Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Pembimbing :
RSUD DR R SOEPRAPTO
CEPU
2013
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Pembimbing:
LAPORAN KASUS
ANAMNESIS
A. Identitas Pasien
Nama
: Ny. J
Umur
: 56 tahun
Jenis Kelamin
: Wanita
Alamat
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: Menikah
Pekerjaan
:-
No. RM
: 05 38 29
Tanggal Masuk RS
: 09 September 2013
harinya diminum satu tablet pagi hari. Riwayat mudah haus/banyak minum
(+), riwayat banyak makan / mudah lapar (+), riwayat sering dan banyak
kencing (+).Terakhir kontrol satu bulan yang lalu, gula darah 156.
D. Riwayat Penyakit Dahulu
1. Riwayat hipertensi
2. Riwayat DM
3. Riwayat jantung
: disangkal.
4. Riwayat alergi/asma
: disangkal
: disangkal
3. Riwayat DM
: disangkal
4. Riwayat alergi/asma
: disangkal
F. Riwayat Kebiasaan
1. Riwayat minum obat-obatan
bebas : disangkal
2. Riwayat
minum
jamu
: disangkal
3. riwayat olah raga teratur
: disangkal
G. Riwayat Gizi
Pasien sehari makan tiga kali, porsinya sedang dengan nasi lauk pauk
tempe, tahu, sayur, kadang-kadang dengan ikan, telur, daging, atau ayam.
Penderita jarang makan buah-buahan dan minum susu. Sejak 2 hari SMRS
makan 3 kali/hari @ 2-3 sendok makan nasi.
Anamnesis Sistem
Keluhan utama
: lemes
Kepala
Mata
Hidung
Telinga
Mulut
Tenggorokan
Sistem Respirasi
Sistem Cardiovaskuler
Ekstremitas
Atas
Bawah
Sistem Neuropsikiatri
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 25 Maret 2008.
A. Keadaan Umum : Keadaan umum sakit sedang, compos mentis, gizi kesan
lebih
B. Tanda Vital
Tensi
Respirasi
:
: 200/100 mmHg
20 x / menit
Nadi
Suhu
C. Status Gizi
Berat Badan
: 50 kg
: 21 kg/m2
Kesan
: Normoweight
D. Kulit
Warna sawo matang, ikterik (-), turgor kurang (-), hiperpigmentasi (-)
E. Kepala
Bentuk mesocephal, rambut hitam, uban (+), lurus, mudah rontok (-),
mudah dicabut (-), moon face (-), atrofi M.temporalis (-).
F. Mata
Conjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), katarak (-/-),
perdarahan palpebra (-/-), pupil isokor dengan diameter (3mm/3mm),
reflek cahaya (+/+), edema palpebra (+/+).
G. Telinga
Sekret (-), darah (-), nyeri tekan mastoideus (-).
H. Hidung
Nafas cuping hidung (-), sekret (-), epistaksis (-), fungsi pembau baik,
foetor ex nasal (-).
I.
Mulut
Sianosis (-), gusi berdarah (-), kering (-), pucat (-), lidah tiphoid (-), papil
lidah atrofi (-), stomatitis (-), luka pada sudut bibir (-), foetor ex ore (-).
J.
Leher
JVP tidak meningkat , trachea ditengah, simetris, pembesaran tiroid (-),
pembesaran limfonodi cervical (-).
K. Limfonodi
Kelenjar limfe retroaurikuler, submandibuler, servikalis, supraklavikularis,
aksilaris dan inguinalis tidak membesar
L. Thorax
Bentuk simetris, retraksi intercostal (-), spider nevi (-), pernafasan
toracoabdominal, sela iga melebar (-), muskulus pektoralis atrofi (-),
pembesaran KGB axilla (-/-).
M. Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
spatium intercostale V, 2 cm
di
medial
linea
medio
clavicularis sinistra.
: simetris
Kiri
Auskultasi
Kanan
Kiri
Belakang
Inspeksi
: Statis
melebar,
Dinamis
retraksi (-)
: pengembangan dada kanan = kiri, sela iga
Statis
Dinamis
Perkusi
Auskultasi
Punggung
O. Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Edema
Sianosis
Pucat
Akral dingin
Deformitas
Nodus
Extremitas superior
Dextra
Sinistra
-
Extremitas inferior
Dextra
Sinistra
+
+
-
rheumatoid
Ulkus
Ikterik
Petekie
Spoon nail
Kuku pucat
Clubing finger
Hiperpigmentasi
Fungsi motorik
Fungsi sensorik
Reflek fisiologis
Reflek patologis
II.
