memperbesar lubang, dan biasanya ulir
dalam ini memakai pahat alat bantu. Material : Baja Karbon, HSS(High Speed
Steels), Paduan cor nonferro, karbida, kramik, CBN(Cubic boron nitrides) dan
Intan. Gambar 2.16 berikut merupakan gambar pahat ulir dalam yang digunakan
pada mesin bubut TU-2A.

Gambar 2.16 Pahat ulir dalam. [12]


2.4

Sistem Acuan
Ada beberapa

langkah

yang

harus

dilakukan

seorang

programmer

sebelummenggunakan mesin CNC, pertama mengenal beberapa sistem koordinat yang


adapada mesin CNC, yaitu: (a) sistem koodinat kartesius, yang terdiri dari koordinat
mutlak(absolut) dan koordinat relatif (inkremental), dan (b) sistem koordinat kutub
(koordinatpolar), yang terdiri dari koordinat mutlak (absolut) dan koordinat relatif
(inkremental).
Selanjutnya menentukan system koordinat yang akan digunakan dalam
pemograman.Apakah program akan menggunakan sistem pemogramman metode
absolut atauinkremental. Pada umumnya sistem koordinat yang sering digunakan antara
lain sistemkoordinat kartesius, yaitu koordinat mutlak (absolut) dan koordinat
relatif/berantai(incremental). Langkah kedua adalah memahami prinsip gerakan sumbu
utama dalammesin CNC.
2.4.1 Sistem absolute
Pemrograman absolut

adalah

pemrogramman

yang

dalam

menentukan

titikkoordinatnya selalu mengacu pada titik nol benda kerja. Kedudukan titik
dalam bendakerja selalu berawal dari titik nol sebagai acuan pengukurannya.
Kelebihan darisistem ini bila terjadi kesalahan pemrogramman hanya berdampak

pada titik yangbersangkutan, sehingga lebih mudah dalam melakukan koreksi.


Gambar 2. 17 berikut ini contoh pengukuran dengan menggunakan metode
absolut.

Titik Koordinat Absolut


(X , Y)
A (50, 25)
B (75, 35)
Gambar 2.17 Pemberian ukuran dengan sistem absolute. [16]
2.5.1

Sistem Incremental
Pemrograman inkremental

adalah

pemrograman

yang

pengukuran

lintasannya selalu mengacu pada titik akhir dari suatu lintasan. Titik akhir
suatu lintasan merupakan titik awal untuk pengukuran lintasan berikutnya
atau penentuan koordinatmya berdasarkan pada perubahan panjang pada
sumbu X (.X) dan perubahanpanjang lintasan sumbu Y (.Y). Titik nol benda
kerja mengacu pada titik nol sebagai titik referensi awal, letak titik nol benda
kerja ditentukan berdasarkan bentuk benda kerja dan keefektifan program
yang akan dibuatnya.
Kelemahan dari sistem pemrogramman ini, bila terjadi kesalahan dalam
penentuan titik koordinat, penyimpangannya akan semakin besar. Gambar
2.18 berikut ini contoh dari pengukuran incremental.
Titik Koordinat Incremental
(X , Y)
A ( 50 , 25 )
B ( 25 , 10 )

Gambar 2.18 Pemberian ukuran dengan sistem incremental. [16]


2.5

Sistem Permesinan
Sistem permesinan pada mesin bubut TU-2A hanya memiliki sumbu X dan Z

beserta arah positif dan negatifnya. Sumbu X menyatakan arah melintang, Sumbu Z

menyatakan arah longitudinal. Gambar 2.19 berikut merupakan gambar sistem


permesinan pada mesin bubut TU-2A.

