Professional Documents
Culture Documents
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Konsep Suhu Tubuh (Body temperatur)
a. Pengertian Suhu
Suhu adalah keseimbangan antara produksi panas oleh tubuh dan
pelepasan panas dari tubuh (Arif Mansjoer, 2000).
b. ada 2 Jenis Suhu Tubuh (W.F.Ganong, 1999)
1) Core temperatur (Suhu inti )
Suhu pada jaringan dalam dari tubuh, seperti kranium,
thorax, rongga abdomen dan rongga pelvis.
2) Surface temperatur
Suhu pada kulit, jaringan subcutan, dan lemak. Suhu ini berbeda,
naik turunnya tergantung respon terhadap lingkungan.
c. Suhu Tubuh Normal (W.F.Ganong, 1999)
Pada manusia, nilai normal untuk suhu tubuh axila adalah 36,5
37,5 C, tetapi pada sebuah penelitian kasar terhadap orang-orang muda
normal, suhu axila pagi hari rerata adalah 36,7 C dengan simpang baku
0,2 C. Dengan demikian, 95% orang dewasa muda diperkirakan
memiliki suhu axila pagi hari 36,3 37,1C. Berbagai bagian tubuh
memiliki suhu yang berlainan, dan besar perbedaan suhu antara bagianbagian tubuh dengan suhu lingkungan bervariasi. Ekstremitas umumnya
lebih dingin daripada bagian tubuh lainnya, walau sebenarnya suhu
Oral
37C
36,5 - 37,5C
Axial
36,4C
36,5 -37,5 C
Rectal
37,6C
37 - 38,1C
3) Konveksi
dalam tingkat
dibutuhkan
sebuah
rangkaian
kejadian
diantaranya
preoptik
dihypotalamus.
Pada
saat
sensor
dihipotalamus
10
yang
sensitif
pada
suhu
lingkungan
seharusnya
11
suhu
lingkungan
dapat
mempengaruhi
sistem
12
13
Gambar 2.1 Diagram efektor pengaturan suhu pada kulit, otot daj arteri.
Pada manusia, efektor pengaturan suhu yang utama adalah arteriola
dermal, kelenjar kringat dan otot rangka dan termasuk juga didalamnya
menggigil serta perubahan suhu sehubungan dengan respon perilaku.
Semua input kontrol berasal dari pusat termoregulasi didalam
hypothalamus, yang berfungsi sebagai pusat integrasi informasi suhu
dideteksi didalam semua bagian tubuh oleh sensor yang disebnut
thermoreseptor. Dari thermoreseptor ini, informasi suhu ini dikirim ke
14
yang
menyilang
ketraktus
sensoris
anterolateral
sisi
berlawanan edan akan berakhir di (1) Area retikuler batang otak dan (2)
Kapiler ventrobasal thalamus. Beberapa sinyal suhu dari kapiler
ventrobasal
akan
dipancarkan
menuju
korteks
somatosensorik.
15
Gambar 2.2 : Jaras untuk rasa raba, nyeri dan suhu yang berasal dari
kulit.
System anterolateralis (ventralis dan lateralis spinotalamikus dan jaras
asenden lainnya) juga menuju formasioretikularis mesensefalon dan
nucleus nonspesifik thalamus.
i. Metode Mengukur Suhu Tubuh ( Arif Mansjoer, 2000)
Ada empat metode mengukur suhu tubuh, yaitu :
1) Oral paling sering digunakan
2) Aural (telinga) paling akurat
16
3) Rectal suhu rectal lebih tinggi satu derajat daripada suhu oral
4) Axilla atau groin (pangkal paha) kurang akurat.
17
hasil
yang
berarti
dihubungkan
dengan
beberapa
perbedaan
kondisi
mmepengaruhi
secara
langsung
pusat
regulasi
suhu
tubuh
18
bahwa
semua
jenis
factor
produksi
demam
dapat
Trauma /
Ischemic injury
Inflamasi
Endogenus
Pirogen
Infeksi
Exogen
pyrogen
Set point
elevasi
Fever
Pirogen Eksogen.
Sebuah host pada substansi eksogen mampu menyebabkan demam
dengan menstimulasi pirogen eksogen jika dikenalkan oleh tubuh. Hal
19
20
Penurunan
Temperatur
Bila
Tubuh
Terlalu
Panas(W.F.Ganong, 1999)
Sistem pengaturan temperatur tubuh menggunakan tiga mekanisme
penting untuk menurunkan panas tubuh ketika temperatur menjadi
sangat tinggi.
1) Vasodilatasi
Pada hampir semua area tubuh, pembuluh darah kulit
berdilatasi dengan kuat. Hal ini disebabkan oleh hambatan dari
pusat sympatis pada hypotalamus posterior yang menyebabkan
vasokonstriksi. Vasodilatasi penuh akan meningkatkan kecepatan
pemindahan panas ke kulit sebanyak 8 kali lipat. Vasodilatasi ini
merupakan kerja dari sel anterior dari hypotalamus.
2) Berkeringat
Efek dari peningkatan temperatur yang menyebabkan
berkeringat memperlihatkan kecepatan kehilangan panas melalui
21
3. Konsep Kompres
a. Pengertian Kompres
Kompres adalah bantalan dari linen atau meteri lainnya yang
dilipat-lipat, dikenakan dengan tekanan; kadang-kadang mengandung
22
obat dan dapat bersih ataupun kering, panas ataupun dingin (Kamus
Dorland, 1996).
23
Dingin
3) Sejuk
6) Panas
24
25
Variabel terikat
Px Febris
Penurunan
suhu tubuh
Variabel bebas
Kompres pada Vena
besar
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
peningkatan suhu
tubuh(Barbara,
2003)
Umur
Lingkungan
Obat-obatan
Latihan
Hormon
Emosi
Penyakit
Suhu
Kehamilan
Keterangan :
Variabel pengganggu
Pasien yang mendapat
obat anti piretik baik
oral maupun injeksi
Pasien yang
mengalami dehidrasi
sedang maupun berat
Pasien dengan sepsis
: Yang diteliti
26
: Tidak diteliti
Gambar 2.6 : Kerangka konsep penelitian perbandingan efektivitas pemberian kompres
hangat pada daerah dinding perut dengan daerah vena besar terhadap
penurunan suhu tubuh pasien balita febris rawat inap di Puskesmas
Rensing.
H1 :
27