5
Normal
+2
-
5
Normal
+2
-
5
Normal
+2
-
5
Normal
+2
-
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan
21/03/08
22/03/08
24/03/08
Satuan
Rujukan
13,5-18,0
12-16
40-54
38-47
4,6-6,2
4,2-5,4
4,5-11
Hb
10,9
10,2
g/dl
Hct
32
31,6
AE
4,29
3,95
106 / L
AL
12,2
7,91
103 / L
AT
303
248
103/ L
Menit
Menit
150-440
CT
BT
MCV
80
MCH
25,9
m3
mg
MCHC
Neutrofil
Limfosit
Monosit
Eosinofil
Basofil
Gol Darah
GDS
G 2 PP
GDP
Tot Protein
AFP
HbSAg
Anti HCV
Albumin
Globulin
Kolestrol
total
Trigliserid
32,4
5,44
1,86
0,22
0,22
0,05
%
%
%
%
%
%
30-35
2,00-6,90
0,60-3,40
0,00-0,90
0,00-0,70
0,00-0,20
mg/dl
mg/dl
mg/dl
g/dl
80-110
B
31
181
118
7,0
160
202
148
9-15
1-3
80-99
27-35
3,6
3,4
252
g/dl
g/dl
mg/dl
76-110
6,6-8,7
<15
Negatif
Negatif
3,5-5
0,6-5,2
50-200
171
U/L
50-150
10
HDL
LDL
Alkali Phost
Gamma GT
Bil. Total
Bil.Direk
Bil.Indirek
SGOT
SGPT
Ureum
Creatinin
LED 1
LED 2
As urat
Na
K
Ca
Cl
ASTO
RF
CKMB
Urinalisis:
Protein
Glukosa
Eritrosit
Urinalisa
-SG
-pH
-leukosit
-nitrit
-protein
-glukosa
-keton
-bilirubin
-eritrosit
41
2,5
42
176
67
23
0,44
0,02
0,42
18
15
38
2,7
mg/dl
mg/dl
U/L
U/dl
mg/dl
mg/dl
mg/dl
U/L
U/L
mg/dl
mg/dl
mm/jam
mm/jam
5,2
142
4,2
117
mmol/L
mmol/L
mmol/L
mmol/L
Iu/ml
Iu/ml
U/L
Mg/dl
mg/dl
1.000
7
150
Norm
Norm
10
Sedimen
-eritrosit
2-4
-lekosit
mg/dl
mg/dl
-silinder
-kristal
-epitel
-epitel bulat
-bakteri
49-74
0-130
0-270
5-39
0-1,1
0-0,25
0-0,75
0,0-38
0,0-41
10-50
0,7-1,3
0,6-1,1
0 15
0 20
3,4-7
136-146
3,5-5,1
1-1,2
98-106
<200
<8
<24
150 +3
Normal
Normal
10/ul+1
Granula 23/LPK
4-8
2-4
+2
11
RESUME
Pasien seorang wanita 65 tahun datang dengan keluhan kurang lebih
sejak 2 hari SMRS pasien merasakan badannya lemas. Pasien juga
mengeluhkan nggliyer sejak 10 jam SMRS yang bertambah berat dengan
perubahan posisi dari tidur ke tegak. Nafsu makan menurun (+), mual (+),
muntah (+) tiap kali makan, tetapi obat gula terus diminum. Makan 3
kali/hari @ 3-4 sendok makan. Riwayat DM sejak 7 tahun yang lalu, riwayat
hipertensi sejak 1 tahun yang lalu, riwayat operasi batu ginjal 4 tahun yang
lalu.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 200/100 mmHg,
oedema di kedua ekstremitas bawah, ronkhi basah halus di kedua lapang
paru bagian basal.
Dari pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 10,2-10,9 g/dl, Hct
32-31,6 %, AE 3,95 x 106 / L, GDS 31 mg/dl, GDS 160 mg/dl, GD 2 jam PP 202
mg/dl, GDP 148 mg/dl, kolesterol total 252 mg/dl, TG 171 U/L, HDL 42 mg/dl, LDL 176
mg/dl, creatinin 2,5-2,7 mg/dl.
IV.
DAFTAR ABNORMALITAS
1. Lemas
2. Nggliyer
3. Nafsu makan menurun
4. Mual, muntah
5. Riwayat DM (+) sejak 7 tahun yang lalu
12
DAFTAR MASALAH
1.
2.
3.
Hipertensi stage II
4.