Gambar 2.19 Sistem persumbuan pada mesin CNC TU-2A. [16]


Pengesetan titik nol dimulai dengan cara memasang benda kerja pada head stock,
hidupkan spindle utama pada angka 1 (mode manual) dan berilah spindle / benda kerja
dengan putaran yang rendah. Pengesetan dilakukan sebagai berikut :
a. Pengesetan titik Z = 0
Sentuhkan pahat pada sisi muka benda kerja, seperti terlihat pada gambar 2.20
dan tekan tombol DEL, maka posisi Z = 0.

Gambar 2.20 setting Z = 0. [9]


b. Pengesetan X = 0
Sentuhkan pahat pada permukaan silinder benda kerja, seperti terlihat pada
gambar 2.21 dan tekan tombol DEL,maka posisi X = 0.

Gambar 2.2. setting X = 0. [9]


Setelah titik nol didapat pahat sebaiknya digeser menjauhi titik nol tersebut yang
dianggap cukup aman untuk melakukan awal proses permesinan. Gambar 2.22
adalah sebuah contoh penempatan pahat sebelum proses permesinan. Pahat di beri
jarak X dan Z sebesar 5 mm, dengan cara mengeser-geser pahat sampai di layer
monitor tertera harga X = 500 dan Z = 500. hal ini dikarenakan ketelitian mesin
ini 0,01 mm sehingga nilai 500=5mm dari titik 0 manual.

Gambar 2.22. penempatan pahat posisi aman. [9]


2.6

Kode Pemrograman
Kode-kode instruksi untuk pembuatan program CNC (Kode G, M,) yang sering

digunakan di sini akan dijelaskan sesuai urutan penggunaan kode yang digunakan dalam
suatu program CNC. Kode program atau instruksi untuk pemrograman CNC dibagi
dalam dua kelompok yaitu modal dan non modal. Kode program modal berarti kode
program tersebut tetap aktif sampai dengan dibatalkan oleh kode program dari
kelompok yang sama, misalnya G0 tetap aktif sampai blok program berikutnya dan
akan dibatalkan oleh G1,G2, atau G3 di blok program berikut:
1)

Fungsi G yaitu yang mengatur gerakan mesin.

2)

Fungsi M yaitu yang mengatur system persumbuan dan keadaan mesin.

3)

Tanda alarm benbunyi ketika terjadi kesalahan pada saat proses cek M.

2.6.1

Fungsi G dan M
Kode G standar yang biasanya digunakan ketika membuat program tingkat

dasar antara lain :


1. G00

: merupakan intruksi untuk memerintahkan mesin CNC agar sumbu


utama (pisau frais/pahat bubut) melakukan gerakan cepat tanpa
melakukan pemakanan.

2. G01

: merupakan instruksi agar alat potong mesin CNC melakukan gerakan


pemakanan lurus baik ke arah sumbu X,dan Z

3. G02

: merupakan intruksi agar alat potong mesin CNC melakukan gerakan


interpolasi lingkaran searah jarum jam

4.

G03

: merupakan instruksi agar alat potong mesin CNC melakukan

gerakan
interpolasi lingkaran berlawanan arah dengan jarum jam.
5.
6.
7.

G04
G21
G24

: merupakan intruksi menyisipkan waktu tinggal diam.


: merupakan intruksi menambah blok kosong
: intruksi penetapan radius pada pemrograman harga absolut

8.
9.
10.

G25
G27
G33

11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.

sesuai
dengan prosedur baku.
G64 : merupakan intruksi motor asutan tak berarus
G65 : merupakan intruksi pelayanan kaset ayau penggunaan kaset
G66 : intruksi pelayanan antar aparat RS 232
G73 : merupakan intruksi siklus pemboran dengan pemutusan tatal
G78 : merupakan intruksi siklus penguliran
G81 : merupakan intruksi siklus pemboran
G82 : merupakan intruksi siklus pemboran dengan tinggal diam.
G83 : merupakan intruksi siklus pemboran dengan penarikan
G84 : merupakan intruksi siklus pemakanan memanjang dan lintasan

