Professional Documents
Culture Documents
DASAR TEORI
2.1 Mesin Bubut CNC TU-2A
Mesin bubut CNC Training Unit adalah jenis mesin yang dipergunakan untuk
latihan dasar - dasar pengoperasian dan pemrograman. Karena mesin dikendalikan
komputer, maka semua gerakan berjalan secara otomatis sesuai perintah program yang
diberikan. Sehingga dengan program yang sama mesin CNC dapat diperintahkan untuk
mengulangi proses pelaksanaan program secara terus - menerus.
Mesin bubut nonkonvensional yang digunakan dalam praktikum adalah mesin
bubut Emco TU-2A buatan Emco Austria, mesin ini merupakan mesin bubut otomatis
yang menggunakan Computer Numerically Controlled dengan dua sumbu (X dan Z),
untuk simulasi proses pembubutan. [7]
Sistem persumbuan pada mesin EMCO TU-2A terdiri dari 2 sumbu yaitu sumbu X
dan Z. Sumbu X berada pada arah melintang, sedangkan sumbu Z berada pada arah
longitudinal. [9]
Berikut ini adalah gambar 2.1 yang merupakan mesin EMCO CNC TU-2A yang
digunakan pada saat praktikum CNC.
Spesifikasi
Spesifikasi dari mesin CNC TU-2A seperti yang terlihat pada gambar 2.2 yang
b)
c)
4. Chuck
Chuck berfungsi untuk menjepit benda kerja pada waktu proses penyayatan
benda kerja berlangsung. Chuck ini dihubungkan langsung pada spindle utama
dengan penggerak melalui sabuk, menggunakan transmisi sabuk karena untuk
faktor safety, maksudnya pada saat terjadi kerusakan pada mesin, sabuk (belt)
akan dapat slip. Dengan demikian motor utama tidak terbakar, kalau
menggunakan rantai pada saat terjadi kemacetan mesin, maka tidak bisa slip
sehingga motor utama terbakar. Gambar 2.5 berikut adalah gambar chuck yang
digunakan pada mesin bubut TU-2A.
Konfigurasi tombol
Merupakan bagian control mesin CNC yang berisikan tombol-tombol dan saklar
yang dilengkapi dengan monitor. Bagian control merupakan unsur layanan yang
terhubung langsung dengan operator.
Gambar 2.7 menunjukkan konfigurasi dan toinbol-tombol atau bagian-bagian
untuk mengoperasikan mesin bubut CNC TU-2A, yang terdiri dari:
2 1
10
16
1
1
15
1
8
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
2.2.1
Cutting Speed
Cutting Speed ialah kecepatan potong (mm/min)
= .d.n / 1000
d : diameter benda kerja (mm)
n : jumlah putaran poros utama [13]
Conto Diketahui
: d =100 mm
n = 500 rpm
Ditanyakan :
Jawab
:
= 3,14.100.500/1000
= 157 mm/min
Feeding Speed
Feeding Speed ialah kecepatan Makan
f =f .n
f:(mm/min)
f : gerak makan (mm)
n : jumlah putaran poros utama [13]
Contoh soal :
Diketahui
: f =100 mm
n = 500 rpm
Ditanyakan :
Jawab
: f =f.n (mm/min)
f =100.500
f = 50000 mm/min
Gambar 2.8 berikut adalah gambar grafik yang menunjukkan hubungan antara jumlah
asutan dengan jumlah putaran sumbu utama sehingga menentukan kecepatan makan.
Depth of cut
Depth of cut ialah Kedalaman Pemotongan (mm )
a
(D d )
2
:D
: 100 mm
`d
: 80 mm
Ditanyakan : a
: a = (D-d)/2
Jawab
=(100-80)/2
= 10 mm
2.2.3
Z=f
.a .f
Z = (cm3/min)
f = gerak makan (mm)
a = kedalaman potong (mm)
f = kecepatan makan(mm/min) [13]
Contoh soal :
Diketahui
: f
= 100 mm
a = 10 mm
f = 50000mm/min]
Ditanyakan : Z
Jawab
: Z = f.a. f
= 100.10.50000
= 5x107 cm3/min
2.2.4
Cutting time
Cutting time ialah waktu pemotongan
tc = lt/ f
tc = Cuting time (min)
lt = Panjang permesinan
f = kecepatan makan(mm/min) [13]
Contoh soal :
Diketahui
: lt
= 150 mm
f
Ditanyakan
Jawab
50000 mm/min
: tc
: tc = lt/
f(min)
= 150/50000
= 0,003 min
2.3.