5.
Dislipidemi
13
Ex
: -
Mx
: DR I
Ex
IpDx :
Tx
Mx
14
Ex
luar RS.
Problem 4. Hypertensive stage II
Ass
: DD primer
sekunder
IpDx : USG ginjal
Tx
Mx
Ex
: DD etiologi nefropati DM
Hipertensi renal
nefrolitiasis
Mx
Ex
Problem 8. Dislipidemia
Ass
: Simvastatin 1x20 mg
Mx
: profil lipid
Ex
15
DIABETES MELLITUS
A. Definisi
Diabetes mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa)
darah akibat kekurangan insulin baik absolute maupun relative.
B. Klinis
Berbagai keluhan dapat ditemukan pada diabetesi. Kecurigaan adanya
DM perlu dipikirkan bila terdapat keluhan klasik DM seperti :
1.
2.
C. Klasifikasi
Klasifikasi etiologis diabetes mellitus menurut Assosiasi Diabetes
Amerika / American Diabetes Association (ADA) tahun 2005 adalah sebagai
berikut :
1. Diabetes Melitus Tipe 1
(destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut)
a. Melalui proses imunologik
b. Idiopatik
2. Diabetes Melitus Tipe 2
(bervariasi mulai dari yang predominan retensi insulin disertai defisiensi
insulin relatif sampai yang predominan gangguan sekresi insulin bersama
retensi insulin)
DIABETES MELLITUS TIPE II NON OBESE
Pengertian
Diabetes Mellitus tipe-2 (DM tipe-2) adalah suatu kelompok kelainan
metabolisme yang ditandai oleh hiperglikemia kronis sebagai akibat adanya
defek sekresi insulin, kinerja insulin, atau kombinasi kedua duanya.
16
17
Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan secara umum adalah meningkatnya kualitas hidup
diabetisi, yaitu :
1. Jangka pendek :
Hilangnya keluhan dan tanda DM
Mempertahankan rasa nyaman
Tercapainya target pengendalian glukosa
2. Jangka panjang :
Tercegah dan terhambatnya progresivitas penyulit mikroangiopati,
makroangiopati, dan neuropati.
Tujuan akhir penatalaksanaan adalah turunnya morbiditas dan mortalitas
dini DM
Untuk tujuan tersebut dilakukan pengendalian glukosa darah, tekanan
darah, berat badan, dan profil lipid melalui pengelolaan pasien secara holistik
dengan mengajarkan perawatan mandiri dan perubahan perilaku. Pilar
penatalaksanaan DM :
1. Edukasi
2. Terapi gizi medis
3. Latihan jasmani
4. Intervensi farmakologis
Penyulit DM
Dalam perjalanan penyakit DM, dapat terjadi penyulit akut dan menahun :
1.
Penyulit akut
a. ketoasidosis diabetic
b. hiperosmolar non ketotik
c. hipoglikemi
2.
Penyulit menahun
a. makroangiopati yang melibatkan :
b. mikroangiopati :
18
3.
retinopati diabetic
nefropati diabetic
Neuropati
19
Diabetes Kehamilan
D. Diagnosis
Diagnosis DM dapat ditegakkan melalui tiga cara :
1. Jika keluhan klasik ditemukan, maka pemeriksaan glukosa darah sewaktu
200 mg/dl sudah cukup untuk menegakkan diagnosis DM
2. Dengan TTGO.
3. Dengan pemeriksaan glukosa darah puasa yang lebih mudah dilakukan,
dan diterima oleh pasien.
(Soegondo, 2006)
E. Komplikasi DM
Komplikasi DM dapat dibagi menjadi :
1.
Komplikasi akut :
a. Ketoasidosis diabetik (KAD)
b. Hiperosmolar non ketotik (HONK)
c. Hipoglikemia
2.
Komplikasi kronis :
20
b. Mikroangiopati :
Retinopati diabetik
Nefropati diabetik
c. Neuropati
d. Gabungan
Kardiopati : penyakit jantung koroner, kardiomiopati
e. Rentan infeksi
f. Kaki diabetik
21
g. Disfungsi ereksi
HIPERTENSI
Sistolik
Diastolik
Darah
Normal
Prahipertensi
Hipertensi derajat I
Hipertensi derajat II
(mmHg)
< 120
120-139
140-159
160
(mmHg)
< 80
80-89
90-99
100
Dan
Atau
Atau
Atau
22
23
24
25
6. Djong, Wimm. 2000. Buku Ajar Bedah. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC: 1050-1146.
26