20. G85
21. G86
22. G88
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.

: merupakan intruksi Teknik sub program


: merupakan perintah melompat
: merupakan intruksi siklus pembuatan ulir akan membuat ulir

alat
potong mesinCNC bubut bergerak dengan siklus pemakanan
memanjang dengan pengurangan diameter secara bertahap
: merupakan intruksi siklus pereameran
: merupakan intruksi siklus pengaluran
: merupakan perintah untuk membuat siklus pembubutan melintang pada
mesin CNC TU 2A EMCO.
G89 : merupakan intruksi siklus pereameran dengan tinggal diam.
G90 : merupakan intruksi pemrograman harga absolut
G91 : intruksi pemrogaman harga inkremental
G92 : merupakan intruksi pencatat penetapan
G94 : merupakan intruksi penetapan kecepatan asutan
G95 : merupakan intruksi penetapan ukuran asutan
G110 : merupakan intruksi alur permukaan
G111 : perintahmembuat alur luar
G112 : perintah membuat alur dalam
G113 : perintah membuat ulir luar
G114 : perintah membuat ulir dalam
G115 : merupakan intruksi membuat permukaan kasar
G116 : merupakan intruksi putaran kasar

Kode M standar yang biasanya digunakan ketika membuat program tingkat dasar
antara lain :
1.
2.
3.

M00 : Mesin berhenti terprogram


M03 : Sumbu utama berputar searah dengan jarum jam; Kode ini
biasanya pada awal intruksi adanya kode ini menyebabkan sumbu
utama mesin akan berputar searah jarum jam.
M05 : merupakan intruksi agar sumbu utama berhenti

4.

M06

5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.

meningkat.
M08 : perintahagar cairan pendingin akan mengalirkan
M09 : perintah agar cairan pendingin berhenti mengalir
M10 : merupakan intruksi table Pallet Clamp
M11 : merupakan intruksi table Pallet Unclamp
M12 : merupakan intruksi menyalakan shower Coolant
M14 : perintah Spindle Air Blow On
M15 : perintah Spindle Air Blow Off
M16 : Air Blast / Tool Charger
Ml7 : perintahSub program (unterprogram) berakhir
M18 : merupakan intruksi Air Blast Off
M19 : Sumbu utama posisi tepat
M29 : merupakan intruksi Rapid Tapping
M30 : Program berakhir dan kembali pada program semula.
M60 : perintah Pallet Change
M61 : merupakan intruksi Load Pallet #1
M62 : merupakan intruksi Load Pallet #2
M90 : Pembatalan fungsi pencerminan.
M98 : Kompensasi kelonggaran / kocak Otomatis
M99 : Penentuan parameter lingkaran I, J, K.

2.6.2

: Penggantian alat potong dilakukan agar kualitas benda kerja

Kode Standar Yang Sering Digunakan


Kode standar yang sering digunakan dalam praktikum antara lain :

1. Gerak lurus cepat (G00)


Kode G 00 merupakan intruksi untuk memerintahkan mesin CNC agar
sumbuutama (pisau frais/pahat bubut) melakukan gerakan cepat tanpa
melakukan pemakanan.Gerakan ini digunakan bila pahat/pisau frais tidak
melakukan pemakanan pada bendakerja. Gerakan cepat digunakan bila alat
potong berada bebas dari pemakanan bendakerja, alat potong kembali ke atas
permukaan benda kerja, atau kembali ke titik referen.Gerakan cepat dapat
dilakukan bila posisi alat potong benar-benar tidak akan menabrakbenda kerja
atau

peralatan

lainnya.

Kesalahan

dalam

penentuan

koordinat

dapatmenyebabkan benturan antara alat potong dengan mesin atau benda kerja
yang dapatmenyebabkan kerusakan fatal pada alat potong maupun mesin.
Gambar 2.23 adalah contoh ilustrasi dari gerak G00.