kerja. Dalam pekerjaan pembubutan salah satu alat potong yang sering digunakan
adalah pahat bubut. Jenis bahan pahat bubut yang banyak digunakan di industri-industri
dan bengkel-bengkel antara lain baja karbon, HSS, karbida, diamond dan ceramik.
2.3.1
Pengertian Pahat
Proses permesinan dengan mesin bubut arah gerak pemahanan pahat harus
diperhatikan. Kesalahan arah gerak pemakanan ini dapat mengakibatkan pahat tidak
memotong benda kerja tetapi hanya membenturnya saja, sebab bukan mata potong
yang melakukan pemakanan tetapi punggung pahat. Berdasarkan arah gerak pemakanan
pahat dapat dibedakan menjadi pahat kanan dan pahat kiri, Pahat kanan memiliki arah
gerak kekiri, sedangkan pahat kiri memiliki arah gerak kekanan. Dari letak mata
potongnya dapat ditentukan jenis pahat tersebut yaitu apabila telapak tangan
ditelungkupkan diatas pahat dan ibu jari terletak pada sisi yang ada mata potongnya
maka pahat tersebut dikatakan pahat kanan, apabila sebaliknya dapat dikatakan pahat
kiri
Pahat merupakan benda yang nantinya akan melakukan pemakanan terhadap
benda kerja. Bentuk dan material pahat akan sangat berpengaruh terhadap apa saja
benda kerja yang akan dan bisa dibuat dengan menggunakan pahat ini. Jika material
benda kerja tidak terlalu keras, maka kita bisa memakai pahat dengan kekuatan yang
tidak terlalu tinggi. Material pahat antara lain bisa terbuat dari HSS, tungsten dll.
2.3.2
menuju kearah kepala tetap. Material : Baja Karbon, HSS(High Speed Steels),
Paduan cor nonferro, karbida, kramik, CBN(Cubic boron nitrides) dan Intan.
Gambar 2.9 berikut merupakan gambar pahat sisi kanan yang
digunakan pada mesin bubut TU-2A.
2. Untuk pembubutan radius, tangen busur lingkaran tidak boleh lebih dari
600.
Material : Baja Karbon, HSS(High Speed Steels), Paduan cor nonferro, karbida,
kramik, CBN(Cubic boron nitrides) dan Intan.
Gambar 2.11 berikut merupakan gambar pahat netral yang digunakan pada
mesin bubut TU-2A.
karbida, kramik, CBN(Cubic boron nitrides) dan Intan. Gambar 2.13 berikut
merupakan gambar pahat alur yang digunakan pada mesin bubut TU-2A.
f. Pahat dalam
Digunakan untuk membubut permukaan dalam lobang benda kerja.Material :
Baja Karbon, HSS(High Speed Steels), Paduan cor nonferro, karbida, kramik,
CBN(Cubic boron nitrides) dan Intan. Gambar 2.14 berikut merupakan gambar
pahat dalam yang digunakan pada mesin bubut TU-2A.
Sistem Acuan
Ada beberapa
langkah
yang
harus
dilakukan
seorang
programmer
adalah
pemrogramman
yang
dalam
menentukan
titikkoordinatnya selalu mengacu pada titik nol benda kerja. Kedudukan titik
dalam bendakerja selalu berawal dari titik nol sebagai acuan pengukurannya.
Kelebihan darisistem ini bila terjadi kesalahan pemrogramman hanya berdampak
Sistem Incremental
Pemrograman inkremental
adalah
pemrograman
yang
pengukuran
lintasannya selalu mengacu pada titik akhir dari suatu lintasan. Titik akhir
suatu lintasan merupakan titik awal untuk pengukuran lintasan berikutnya
atau penentuan koordinatmya berdasarkan pada perubahan panjang pada
sumbu X (.X) dan perubahanpanjang lintasan sumbu Y (.Y). Titik nol benda
kerja mengacu pada titik nol sebagai titik referensi awal, letak titik nol benda
kerja ditentukan berdasarkan bentuk benda kerja dan keefektifan program
yang akan dibuatnya.
Kelemahan dari sistem pemrogramman ini, bila terjadi kesalahan dalam
penentuan titik koordinat, penyimpangannya akan semakin besar. Gambar
2.18 berikut ini contoh dari pengukuran incremental.
Titik Koordinat Incremental
(X , Y)
A ( 50 , 25 )
B ( 25 , 10 )
Sistem Permesinan
Sistem permesinan pada mesin bubut TU-2A hanya memiliki sumbu X dan Z
beserta arah positif dan negatifnya. Sumbu X menyatakan arah melintang, Sumbu Z
Kode Pemrograman
Kode-kode instruksi untuk pembuatan program CNC (Kode G, M,) yang sering
digunakan di sini akan dijelaskan sesuai urutan penggunaan kode yang digunakan dalam
suatu program CNC. Kode program atau instruksi untuk pemrograman CNC dibagi
dalam dua kelompok yaitu modal dan non modal. Kode program modal berarti kode
program tersebut tetap aktif sampai dengan dibatalkan oleh kode program dari
kelompok yang sama, misalnya G0 tetap aktif sampai blok program berikutnya dan
akan dibatalkan oleh G1,G2, atau G3 di blok program berikut:
1)
2)
3)
Tanda alarm benbunyi ketika terjadi kesalahan pada saat proses cek M.
2.6.1
Fungsi G dan M
Kode G standar yang biasanya digunakan ketika membuat program tingkat
2. G01
3. G02
4.
G03
gerakan
interpolasi lingkaran berlawanan arah dengan jarum jam.
5.
6.
7.
G04
G21
G24
8.
9.
10.
G25
G27
G33
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
sesuai
dengan prosedur baku.
G64 : merupakan intruksi motor asutan tak berarus
G65 : merupakan intruksi pelayanan kaset ayau penggunaan kaset
G66 : intruksi pelayanan antar aparat RS 232
G73 : merupakan intruksi siklus pemboran dengan pemutusan tatal
G78 : merupakan intruksi siklus penguliran
G81 : merupakan intruksi siklus pemboran
G82 : merupakan intruksi siklus pemboran dengan tinggal diam.
G83 : merupakan intruksi siklus pemboran dengan penarikan
G84 : merupakan intruksi siklus pemakanan memanjang dan lintasan
20. G85
21. G86
22. G88
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
alat
potong mesinCNC bubut bergerak dengan siklus pemakanan
memanjang dengan pengurangan diameter secara bertahap
: merupakan intruksi siklus pereameran
: merupakan intruksi siklus pengaluran
: merupakan perintah untuk membuat siklus pembubutan melintang pada
mesin CNC TU 2A EMCO.
G89 : merupakan intruksi siklus pereameran dengan tinggal diam.
G90 : merupakan intruksi pemrograman harga absolut
G91 : intruksi pemrogaman harga inkremental
G92 : merupakan intruksi pencatat penetapan
G94 : merupakan intruksi penetapan kecepatan asutan
G95 : merupakan intruksi penetapan ukuran asutan
G110 : merupakan intruksi alur permukaan
G111 : perintahmembuat alur luar
G112 : perintah membuat alur dalam
G113 : perintah membuat ulir luar
G114 : perintah membuat ulir dalam
G115 : merupakan intruksi membuat permukaan kasar
G116 : merupakan intruksi putaran kasar
Kode M standar yang biasanya digunakan ketika membuat program tingkat dasar
antara lain :
1.
2.
3.
4.
M06
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
meningkat.