Gambar 2.23. Gerak G00. [11]


2. Gerak lurus (G01)
Kode

01

merupakan

instruksi

agar

alat

potong

mesin

CNC

melakukangerakanpemakanan lurus baik ke arah sumbu X, dan Z. Pada mesin


CNC baik bubutmaupun frais intruksi G 01 merupakan perintah agar alat potong
bergerak lurus dari satu titik ke titik lainnya dengan kecepatan sesuai dengan
feeding yang telah ditentukan. Gambar 2.24 adalah contoh ilustrasi dari gerak
G01.

Gambar 2.24. Gerak G01. [11]


3. Gerak melingkar searah jarum jam seperempat lingkaran (G02)
Kode G 02 merupakan intruksi agar alat potong mesin CNC melakukan gerakan
interpolasi lingkaran searah jarum jam. Alat potong (pisau frais atau pahat
bubut) akan membentuk lingkaran yang searah jarum jam. Sering dijumpai
bentuk benda kerja yang berupa lengkungan yang memiliki radius tertentu.
Seperti bentuk fillet pada ujungujung benda kerja atau bentuk lingkaran
sebagian atau penuh pada benda kera. Gerakan searah jarum jam atau
berlawanan menggunakan asumsi bahwa alat potong berada di atas benda kerja,
atau di belakang benda kerja. Jadi bila alat potong berada di depan benda kerja
maka berlaku sebaliknya. Gambar 2.25 adalah contoh ilustrasi dari gerakan
untuk G02.

Gambar 2.25. Gerakan untuk G02 [11]


4. Gerak melingkar berlawanan arah jarum jam seperempat lingkaran (G03)
Kode G 03 merupakan instruksi agar alat potong mesin CNC melakukan
gerakaninterpolasi lingkaran berlawanan arah dengan jarum jam. Gerakan ini
akan selalumembentuk lingkaran yang berlawanan arah dengan jaraum jam.
Gambar 2.26 adalah contoh ilustrasi dari gerakan untuk G03.

Gambar 2.26. Gerakan unuk G03. [11]


5. Gerak melingkar tidak sampai seperempat lingkaran (G02 dan M99)
Perintah

atau

fungsi

dengan

sandi

G02adalah

perintah

pembubutanradius/melengkung searah jarum jam (CW). Penempatan fungsi ini


pada kolomkedua, pada blok program.M99 adalah penentuan parameter I danK
Parameter Iadalah jarak titik start melengkung sampai ke titik pusat lengkungan,
tegak lurus searah sumbu X Sedangkan parameter K adalah jarak titik start
melengkungsampai ke titik pusatlengkungan, tegal lurus searah sumbu Z .
PerintahM99 ini dipergunakan apabila radius atau lengkungan yang akan dibuat
mempunyai sudut lebih dari 90. Gambar 2.27 adalah contoh ilustrasi profil
benda dengan kode G02 dan M99.

Gambar 2.27. Profil benda dengan kode G02 dan M99. [11]
6. Gerak melingkar tidak sampai seperempat lingkaran (G02 dan M99)
Perintah atau fungsi dengan sandi G03 adalah perintah pembubutan
radius/melengkung berlawanan arah jarum jam (CCW). Penempatan fungsi ini
pada kolomkedua, pada blok program.M99 adalah penentuan parameter I dan K.
Parameter I adalah jarak titik start melengkung sampai ke titik pusat
lengkungan,tegak lurussearah sumbuX. Sedangkan parameterK adalah jarak titik
startmelengkung sampai ke titik pusat lengkungan, tegal lurus searah sumbu Z.
Pada mesin EMCO CNC TU-2A, gerakan perintah G 03 dengan nilai pergerakan
ke arah X dan Z sama bisa dijalankan tanpa menggunakan program M99.
Gambar 2.28 adalah contoh ilustrasi profil benda dengan kode G03 dan M99.