M08 : perintahagar cairan pendingin akan mengalirkan
M09 : perintah agar cairan pendingin berhenti mengalir
M10 : merupakan intruksi table Pallet Clamp
M11 : merupakan intruksi table Pallet Unclamp
M12 : merupakan intruksi menyalakan shower Coolant
M14 : perintah Spindle Air Blow On
M15 : perintah Spindle Air Blow Off
M16 : Air Blast / Tool Charger
Ml7 : perintahSub program (unterprogram) berakhir
M18 : merupakan intruksi Air Blast Off
M19 : Sumbu utama posisi tepat
M29 : merupakan intruksi Rapid Tapping
M30 : Program berakhir dan kembali pada program semula.
M60 : perintah Pallet Change
M61 : merupakan intruksi Load Pallet #1
M62 : merupakan intruksi Load Pallet #2
M90 : Pembatalan fungsi pencerminan.
M98 : Kompensasi kelonggaran / kocak Otomatis
M99 : Penentuan parameter lingkaran I, J, K.
2.6.2
peralatan
lainnya.
Kesalahan
dalam
penentuan
koordinat
dapatmenyebabkan benturan antara alat potong dengan mesin atau benda kerja
yang dapatmenyebabkan kerusakan fatal pada alat potong maupun mesin.
Gambar 2.23 adalah contoh ilustrasi dari gerak G00.
01
merupakan
instruksi
agar
alat
potong
mesin
CNC
atau
fungsi
dengan
sandi
G02adalah
perintah
Gambar 2.27. Profil benda dengan kode G02 dan M99. [11]
6. Gerak melingkar tidak sampai seperempat lingkaran (G02 dan M99)
Perintah atau fungsi dengan sandi G03 adalah perintah pembubutan
radius/melengkung berlawanan arah jarum jam (CCW). Penempatan fungsi ini
pada kolomkedua, pada blok program.M99 adalah penentuan parameter I dan K.
Parameter I adalah jarak titik start melengkung sampai ke titik pusat
lengkungan,tegak lurussearah sumbuX. Sedangkan parameterK adalah jarak titik
startmelengkung sampai ke titik pusat lengkungan, tegal lurus searah sumbu Z.
Pada mesin EMCO CNC TU-2A, gerakan perintah G 03 dengan nilai pergerakan
ke arah X dan Z sama bisa dijalankan tanpa menggunakan program M99.
Gambar 2.28 adalah contoh ilustrasi profil benda dengan kode G03 dan M99.
Gambar 2.28. Profil benda dengan kode G03 dan M99. [11]
7. Siklus pembubutan memanjang (G84)
Pembubutan
dapat
dilakukan
berulang-ulang
secara
otomatis
dengan
menggunakan G84, maka setelah selesai pahat akan kembali ke posisi semula
saat awal pahat menjalani G84. Gambar 2.29 adalah contoh ilustrasi dari gerakan
untuk G84.
Kode Alarm
Tanda alarm adalah bentuk informasi bagi operrator untuk
mengenali jenis
masalah yang timbul akibat kesalahan operasi,sehingga akan lebih mudah dalam
mengatasinya.Bila alarm muncul kita tidak dapat melanjutkan opersi apapun sebelum
alarm tersebut dihapus.
Alarm muncul pada layar dengan ketentuan sebagai berikut :
Tabel 2.1 Kode Alarm
A 00
A 01
A 02
A 03
A 04
A 05
A 06
A 07
A 08
A 09
A 10
A 11
A 12
A 13
A 14
A 15
A 16
A 17
alarm ini
Salah harga H, lihat harga batas yang diijinkan
Tidak terpakai
Salah sub program. Jika anda menyelipkan sub program dari lima tahap
DAFTAR PUSTAKA
[7]
http://mohaaan.blogspot.com/2012/11/mesin-emco-training-unit-2a.html
[8]
[9]
[10]
www.academia.edu/5164865/modul_Bubut_CNC_3.pdf
[11]
http://www.kuliah.file-edu.com
[12]
http://www.neangan.com/2013/01/26/Jenis-Jenis-Pahat-Bubut-DanKegunaannya.html#.UXJa-zu57ms
[13]
[14]
www.sinar-harapan.blogspot.com/grafik/kecepatan-makan/cnc/2012
[15]
http://maxcy-idrz.blogspot.com/2009/01/pengertian-mesin-cnc.html