Gambar 2.28. Profil benda dengan kode G03 dan M99. [11]
7. Siklus pembubutan memanjang (G84)
Pembubutan

dapat

dilakukan

berulang-ulang

secara

otomatis

dengan

menggunakan G84, maka setelah selesai pahat akan kembali ke posisi semula
saat awal pahat menjalani G84. Gambar 2.29 adalah contoh ilustrasi dari gerakan
untuk G84.

Gambar 2.29. Gerakan untuk G84. [11]

8. Spindel utama hidup dan berputar searah jarum jam (M03)


Kode ini biasanyapada awal intruksi adanya kode ini menyebabkan sumbu
utama mesin akan berputar searah jarum jam.
9. Program selesai/akhir program (M30)
Digunakan untuk mengakhiri program pembubutan serta untuk mematikan
spindle.
2.7

Kode Alarm
Tanda alarm adalah bentuk informasi bagi operrator untuk

mengenali jenis

masalah yang timbul akibat kesalahan operasi,sehingga akan lebih mudah dalam
mengatasinya.Bila alarm muncul kita tidak dapat melanjutkan opersi apapun sebelum
alarm tersebut dihapus.
Alarm muncul pada layar dengan ketentuan sebagai berikut :
Tabel 2.1 Kode Alarm
A 00
A 01

Salah perintah G atau M


Salah interpolasi melingkar.
Pada masukan titik lingkaran yang salah ( busur lingkaran, titik akhir lingkaran
atau koordinat pusat ) akan diberikan alarm A 01n. Sebelum pengerjaan busur
lingkar, komputer menguji apakah suatu busur lingkaran dengan harga yang

A 02
A 03
A 04
A 05

dimasukkan sudah benar.


Harga X terlalu besar, lihat harga batas maksimal
Salah harga F, lihat pada harga batas maksimal
Harga Z terlalu besar, lihat harga batas maksimal
Jika anda lupa memasukkan M 30 pada akhir program dan anda menekan

A 06

tombol START atau melakukan uji jalan


Jumlah putaran sumbu utama terlalu besar pada pemotongan ulir. Alarm ini
tidak timbul pada masukan program, melainkan selama jalannya program ( G
33 atau G 78 ). Tindakan :
Kurangi jumlah putaran
Tekan tombol INP + REV, tanda alarm akan hilang dan program secara

A 07

otomatis dilanjutkan jika diberikan putaran yang sesuai.


Tidak terpakai

A 08
A 09
A 10
A 11
A 12
A 13

Mencapai ujung pita pada perekaman


Program tidak ditemukan
Program kaset aktif
Salah jalan
Salah pengecekan
Pengalihan dari mm ke inchi dengan memori penuh. Dapat dihapus dengan

A 14

mengalihkan saklar pemilih metric inchi


Salah penetapan satuan jalan pada pelayanan pemuatan. Jika anda memuat
program metric ke mesin tetapi saklar pemilih dalam kedudukan inchi, timbul

A 15
A 16
A 17

alarm ini
Salah harga H, lihat harga batas yang diijinkan
Tidak terpakai
Salah sub program. Jika anda menyelipkan sub program dari lima tahap
DAFTAR PUSTAKA

[7]

http://mohaaan.blogspot.com/2012/11/mesin-emco-training-unit-2a.html

[8]

Lab.PP-CNC Teknik Mesin Undip

[9]

Modul CNC bubut EMCO TU-2A

[10]

www.academia.edu/5164865/modul_Bubut_CNC_3.pdf

[11]

http://www.kuliah.file-edu.com

[12]

http://www.neangan.com/2013/01/26/Jenis-Jenis-Pahat-Bubut-DanKegunaannya.html#.UXJa-zu57ms

[13]

Drs. Daryanto, Dasar-Dasar Teknik Mesin,Penerbit Rineka Cipta

[14]

www.sinar-harapan.blogspot.com/grafik/kecepatan-makan/cnc/2012

[15]

http://maxcy-idrz.blogspot.com/2009/01/pengertian-mesin-cnc.html

You might also like